Bola Indo - Ambisi Persikabo tampil di level 1 Liga Profesional terancam pupus. Pasalnya, persyaratan yang ditetapkan PSSI pimpinan Djohar Arifin Husein sulit direalisasikan manajemen Laskar Pajajaran.
Ya, persyaratan klub yang bakal tampil di level 1, selain membayar deposit Rp5 miliar, juga harus berbentuk Perseroan Terbatas (PT), sporting, infrastruktur baik dan SDM tak diperbolehkan dari birokrat.
Persyaratan tersebut menjadi batu sandungan bagi Persikabo untuk terjun di kasta tertinggi sepakbola nasional. Mengingat, kebanyakan pengurus Laskar Pajajaran masih dari kalangan birokrat.
Selain itu, manajemen Laskar Pajajaran kelimpungan mencari deposit dana yang harus diberikan kepada PSSI sebagai syarat mutlak agar dapat berlaga di level I.
Ketua Harian PSSI Kabupaten Bogor, Ridwan Ardiwinata mengatakan, Persikabo tak perlu memaksakan diri untuk berlaga di level I, tetapi lebih baik terjun di liga profesional level II. Dimana pembayaran depositnya cukup Rp2 miliar. “Sama saja lah, yang penting jangan memaksakan diri untuk terjun, dana Rp5 miliar ini bukan uang yang sedikit. Kalau masalah prestise, kan berbeda di kuota pemain bintang saja,” ujarnya kepada Radar Bogor, kemarin.
Ridwan mengatakan, jika pengurus tetap ngotot, jalan keluarnya melakukan merger dengan Bogor Raya FC (Boray FC). Namun, yang menjadi masalah, wacana tersebut telah mendapat tentangan dari seluruh insan sepakbola Kabupaten Bogor. “Kalau tetap nekat ya harus merger, tapi apakah mau. Karena jika merger dikhawatirkan ada bentrok dalam tubuh tim. Nanti kalau tibatiba namanya diganti bagaimana? Tim ini sudah mendarah daging,” jelas dia.
Lebih lanjut, kata dia, pengurus harus segera membentuk PT bila wacana merger tak memenuhi titik temu. Tetapi apakah mampu dalam waktu dua minggu membentuk PT, sebab waktu yang ada sangat mepet.
“Waktunya tinggal dua minggu, menurut saya lebih baik ambil di level II,” pungkas Ridwan.
Rabu, 10 Agustus 2011
Menuju Liga Indonesia 2011/2012
Detik - Kompetisi sepakbola Liga Indonesia rencananya akan mulai bergulir pada 8 Oktober mendatang. Bagaimana perjalanan menuju ke sana sejauh ini?
Dengan kompetisi akan segera bergulir sekitar dua bulan ke depan, temuan cukup mengejutkan dilontarkan oleh Ketua Umum PSSI Djohar Arifin Husin. Dalam sebuah acara awal pekan ini, Djohar memaparkan kalau klub yang sudah dinyatakan masuk kategori klub profesional yang ditetapkan Konfederasi Sepakbola Asia (AFC), sejauh ini tidak sampai berjumlah 10.
Klub-klub yang sudah memenuhi syarat itu terdiri dari enam klub peserta Indonesia Super League (ISL) dan sisanya dari Liga Primer Indonesia (LPI): Semen Padang, Persib, Pelita, Deltras, Arema Indonesia dan Sriwijaya FC dari ISL, dan Persema Malang, PSM Makkassar dan Persibo dari LPI.
Untuk dapat disebut sebagai klub profesional sendiri ada lima syarat yang mesti terpenuhi yakni aspek legal, finansial, administrasi personal, sporting dan infrastruktur. Kriteria itu datang dari AFC dan disebutkan telah disampaikan AFC sejak tiga tahun lalu meski belum mendapat respon serius.
PSSI di bawah Djohar rupanya berniat mencamkan benar aturan tersebut. Setidaknya aturan tegas untuk aspek legal dan aspek keuangan sudah ditentukan tegas.
Untuk aspek legal, PSSI mewajibkan seluruh klub sepakbola profesional memiliki badan hukum yang berbentuk Perseroan Terbatas atau Koperasi atau Yayasan. Sedangkan untuk aspek keuangan, PSSI menerapkan sejumlah kebijakan ketat berupa deposito partisipasi senilai Rp 5 miliar untuk setiap klub profesional yang ingin berkompetisi di level satu. Selain itu, klub juga harus memiliki Budgeting Cap sebesar Rp 15 miliar.
Ditilik dari jumlah klub yang sudah memenuhi syarat-syarat untuk disebut sebagai klub profesional, sebagaimana dijelaskan Djohar sebelumnya, jelas terindikasi kalau masih banyak klub yang belum atau sulit memenuhinya. Padahal jika tidak memenuhi syarat, klub tersebut harus rela berstatus klub amatir.
Pun begitu, Djohar telah memberikan alternatif. Menurutnya, klub-klub ISL yang belum siap memenuhi syarat AFC dapat bergabung dengan klub LPI yang sudah berkiprah tanpa dana APBD.
Perubahan lain yang akan diterapkan PSSI di bawah kepemimpinan Djohar adalah mengenai komposisi saham PT Liga Indonesia (LI), dari sebelumnya 90 persen untuk PSSI dan 10 persen untuk klub, menjadi sebaliknya--90 persen untuk klub dan 10 persen untuk PSSI. Dijelaskan, semakin tingginya posisi sebuah klub dalam satu musim kompetisi juga akan membuat pendapatannya bisa semakin besar.
Peringkat klub di musim kompetisi itu juga dapat berpengaruh ke aspek sponsorship dalam rancangan PSSI saat ini. Klub peringkat teratas, hitung Djohar, bahkan bisa mendulang sampai lebih dari Rp 100 miliar per musimnya.
Sementara untuk format kompetisi sendiri akan diserahkan kepada klub. Diharapkan, kompetisi mendatang akan menganut sistem pembagian wilayah karena dapat memangkas pengeluaran anggaran klub mengingat jarak tempuh pertandingan yang bukan saja antarkota tetapi juga bisa antarpulau.
Setiap klub yang ingin berkecimpung dalam kompetisi 2011/2012 harus menyerahkan dokumen kesiapan ke PSSI selambat-lambatnya tanggal 22 Agustus. Setelah melalui proses verifikasi, PSSI akan mengumumkan siapa saja yang lolos pada tanggal 25 Agustus.
Berikutnya pada tanggal 3 September depan PSSI akan menyerahkan dokumen yang ada kepada AFC sehingga kompetisi pun diharapakan sudah bisa bergulir pada 8 Oktober mendatang.
Sementara kegagalan menyerahkan format kompetisi kepada AFC hingga 14 Oktober disebut berpotensi melahirkan sanksi untuk Indonesia.
Dengan kompetisi akan segera bergulir sekitar dua bulan ke depan, temuan cukup mengejutkan dilontarkan oleh Ketua Umum PSSI Djohar Arifin Husin. Dalam sebuah acara awal pekan ini, Djohar memaparkan kalau klub yang sudah dinyatakan masuk kategori klub profesional yang ditetapkan Konfederasi Sepakbola Asia (AFC), sejauh ini tidak sampai berjumlah 10.
