Pakuan Raya - Pada dekade 90-an nama PSB Bogor begitu berkibar. Namun seiring waktu, lambat laun nama besar tim berjuluk Laskar Pakuan kian tenggelam. Usut punya usut, terpuruknya prestasi tim kebanggan warga Kota Bogor, tidak terlepas dari bobroknya manajemen yang diketuai Bambang Gunawan (BG). Banyak kalangan menilai kalau figure F3 Kota Bogor ini tidak layak memangku jabatan orang nomor satu di tubuh sepakbola Kota Bogor.
Disamping itu, sosok lelaki kelahiran kawasan Priangan tersebut memang tidak punya kecakapan secara khusus untuk memajukan dunia olahraga sepakbola kota hujan. Tak heran, jika saat ini masyarakat bola di Kota Bogor segera menghendaki agar BG segera turun dari jabatan Ketua Umum PSB.
"Kalau PSB mau berprestasi seperti dulu, harus ada revolusi menyeluruh di skuad berkostum biru-biru. Saya yakin kalau hal ini dilakukan prestasi PSB akan kembali bekibar seperti dulu lagi,"tegas Ridho Suganda ketua DPD KNPI Kota Bogor kepada Pakar, kemarin.
Kata Ridho, PSB Bogor harus dikelola oleh sosok yang benar-benar memahami betul sepak bola, tanpa ada embel-embel kepentingan politik, golongan atau pribadi. "Setidaknya kalau dikelola orang yang gila bola, PSB pasti maju. Saya yakin itu, toh menjadi ketua atau pengurus PSB bukan jabatan politis, tapi prestise untuk memajukan daerah,"tandasnya.
Jika tidak ada revolusi, Laskar Pakuan yang sempat menjadi juara Suratin berturut-turut pada 1992-1993 semakin dipandang sebelah mata. "PSB adalah ikon Kota Bogor, jadi mari kita jaga eksistensinya," singkat dia.
Ditempat terpisah, mantan pelatih PSB, Boyke Adam mengaku setuju tentang revolusi di tubuh tim kesayangan Kujang Mania ini. "Saya setuju kalau ada perubahan untuk kebaikan PSB. Makanya selama masih ada konflik di tubuh tim ini, saya ogah kembali ke PSB," jelas pria yang sempat menjadi Asisten Pelatih All Star ISL di Perang Bintang, beberapa waktu lalu.
Sedangkan, pengurus PSB, Yus Rizal Bolkiah menegaskan, sebelum menggelontorkan wacana revolusi di tubuh PSB, seharusnya dilihat dulu dari sisi mana dan kenapa harus ada perubahan.
"Kalau mau revolusi, coba dari sisi mana. Selama ini PSB sudah bagus, hanya saja faktor kekalahan tidak lolosnya ke Divisi I karena non teknis. Waktu itu kita selalu dicurangi oleh wasit, jadi wajar saja," pungkasnya.
Dilain pihak sejumlah masyarakat pecinta sepakbola di Kota Bogor berharap ada pihak -pihak yang bisa menyelamatkan masa depan PSB dan Pengcab PSSI Kota Bogor. Karena kepemimpinan BG saat ini tidak banyak membawa kemajuan bagi PSB dan sepakbola kota Bogor .
“Segera turunkan BG, kalau memang PSB akan maju dan mengalami perubahan. Kami merasa iri dengan atmosfir sepakbola Kabupaten Bogor yang terus mengalami kemajuan prestasi. Kami berharap yang memimpin PSB atau Pengcab PSSI Kota Bogor adalah orang asli Kota Bogor sendiri," ujar beberapa masyarakat bola di Kota Bogor yang enggan disebutkan namanya kepada Pakar kemarin petang di Stadion Pajajaran Kota Bogor.
Jumat, 08 Juli 2011
Peter Jorg Steinnebrunner Suka Pemain Muda
Pakuan Raya - Keinginan Ketua Umum Persikabo Bogor , Drs. H. Rachmat Yasin, MM dan jajaran pengurus Persikabo lainnya untuk memasukan 50 persen lebih pemain lokal Kabupaten Bogor dalam skuad Persikabo musim depan ternyata sangat sesuai dengan gaya dan kesukaan, Peter Jorg Steinnebrunner, salah seorang pelatih asing asal Jerman yang sudah mengajukan lamaran resmi kepada pengurus Persikabo untuk menukangi tim kebanggan masyarakat Kabupaten Bogor dalam kancah Divisi Utama Ligina musim depan. Bahkan, lelaki kelahiran Jerman yang sempat memperkuat Timnas Jerman U-23 tahun beberapa tahun lalu itu mengatakan, potensi pemain muda di Indonesia sebenarnya sangat bagus dan punya skill serta tenaga yang tak kalah dengan para pemain yang ada di luar negeri.
