Pakuan Raya - Masih belumnya ada pembicaraan antara pelatih kepada pemain dan manajerial kepada pemain untuk membahas para pemain yang akan masuk skuad Persikabo musim depan, ternyata membuat gelisah para pemain lokal Kabupaten Bogor yang sudah tiga musim merumput di Persikabo Bogor. Kegelisahan para pemain lokal tersebut sangat wajar. Pasalnya, saat ini para pemain luar yang masuk rekomendasi masih hilir mudik mengikuti tahapan seleksi di Persikabo dibawah asuhan Suimin Diharja.
“Saya dan kawan kawan eks Tim Persikabo musim lalu sangat ingin memberikan prestasi yang terbaik bagi Persikabo Bogor. Karena selama ini, saya dan juga teman teman pemain lokal merasa belum bisa memberikan prestasi yang terbaik bagi Persikabo. Mudah mudahan, kalau Saya kembali diberikan kepercayaan untuk membela Persikabo. Saya bersama teman teman pemain lokal siap berjibaku dan all out memberikan prestasi yang terbaik bagi Persikabo," ujar Erik Ebol kepada Pakar kemarin petang.
Hal senada dikatakan Dian Irawan, pemain lokal Kabupaten Bogor yang sempat merumput di Persipasi dan Semen Padang ini siap memberikan kemampuan terbaiknya bagi Persikabo Bogor.
"Persikabo adalah darah daging warga Kabupaten Bogor. Makanya, kapanpun saya siap memberikan yang terbaik bagi Persikabo Bogor," jabarnya tegas.
Dilain pihak, Septian dan Mu' min Agunsa menandaskan impiannya kalau mereka ingin memperkuat selama mungkin. " Untuk masuk Persikabo bukan perkara mudah. Namun, kami sangat siap mengikuti semua rangkaian atau tahapan seleksi ketat yang akan dilakukan jajaran pelatih dan manajerial Persikabo Bogor musim ini," imbuh Mu Min Agunsa ( Anak Gunung Salak) kepada Pakar dengan nada tegas.
Senin, 19 September 2011
PSSI Harus Objektif
Pakuan Raya - Gonjang ganjing belum jelasnya format kompetisi PSSI yang akan bergulir pada tanggal 8 Oktober mendatang secara tidak langsung membuat resah semua pemain dan pengurus klub anggota PSSI. " Dua hari lalu saya baca PSSI akan melakukan format satu wilayah dengan nama kompetisi Liga Prima Indobnesia. Setelah berita itu muncul wacana yang memberitakan PSSI akan menggunakan format kompetisi satu wilayah dengan nama ISL lagi. Tidak jelasnya wacana Format kompetisi ini membingungkan publik bola di tanah air," ujar CEO Persikabo, H. Ruddy Ferdian kepada para wartawan kemarin petang.
Ruddy juga merasa bingung, karena belum lama ini PSSI mengumumkan Persikabo masuk nominasi tim yang akan berlaga dalam kancah Level I Liga Profesional.
Lebih jauh, tambah Ruddy, pihaknya tidak akan mengerti kalau tiba tiba ada keputusan baru dari PSSI yang bisa merubah peluang Persikabo tampil dalam kassta tertinggi dalam sepakbola nasional.
“Secara persyaratan, Persikabo sudah memenuhi semua aspek yang ditetapkan PSSI dan AFC terkait klub Profesional. Bahkan, saat ini kita terus melakukan pembenahan-pembenahan parasaran dan sarana di Stadion Persikabo. Saya dan masyarakat bola di Kabupaten Bogor akan merasa tidak habis pikir kalau nantinya PSSI tidak memasukan Persikabo ke Level I atau ISL. Saya berharap PSSI harus bersikap objektif. Karena prasarana yang ada di Persikabo ini jauh lebih baik dari stadion lain yang selama ini dipakai pertandingan kompetisi ISL," cetusnya.
Sementara itu, Ketua Komisi D DPRD Kabupaten Bogor, Sumarli mengaku mendukung kebijakan jajaran direksi Persikabo Bogor yang berjuang meloloskan Persikabo ke Level I atau kompetisi tertinggi dikancah nasional. Alasannya, Persikabo sudah memenuhi semua persyaratan yang ditetapkan AFC dan PSSI.