Klub-klub yang sudah memenuhi syarat itu terdiri dari enam klub peserta Indonesia Super League (ISL) dan sisanya dari Liga Primer Indonesia (LPI): Semen Padang, Persib, Pelita, Deltras, Arema Indonesia dan Sriwijaya FC dari ISL, dan Persema Malang, PSM Makkassar dan Persibo dari LPI.
Untuk dapat disebut sebagai klub profesional sendiri ada lima syarat yang mesti terpenuhi yakni aspek legal, finansial, administrasi personal, sporting dan infrastruktur. Kriteria itu datang dari AFC dan disebutkan telah disampaikan AFC sejak tiga tahun lalu meski belum mendapat respon serius.
PSSI di bawah Djohar rupanya berniat mencamkan benar aturan tersebut. Setidaknya aturan tegas untuk aspek legal dan aspek keuangan sudah ditentukan tegas.
Untuk aspek legal, PSSI mewajibkan seluruh klub sepakbola profesional memiliki badan hukum yang berbentuk Perseroan Terbatas atau Koperasi atau Yayasan. Sedangkan untuk aspek keuangan, PSSI menerapkan sejumlah kebijakan ketat berupa deposito partisipasi senilai Rp 5 miliar untuk setiap klub profesional yang ingin berkompetisi di level satu. Selain itu, klub juga harus memiliki Budgeting Cap sebesar Rp 15 miliar.
Ditilik dari jumlah klub yang sudah memenuhi syarat-syarat untuk disebut sebagai klub profesional, sebagaimana dijelaskan Djohar sebelumnya, jelas terindikasi kalau masih banyak klub yang belum atau sulit memenuhinya. Padahal jika tidak memenuhi syarat, klub tersebut harus rela berstatus klub amatir.
Pun begitu, Djohar telah memberikan alternatif. Menurutnya, klub-klub ISL yang belum siap memenuhi syarat AFC dapat bergabung dengan klub LPI yang sudah berkiprah tanpa dana APBD.
Perubahan lain yang akan diterapkan PSSI di bawah kepemimpinan Djohar adalah mengenai komposisi saham PT Liga Indonesia (LI), dari sebelumnya 90 persen untuk PSSI dan 10 persen untuk klub, menjadi sebaliknya--90 persen untuk klub dan 10 persen untuk PSSI. Dijelaskan, semakin tingginya posisi sebuah klub dalam satu musim kompetisi juga akan membuat pendapatannya bisa semakin besar.
Peringkat klub di musim kompetisi itu juga dapat berpengaruh ke aspek sponsorship dalam rancangan PSSI saat ini. Klub peringkat teratas, hitung Djohar, bahkan bisa mendulang sampai lebih dari Rp 100 miliar per musimnya.
Sementara untuk format kompetisi sendiri akan diserahkan kepada klub. Diharapkan, kompetisi mendatang akan menganut sistem pembagian wilayah karena dapat memangkas pengeluaran anggaran klub mengingat jarak tempuh pertandingan yang bukan saja antarkota tetapi juga bisa antarpulau.
Setiap klub yang ingin berkecimpung dalam kompetisi 2011/2012 harus menyerahkan dokumen kesiapan ke PSSI selambat-lambatnya tanggal 22 Agustus. Setelah melalui proses verifikasi, PSSI akan mengumumkan siapa saja yang lolos pada tanggal 25 Agustus.
Berikutnya pada tanggal 3 September depan PSSI akan menyerahkan dokumen yang ada kepada AFC sehingga kompetisi pun diharapakan sudah bisa bergulir pada 8 Oktober mendatang.
Sementara kegagalan menyerahkan format kompetisi kepada AFC hingga 14 Oktober disebut berpotensi melahirkan sanksi untuk Indonesia.
Liestiadi Anggap Palestina Lawan Ideal Timnas
Bola Indo - Indonesia akan beruji coba lawan Palestina sebelum menghadapi Iran, 2 September 2011. Meski kualitasnya masih di bawah Iran, tim pelatih ternyata punya alasan kuat menerima tim ini sebagai lawan tanding timnas.
Indonesia akan menghadapi Iran pada penyisihan Grup E babak ketiga Pra Piala Dunia (PPD) 2014 zona Asia. Di grup E, Iran menjadi lawan terkuat bagi Indonesia dibanding dua peserta lainnya, yakni Qatar dan Bahrain.
Untuk menghadapi Iran, Indonesia pun melakukan serangkaian persiapan. Selain menggelar pemusatan latihan di Cilegon, Banten, Firman Utina dan kawan-kawan juga dijadwalkan akan menjalani serangkaian uji coba sebagai pemanasan.
PSSI telah memastikan Palestina sebagai salah satu lawan uji coba timnas. Sedangkan satu lawan lainnya masih dalam proses penjajakan hingga saat ini.
Kualitas Palestina memang masih di bawah Iran. Namun asisten pelatih timnas, Liestiadi, menganggap negara tersebut merupakan lawan yang cukup ideal bagi timnas karena punya karakter bermain yang mirip dengan peserta Grup E lainnya.
Hal ini disampaikan Liestiadi di sela-sela latihan timnas di Stadion Karakatau Steel, Selasa, 9 Agustus 2011. Sayang, Liestiadi belum mengetahui kapan uji coba tersebut akan digelar karena masih menunggu kabar dari PSSI.
Palestina sendiri gagal melaju ke babak ketiga PPD 2014 zona Asia setelah kalah agregat 2-3 lawan Thailand. Menghadapi tim Gajah Putih di babak kedua, Palestina kalah 0-1 di leg pertama dan dipaksa bermain imbang 2-2 di leg kedua.
Sementara itu, mengenai perkembangan latihan timnas, Liestiadi menilai sudah mulai membawa hasil yang positif. Menurtu pria asal Medan itu, sampai saat ini latihan masih fokus pada pembenahan kondisi fisik para pemain.
"Kami belum memiliki susunan pemain inti yang akan diterjunkan, ini dikarenakan untuk latihan di Cilegon kami masih melakukan latihan intensif untuk semua bidang agar kualitas dan stamina pemain meningkat," katanya.
"Hasil evaluasi kami stamina pemain mengalami peningkatan yang signifikan.”
Indonesia akan menghadapi Iran pada penyisihan Grup E babak ketiga Pra Piala Dunia (PPD) 2014 zona Asia. Di grup E, Iran menjadi lawan terkuat bagi Indonesia dibanding dua peserta lainnya, yakni Qatar dan Bahrain.
Untuk menghadapi Iran, Indonesia pun melakukan serangkaian persiapan. Selain menggelar pemusatan latihan di Cilegon, Banten, Firman Utina dan kawan-kawan juga dijadwalkan akan menjalani serangkaian uji coba sebagai pemanasan.
PSSI telah memastikan Palestina sebagai salah satu lawan uji coba timnas. Sedangkan satu lawan lainnya masih dalam proses penjajakan hingga saat ini.
Kualitas Palestina memang masih di bawah Iran. Namun asisten pelatih timnas, Liestiadi, menganggap negara tersebut merupakan lawan yang cukup ideal bagi timnas karena punya karakter bermain yang mirip dengan peserta Grup E lainnya.
