Bola Indo - Irfan Haarys Bachdim dan Ferdinand Alfred Sinaga menjadi harapan Pelatih Tim Nasional (Timnas) U-23 Rahmad Darmawan. Pelatih yang akrab disapa RD itu menginginkan kedua pemain tersebut tampil lebih baik di lini depan skuad muda Merah Putih,termasuk saat menghadapi Persikab Kabupaten Bandung dalam laga uji coba, Sabtu (1/10). Keinginan RD dilandasi belum maksimalnya peran keduanya seusai menjalani latihan ringan di Kawasan Batununggal,Bandung,kemarin.RD mengaku belum puas dengan kekompakan dua penyerangnya itu,meski mereka baru bergabung bersama timnas U-23,Rabu (28/9).
Karena itu,pelatih asal Metro,Lampung, ini sangat mengharapkan keduanya tampil kompak mempertajam lini depan skuad muda Merah Putih. ”Mereka diizinkan dari timnas (senior) bergabung bersama kami.Saya mengharapkan Irfan dan Ferdinand bisa mengisi tim ini,karena mereka belum pernah setim dengan anak-anak yang lain,”tutur RD. Dalam uji coba nanti,RD akan mencoba semua pemain.Dia pun akan memperagakan taktik menyerang dan bertahan yang selama ini masih belum optimal.RD berharap Irfan dan Ferdinand akan memberikan penampilan terbaiknya dalam laga persahabatan tersebut.
”Biasanya,melihat kekompakan tim itu saat beruji coba.Sebab,saya menurunkan tensi latihan selama 30 menit pada pagi hari, sedangkan latihan sore diisi dengan game selama 90 menit,”sebutnya. Selain menghadapi Persikab,Yongki Ariwibowo dkk rencananya akan menjalani latih tanding berikutnya ke Padang, Sumatera Barat.Mereka akan dijajal kekuatan lebih besar dari Semen Padang, pekan depan. RD menuturkan,rentetan uji coba itu diharapkan akan semakin mematangkan persiapan timnya sebelum membela Indonesia di multieventSEA Games 2011. Apalagi,skuad muda Merah Putih ditargetkan bisa mendulang medali emas di multieventdua tahunan tersebut.
Sayang,keinginan RD mendapatkan atmosfer pertandingan lebih berat,termasuk menjalani latih tanding dengan tim internasional dalam waktu dekat belum terkabul.”Kami ingin mendapatkan atmosfer pertandingan dan tekanan dari penonton.Tapi,kami mengalami kesulitan setelah gagal beruji coba dengan tim internasional,”cetusnya. Kendati demikian,RD optimistis Yongki dkk akan memberikan penampilan terbaik. Pihaknya bahkan mendapatkan skuad inti, yakni komposisi 22 pemain yang akan diumumkan pada 20 Oktober mendatang.
Namun,RD terlebih dahulu akan mendiskusikan pemilihan pemain itu bersama asistennya,Widodo C Putro.
Jumat, 30 September 2011
PSSI Tunjuk Psikolog Dampingi Bepe Cs
Bola Indo - Pengurus Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia bakal menghadirkan psikolog untuk mendampingi pelatih asal Belanda, Wim Rijsbergen dalam menangani tim nasional senior di ajang Pra Kualifikasi Piala Dunia 2014.
“Nanti ada psikolog dari tentara untuk mendampingi tim nasional,” kata penanggung jawab tim nasional PSSI, Benhard Limbong kepada Tempo, Kamis malam, 29 September 2011. Menurut Limbong, psikolog yang akan dihadirkan itu cukup berpengalaman. Namun, dia masih enggan memberitahu nama psikolog yang akan mendampingi Bambang “Bepe” Pamungkas dan rekan-rekannya. “Nanti saja,” kata dia.
Sebelumnya, PSSI telah mengumumkan bahwa pelatih Danuwindo untuk ikut menangani tim nasional senior. “Danuwido akan menjembatani pemain dengan pelatih asal Belanda, Wim Rijsbergen agar tidak ada lagi salah paham pemain dengan pelatih seperti kemarin,” kata Limbong.
Selain itu, Danuwindo juga akan bersinergi dengan pelatih Wim membahas strategi dan taktik bermain. Untuk asisten pelatih, lanjut Limbong tetap Liestiadi.