“Sebagai masyarakat Kabupaten Bogor, kami akan merasa bangga jika Persikabo masuk level I dan bisa tampil dalam tayangan televise terus. Makanya, kami dari jajaran wakil rakyat Kabupaten Bogor menginginkan Persikabo bisa tampil dalam kasta tertinggi. Tidak ada alasan bagi PSSI untuk tidak memasukan Persikabo dalam kasta tertinggi nasional. Mengingat masih banyak klub yang dinyatakan layak masuk level 1 tapi realitanya jauh dari harapan Profesional terutama dalam hal infrastruktur," ungkap Sumarli.
Ruddy juga merasa bingung, karena belum lama ini PSSI mengumumkan Persikabo masuk nominasi tim yang akan berlaga dalam kancah Level I Liga Profesional.
Lebih jauh, tambah Ruddy, pihaknya tidak akan mengerti kalau tiba tiba ada keputusan baru dari PSSI yang bisa merubah peluang Persikabo tampil dalam kassta tertinggi dalam sepakbola nasional.
“Secara persyaratan, Persikabo sudah memenuhi semua aspek yang ditetapkan PSSI dan AFC terkait klub Profesional. Bahkan, saat ini kita terus melakukan pembenahan-pembenahan parasaran dan sarana di Stadion Persikabo. Saya dan masyarakat bola di Kabupaten Bogor akan merasa tidak habis pikir kalau nantinya PSSI tidak memasukan Persikabo ke Level I atau ISL. Saya berharap PSSI harus bersikap objektif. Karena prasarana yang ada di Persikabo ini jauh lebih baik dari stadion lain yang selama ini dipakai pertandingan kompetisi ISL," cetusnya.
Sementara itu, Ketua Komisi D DPRD Kabupaten Bogor, Sumarli mengaku mendukung kebijakan jajaran direksi Persikabo Bogor yang berjuang meloloskan Persikabo ke Level I atau kompetisi tertinggi dikancah nasional. Alasannya, Persikabo sudah memenuhi semua persyaratan yang ditetapkan AFC dan PSSI.
“Sebagai masyarakat Kabupaten Bogor, kami akan merasa bangga jika Persikabo masuk level I dan bisa tampil dalam tayangan televise terus. Makanya, kami dari jajaran wakil rakyat Kabupaten Bogor menginginkan Persikabo bisa tampil dalam kasta tertinggi. Tidak ada alasan bagi PSSI untuk tidak memasukan Persikabo dalam kasta tertinggi nasional. Mengingat masih banyak klub yang dinyatakan layak masuk level 1 tapi realitanya jauh dari harapan Profesional terutama dalam hal infrastruktur," ungkap Sumarli.
Suimin Harus Selektif
Pakuan Raya - Kehadiran Suimin Diharja di Kabupaten Bogor untuk menukangi Persikabo memang disambut antusias masyarakat bola di wilayah ini, lebih lebih Kabomania yang memang punya hubungan emosional bagus dengan pelatih kampung julukan bagi mantan arsitek Persijap Jepara musim lalu.
“Kami dari Kabomania merasa bangga dengan keberadaan Bang Suimin yang kembali menahkodai skuad Persikabo Bogor. Namun, kami berharap Bang Suimin lebih selektif kali ini dalam merekrut para pemain yang akan diproyeksikan masuk skuad Laskar Pajajaran. Kami menginginkan skuad Persikabo dihuni para pemain muda, petarung dan lolos kriteria yang ditetapkan jajaran pelatih dan manajemen terutama terkait kesehatan, fisik dan skillnya," ujar M Yusup Kiat, salah seorang pentolan Kabomania Citeureup.
Yusup yang kerap dipanggil Jenderal Kabo ini menegaskan, ia bersama para supporter Persikabo lainnya mendukung penuh rencana manajemen dan pelatih membidik Matsunaga dan para pemain lainnya.
Kabomania menginginkan manajemen segera memutuskan untuk mengontrak Choi Dong Soo eks bomber Persisam. Selain itu, jajaran Kabomania juga sangat setuju kalau para pemain yang sudah tua seperti Kahudi Wahyu, Harri Salisburi dll dikaji ulang sebelum mereka menandatangani kontrak dengan manajemen. Pasalnya, para pemain itu sudah termasuk tua.
“Mungkin masih banyak para pemain yang lebih segar dan muda dari pada dua pemain itu. Kita akui, kemampuan atau skill mereka sangat bagus. Namun, saya meragukan kemampuan dan kualitas fisik mereka. Apalagi, musim lalu kita juga sudah tahu sejauh mana kualitas mereka," bebernya.
Hal yang sama diutarakan Herzon Hezkia, pemerhati bola di Kabupaten Bogor yang meminta kepada jajaran pelatih dan manajerial Persikabo untuk melakukan peremajaan ditubuh skuad Persikabo.