Hal ini disampaikan Liestiadi di sela-sela latihan timnas di Stadion Karakatau Steel, Selasa, 9 Agustus 2011. Sayang, Liestiadi belum mengetahui kapan uji coba tersebut akan digelar karena masih menunggu kabar dari PSSI.
Palestina sendiri gagal melaju ke babak ketiga PPD 2014 zona Asia setelah kalah agregat 2-3 lawan Thailand. Menghadapi tim Gajah Putih di babak kedua, Palestina kalah 0-1 di leg pertama dan dipaksa bermain imbang 2-2 di leg kedua.
Sementara itu, mengenai perkembangan latihan timnas, Liestiadi menilai sudah mulai membawa hasil yang positif. Menurtu pria asal Medan itu, sampai saat ini latihan masih fokus pada pembenahan kondisi fisik para pemain.
"Kami belum memiliki susunan pemain inti yang akan diterjunkan, ini dikarenakan untuk latihan di Cilegon kami masih melakukan latihan intensif untuk semua bidang agar kualitas dan stamina pemain meningkat," katanya.
"Hasil evaluasi kami stamina pemain mengalami peningkatan yang signifikan.”
Pembagian Wilayah Tunggu Hasil Verifikasi
Bola Indo - Komite Kompetisi PSSI, Sihar Sitorus mengatakan penetapan format Liga Indonesia menunggu hasil verifikasi 25 Agustus 2011. Menurutnya, jumlah klub yang lolos menentukan format kompetisi yang akan digunakan.
"Tergantung jumlah klub yang lolos verifikasi nanti. Maksimal satu wilayah itu kan 22 klub, kalau lebih (klub lolos verifikasi) bisa jadi dibuka dua wilayah," ujar Sihar kepada wartawan di kantor PSSI, Senayan, Selasa, 9 Agustus 2011.
Sihar mengasumsikan dalam satu musim kompetisi, dengan 20 klub peserta idealnya memakan waktu 8 hingga 10 bulan. Namun seandainya jumlah klub yang lolos verifikasi melebihi jumlah maksimal 22 klub, maka terbuka kemungkinan kompetisi digelar dengan format dua wilayah atau lebih.
"Formatnya pun masih dipertimbangkan. Apakah misalnya Timur-Barat atau dibuat dua strata Level satu dan dua," ujar Sihar.
Lebih jauh, Sihar mengaku optimistis klub-klub Liga Super Indonesia (ISL) dapat lolos proses verifikasi sehingga kompetisi musim depan tetap didominasi oleh klub-klub penghuni ISL musim lalu. Hal ini berdasarkan kemampuan klub-klub ISL yang berhasil lolos verifikasi musim lalu.
"Kenapa ISL disebut liga tertinggi? Tentu karena klub-klubnya sudah mapan. Oleh karenanya, saya berharap kompetisi musim depan tetap didominasi klub LSI karena sudah terbiasa dengan persyaratan ketat sebelumnya," ujarnya.
Sementara itu mengenai polemik tentang proses verifikasi yang digelar PSSI sebagai upaya memasukkan klub LPI ke kasta tertinggi Liga Indonesia, Sihar membantahnya. "Enggak ada upaya memasukkan klub LPI. Itu (peluangnya) hanya mengawinkan badan usahanya saja," tandas Sihar.
"Tergantung jumlah klub yang lolos verifikasi nanti. Maksimal satu wilayah itu kan 22 klub, kalau lebih (klub lolos verifikasi) bisa jadi dibuka dua wilayah," ujar Sihar kepada wartawan di kantor PSSI, Senayan, Selasa, 9 Agustus 2011.
Sihar mengasumsikan dalam satu musim kompetisi, dengan 20 klub peserta idealnya memakan waktu 8 hingga 10 bulan. Namun seandainya jumlah klub yang lolos verifikasi melebihi jumlah maksimal 22 klub, maka terbuka kemungkinan kompetisi digelar dengan format dua wilayah atau lebih.
"Formatnya pun masih dipertimbangkan. Apakah misalnya Timur-Barat atau dibuat dua strata Level satu dan dua," ujar Sihar.
Lebih jauh, Sihar mengaku optimistis klub-klub Liga Super Indonesia (ISL) dapat lolos proses verifikasi sehingga kompetisi musim depan tetap didominasi oleh klub-klub penghuni ISL musim lalu. Hal ini berdasarkan kemampuan klub-klub ISL yang berhasil lolos verifikasi musim lalu.
"Kenapa ISL disebut liga tertinggi? Tentu karena klub-klubnya sudah mapan. Oleh karenanya, saya berharap kompetisi musim depan tetap didominasi klub LSI karena sudah terbiasa dengan persyaratan ketat sebelumnya," ujarnya.
Sementara itu mengenai polemik tentang proses verifikasi yang digelar PSSI sebagai upaya memasukkan klub LPI ke kasta tertinggi Liga Indonesia, Sihar membantahnya. "Enggak ada upaya memasukkan klub LPI. Itu (peluangnya) hanya mengawinkan badan usahanya saja," tandas Sihar.
Legenda Timnas Puji Penampilan El Loco
Bola Indo - Legenda timnas Henkie Timisela terkesan dengan permainan striker Christian "El Loco" Gonzales. Menurutnya, pemain naturalisasi itu merupakan salah satu kunci sukses timnas di Pra Piala Dunia (PPD) 2014.
Menurut Henkie, ada tiga pemain yang menjadi kunci keberhasilan Indonesia lolos ke Grup E babak ketiga PPD 2014 Zona Asia. Seluruhnya adalah penyerang Tim Merah Putih, yakni Boaz Solossa, Oktovianus Maniani, dan El Loco.
"Kalau dilihat dari keseluruhan pemain, bisa diambil Boaz, Okto, dan Gonzales," ujar Henkie dalam acara peluncuran buku "Ramang", Macan Bola, di kantor Menpora, Jalan Pemuda, Senayan, Selasa, 9 Juli 2011.
Dari ketiga pemain tersebut, Henkie menilai Gonzales lah yang layak mendapat predikat bomber sejati."Heading, tendangan kaki kiri dan kanan serta pergerakannya yang bagus," kata mantan pemain asal Maluku tersebut.
Henkie menambahkan, dirinya optimistis timnas bisa melewati babak ketiga PPD 2014 zona Asia. Namun menurutnya ada dua kelemahan yang masih perlu dibenahi Firman Utina cs agar tampil lebih baik di laga-laga selanjutnya.
"kalau melihat pertandingan lalu. skill pemain kita tidak kalah bagus. hanya saja fisik dan mental yang harus dibenahi," ujarnya.
"Lihat saja pada pertandingan lalu (Turkmenistan), dalam beberapa menit, tiga gol bisa masuk ke gawang Indonesia. Seharusnya para pemain harus selalu memiliki semangat juang untuk mempertahankan kemenangan," ujarnya.
Ia pun berharap Indonesia dapat menampilkan ciri khas permainan sendiri dan tidak meniru gaya bermain timnas lain. Karena kekhasan komposisi pemain Indonesia yang berasal dari beragam daerah. "Saya berharap kita punya gaya bermain sendiri yang khas. Pemain kita kan dari beragam daerah yang memiliki sifat dan karakter berbeda. jadi tidak usah meniru tim lain," katanya.
