Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia sedang mengupayakan agar laga uji coba tim nasional Indonesia melawan Arab Saudi pada 7 Oktober mendatang bisa dimainkan di Stadion Utama Gelora Bung Karno Jakarta.
"Kami meminta agar pertandingan uji coba dengan Arab bisa di Jakarta," kata Bob Hippy, Anggota Komite Eksekutif PSSI yang menjadi koordinator timnas, ketika dihubungi, Minggu 25 September 2011.
Namun, Bob menambahkan tidak mudah bisa menggelar uji coba Indonesia versus Arab di tanah air karena Arab dijadwalkan juga akan bertanding melawan Singapura di Bukit Jalil, Malaysia. Jika usaha memindahkan pertandingan itu tidak berhasil, kata Bob, mau tidak mau rombongan tim merah putih akan berangkat ke negeri jiran dua hari sebelum jadwal pertandingan. "Kemungkinan ada 23-25 pemain yang akan diboyong ke sana," ujarnya.
Uji tanding lawan Arab bakal menjadi ajang pemanasan bagi Bambang "Bepe" Pamungkas dan rekan-rekannya sebelum menjamu Qatar pada Kualifikasi Pra Piala Duia 2014, 11 Oktober mendatang.
Bepe cs dijadwalkan kembali menjalani pemusatan latihan bersama di Jakarta bersama pelatih Wim Rijsbergen, pada 30 September atau 1 Oktober besok. Untuk memperlancar proses latihan, Wim akan didampingi pelatih senior Danurwindo.
"Danurwindo nanti akan membantu komunikasi pelatih dengan pemain. Liestiadi tetap sebagai asisten pelatih yang tugasnya lebih banyak di lapangan," terang Bob.
Sebelumnya sempat terjadi ketegangan antara Bepe cs dengan pelatih Wim usai kekalahan dari Bahrain di laga kedua di Jakarta, 6 September lalu.
Senin, 26 September 2011
Penyegaran Wasit PSSI Digoyang Isu Aksi Demo
BolaDotNet - Penyegaran wasit Liga Super Indonesia dan Divisi Utama yang di gelar oleh Komite Wasit PSSI di Stadion atletik Pajajaran, Bandung, 26 September hingga 1 Oktober, digoyang isu aksi demo. Pasalnya, rekrutmen wasit tersebut dinilai menyalahi aturan dan tidak sesuai prosedural.
"Akibatnya, banyak wasit bersertifikat nasional yang selama ini berkecimpung aktif, tapi tidak dipanggil. Penunjukan atau undangan wasit tersebut, tidak sesuai prosedur," terang salah satu sumber Bola.net, yang mewanti-wanti untuk tidak di sebutkan namanya.
Wasit asal Pengcab PSSI Jakarta Selatan tersebut mengatakan, banyak wasit yang dipanggil ikut penyegaran tersebut, justru memiliki latar belakang dan jam terbang yang patut dipertanyakan.
"Banyak rekan-rekan yang senior dan matang jam terbang tidak diundang. Karena itu, Senin (26/9), rencananya mereka semua akan menggelar aksi demo ke Bandung (lokasi penyegaran wasit) untuk mempertanyakan hal tersebut," terang wasit asal Divisi Utama tersebut.
Rencananya, kursus penyegaran wasit tersebut, akan berlangsung sebanyak dua gelombang. Gelombang pertama kursus berlangsung pada 26-28 dan diikuti 100 peserta. Sedangkan gelombang kedua mulai 29-1 Oktober. "Sehingga, total peserta 200 orang."
"Kami perlu memprotes hal ini agar tidak terulang lagi kedepannya. PSSI harus bertindak adil dan menunjukan contoh yang baik," tutupnya.
"Akibatnya, banyak wasit bersertifikat nasional yang selama ini berkecimpung aktif, tapi tidak dipanggil. Penunjukan atau undangan wasit tersebut, tidak sesuai prosedur," terang salah satu sumber Bola.net, yang mewanti-wanti untuk tidak di sebutkan namanya.
Wasit asal Pengcab PSSI Jakarta Selatan tersebut mengatakan, banyak wasit yang dipanggil ikut penyegaran tersebut, justru memiliki latar belakang dan jam terbang yang patut dipertanyakan.
"Banyak rekan-rekan yang senior dan matang jam terbang tidak diundang. Karena itu, Senin (26/9), rencananya mereka semua akan menggelar aksi demo ke Bandung (lokasi penyegaran wasit) untuk mempertanyakan hal tersebut," terang wasit asal Divisi Utama tersebut.
Rencananya, kursus penyegaran wasit tersebut, akan berlangsung sebanyak dua gelombang. Gelombang pertama kursus berlangsung pada 26-28 dan diikuti 100 peserta. Sedangkan gelombang kedua mulai 29-1 Oktober. "Sehingga, total peserta 200 orang."
