Kondisi raihan angka yang masih kritis membuat Ketua Umum Persikabo Kabupaten Bogor, Rachmat Yasin memanggil manajer dan tim pelatih ke pendopo, Rabu (26/1). Bupati Bogor itu mengevaluasi tim setelah Persikabo kembali menelan kekalahan lawan Persipasi Bekasi 1-2, Selasa (25/1). Evaluasi itu konsentrasi terhadap dua pertandingan sisa putaran pertama Divisi Utama Liga Ti-Phone Indonesia kontra lawan Persires Rengat (1/2) dan Persih Tembilahan (5/2).
“Laga kandang nanti harus menang. Sudah tak ada istilah draw lagi,” ujar manajer Persikabo, Mas’an Djadjuli usai pertemuan kemarin.
Persikabo kemungkinan meleset dari target aman. Jika mematok lolos ke Liga Super Indonesia, mestinya sudah mengemas angka 20. Namun dari 10 pertandingan (7 away dan 3 home) yang sudah dilewati, baru mencatat 9 poin dari 2 kali menang dan 3 kali draw selebihnya tanpa poin sebanyak 5 kali kalah. Artinya, dua pertandingan sisa wajib dimenangkan skuad Laskar Pajajaran asuhan Maman Suryaman.
Asumsinya, Persikabo mendapat tambahan 6 angka sehingga menjadi 15 poin dan masih gagal minus 3 angka dari target minimal bisa mencapai angka 18 poin pada putaran pertama. Di putaran kedua, jika Persikabo memenangkan 7 home (21 poin), maka garansi poin sebanyak 36 angka. Ini masih belum aman jika tak berhasil mencuri poin di kandang lawan karena pemegang klasemen sementara Persiraja Aceh di putaran pertama ini sudah mencatat 23 poin dari 10 pertandingan.
Kompetisi Divisi Utama Liga Ti-Phone Indonesia, masing-masing putaran (1 dan 2) sebanyak 12 pertandingan dan Persikabo di putaran pertama memiliki 5 home dan 7 away, serta di putaran kedua, 7 home dan 5 away. Seperti diketahui, dua tim teratas (grup 1, 2 dan 3) plus 2 tim terbaik mengikuti babak 8 besar. Persikabo mengincar masuk jadi wakil grup I yang lolos. Jika tidak, siap-siap saja ditinggalkan Kabomania yang kini sudah mulai susut terhadap minat menyaksikan tim kebanggaan warga Kabupaten Bogor.