Indonesia lolos ke babak ketiga PPD 2014 zona Asia usai menyingkirkan Turkmenistan dengan agregat 5-4. Di babak ketiga Indonesia tergabung di Grup E bersama Iran, Qatar, dan Bahrain. Indonesia akan mengawali langkahnya di babak ini dengan bertandang ke markas Iran, 2 September 2011.
Henkie adalah mantan pemain Persib Bandung yang sempat menjadi tumpuan timnas. Henkie ikut bermain saat Indonesia menahan imbang Jerman Timur, 11 Februari 1959. Dalam duel ini, Henkie mencetak dua gol bagi Indonesia.
Henkie pernah dinobatkan sebagai top scorer pada Merdeka Games 1962. Pada even ini, timnas Indonesia menorehkan sejarah dengan mengalahkan Korea Selatan 3-0. Dua gol berhasil dicetak oleh Henkie pada pertandigan ini.
Indonesia akhirnya keluar sebagai juara usai mengalahkan Pakistan di babak final dengan skor 2-1. Sedangkan Henkie tampil sebagai pencetak gol terbanyak dengan torehan 8 gol dan dijuluki sebagai "The Wonder Boy".
Menurut Henkie, ada tiga pemain yang menjadi kunci keberhasilan Indonesia lolos ke Grup E babak ketiga PPD 2014 Zona Asia. Seluruhnya adalah penyerang Tim Merah Putih, yakni Boaz Solossa, Oktovianus Maniani, dan El Loco.
"Kalau dilihat dari keseluruhan pemain, bisa diambil Boaz, Okto, dan Gonzales," ujar Henkie dalam acara peluncuran buku "Ramang", Macan Bola, di kantor Menpora, Jalan Pemuda, Senayan, Selasa, 9 Juli 2011.
Dari ketiga pemain tersebut, Henkie menilai Gonzales lah yang layak mendapat predikat bomber sejati."Heading, tendangan kaki kiri dan kanan serta pergerakannya yang bagus," kata mantan pemain asal Maluku tersebut.
Henkie menambahkan, dirinya optimistis timnas bisa melewati babak ketiga PPD 2014 zona Asia. Namun menurutnya ada dua kelemahan yang masih perlu dibenahi Firman Utina cs agar tampil lebih baik di laga-laga selanjutnya.
"kalau melihat pertandingan lalu. skill pemain kita tidak kalah bagus. hanya saja fisik dan mental yang harus dibenahi," ujarnya.
"Lihat saja pada pertandingan lalu (Turkmenistan), dalam beberapa menit, tiga gol bisa masuk ke gawang Indonesia. Seharusnya para pemain harus selalu memiliki semangat juang untuk mempertahankan kemenangan," ujarnya.
Ia pun berharap Indonesia dapat menampilkan ciri khas permainan sendiri dan tidak meniru gaya bermain timnas lain. Karena kekhasan komposisi pemain Indonesia yang berasal dari beragam daerah. "Saya berharap kita punya gaya bermain sendiri yang khas. Pemain kita kan dari beragam daerah yang memiliki sifat dan karakter berbeda. jadi tidak usah meniru tim lain," katanya.
Indonesia lolos ke babak ketiga PPD 2014 zona Asia usai menyingkirkan Turkmenistan dengan agregat 5-4. Di babak ketiga Indonesia tergabung di Grup E bersama Iran, Qatar, dan Bahrain. Indonesia akan mengawali langkahnya di babak ini dengan bertandang ke markas Iran, 2 September 2011.
Henkie adalah mantan pemain Persib Bandung yang sempat menjadi tumpuan timnas. Henkie ikut bermain saat Indonesia menahan imbang Jerman Timur, 11 Februari 1959. Dalam duel ini, Henkie mencetak dua gol bagi Indonesia.
Henkie pernah dinobatkan sebagai top scorer pada Merdeka Games 1962. Pada even ini, timnas Indonesia menorehkan sejarah dengan mengalahkan Korea Selatan 3-0. Dua gol berhasil dicetak oleh Henkie pada pertandigan ini.
Indonesia akhirnya keluar sebagai juara usai mengalahkan Pakistan di babak final dengan skor 2-1. Sedangkan Henkie tampil sebagai pencetak gol terbanyak dengan torehan 8 gol dan dijuluki sebagai "The Wonder Boy".
Persikabo Belum Pastikan Kompetisi
Jurnal Bogor - Tenggat waktu menyisakan 12 hari lagi jelang penyerahan berkas dokumen yang ditetapkan PSSI, Senin (22/8), namun petinggi Persikabo Kabupaten Bogor masih belum memastikan apakah Laskar Pajajaran mau turun atau tidak, di Liga Indonesia musim kompetisi 2011-2012. Pengurus tak menggelar rapat, bahkan aspek legal yaitu pembentukan badan hukumnya pun masih samar.
Meskipun demikian, Persikabo disarankan bisa memenuhi aspek keuangan level dua yaitu menyerahkan deposit sebesar Rp 2 miliar, jika tak bisa memenuhi level satu sebanyak Rp 5 miliar. “Mestinya memang sudah rapat, tapi masih belum. Kemungkinannya untuk aspek keuangan akan mengambil level dua,” ujar Ketua Harian Pengcab PSSI Kabupaten Bogor, Ridwan Ardiwinata, kemarin.
Seperti diketahui, PSSI pada musim mendatang dalam aspek legal memberlakukan klub profesional mesti memiliki badan hukum berbentuk PT atau komersial, setelah Permendagri No.22/2011 melarang klub profesional menggunakan dana APBD. Tetapi aturan itu tak berlaku jika turun di kompetisi amatir. Persikabo sendiri tak mau turun kasta sehingga akan berupaya di kasta liga profesional. Namun masalahnya, kondisi ini terbalik karena Ketua Umum Persikabo Bupati Rachmat Yasin sendiri belum mengumumkan sikapnya.
“Dalam waktu dekat ini segera mengurus aspek legal sebagai persyaratan pertama dan kita tunggu apakah Persikabo bisa turun atau tidak?,” tandas Ridwan.
Dia juga setuju dengan Komisi D yang menolak Persikabo merger dengan klub lain seperti Bogor Raya FC. Perkara merger ungkapnya, mudah diucapkan tapi rumit dalam pelaksanaan karena menggabungkan dua rumah tangga klub yang berbeda. “Sejauh ini, merger bukan solusi terbaik. Tapi memang waktunya sudah mepet dan kita sudah berpacu dengan waktu penyerahan dokumen,” jelas Ridwan.
PSSI memasukan 5 aspek penilaian yang mesti dipenuhi klub sesuai arahan Konfederasi Sepakbola Asia (AFC) yaitu aspek legal, infrastuktur, keuangan, sumber daya manusia dan aspek sporting atau pola pembinaan.
Meskipun demikian, Persikabo disarankan bisa memenuhi aspek keuangan level dua yaitu menyerahkan deposit sebesar Rp 2 miliar, jika tak bisa memenuhi level satu sebanyak Rp 5 miliar. “Mestinya memang sudah rapat, tapi masih belum. Kemungkinannya untuk aspek keuangan akan mengambil level dua,” ujar Ketua Harian Pengcab PSSI Kabupaten Bogor, Ridwan Ardiwinata, kemarin.