Adanya tambahan psikolog dan Danuwindo di tim nasional, Limbong berharap tidak ada lagi salah paham antara Bepe cs dengan Wim. “Saya yakin tidak ada lagi miskomunikasi (salah paham) seperti kemarin,” ujarnya.
Bepe cs dijadwalkan kembali menjalani pemusatan latihan bersama di Jakarta, Sabtu 1 Oktober mendatang. Selanjutnya, mereka akan berangkat ke Kuala Lumpur, Malaysia, Rabu 5 Oktober untuk persiapan uji coba melawan tim nasional Arab Saudi pada 7 Oktober nanti. Laga tersebut menjadi pemanasan sebelum menjamu Qatar di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Senayan, 11 Oktober nanti.
“Nanti ada psikolog dari tentara untuk mendampingi tim nasional,” kata penanggung jawab tim nasional PSSI, Benhard Limbong kepada Tempo, Kamis malam, 29 September 2011. Menurut Limbong, psikolog yang akan dihadirkan itu cukup berpengalaman. Namun, dia masih enggan memberitahu nama psikolog yang akan mendampingi Bambang “Bepe” Pamungkas dan rekan-rekannya. “Nanti saja,” kata dia.
Sebelumnya, PSSI telah mengumumkan bahwa pelatih Danuwindo untuk ikut menangani tim nasional senior. “Danuwido akan menjembatani pemain dengan pelatih asal Belanda, Wim Rijsbergen agar tidak ada lagi salah paham pemain dengan pelatih seperti kemarin,” kata Limbong.
Selain itu, Danuwindo juga akan bersinergi dengan pelatih Wim membahas strategi dan taktik bermain. Untuk asisten pelatih, lanjut Limbong tetap Liestiadi.
Adanya tambahan psikolog dan Danuwindo di tim nasional, Limbong berharap tidak ada lagi salah paham antara Bepe cs dengan Wim. “Saya yakin tidak ada lagi miskomunikasi (salah paham) seperti kemarin,” ujarnya.
Bepe cs dijadwalkan kembali menjalani pemusatan latihan bersama di Jakarta, Sabtu 1 Oktober mendatang. Selanjutnya, mereka akan berangkat ke Kuala Lumpur, Malaysia, Rabu 5 Oktober untuk persiapan uji coba melawan tim nasional Arab Saudi pada 7 Oktober nanti. Laga tersebut menjadi pemanasan sebelum menjamu Qatar di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Senayan, 11 Oktober nanti.
Berebut Matsunaga dengan Persib
Radar Bogor - Ambisi Persib Bandung untuk memboyong kembali playmaker cerdik asal negeri sakura (Jepang), Shohei Matsunaga, tak menyurutkan niat Persikabo untuk mendapatkan jasanya. Manajemen Laskar Padjajaran terus menjalin komunikasi intensif dengan agen pemain 21 tahun itu.
“Saya tidak takut bersaing dengan Persib untuk memperebutkan Matsunaga. Sebab, ketertarikan pemain membela salah satu klub bukan karena nama besar atau finansial yang ditawarkan. Jadi kenapa harus pesimis,” jelas Direktur Operasional Persikabo, Rhendie Arindra kepada Radar Bogor, kemarin.
Menurut Rhendie, belum tentu Matsunaga mau merumput bersama Maung Bandung lagi. Karena belakangan ini ada rumor yang menyebutkan jika mantan penggawa Schalke itu merasa tidak betah kembali ke Bandung. Sebab, terjadi ketidakharmonisan dengan oknum yang berada dalam jajaran manajemen.
”Yang saya dengar sih seperti itu, Matsunaga agak kurang klop dengan segilintir oknum di manajemen. Kenyamanan kan akan berdampak emosional kepada pemain saat berlaga di lapangan dan kondusivitas internal skuad. Jadi, pertimbangan pemain bergabung tak hanya sebatas nilai kontrak, kan ada juga pesepakbola yang ingin membesarkan sebuah tim,” papar Rhendie lagi.