“Saya sangat suka kepada para pemain muda yang punya disiplin, skill bagus dan berjiwa petarung dalam latihan ataupun pertandingan. Saya anggap Tim adalah Bintang, makanya saya tidak pernah membuat perbedaan antara pemain lokal dan pemain asing. Soal penentuan pemain yang akan dimainkan akan saya lihat dari kondisi fisik, kesiapan mental bertanding dan kemauan serta kemampuan memberikan kemenangan dalam tandang atau kandang. Pemain yang kondisinya prima tentunya akan punya kesempatan bermain. Tidak ada istilah anak emas atau pemain titipan yang akan diturunkan setiap pertandingan yang saya lakukan selama ini. Saya hanya menginginkan para pemain berjiwa petarung dan bisa memberikan kemenangan bagi Persikabo. Sepakbola adalah Gol, karena melalui gol akan lahir sebuah kemenangan,” ungkap Peter Jorg Steinnebrunner kepada Pakar via ponselnya kemarin petang.
Peter yang saat ini berdomisili didaerah Yishun, Singapura menambahkan, ia terus memantau soal perkembangan Persikabo saat ini melalui Website Pakuan Raya, tak heran kalau ia menginginkan Persikabo benar benar harus bisa memanfaatkan potensi pemain lokalnya.
“Saya pikir kalau Persikabo ingin meraih prestasi yang lebih bagus dalam kancah sepakbola di Indonesia. Maka Persikabo harus lebih banyak memilih para pemain asli Kabupaten Bogor dengan catatan para pemain tersebut memang punya kemampuan dan kemamuan untuk meraih target Persikabo dan keinginan manajemen, pengurus serta Fans Persikabo itu sendiri. Saya justru lebih suka bekerja sama dengan para pemain muda. Usia 19-23 tahun dalam era sepakbola saat ini adalah usia emas. Sangat sayang sekali kalau Persikabo tidak memanfaatkan para potensi pemain mudanya,” beber Peter jorg yang mengakui siap melatih Persikabo dengan banyak melibatkan para pemain lokal Kabupaten Bogor. Disamping itu, katanya lagi, kalau memang di Kabupaten Bogor banyak pemain muda yang potensial dan bagus –bagus, kenapa harus 50 persen yang dimasukan dalam skuad Persikabo.
“Lebih bagus para pemain mudanya berasal dari Kabupaten Bogor semua, sementara untuk pemain asingnya mencari pemain yang kualitasnya bagus, mau bekerjasama secara kolektif untuk membangun dan meraih prestasi buat tim Persikabo,” tukasnya
Sementara itu, Sairan, Head Coach Persikabo U-18 tahun yang sempat mendengar perbincangan Pakar dengan Peter Jorg via ponsel kemarin petang mengatakan, ia sangat setuju kalau musim depan Persikabo menggunakan pelatih asing. Apalagi, pelatih asing seperti Peter Jorg sudah tak diragukan lagu.
“Secara lisensi dia sudah memenuhi persyaratan, secara pengalaman melatih dan bermain juga sangat jelas. Disamping itu, ia cocok dengan keinginan Ketua Umum Persikabo yang akan mempromosikan para pemain muda Kabupaten Bogor untuk musim depan. Bahkan, para pemain Kabupaten Bogor muda yang sudah dua musim lebih memperkuat Persikabo juga sangat menginginkan objektifitas pelatih dalam menentukan line up. Makanya, sosok pelatih asing sangat tepat untuk melihat objektifitas para pemain muda di Persikabo,” ujar Sairan kepada Pakar kemarin petang di Stadion Persikabo Cibinong.
“Saya sangat suka kepada para pemain muda yang punya disiplin, skill bagus dan berjiwa petarung dalam latihan ataupun pertandingan. Saya anggap Tim adalah Bintang, makanya saya tidak pernah membuat perbedaan antara pemain lokal dan pemain asing. Soal penentuan pemain yang akan dimainkan akan saya lihat dari kondisi fisik, kesiapan mental bertanding dan kemauan serta kemampuan memberikan kemenangan dalam tandang atau kandang. Pemain yang kondisinya prima tentunya akan punya kesempatan bermain. Tidak ada istilah anak emas atau pemain titipan yang akan diturunkan setiap pertandingan yang saya lakukan selama ini. Saya hanya menginginkan para pemain berjiwa petarung dan bisa memberikan kemenangan bagi Persikabo. Sepakbola adalah Gol, karena melalui gol akan lahir sebuah kemenangan,” ungkap Peter Jorg Steinnebrunner kepada Pakar via ponselnya kemarin petang.
Peter yang saat ini berdomisili didaerah Yishun, Singapura menambahkan, ia terus memantau soal perkembangan Persikabo saat ini melalui Website Pakuan Raya, tak heran kalau ia menginginkan Persikabo benar benar harus bisa memanfaatkan potensi pemain lokalnya.