Seperti diketahui, PSSI pada musim mendatang dalam aspek legal memberlakukan klub profesional mesti memiliki badan hukum berbentuk PT atau komersial, setelah Permendagri No.22/2011 melarang klub profesional menggunakan dana APBD. Tetapi aturan itu tak berlaku jika turun di kompetisi amatir. Persikabo sendiri tak mau turun kasta sehingga akan berupaya di kasta liga profesional. Namun masalahnya, kondisi ini terbalik karena Ketua Umum Persikabo Bupati Rachmat Yasin sendiri belum mengumumkan sikapnya.
“Dalam waktu dekat ini segera mengurus aspek legal sebagai persyaratan pertama dan kita tunggu apakah Persikabo bisa turun atau tidak?,” tandas Ridwan.
Dia juga setuju dengan Komisi D yang menolak Persikabo merger dengan klub lain seperti Bogor Raya FC. Perkara merger ungkapnya, mudah diucapkan tapi rumit dalam pelaksanaan karena menggabungkan dua rumah tangga klub yang berbeda. “Sejauh ini, merger bukan solusi terbaik. Tapi memang waktunya sudah mepet dan kita sudah berpacu dengan waktu penyerahan dokumen,” jelas Ridwan.
PSSI memasukan 5 aspek penilaian yang mesti dipenuhi klub sesuai arahan Konfederasi Sepakbola Asia (AFC) yaitu aspek legal, infrastuktur, keuangan, sumber daya manusia dan aspek sporting atau pola pembinaan.
U-15 Siap Terbaik Jabar
Jurnal Bogor - Tim Medco U-15 Kabupaten Bogor optimistis lolos kualifikasi Kompetisi PSSI Piala Medco U-15/2011 Tingkat Jawa Barat, pertengahan September mendatang. Alasannya, tim yang dihuni mayoritas pemain tim U-15 Manchester United Premier Cup (MUPC) Kabupaten Bogor itu telah memiliki mental positif setelah tim ini mewakili Indonesia di Thailand.
“Target tim ini lolos ke tingkat nasional sehingga mesti jadi yang terbaik di Jabar,” ujar manajer tim Yadi Mulyadi AR disela-sela latihan tim di Stadion Persikabo, kemarin.
Yadmul, panggilan akrab Kabid Pemberdayaan dan Prestasi Dinas Pemuda dan Olahraga itu, optimis skuadnya memiliki kualitas teknik yang mumpuni. Disamping itu, rutinitas latihannya pun cukup intens meski saat ini sedang puasa. “Insya Allah, jika melihat bakatnya anak-anak mampu,” kata dia.
Pelatih Yayan Mulyana juga telah memastikan kerangka tim inti dari 30 pemain yang bakal melakukan screening pemain di Jabar. Jumlah sebanyak itu akan disesuaikan kebutuhan pada saat pertandingan nanti dan hanya yang pemain terbaik saja yang akan diturunkan. “Semua pemain tetap didaftarkan ke Jabar, hanya nanti tergantung pemain mana yang lebih siap,” ujar pegawai di PDAM Tirta Kahuripan itu.
Sekretaris tim Muhidin Obing juga menaruh harapan tim U-15 tahun ini dapat mengibarkan prestasi. Meski satu pemainnya selama 4 hari ini yaitu kapten Azis Nurdin sedang mengikuti seleksi timnas pelajar untuk kompetisi di Thailand. “Satu pemain absen karena turun seleksi untuk timnas pelajar. Dia satu-satunya pemain Kabupaten Bogor jika lolos bakal ke luar negeri lagi,” ungkap pengurus SSB Citra Pratama, Gunung Putri.
“Target tim ini lolos ke tingkat nasional sehingga mesti jadi yang terbaik di Jabar,” ujar manajer tim Yadi Mulyadi AR disela-sela latihan tim di Stadion Persikabo, kemarin.
Yadmul, panggilan akrab Kabid Pemberdayaan dan Prestasi Dinas Pemuda dan Olahraga itu, optimis skuadnya memiliki kualitas teknik yang mumpuni. Disamping itu, rutinitas latihannya pun cukup intens meski saat ini sedang puasa. “Insya Allah, jika melihat bakatnya anak-anak mampu,” kata dia.
Pelatih Yayan Mulyana juga telah memastikan kerangka tim inti dari 30 pemain yang bakal melakukan screening pemain di Jabar. Jumlah sebanyak itu akan disesuaikan kebutuhan pada saat pertandingan nanti dan hanya yang pemain terbaik saja yang akan diturunkan. “Semua pemain tetap didaftarkan ke Jabar, hanya nanti tergantung pemain mana yang lebih siap,” ujar pegawai di PDAM Tirta Kahuripan itu.
Sekretaris tim Muhidin Obing juga menaruh harapan tim U-15 tahun ini dapat mengibarkan prestasi. Meski satu pemainnya selama 4 hari ini yaitu kapten Azis Nurdin sedang mengikuti seleksi timnas pelajar untuk kompetisi di Thailand. “Satu pemain absen karena turun seleksi untuk timnas pelajar. Dia satu-satunya pemain Kabupaten Bogor jika lolos bakal ke luar negeri lagi,” ungkap pengurus SSB Citra Pratama, Gunung Putri.
Pengcab Undang 60 Klub
Pakuan Raya - Sekitar 60 klub yang terdaftar sebagai anggota PSSI Pengurus Cabang (Pengcab) Kabupaten Bogor, bakal dilibatkan dalam rapat kerja (raker) Pengcab PSSI Kabupaten Bogor yang rencananya akan digelar pada 20 Agustus di ruang rapat Dinas Pendidikan (Disdik). Raker itu sendiri, akan membahas beberapa persoalan, mulai dari evaluasi kinerja pengcab selama satu tahun kebelakang, kiprah Persikabo di kompetisi Divisi Utama Liga Ti-Phone, program kerja 2011, format keanggotaan dan mempersiapkan agenda Musyawarah Cabang (Muscab) untuk memilih ketua baru Pengcab PSSI periode mendatang.
"Seluruh klub anggota, diminta untuk menyerahkan selambat-lambatnya surat mandat kehadiran dari pengurus klub anggota Pengcab PSSI Kab Bogor pada tanggal 15 Agustus jam 3 sore di Stadion Persikabo,"ujar Didi Kurnia, Sekretaris Umum Pengcab PSSI Kab Bogor kepada Pakar, kemarin.
Didi menjelaskan, pelaksanaan raker sendiri menindak lanjuti surat Pengcab PSSI Kabupaten Bogor Nomor 92/Pengcab PSSI/VII/2011 tanggal 18 Juli perihal pemberitahuan untuk segera melaporkan susunan kepengurusan klub No. 94/Pengcab PSSI/VII/2011 tanggal 25 Juli perihalundangan rapat kerja.
Dia menambahkan, setiap klub hanya diwakili 1 orang perwakilan saja. Nantinya jika sampai batas waktu yang telah ditentukan pengurus klub anggota belum menyerahkannya, maka klub itu tidak bisa menjadi peserta raker dan Muscab.