“Saya masih ingat ucapan Bang Suimin yang akan menjadikan para pemain lokal Persikabo atau Kabupaten Bogor. Mudah mudahan janji itu bisa direalisasikan musim ini. Selain itu, sudah saatnya Bang Suimin dan jajaran manajerial Persikabo juga mulai melupakan para pemain tua. Kita berharap skuad Persikabo ini banyak dihuni para pemain muda yang memang berkualitas dan mampu bersaing dilevel I” ucap Herzon.
Sementara itu, Yudi Agus Soleh juga tampak kurang setuju kalau manajemen atau jajaran pelatih Persikabo merekrut para pemain tua seperti Harris Salisburi atau Kahudi Wahyu.
“Secara teknik kedua pemain ini memang oke. Namun saat pertandingan kandang saja, saya sering melihat kedua pemain ini keteteran ketika berhadapan dengan pemain lawan. Apalagi posisi untuk Kahudi Wahyu yang sangat vital. Berapa kali ia membuat kesalahan ketika masih memperkuat Persikabo. Ingat pula, ketika dia malah memilih dengan Persih Tembilahan dan akhirnya sedikit ada masalah waktu itu. Saya menginginkan manajerial lebih selektif lah dalam merekrut para pemain," paparnya tegas.
“Kami dari Kabomania merasa bangga dengan keberadaan Bang Suimin yang kembali menahkodai skuad Persikabo Bogor. Namun, kami berharap Bang Suimin lebih selektif kali ini dalam merekrut para pemain yang akan diproyeksikan masuk skuad Laskar Pajajaran. Kami menginginkan skuad Persikabo dihuni para pemain muda, petarung dan lolos kriteria yang ditetapkan jajaran pelatih dan manajemen terutama terkait kesehatan, fisik dan skillnya," ujar M Yusup Kiat, salah seorang pentolan Kabomania Citeureup.
Yusup yang kerap dipanggil Jenderal Kabo ini menegaskan, ia bersama para supporter Persikabo lainnya mendukung penuh rencana manajemen dan pelatih membidik Matsunaga dan para pemain lainnya.
Kabomania menginginkan manajemen segera memutuskan untuk mengontrak Choi Dong Soo eks bomber Persisam. Selain itu, jajaran Kabomania juga sangat setuju kalau para pemain yang sudah tua seperti Kahudi Wahyu, Harri Salisburi dll dikaji ulang sebelum mereka menandatangani kontrak dengan manajemen. Pasalnya, para pemain itu sudah termasuk tua.
“Mungkin masih banyak para pemain yang lebih segar dan muda dari pada dua pemain itu. Kita akui, kemampuan atau skill mereka sangat bagus. Namun, saya meragukan kemampuan dan kualitas fisik mereka. Apalagi, musim lalu kita juga sudah tahu sejauh mana kualitas mereka," bebernya.
Hal yang sama diutarakan Herzon Hezkia, pemerhati bola di Kabupaten Bogor yang meminta kepada jajaran pelatih dan manajerial Persikabo untuk melakukan peremajaan ditubuh skuad Persikabo.
“Saya masih ingat ucapan Bang Suimin yang akan menjadikan para pemain lokal Persikabo atau Kabupaten Bogor. Mudah mudahan janji itu bisa direalisasikan musim ini. Selain itu, sudah saatnya Bang Suimin dan jajaran manajerial Persikabo juga mulai melupakan para pemain tua. Kita berharap skuad Persikabo ini banyak dihuni para pemain muda yang memang berkualitas dan mampu bersaing dilevel I” ucap Herzon.
Sementara itu, Yudi Agus Soleh juga tampak kurang setuju kalau manajemen atau jajaran pelatih Persikabo merekrut para pemain tua seperti Harris Salisburi atau Kahudi Wahyu.
“Secara teknik kedua pemain ini memang oke. Namun saat pertandingan kandang saja, saya sering melihat kedua pemain ini keteteran ketika berhadapan dengan pemain lawan. Apalagi posisi untuk Kahudi Wahyu yang sangat vital. Berapa kali ia membuat kesalahan ketika masih memperkuat Persikabo. Ingat pula, ketika dia malah memilih dengan Persih Tembilahan dan akhirnya sedikit ada masalah waktu itu. Saya menginginkan manajerial lebih selektif lah dalam merekrut para pemain," paparnya tegas.
Langganan:
Postingan (Atom)