Lebih lanjut, kata dia, komunikasi intensif antara manajemen Laskar Padjajaran dan Matsunaga telah dilakukan. Bahkan, pemain bernomor punggung 18 ini berjanji akan melakukan pertemuan setibanya di Indonesia. ”Dia sih janji sama saya mau bertemu untuk pembicaraan lebih lanjut,” singkat Rhendie.
Ia menambahkan, saat ini Persikabo masih membidik tiga pemain asing, yakni Matsunaga, Choi Dong So dan Santiago Bianchi. Ketika disinggung mengenai Fernando Soler yang sempat ingin bergabung bersama Laskar Padjajaran, Rhendie mengatakan, semuanya dikembalikan kepada Suimin Diharja. Jika sang pelatih menyukainya, manajemen bakal mengontrak yang bersang kutan.
”Memang dia sudah membuat janji untuk berlatih, tapi ternyata tak datang. Itu mengurangi rasa simpati kita. Tetapi kalau Bang Suimin mau, ya tidak masalah,” pungkasnya.
“Saya tidak takut bersaing dengan Persib untuk memperebutkan Matsunaga. Sebab, ketertarikan pemain membela salah satu klub bukan karena nama besar atau finansial yang ditawarkan. Jadi kenapa harus pesimis,” jelas Direktur Operasional Persikabo, Rhendie Arindra kepada Radar Bogor, kemarin.
Menurut Rhendie, belum tentu Matsunaga mau merumput bersama Maung Bandung lagi. Karena belakangan ini ada rumor yang menyebutkan jika mantan penggawa Schalke itu merasa tidak betah kembali ke Bandung. Sebab, terjadi ketidakharmonisan dengan oknum yang berada dalam jajaran manajemen.
”Yang saya dengar sih seperti itu, Matsunaga agak kurang klop dengan segilintir oknum di manajemen. Kenyamanan kan akan berdampak emosional kepada pemain saat berlaga di lapangan dan kondusivitas internal skuad. Jadi, pertimbangan pemain bergabung tak hanya sebatas nilai kontrak, kan ada juga pesepakbola yang ingin membesarkan sebuah tim,” papar Rhendie lagi.
Lebih lanjut, kata dia, komunikasi intensif antara manajemen Laskar Padjajaran dan Matsunaga telah dilakukan. Bahkan, pemain bernomor punggung 18 ini berjanji akan melakukan pertemuan setibanya di Indonesia. ”Dia sih janji sama saya mau bertemu untuk pembicaraan lebih lanjut,” singkat Rhendie.
Ia menambahkan, saat ini Persikabo masih membidik tiga pemain asing, yakni Matsunaga, Choi Dong So dan Santiago Bianchi. Ketika disinggung mengenai Fernando Soler yang sempat ingin bergabung bersama Laskar Padjajaran, Rhendie mengatakan, semuanya dikembalikan kepada Suimin Diharja. Jika sang pelatih menyukainya, manajemen bakal mengontrak yang bersang kutan.
”Memang dia sudah membuat janji untuk berlatih, tapi ternyata tak datang. Itu mengurangi rasa simpati kita. Tetapi kalau Bang Suimin mau, ya tidak masalah,” pungkasnya.
Kalah Persiapan
Jurnal Bogor - Tim sepakbola U-15 Kota Bogor harus mengakui ketangguhan tim tamu U-15 Kabupaten Bogor dalam laga ujicoba di Stadion Pajajaran Bogor, Kamis (29/9). Pasukan Kota Bogor kalah 0-3 pada laga derby Bogor, kemarin.
Kekalahan tersebut dinilai Pelatih Kepala U-15 Kota Bogor, Irian Ruswandi lantaran persiapan tim asuhannya yang kurang matang dibandingkan dengan tim lawan. Meski demikian, Irian tetap mengacungi jempol untuk timnya karena sudah tampil maksimal.
“Persiapan kami jauh dibandingkan tim lawan. Selain tiu, banyak pemain kami yang tidak hadir, sehingga pola yang sudah kami persiapkan sebelumnya, tidak berjalan dengan baik,” ujar Irian kepada Jurnal Bogor, kemarin.
Pada 45 menit pertama, U-15 Kota Bogor sudah tertinggal 0-2 lebih dulu lewat gol yang diciptakan Rendi di menit lima dan Niko di menit ke-10. Tertinggal dua gol membuat anak-anak Kota Bogor meningkatkan pertahanan dan strategi menyerangnya.