"Raker ini untuk mengejar tenggat waktu yang sudah diberikan pengurus PSSI Jawa Barat (Jabar), menjadi sebuah keharusan bagi Kabupaten Bogor untuk segera menetapkan kepengurusan Pengcab PSSI Kab Bogor. Makanya paling lambat kita akan menggelar Muscab paling lambat pertengahan September,"tandas Kepala Disdik. Selain itu, egnda raker dilakukan untuk membahas masa depan sepak bola Kabupaten Bogor, jadi setiap klub anggota diharapkan sekali kehadirannya untuk memberikan sumbangsih sarannya.
"Seluruh klub anggota, diminta untuk menyerahkan selambat-lambatnya surat mandat kehadiran dari pengurus klub anggota Pengcab PSSI Kab Bogor pada tanggal 15 Agustus jam 3 sore di Stadion Persikabo,"ujar Didi Kurnia, Sekretaris Umum Pengcab PSSI Kab Bogor kepada Pakar, kemarin.
Didi menjelaskan, pelaksanaan raker sendiri menindak lanjuti surat Pengcab PSSI Kabupaten Bogor Nomor 92/Pengcab PSSI/VII/2011 tanggal 18 Juli perihal pemberitahuan untuk segera melaporkan susunan kepengurusan klub No. 94/Pengcab PSSI/VII/2011 tanggal 25 Juli perihalundangan rapat kerja.
Dia menambahkan, setiap klub hanya diwakili 1 orang perwakilan saja. Nantinya jika sampai batas waktu yang telah ditentukan pengurus klub anggota belum menyerahkannya, maka klub itu tidak bisa menjadi peserta raker dan Muscab.
"Raker ini untuk mengejar tenggat waktu yang sudah diberikan pengurus PSSI Jawa Barat (Jabar), menjadi sebuah keharusan bagi Kabupaten Bogor untuk segera menetapkan kepengurusan Pengcab PSSI Kab Bogor. Makanya paling lambat kita akan menggelar Muscab paling lambat pertengahan September,"tandas Kepala Disdik. Selain itu, egnda raker dilakukan untuk membahas masa depan sepak bola Kabupaten Bogor, jadi setiap klub anggota diharapkan sekali kehadirannya untuk memberikan sumbangsih sarannya.
Persikabo Cukup di Level Dua
Pakuan Raya - Jika kesulitan memenuhi persyaratan menjadi klub pofesional, terutama dalam memenuhi lima aspek sebagai syarat tim professionalseperti, legal, keuangan, infratruktur, sumber daya danusia (SDM) dan sporting. Termasuk harus deposit Rp 5 miliar ke kas PSSI jkika ingin berlaga di kancah liga level satu, Persikabo disarankan bermain dikompetisi level dua di kompetisi yang akan dimulai pada awal Oktober mendatang.
"Saya yakin Persikabo tidak sanggup, karena itu saya menyarankan kepada pengurus untuk mengambil langkah bijak tetapi tetap mengikuti aturan yang ditekankan oleh AFC turun di kompetisi level dua,"kata Ridwan Ardiwinata, Ketua Harian PSSI pengcab Kab Bogor kepada Pakar, Selasa (9/8).
Menurutnya, kenapa tim berjuluk Laskar Padjajaran harus memilih untuk berkompetisi di level dua. Di kompetisi ini tidak jauh berbeda gengsinya dengan liga level satu, hanya ukuran depositnya saja yang beda, jika level satu nominal depositnya Rp 5 miliar untuk kompetisi level dua Rp 2 miliar.
"Kompetisi level dua tetap sama pamornya dengan liga level satu. Para pemain yang akan membela klubnya pun diperbolehkan yang berstatus bintang, baik itu nasional maupun legiusn asing. Asalkan, sesuai kuota yang sudah ditentukan PSSI,"katanya.
Lebih lanjut, Ridwan menguraikan, untuk level dua setiap tim boleh diperkuat 3 pemain asing, 2 pemain senior nasional dan 16 pemain lokal muda.
"Jadi, jangan mengkhawatirkan gebyar dan nilai kompetitif pada kompetisi level dua tidak ada. Justru ini menjadi peluang bagi klub peserta untuk lebih mengedepankan para pemain muda lokal yang selama ini selalu tersisihkan,"tandas mantan kepala dinas disalah satu SKPD dilingkungan Pemkab Bogor itu.
Karena itu, untuk musim depan, Manajerial Persikabo harus pandai mencari pelatih yang mau berkomitmen dan memiliki karakter membina para pemain muda, terutama yang berasl dari lokal.
"Jangan malah menunjuk pelatih yang membawa gerbong. Sah-sah saja membawa pemain, tapi harus disesuaikan dengan kebutuhan tim. Yang terjadi kan seperti pada musim lalu, banyak pemain bintang tapi hasilnya kurang memuaskan, sementara pemain lokal yang potensial ditepikan. Yang pasti, jangan sampai lagi ada terdengar nada mau dibawa kemana nasib pemain lokal,"pintanya.
Dalam hal ini juga, Ridwan meminta, agar kompetisi level kedua marak dan bisa dinikmati masyarakat luas, pengurus PSSI harus menggandeng salah satu stasiun televisi untuk menayangkan langsung pertandingan tim level kedua.
"Persikabo sudah mendarah daging di masyarakat Bogor. Karena itu kami yakin, Kabomania akan tetap setia menyaksikan pertandingan Persikabo meski itu pertandingan level kedua," tandasnya.
Sementara, pada bagian lain, Ridwan menentang keras wacana merger antara Persikabo dengan Bogor Raya FC.
"Persikabo adalah Persikabo, milik masyarakat Kabupaten Bogor. Tadi siang kalau tidak salah pengurus Persikabo sudah menyerahkan berkas yang akan di verifikasi. Merger mudah diucapkan, tapi praktiknya akan sulit direalisasikan karena menggabungkan dua rumah tangga itu tidak semudah membalikan telapak tangan,"ulasnya.
Sebelumnya diberitakan, salah seorang petinggi Laskar Pajajaran, Zaenal Syafrudin menyatakan Persikabo siap menjadi klub professional dan terjun di kompetisi profesional.
"Kalau mau berlaga diajang kompetisi profesional, tentunya Persikabo harus menjadi sebuah klub profesional terlebih dahulu. Tapi, saya optimis Persikabo bakal lolos pada tahap verifikasi dan tampil di kompetisi tertinggi di Indonesia,"kata Camat Babakan Madang.
"Saya yakin Persikabo tidak sanggup, karena itu saya menyarankan kepada pengurus untuk mengambil langkah bijak tetapi tetap mengikuti aturan yang ditekankan oleh AFC turun di kompetisi level dua,"kata Ridwan Ardiwinata, Ketua Harian PSSI pengcab Kab Bogor kepada Pakar, Selasa (9/8).
Menurutnya, kenapa tim berjuluk Laskar Padjajaran harus memilih untuk berkompetisi di level dua. Di kompetisi ini tidak jauh berbeda gengsinya dengan liga level satu, hanya ukuran depositnya saja yang beda, jika level satu nominal depositnya Rp 5 miliar untuk kompetisi level dua Rp 2 miliar.