“Saya pikir kalau Persikabo ingin meraih prestasi yang lebih bagus dalam kancah sepakbola di Indonesia. Maka Persikabo harus lebih banyak memilih para pemain asli Kabupaten Bogor dengan catatan para pemain tersebut memang punya kemampuan dan kemamuan untuk meraih target Persikabo dan keinginan manajemen, pengurus serta Fans Persikabo itu sendiri. Saya justru lebih suka bekerja sama dengan para pemain muda. Usia 19-23 tahun dalam era sepakbola saat ini adalah usia emas. Sangat sayang sekali kalau Persikabo tidak memanfaatkan para potensi pemain mudanya,” beber Peter jorg yang mengakui siap melatih Persikabo dengan banyak melibatkan para pemain lokal Kabupaten Bogor. Disamping itu, katanya lagi, kalau memang di Kabupaten Bogor banyak pemain muda yang potensial dan bagus –bagus, kenapa harus 50 persen yang dimasukan dalam skuad Persikabo.
“Lebih bagus para pemain mudanya berasal dari Kabupaten Bogor semua, sementara untuk pemain asingnya mencari pemain yang kualitasnya bagus, mau bekerjasama secara kolektif untuk membangun dan meraih prestasi buat tim Persikabo,” tukasnya
Sementara itu, Sairan, Head Coach Persikabo U-18 tahun yang sempat mendengar perbincangan Pakar dengan Peter Jorg via ponsel kemarin petang mengatakan, ia sangat setuju kalau musim depan Persikabo menggunakan pelatih asing. Apalagi, pelatih asing seperti Peter Jorg sudah tak diragukan lagu.
“Secara lisensi dia sudah memenuhi persyaratan, secara pengalaman melatih dan bermain juga sangat jelas. Disamping itu, ia cocok dengan keinginan Ketua Umum Persikabo yang akan mempromosikan para pemain muda Kabupaten Bogor untuk musim depan. Bahkan, para pemain Kabupaten Bogor muda yang sudah dua musim lebih memperkuat Persikabo juga sangat menginginkan objektifitas pelatih dalam menentukan line up. Makanya, sosok pelatih asing sangat tepat untuk melihat objektifitas para pemain muda di Persikabo,” ujar Sairan kepada Pakar kemarin petang di Stadion Persikabo Cibinong.
Zaenal Syafrudin Siap Boyong David Ngon Pagbe
Pakuan Raya - Kandidat kuat GM Persikabo musim depan, Zaenal Syafrudin alias Mprud alias Walikota Sentul mengaku siap memboyong David Ngon Pagbe dan dua pemain asing yang kualitasnya diatas para pemain lokal Indonesia untuk menjadi bagian skuad Laskar Pajajaran. “ Saya hanya baca aja dibeberapa media yang ada di Bogor, kalau saya masuk bursa GM Persikabo.
Namun saya tidak besar kepala dulu. Karena saat ini belum ada SK Ketua Umum Persikabo atau pembicaraan dengan Bos RY soal siapa yang akan menjadi GM Persikabo dan Pelatih Persikabo musim depan. Kalau memang sudah ada SK dan pengurus Persikabo memberikan kepercayaan kepada saya, saya siap all out untuk mengerek kembali bendera Persikabo menjadi sebuah tim yang diperhitungkan oleh klub-klub lain yang ada di Divisi Utama Ligina. Bahkan, bukan perkara sulit sebenarnya bagi Persikabo memboyong pemain berkualitas seperti David Ngon Pagbe. Karena semua tergantung dari kemauan dan keseriusan mencapai target yang sesungguhnya,” ujar Zaenal Syafrudin yang dulu sempat menorehkan tinta emas sebagai Ketua Kontingen Kabupaten Bogor menjadi juara umum Porda Jabar tahun 2006 di Kabupaten Karawang.
Lebih lanjut, kata lelaki yang menjabat sebagai Ketua PGI Kabupaten Bogor ini mengatakan, format 50 persen lebih memasukan pemain muda potensial asli Kabupaten Bogor bagi Persikabo sudah sangat tepat. Karena menurutnya, potensi pemain muda di Kabupaten Bogor secara kualitas sama dengan para pemain yang tergabung dibeberapa klub ISL.
“Persikabo harus percaya diri, Persikabo harus satu visi dan solid dalam menentukan targetnya. Bukan omong kosong bagi Persikabo bisa seperti Persiba Bantul yang menjadi juara Divisi Utama Ligina tahun ini. Apa yang diraih Persiba Bantul itu berkat keseriusan dan kesilodan semua elemen yang ada di Bantul dalam menerapkan visi dan targetnya. Hingga tak heran ketika mereka bisa menjadi yang terbaik dalam kancah Ligina tahun ini,” ujar Zaenal yang sempat menjadi GM Persikabo beberapa waktu lalu.
