Hingga kemarin petang, jajaran manajerial dan pengurus teras Persikabo belum memutuskan dan menetapkan siapa yang akan menempati “kursi panas” bekas Meiyadi Rakasiwi sebagai Pelatih Persikabo. Padahal, general manajer Persikabo, Mas’an Djajuli sudah memberi sinyal positif kalau Maman Suryama mantan pelatih Persija Jakarta sebagai kandidat kuat Head Coach Persikabo.
“Saya siap menerima tawaran dan tantangan yang akan diberikan manajemen atau pengurus Persikabo. Namun, saya juga sampai saat ini baru satu kali ditelpon oleh Pak Mas’an yang menawarkan jabatan pelatih kepala Persikabo. Saya akan mempelajari soal Persikabo yang turun dalam Divisi Utama tahun ini. Saya harus tahu lebih detail kenapa sampai pelatih yang lama tidak bertahan lama. Kalau memang manajemen dan pengurus memberikan tantangan kepada saya . Saya siap mewujudkan target Persikabo masuk ke ISL tahun depan,” ujar Maman Suryaman kepada Pakar kemarin petang.
Sementara itu, General Manajer Persikabo, Mas’an Djajuli mengucapkan HUT Persikabo ke -37 yang jatuh hari ini. “Dalam suasana HUT ke-37 Persikabo tahun ini, saya berdoa semoga tim Persikabo tahun ini bisa mewujudkan target Ketua Umum dan masyarakat bola Kabupaten Bogor yakni lolos ke ISL tahun depan. Selain itu, kalau memang Pak Bupati menyetujui soal Maman Suryaman sebagai pelatih kepala Persikabo, maka Maman Suryaman adalah kado HUT Persikabo ke-37. Saya akan sampaikan soal Maman Suryaman kepada Pak Bupati Bogor nanti siang,” ujar Mas’an Djajuli.
Kamis, 23 Desember 2010
Jibby dan Santo Dipastikan Absen
Jibby Wuwungan dan Susanto dipastikan tidak akan bisa ikut serta dalam pertandingan home kedua Persikabo melawan PSAP, Sigli tanggal 12 Januari mendatang. Pasalnya kedua pemain itu terganjal akumulasi kartu kuning. Hadiah kartu kuning yang diberikan wasit pada saat bertandang ke Aceh minggu lalu, menyebabkan pelatih dan manajemen harus memikirkan solusi terbaik untuk mengganti Jibby dan Santo.
“Mereka berdua terkena akumulasi kartu kuning. Santo mendapatkan kartu kuning saat di PSMS dan PSSB. Sedangkan Jibby kena di PSSB dan Persitara . Kita punya beberapa alternatif untuk menggantikan mereka berdua. Mudah-mudahan absennya dua orang ini tidak mengurangi performa Laskar Pajajaran dalam pertandingan di kandang sendiri,” harap Manajer Persikabo, Mas’an Djajuli.
Jibby rencananya akan digantikan oleh Boumsong dan Ilham, karena Boumsong tidak bisa merumput full time. Sedangkan Susanto akan digantikan oleh Noviyanto dan Salim.
“Masa recovery mereka kan cukup lama. Mudah-mudahan Salim sudah bisa bermain. Jarot juga kemungkinan besar sudah pulih pada tanggal 12 itu,” imbuh Raja Midas.
Sementara itu, asisten pelatih, Dudung Abdullah mengatakan, skema yang akan dipakai dalam pertandingan tersebut kemungkinan besar adalah komposisi 3-5-2, sama seperti yang digunakan pada saat di Aceh. Hanya saja dibutuhkan penyesuaian lagi agar mereka terbiasa dengan pola tersebut.
“Kemarin mereka memakai pola itu kan mendadak dan tidak ada latihan sebelumnya. Pemain yang tidak ikut ke Aceh juga belum mencoba penggunaan pola itu. Mudah-mudahan dengan beberapa latihan menuju pertandingan, mereka semakin terbiasa dan menambal beberapa kekurangan yang terjadi pada saat di Aceh,” jelasnya.
“Mereka berdua terkena akumulasi kartu kuning. Santo mendapatkan kartu kuning saat di PSMS dan PSSB. Sedangkan Jibby kena di PSSB dan Persitara . Kita punya beberapa alternatif untuk menggantikan mereka berdua. Mudah-mudahan absennya dua orang ini tidak mengurangi performa Laskar Pajajaran dalam pertandingan di kandang sendiri,” harap Manajer Persikabo, Mas’an Djajuli.
Jibby rencananya akan digantikan oleh Boumsong dan Ilham, karena Boumsong tidak bisa merumput full time. Sedangkan Susanto akan digantikan oleh Noviyanto dan Salim.
“Masa recovery mereka kan cukup lama. Mudah-mudahan Salim sudah bisa bermain. Jarot juga kemungkinan besar sudah pulih pada tanggal 12 itu,” imbuh Raja Midas.
Sementara itu, asisten pelatih, Dudung Abdullah mengatakan, skema yang akan dipakai dalam pertandingan tersebut kemungkinan besar adalah komposisi 3-5-2, sama seperti yang digunakan pada saat di Aceh. Hanya saja dibutuhkan penyesuaian lagi agar mereka terbiasa dengan pola tersebut.
“Kemarin mereka memakai pola itu kan mendadak dan tidak ada latihan sebelumnya. Pemain yang tidak ikut ke Aceh juga belum mencoba penggunaan pola itu. Mudah-mudahan dengan beberapa latihan menuju pertandingan, mereka semakin terbiasa dan menambal beberapa kekurangan yang terjadi pada saat di Aceh,” jelasnya.
Langganan:
Postingan (Atom)