"Kompetisi level dua tetap sama pamornya dengan liga level satu. Para pemain yang akan membela klubnya pun diperbolehkan yang berstatus bintang, baik itu nasional maupun legiusn asing. Asalkan, sesuai kuota yang sudah ditentukan PSSI,"katanya.
Lebih lanjut, Ridwan menguraikan, untuk level dua setiap tim boleh diperkuat 3 pemain asing, 2 pemain senior nasional dan 16 pemain lokal muda.
"Jadi, jangan mengkhawatirkan gebyar dan nilai kompetitif pada kompetisi level dua tidak ada. Justru ini menjadi peluang bagi klub peserta untuk lebih mengedepankan para pemain muda lokal yang selama ini selalu tersisihkan,"tandas mantan kepala dinas disalah satu SKPD dilingkungan Pemkab Bogor itu.
Karena itu, untuk musim depan, Manajerial Persikabo harus pandai mencari pelatih yang mau berkomitmen dan memiliki karakter membina para pemain muda, terutama yang berasl dari lokal.
"Jangan malah menunjuk pelatih yang membawa gerbong. Sah-sah saja membawa pemain, tapi harus disesuaikan dengan kebutuhan tim. Yang terjadi kan seperti pada musim lalu, banyak pemain bintang tapi hasilnya kurang memuaskan, sementara pemain lokal yang potensial ditepikan. Yang pasti, jangan sampai lagi ada terdengar nada mau dibawa kemana nasib pemain lokal,"pintanya.
Dalam hal ini juga, Ridwan meminta, agar kompetisi level kedua marak dan bisa dinikmati masyarakat luas, pengurus PSSI harus menggandeng salah satu stasiun televisi untuk menayangkan langsung pertandingan tim level kedua.
"Persikabo sudah mendarah daging di masyarakat Bogor. Karena itu kami yakin, Kabomania akan tetap setia menyaksikan pertandingan Persikabo meski itu pertandingan level kedua," tandasnya.
Sementara, pada bagian lain, Ridwan menentang keras wacana merger antara Persikabo dengan Bogor Raya FC.
"Persikabo adalah Persikabo, milik masyarakat Kabupaten Bogor. Tadi siang kalau tidak salah pengurus Persikabo sudah menyerahkan berkas yang akan di verifikasi. Merger mudah diucapkan, tapi praktiknya akan sulit direalisasikan karena menggabungkan dua rumah tangga itu tidak semudah membalikan telapak tangan,"ulasnya.
Sebelumnya diberitakan, salah seorang petinggi Laskar Pajajaran, Zaenal Syafrudin menyatakan Persikabo siap menjadi klub professional dan terjun di kompetisi profesional.
"Kalau mau berlaga diajang kompetisi profesional, tentunya Persikabo harus menjadi sebuah klub profesional terlebih dahulu. Tapi, saya optimis Persikabo bakal lolos pada tahap verifikasi dan tampil di kompetisi tertinggi di Indonesia,"kata Camat Babakan Madang.
Renovasi Rumput Stadion
Pakuan Raya - Latihan perdana dibulan ramadhan Persikabo U-15 yang tengah mematangkan tim untuk mengikuti kompetisi Liga Medco tingkat Jawa Barat September mendatang, terganggu. Pasalnya, Stadion Persikabo Cibinong yang selama ini menjadi sarana tempat latihan skuad muda Laskar Pajajaran sedang diperbaiki atau direnovasi rumputnya. Renovasi tersebut berkaitan dengan persiapan Persikabo mengikuti verifikasi PSSI dan AFC sebagai persyaratan klub Liga Profesional.
"Lapangan lagi ada perbaikan, hari ini (kemarin) yang semestinya menjadi jadwal latihan pertama kita setelah libur awal puasa menjadi terganggu,"ujar Yayan Mulyana, pelatih Persikabo U-15 kepada Pakar, Selasa (9/8).
Yayan mengatakan, adanya perbaikan stadion, mengganggu program latihan. Karena itu agar para pemain tetap terjaga kondisi fisiknya ,pola latihan ditekankan pada latihan ringan saja dengan berlari-lari dipinggir lapangan. "Semestinya hari ini porsi latihan kitapada teknik dan passing. Tapi gak apa-apalah,"ujarnya.
Dijelaskannya, sejak awal ramadhan lalu, sebanyak 30 orang pemain yang menghuni skuad Persikabo U-15 di pulangkan kerumahnya masing-masing untuk berkumpul dan berisitirahat bersama keluarganya. "Mereka akan kami panggil lagi satu hari sebelum latihan rutin dimulai lagi,"jelasnya.
Lebih lanjut, saat menggelar latihan nanti, dirinya tidak akan memberikan porsi latihan yang berat kepada para pemain. "Kita sesuaikan dengan kondisi, latihan akan dimulai jam 4 sore dengan mengutamakan kepada teknik passing, driblling dan shooting,"tandas Yayan. Disisi lain, Yayan mengakui, jika sampai saat ini timnya masih kesulitan mencari seorang pemain yang berperan mengatur ritme permainan (playmaker).
Persikabo U-15 saat ini menjadi tumpuan harapan pencinta sepakbola Kabupaten Bogor meraih prestasi. Sebelumnya Persikabo U-18 yang ditargetkan membawa Piala Suratin ke bumi tegar beriman gagal karena disingkirkan Persikab banging di babak semifinal. Sementara Persikabo senior gagal total mengarungi kompetisi Divisi Utama.
"Lapangan lagi ada perbaikan, hari ini (kemarin) yang semestinya menjadi jadwal latihan pertama kita setelah libur awal puasa menjadi terganggu,"ujar Yayan Mulyana, pelatih Persikabo U-15 kepada Pakar, Selasa (9/8).
Yayan mengatakan, adanya perbaikan stadion, mengganggu program latihan. Karena itu agar para pemain tetap terjaga kondisi fisiknya ,pola latihan ditekankan pada latihan ringan saja dengan berlari-lari dipinggir lapangan. "Semestinya hari ini porsi latihan kitapada teknik dan passing. Tapi gak apa-apalah,"ujarnya.
Dijelaskannya, sejak awal ramadhan lalu, sebanyak 30 orang pemain yang menghuni skuad Persikabo U-15 di pulangkan kerumahnya masing-masing untuk berkumpul dan berisitirahat bersama keluarganya. "Mereka akan kami panggil lagi satu hari sebelum latihan rutin dimulai lagi,"jelasnya.
Lebih lanjut, saat menggelar latihan nanti, dirinya tidak akan memberikan porsi latihan yang berat kepada para pemain. "Kita sesuaikan dengan kondisi, latihan akan dimulai jam 4 sore dengan mengutamakan kepada teknik passing, driblling dan shooting,"tandas Yayan. Disisi lain, Yayan mengakui, jika sampai saat ini timnya masih kesulitan mencari seorang pemain yang berperan mengatur ritme permainan (playmaker).
Persikabo U-15 saat ini menjadi tumpuan harapan pencinta sepakbola Kabupaten Bogor meraih prestasi. Sebelumnya Persikabo U-18 yang ditargetkan membawa Piala Suratin ke bumi tegar beriman gagal karena disingkirkan Persikab banging di babak semifinal. Sementara Persikabo senior gagal total mengarungi kompetisi Divisi Utama.