Sementara itu, beberapa orang yang sudah mengenal karakter Zaenal Syafrudin dalam menangani olahraga seperti Abdul Rosid ( Masseur), Yadi Supriyadi ( Kepala Sekretariat KONI Kabupaten Bogor) dan beberapa pengurus KIS ( Komunitas Insan Sepakbola ) Kabupaten Bogor mendukung penuh wacana Zaenal Syafrudin menjadi GM Persikabo musim depan.
“Soal totalitas dan royalitas Pak Zaenal ketika diberikan kepercayaan menjadi orang nomor satu dalam Kontingen ataupun sebuah tim olahraga, kita acungi jempol banget. Ia bisa memberikan spirit penuh kepada para atlet. Selain itu, ia tidak pernah mengeluh soal Finansial. Karena ia bisa melakukan penanggulangan lebih dahulu. Saya yakin, para pemain akan cocok dengan karakter seperti Pak Zaenal. Bahkan, ia juga bisa melakukan pendekatan psikologi kepada para atlet atau pemain. Kita bisa melihat bagimana caranya dia berjibakau mewujudkan Kabupaten Bogor menjadi juara umum Porda Jawa Barat tahun 2006 di Kabupaten Karawang,” tukas Abdul Rosid dan Yadi Supriyadi kepada Pakar kemarin petang di Cibinong.
Namun saya tidak besar kepala dulu. Karena saat ini belum ada SK Ketua Umum Persikabo atau pembicaraan dengan Bos RY soal siapa yang akan menjadi GM Persikabo dan Pelatih Persikabo musim depan. Kalau memang sudah ada SK dan pengurus Persikabo memberikan kepercayaan kepada saya, saya siap all out untuk mengerek kembali bendera Persikabo menjadi sebuah tim yang diperhitungkan oleh klub-klub lain yang ada di Divisi Utama Ligina. Bahkan, bukan perkara sulit sebenarnya bagi Persikabo memboyong pemain berkualitas seperti David Ngon Pagbe. Karena semua tergantung dari kemauan dan keseriusan mencapai target yang sesungguhnya,” ujar Zaenal Syafrudin yang dulu sempat menorehkan tinta emas sebagai Ketua Kontingen Kabupaten Bogor menjadi juara umum Porda Jabar tahun 2006 di Kabupaten Karawang.
Lebih lanjut, kata lelaki yang menjabat sebagai Ketua PGI Kabupaten Bogor ini mengatakan, format 50 persen lebih memasukan pemain muda potensial asli Kabupaten Bogor bagi Persikabo sudah sangat tepat. Karena menurutnya, potensi pemain muda di Kabupaten Bogor secara kualitas sama dengan para pemain yang tergabung dibeberapa klub ISL.
“Persikabo harus percaya diri, Persikabo harus satu visi dan solid dalam menentukan targetnya. Bukan omong kosong bagi Persikabo bisa seperti Persiba Bantul yang menjadi juara Divisi Utama Ligina tahun ini. Apa yang diraih Persiba Bantul itu berkat keseriusan dan kesilodan semua elemen yang ada di Bantul dalam menerapkan visi dan targetnya. Hingga tak heran ketika mereka bisa menjadi yang terbaik dalam kancah Ligina tahun ini,” ujar Zaenal yang sempat menjadi GM Persikabo beberapa waktu lalu.
Sementara itu, beberapa orang yang sudah mengenal karakter Zaenal Syafrudin dalam menangani olahraga seperti Abdul Rosid ( Masseur), Yadi Supriyadi ( Kepala Sekretariat KONI Kabupaten Bogor) dan beberapa pengurus KIS ( Komunitas Insan Sepakbola ) Kabupaten Bogor mendukung penuh wacana Zaenal Syafrudin menjadi GM Persikabo musim depan.
“Soal totalitas dan royalitas Pak Zaenal ketika diberikan kepercayaan menjadi orang nomor satu dalam Kontingen ataupun sebuah tim olahraga, kita acungi jempol banget. Ia bisa memberikan spirit penuh kepada para atlet. Selain itu, ia tidak pernah mengeluh soal Finansial. Karena ia bisa melakukan penanggulangan lebih dahulu. Saya yakin, para pemain akan cocok dengan karakter seperti Pak Zaenal. Bahkan, ia juga bisa melakukan pendekatan psikologi kepada para atlet atau pemain. Kita bisa melihat bagimana caranya dia berjibakau mewujudkan Kabupaten Bogor menjadi juara umum Porda Jawa Barat tahun 2006 di Kabupaten Karawang,” tukas Abdul Rosid dan Yadi Supriyadi kepada Pakar kemarin petang di Cibinong.
Langganan:
Postingan (Atom)