Eks bomber Persitara dan Persema Malang, Papito, yang baru saja bergabung bersama Laskar Padjajaran, diragukan dapat memberikan kontribusi maksimal bagi Persikabo. Indikasinya terlihat pada laga uji coba kontra Persiram di Stadion Persikabo Cibinong, Sabtu (26/11) lalu. Headcoach Suimin Diharja sengaja menginstruksikan agar pemain lain tidak memberikan bola servis kepada Papito, untuk melihat sejauh mana kemampuannya.Namun, sebagai striker berkelas, ia gagal memanfaatkan peluang mentah atau mencari kesempatan untuk membahayakan gawang lawan.
“Kalau dia benar-benar striker berkelas, harusnya bisa membuka peluang, tapi kan nyatanya tidak. Screening ball, naluri gol dan sprint-nya pun tak terlihat. Tidak ada peluang berbahaya yang diciptakannya, makanya saya ragu,” jelas pengamat sepakbola, Yudi Agus Soleh, kepada Radar Bogor, kemarin.
Menurut dia, jika Persikabo tidak memiliki anggaran untuk memboyong legiun asing ke Cibinong, lebih baik merekrut pemain lokal atau putra daerah yang kualitasnya tak kalah menawan. “Ya, daripada melakukan pembelian yang terkesan dipaksakan,” tegas Yudi lagi. Kendati saat membela Persema, Papito menunjukkan kualitasnya, saat ini kondisinya berbeda. “Tidak bisa disamakan, jadi pembelian Papito ini bisa dikatakan asal-asalan.
Saya kaget, bukannya Persikabo memboyong Alfredo malah Papito. Padahal, kualitasnya jauh berbeda,” tutur mantan penjaga gawang Persikabo era 1980-an ini. Sementara itu, Suimin Diharja mengatakan, perekrutan Papito dilakukan atas beberapa pertimbangan matang. Di antaranya, kua litas Papito yang sudah teruji saat memperkuat Persema dan Persitara. “Di samping itu, dia merupakan yang terbaik di antara Cano dan William. Jadi, bukan perekrutan asal-asalan,” ungkapnya.
Suimin menambahkan, salah tidaknya pembelian Papito baru akan diketahui setelah roda kompetisi bergulir. Bila ia tak mampu memberikan kontribusi maksimal, baru dapat diakatakan sebagai kegagalan pembelian. “Kalau sekarang belum bisa dilihat gagal atau tidaknya. Tapi, Abang yakin kualitas Papito tak berbeda jauh dari sebelumnya,” tukas Suimin.
(radarbogor)