Persikabo Ikut Verifikasi
Pakuan Raya - Pengurus teras Persikabo cukup serius menjadikan tim berjuluk Laskar Padjajaran menjadi sebuah klub profesional yang siap berlaga di kancah kompetisi profesional. Menindak lanjuti surat edaran PSSI yang dikeluarkan tanggal 6 Agustus lalu, terkait rencana digulirkannya kompetisi musim 2011/2012, mereka langsung bergerak cepat menyikapinya.
Selasa (9/8) kemarin, pentolan Persikabo, Rudi Ferdian, menyerahkan berkas administrasi atau persyaratan untuk memenuhi aspek menjadi tim profesional yang mencakup lima aspek yakni legal, keuangan, infratruktur, sumber daya manusia (SDM) dan supporting kepada PSSI untuk di verifikasi bersama dengan Asian Footbal Confederation (AFC).
"Persikabo sudah siap menjadi klub professional. Seluruh persyaratan yang diminta sudah kami serahkan kepada PSSI untuk diverifikasi. Kita tunggu saja hasil pengumumannya pada tanggal 25 Agustus nanti,"kata Rudi Ferdinan kepada Pakar, kemarin.
Dijelaskannya, langkah cepat menindaklanjuti surat edaran dari komite PSSI berkenaan dengan kegiatan kompetisi tahun 2011/2012 sebagai tindak lanjut Workshop AFC Profesional Club Assessement dengan PSSI beberapa waktu lalu ini, sengaja dilakukan manajemen Persikabo meski timeline penyerahan dokumen untuk diverifikasi masih menyisakan waktu dua minggu kedepan.
Menurutnya, selain sudah menjadi kebutuhan Persikabo sendiri, hal itu dilakukan untuk menjawab keinginan masyarakat pecinta bola di Kabupaten Bogor khususnya Kabomania.
"Siapa yang tidak menginginkan Persikabo menjadi klub professional dan tampil dikasta kompetisi berlabel professional,"tegasnya.
Seperti diketahui, Anggota komite eksekutif PSSI bidang Liga Indonesia Sihar Sitorus mengatakan PSSI akan mengisi peserta musim 2011/12 dengan klub-klub, baik ISL maupun LPI, yang telah lolos verifikasi berdasarkan ranking yang dibuat induk organisasi sepakbola nasional tersebut. Klub-klub ini diminta paling lambat menyerahkan dokumen kelayakan sebelum 22 Agustus mendatang. "Kami akan meminta kepada seluruh klub agar memenuhi persyaratan yang diminta oleh AFC. Klub harus memasukkan dokumen yang dibutuhkan, dan nanti diverifikasi. Setelah itu, akan ditentukan ranking klub untuk menentukan yang mana profesional dan amatir," ujar Sihar.
Ditambahkan, saat ini klub profesional yang ada memiliki kondisi berbeda terkait lima aspek persyaratan yang harus dipenuhi. Kelima aspek itu adalah finansial, administrasi, pembinaan usia muda, pendukung dan infrastruktur.
Dia menguraikan, pada hari tanggal 23 Agustus, akan dilakukan tahap verifikasi dokumen klub yang telah masuk. Kemudian tanggal 25 Agustus diumumkan siapa saja klub peserta yang akan berlaga dikompetisi nanti yang selanjutnya oleh PSSI dilaporkan ke AFC pada 3 September Sebagai batas waktu akhir, jika wakil Indonesia tak ingin kehilangan kesempatan tampil di Liga Champions Asia untuk tiga tahun ke depan.
"Klub mana pun yang memenuhi kelima syarat ini akan masuk dalam kategori klub profesional. Untuk klub yang selama ini menghuni Liga Super, saya kira seharusnya mereka bisa lebih cepat memenuhi persyaratan ini," kata Sihar.
Selasa (9/8) kemarin, pentolan Persikabo, Rudi Ferdian, menyerahkan berkas administrasi atau persyaratan untuk memenuhi aspek menjadi tim profesional yang mencakup lima aspek yakni legal, keuangan, infratruktur, sumber daya manusia (SDM) dan supporting kepada PSSI untuk di verifikasi bersama dengan Asian Footbal Confederation (AFC).
"Persikabo sudah siap menjadi klub professional. Seluruh persyaratan yang diminta sudah kami serahkan kepada PSSI untuk diverifikasi. Kita tunggu saja hasil pengumumannya pada tanggal 25 Agustus nanti,"kata Rudi Ferdinan kepada Pakar, kemarin.
Dijelaskannya, langkah cepat menindaklanjuti surat edaran dari komite PSSI berkenaan dengan kegiatan kompetisi tahun 2011/2012 sebagai tindak lanjut Workshop AFC Profesional Club Assessement dengan PSSI beberapa waktu lalu ini, sengaja dilakukan manajemen Persikabo meski timeline penyerahan dokumen untuk diverifikasi masih menyisakan waktu dua minggu kedepan.
Menurutnya, selain sudah menjadi kebutuhan Persikabo sendiri, hal itu dilakukan untuk menjawab keinginan masyarakat pecinta bola di Kabupaten Bogor khususnya Kabomania.
"Siapa yang tidak menginginkan Persikabo menjadi klub professional dan tampil dikasta kompetisi berlabel professional,"tegasnya.
Seperti diketahui, Anggota komite eksekutif PSSI bidang Liga Indonesia Sihar Sitorus mengatakan PSSI akan mengisi peserta musim 2011/12 dengan klub-klub, baik ISL maupun LPI, yang telah lolos verifikasi berdasarkan ranking yang dibuat induk organisasi sepakbola nasional tersebut. Klub-klub ini diminta paling lambat menyerahkan dokumen kelayakan sebelum 22 Agustus mendatang. "Kami akan meminta kepada seluruh klub agar memenuhi persyaratan yang diminta oleh AFC. Klub harus memasukkan dokumen yang dibutuhkan, dan nanti diverifikasi. Setelah itu, akan ditentukan ranking klub untuk menentukan yang mana profesional dan amatir," ujar Sihar.
Ditambahkan, saat ini klub profesional yang ada memiliki kondisi berbeda terkait lima aspek persyaratan yang harus dipenuhi. Kelima aspek itu adalah finansial, administrasi, pembinaan usia muda, pendukung dan infrastruktur.
Dia menguraikan, pada hari tanggal 23 Agustus, akan dilakukan tahap verifikasi dokumen klub yang telah masuk. Kemudian tanggal 25 Agustus diumumkan siapa saja klub peserta yang akan berlaga dikompetisi nanti yang selanjutnya oleh PSSI dilaporkan ke AFC pada 3 September Sebagai batas waktu akhir, jika wakil Indonesia tak ingin kehilangan kesempatan tampil di Liga Champions Asia untuk tiga tahun ke depan.
"Klub mana pun yang memenuhi kelima syarat ini akan masuk dalam kategori klub profesional. Untuk klub yang selama ini menghuni Liga Super, saya kira seharusnya mereka bisa lebih cepat memenuhi persyaratan ini," kata Sihar.
Langganan:
Postingan (Atom)