"Kami perlu memprotes hal ini agar tidak terulang lagi kedepannya. PSSI harus bertindak adil dan menunjukan contoh yang baik," tutupnya.
Minimal 4 Lokal dalam Starting Eleven
Radar Bogor - Kabomania berharap Headcoach Suimin Diharja tetap konsisten dengan janjinya untuk memasukkan pemain putra daerah dalam starting eleven pada tiap laga yang bakal dilakoni. Tuntutan tersebut dinilai sangat wajar. Pasalnya, saat era Mayadi Rakasiwi hingga Maman Suryaman, pesepakbola lokal jarang dipercaya menjadi starter. Pentolan Kabomania Mak Lampir Gadog, Denny Acuy mengatakan, Laskar Padjajaran wajib memprioritaskan tiga hingga empat putra daerah dalam starting eleven karena dapat mempengaruhi antusias penonton datang ke stadion. Selain itu, pemain lokal merupakan ikon sebuah daerah, sehingga fanatisme akan lebih terpupuk.
“Tim ini kan namanya Persikabo Kabupaten Bogor, masak sih pemainnya dari luar semua. Minimal ada tiga pemain lokal dalam skuad inti, jadi unsur kedaerahan tetap ada,” ujarnya kepada Radar Bogor, kemarin.
Menurut eks penggawa Laskar Pajajaran era 1980-an ini, hal tersebut harus dilakukan karena Persikabo sudah tak menggunakan dana APBD lagi. Maka dari itu, guna menopang klub supaya tidak kolaps harus didukung banyaknya penonton yang membeli tiket.
”Persikabo mengandalkan penjualan tiket, makanya penonton pun harus banyak. Caranya dengan memasang putra daerah. Saya jamin, Kabomania kawasan Puncak akan berbondongbondong ke stadion. Tidak seperti musim lalu. Kami malas ke sana karena pemain lokal jarang dimainkan,” jelas Denny lagi.
Hal senada diungkapkan Ketua Harian Kabomania, Kemal Pasya. Menurut dia, kehadiran putra daerah dalam tiap pertandingan akan memberikan warna tersendiri dan menguatkan identitas kedaerahan yang selama periode Mayadi Rakasiwi serta Maman Suryaman, nyaris luntur. ”Kan lucu kalau tim Kabupaten Bogor, tapi saat bermain tidak ada putra daerahnya. Tapi mudah-mudahan Bang Suimin akan memberi kesempatan lebih bagi putra daerah,” papar dia.
Menanggapi hal tersebut, Suimin menegaskan akan memasukkan dua hingga tiga putra daerah dalam starting eleven. Karena pada dasarnya, pria berjuluk Pelatih Kampung ini mempunyai misi untuk memajukan sepakbola Kabupaten Bogor.
”Saya ingin memajukan sepakbola di sini, makanya pemberian jam terbang untuk pemain lokal harus dilakukan. Kalau mau berkembang kan harus membuat fondasi dulu, caranya ya dengan memberi kesempatan mereka (pemain lokal, red),” tegasnya.
Lebih lanjut, kata Suimin, tidak menutup kemungkinan jika jumlah putra daerah dalam starting line up akan bertambah. Namun, itu semua tergantung konsistensi performa mereka di lapangan, baik saat latihan dan bertanding. ”Kalau banyak pemain yang bagus, jumlahnya akan ditambah. Diharapkan tahun depan, amunisi inti Persikabo didominasi pemain lokal,” pungkasnya.
“Tim ini kan namanya Persikabo Kabupaten Bogor, masak sih pemainnya dari luar semua. Minimal ada tiga pemain lokal dalam skuad inti, jadi unsur kedaerahan tetap ada,” ujarnya kepada Radar Bogor, kemarin.
Menurut eks penggawa Laskar Pajajaran era 1980-an ini, hal tersebut harus dilakukan karena Persikabo sudah tak menggunakan dana APBD lagi. Maka dari itu, guna menopang klub supaya tidak kolaps harus didukung banyaknya penonton yang membeli tiket.
”Persikabo mengandalkan penjualan tiket, makanya penonton pun harus banyak. Caranya dengan memasang putra daerah. Saya jamin, Kabomania kawasan Puncak akan berbondongbondong ke stadion. Tidak seperti musim lalu. Kami malas ke sana karena pemain lokal jarang dimainkan,” jelas Denny lagi.
Hal senada diungkapkan Ketua Harian Kabomania, Kemal Pasya. Menurut dia, kehadiran putra daerah dalam tiap pertandingan akan memberikan warna tersendiri dan menguatkan identitas kedaerahan yang selama periode Mayadi Rakasiwi serta Maman Suryaman, nyaris luntur. ”Kan lucu kalau tim Kabupaten Bogor, tapi saat bermain tidak ada putra daerahnya. Tapi mudah-mudahan Bang Suimin akan memberi kesempatan lebih bagi putra daerah,” papar dia.