Babak kedua baru berjalan lima menit, U-15 Kabupaten Bogor kembali memperlebar keunggulan menjadi 3-0 lewat aksi individu Nugroho. Hingga pluit panjang ditiupkan wasit Iya Hidayat, U-15 Kota Bogor gagal menceploskan satu gol pun ke gawang Kabupaten Bogor.
Sementara itu, Manajer U-15 Kabupaten Bogor, Yadi Mulyadi justeru mengaku hasil kemenangan 3-0 tersebut jauh dari memuaskan. Menurutnya, anak-anak Kabupaten Bogor tampil diluar performa terbaiknya dibandingan pada laga-laga ujicoba lainnya.
“Kurang memuaskan. Anak-anak seperti kurang gereget. Kolektivitas pemain di lapangan juga kurang maksimal,” tandasnya.
Kekalahan tersebut dinilai Pelatih Kepala U-15 Kota Bogor, Irian Ruswandi lantaran persiapan tim asuhannya yang kurang matang dibandingkan dengan tim lawan. Meski demikian, Irian tetap mengacungi jempol untuk timnya karena sudah tampil maksimal.
“Persiapan kami jauh dibandingkan tim lawan. Selain tiu, banyak pemain kami yang tidak hadir, sehingga pola yang sudah kami persiapkan sebelumnya, tidak berjalan dengan baik,” ujar Irian kepada Jurnal Bogor, kemarin.
Pada 45 menit pertama, U-15 Kota Bogor sudah tertinggal 0-2 lebih dulu lewat gol yang diciptakan Rendi di menit lima dan Niko di menit ke-10. Tertinggal dua gol membuat anak-anak Kota Bogor meningkatkan pertahanan dan strategi menyerangnya.
Babak kedua baru berjalan lima menit, U-15 Kabupaten Bogor kembali memperlebar keunggulan menjadi 3-0 lewat aksi individu Nugroho. Hingga pluit panjang ditiupkan wasit Iya Hidayat, U-15 Kota Bogor gagal menceploskan satu gol pun ke gawang Kabupaten Bogor.
Sementara itu, Manajer U-15 Kabupaten Bogor, Yadi Mulyadi justeru mengaku hasil kemenangan 3-0 tersebut jauh dari memuaskan. Menurutnya, anak-anak Kabupaten Bogor tampil diluar performa terbaiknya dibandingan pada laga-laga ujicoba lainnya.
“Kurang memuaskan. Anak-anak seperti kurang gereget. Kolektivitas pemain di lapangan juga kurang maksimal,” tandasnya.
Terlalu Pede
Radar Bogor - Derby Bogor level junior di Stadion Pajajaran kali ini dimenangkan Kabupaten Bogor. Anak-anak Tegar Beriman sukses mencukur saudaranya tiga gol tanpa balas. Ini menggambarkan mental tanding Aziz Nurdin cs sudah mulai meningkat. Sebaliknya, tim asuhan Iryan Ruswandi masih harus dipupuk.
Meski pasukannya unggul, manajer tim Yadi Mulyadi AR masih belum puas dengan performa di lapangan. Dia melihat tim besutan Yayan Mulyana ini tampil kurang gereget, tak seperti saat mereka melumat Pelita Jaya 3-0, beberapa waktu lalu.
“Penampilan anak-anak kali ini tidak maksimal, tidak seperti saat melawan Pelita Jaya. Kali ini mereka terlalu individual dan asal kena, sehingga kolektivitas tim tak terlihat. Hal ini tak boleh terjadi lagi di uji coba selanjutnya,” ujar pria yang juga Ketua Umum Forum Komunikasi Sekolah Sepakbola (FKSSB) Kabupaten Bogor ini.
Menurut Yadi, Rendy cs terlalu percaya diri, sehingga sentuhan satu-dua yang selama ini menjadi ciri khas tim kurang berjalan baik. Selain itu, kondisi lapangan juga tidak mendukung karena bergelombang.
“Ya, mereka over confidence, akibatnya para pemain ingin menunjukkan skill masing-masing. Lapangannya juga kurang bagus, akibatnya permainan tak maksimal,” jelasnya sambil tersenyum.