Menanggapi hal tersebut, Suimin menegaskan akan memasukkan dua hingga tiga putra daerah dalam starting eleven. Karena pada dasarnya, pria berjuluk Pelatih Kampung ini mempunyai misi untuk memajukan sepakbola Kabupaten Bogor.
”Saya ingin memajukan sepakbola di sini, makanya pemberian jam terbang untuk pemain lokal harus dilakukan. Kalau mau berkembang kan harus membuat fondasi dulu, caranya ya dengan memberi kesempatan mereka (pemain lokal, red),” tegasnya.
Lebih lanjut, kata Suimin, tidak menutup kemungkinan jika jumlah putra daerah dalam starting line up akan bertambah. Namun, itu semua tergantung konsistensi performa mereka di lapangan, baik saat latihan dan bertanding. ”Kalau banyak pemain yang bagus, jumlahnya akan ditambah. Diharapkan tahun depan, amunisi inti Persikabo didominasi pemain lokal,” pungkasnya.
Siap Datangkan Santiago Bianchi
Pakuan Raya - Kendati Persikabo belum bisa dipastikan berlaga di kompetisi level 1 PSSI, namun manajemen Persikabo tak ingin tanggung-tanggung dalam melakukan perburuan pemain yang bakal menghiasi skuad berjuluk Laskar Padjajaran tersebut. Buktinya, setelah nama-nama beken seperti Matsunaha Shoi, dan Choi Doong Soo jadi daftar bidikan Persikabo, kini giliran stiker asal Argentina, Santiago Bianchi yang masuk dalam daftar bidikan Persikabo.
Hal tersebut diungkapkan Direktur Tranfer Persikabo, Rendie Arindra kepada Pakar, kemarin.
"Ya kita memang sedang berupaya untuk mendatangkan striker asal Argentina, Santiago Bianchi untuk bermain di Persikabo, dan kita sudah masuk tahap proses negosiasi, jika memang deal, kemungkinan pemain yang musim lalu merumput di Vallas, klub Divisi I Liga Argentina ini bisa memperkuat skuad Persikabo," ujar Rendie kepada Pakar kemarin.
Keputusan manajemen Persikabo untuk merekrut Bianchi memang bukan tanpa alasan. Pasalnya jika dilihat dari tiga pertandingan terakhirnya, kemarin, pemain Argentina ini memiliki gaya permainan yang khas dan cenderung stylish.
"Harga Bianchi jauh di bawah Choi Dong So dan Matsunaga, kita lihat kemampuannya juga di atas rata-rata, makanya kita sepakat untuk mendatangkannya ke Bogor," ulasnya.
Selain Bianchi, mantan bek Persikabo musim lalu, Edward Valusta dipastikan bakal kembali kePersikabo. Hal tersebut setelah terjadi kesepakatan antara pelatih dan manajemen yang masih memerlukan jasa mantan timnas Modolva ini untuk mengisi barisan pertahanan Persikabo.
"Kita sudah mengontak agen Edward untuk bisa bermain dengan Persikabo, dan rencananya Edward akan ke Bogor tanggal 3 Oktober mendatang," tukasnya.
Hal tersebut diungkapkan Direktur Tranfer Persikabo, Rendie Arindra kepada Pakar, kemarin.
"Ya kita memang sedang berupaya untuk mendatangkan striker asal Argentina, Santiago Bianchi untuk bermain di Persikabo, dan kita sudah masuk tahap proses negosiasi, jika memang deal, kemungkinan pemain yang musim lalu merumput di Vallas, klub Divisi I Liga Argentina ini bisa memperkuat skuad Persikabo," ujar Rendie kepada Pakar kemarin.
Keputusan manajemen Persikabo untuk merekrut Bianchi memang bukan tanpa alasan. Pasalnya jika dilihat dari tiga pertandingan terakhirnya, kemarin, pemain Argentina ini memiliki gaya permainan yang khas dan cenderung stylish.
"Harga Bianchi jauh di bawah Choi Dong So dan Matsunaga, kita lihat kemampuannya juga di atas rata-rata, makanya kita sepakat untuk mendatangkannya ke Bogor," ulasnya.
Selain Bianchi, mantan bek Persikabo musim lalu, Edward Valusta dipastikan bakal kembali kePersikabo. Hal tersebut setelah terjadi kesepakatan antara pelatih dan manajemen yang masih memerlukan jasa mantan timnas Modolva ini untuk mengisi barisan pertahanan Persikabo.
"Kita sudah mengontak agen Edward untuk bisa bermain dengan Persikabo, dan rencananya Edward akan ke Bogor tanggal 3 Oktober mendatang," tukasnya.
Langganan:
Postingan (Atom)