Lebih lanjut, kata dia, jawara MUPC 2011 ini harus mendapat pembenahan dari segi pengaturan bola dan pergerakan pada kedua winger-nya. Sebab, penetrasi dari sayap kanan serta kiri masih kurang maksimal.
“Sebenarnya tim sudah bagus, hanya perlu pembenahan kecil, karena dalam Piala Haornas target kita ini juara. Jadi tidak boleh main-main, makanya kami juga bakal melakukan uji coba beberapa kali lagi melawan tim SSB,” tegas Yadi.
Sementara itu, headcoach U-15 Kota Bogor, Iryan Ruswandi mengatakan, hasil ini akan menjadi bahan evaluasi untuk laga eksebisi berikutnya. “Ya dari laga ini saya bisa mengetahui lini mana saja yang harus dibenahi. Supaya saat Piala Haornas nanti, kejadian serupa tak terulang lagi,” ungkapnya.
Dalam kesempatan terpisah, Manajer U-15 Kota Bogor, Syaiful Anwar menuturkan, ia sengaja memilih Kabupaten Bogor sebagai lawan tanding, karena anak asuh Yayan Mulyana ini merupakan wakil Indonesia di MUPC tingkat Asia. Sebab, impian pasukan hitam-hitam adalah mengejar standar Tegar Beriman. “Kita sengaja cari lawan yang di atas, setidaknya kita dapat pengalaman dari mereka. Ya, PR kami adalah membenahi aliran bola dan skema saat bertahan,” pungkasnya.
Meski pasukannya unggul, manajer tim Yadi Mulyadi AR masih belum puas dengan performa di lapangan. Dia melihat tim besutan Yayan Mulyana ini tampil kurang gereget, tak seperti saat mereka melumat Pelita Jaya 3-0, beberapa waktu lalu.
“Penampilan anak-anak kali ini tidak maksimal, tidak seperti saat melawan Pelita Jaya. Kali ini mereka terlalu individual dan asal kena, sehingga kolektivitas tim tak terlihat. Hal ini tak boleh terjadi lagi di uji coba selanjutnya,” ujar pria yang juga Ketua Umum Forum Komunikasi Sekolah Sepakbola (FKSSB) Kabupaten Bogor ini.
Menurut Yadi, Rendy cs terlalu percaya diri, sehingga sentuhan satu-dua yang selama ini menjadi ciri khas tim kurang berjalan baik. Selain itu, kondisi lapangan juga tidak mendukung karena bergelombang.
“Ya, mereka over confidence, akibatnya para pemain ingin menunjukkan skill masing-masing. Lapangannya juga kurang bagus, akibatnya permainan tak maksimal,” jelasnya sambil tersenyum.
Lebih lanjut, kata dia, jawara MUPC 2011 ini harus mendapat pembenahan dari segi pengaturan bola dan pergerakan pada kedua winger-nya. Sebab, penetrasi dari sayap kanan serta kiri masih kurang maksimal.
“Sebenarnya tim sudah bagus, hanya perlu pembenahan kecil, karena dalam Piala Haornas target kita ini juara. Jadi tidak boleh main-main, makanya kami juga bakal melakukan uji coba beberapa kali lagi melawan tim SSB,” tegas Yadi.
Sementara itu, headcoach U-15 Kota Bogor, Iryan Ruswandi mengatakan, hasil ini akan menjadi bahan evaluasi untuk laga eksebisi berikutnya. “Ya dari laga ini saya bisa mengetahui lini mana saja yang harus dibenahi. Supaya saat Piala Haornas nanti, kejadian serupa tak terulang lagi,” ungkapnya.
Dalam kesempatan terpisah, Manajer U-15 Kota Bogor, Syaiful Anwar menuturkan, ia sengaja memilih Kabupaten Bogor sebagai lawan tanding, karena anak asuh Yayan Mulyana ini merupakan wakil Indonesia di MUPC tingkat Asia. Sebab, impian pasukan hitam-hitam adalah mengejar standar Tegar Beriman. “Kita sengaja cari lawan yang di atas, setidaknya kita dapat pengalaman dari mereka. Ya, PR kami adalah membenahi aliran bola dan skema saat bertahan,” pungkasnya.
Langganan:
Postingan (Atom)