bataviase - Hari ini Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) merayakan hari jadi ke-81. Melihat usianya yang sudah "tua", mestinya ulang tahun PSSIitu diperingati dengan nuansa penuh kebanggaan. Tapi, kenyataannya,ulang tahun PSSI hari ini malah dibayangi jatuhnya sanksi dari FIFA.
SETAHUN lalu, saat genap berusia 80 tahun, hari jadi PSSI dirayakan dengan mewah. Sederet acara diselenggarakan. Mulai bedah buku, bakti sosial, hingga ziarah ke makam mantan-mantan Ketum PSSI yang sudah wafat. Puncaknya, HUT Ke-80 PSSI dirayakan dengan meriah di Jakarta International Expo. Seluruh anggota PSSI diundang. Juga, perwakilan dari kelompok suporter.
Acara malam itu dibuka dengan pembacaan puisi oleh Ketua Umum PSSI Nurdin Halid dan dilanjutkan dengan peluncuran buku berjudul V/in H iLi hulun, ;ui Buku sc tc kd 431 halarnan itu memuat perjalanan sepak bola Indonesia sejak era kepemimpinan Surabn (1930) hingga Nurdin Halid (2010).
Puncak pesta ultah PSSI itu juga ditandai dengan pemberian penghargaan kepada beberapa insan sepak bola Indonesia yang dianggap berjasa terhadap persepakbolaan Indonesia. Untuk meramaikan acara, malam itu sederet artis papan atas ibu kota diundang untuk mendendangkan suara emasnya Total dana yang dihabiskan untuk sederet acara perayaan ulang tahun tersebut dikabarkan menyentuh angka miliaran.
Suasana meriah itu dipastikan tidak akan terulang hari ini, saat PSSI merayakan ultah yang ke-81. Ya, saat ini PSSI sedang prihatin. Terkait dengan proses kongres pemilihan Ketum, Waketum, dan anggota exco yang karul-marut, FIFA akhrinya tidak memercayai kepengurusan Nurdin Halid dkk dan memercayakan roda organisasi kepada komite normalisasi (KN).
Pembentukan KN yang juga diberi mandat menjadi komite pemilihan (KP) tidak serta-merta menyelesaikan persoalan. Sebab, mayoritas suara temyata menginginkan adanya kongres pembentukan KP dan komite banding pemilihan (KBP) baru. Itu tentu saja bertentangan dengan kehendak FIFA. Mayoritas pemilik suara juga menuntut George Toisutta,
Arifin Panigoro, dan Nirwan Bakrie yang dalam surat FIFA per tanggal 4 April dilarang dicalonkan sebagai exco (termasuk Ketum, Waketum) diperbolehkan maju.
Nah, hari ini atau tepat PSSI merayakan ulang tahun yang ke-81, Ketua KN Agum Gumelar menghadap Presiden FIFA Sepp Blatter di Zurich Swiss. Jika FIFA "tersinggung" karena tindakan KN yang berkompromi dengan pemilik suara untuk mengadakan kongres pembentukan KP dan KPB, bisa jadi hari ini juga akan ada berita penjanjian sanksi untuk PSSI.
Jika itu terjadi, kita harus bersiap melihat sepak bola kita, juga timnas Merah Putih, "dipenjara" di negeri sendiri. Timnas dilarang mengikuti even apa pun di bawah naungan FIFA. Efek sampingnya, wartawan Indonesia juga dilarang menjadi peliput resmi even-even FIFA sampai sanksi dicabut Persiapan timnas U-23 tampil di SEA Games 2011 November mendatang juga akan sia-sia.
"Jelas itu bukan yang kita harapkan. Semoga ada hasil terbaik untuk persepakbolaan kita. Mudah-mudahan FIFA esok hari (hari ini. Red) menetapkan keputusan yang tepat untuk masa depan yang lebih baik bagi persepakbolaan negeri tercinta ini," ujar Manajer Humas PSSI Tubagus Adi kepada koran ini kemarin.
Karena dalam kondisi prihatin, menurut TB Adi -panggilan akrab Tubagus Adi- perayaan ulang tahun PSSI hari ini hanya dilakukan dengan sangat sederhana. Rencananya, "upacara peringatan" hanya ditandai dengan pemotongan tumpeng di Kantor PSSI. "Yang merayakan juga hanya sebatas karyawan PSSI," ungkap Tb Adi.
Tidak mengundang Nurdin Halid dan Nugraha Besoes? "Tidak lah. Kita tidak ingin dianggap yang macam-macam. Kita semua prihatin dengan kondisi yang ada saat ini," paparnya.
Selasa, 19 April 2011
Kagumi Raja Midas
Pakuan Raya - Pengabdian Mas'an Djajuli selama beberapa musim di Persikabo, diapresiasi oleh beberapa elemen Kabomania. Totalitas sang Raja Midas sudah tidak diragukan lagi terhadap Laskar Pajajaran, demi kelangsungan pertandingan, tidak jarang ia merogoh kocek sendiri untuk menalangi kekurangan finansial tim. Bila dihitung besaran jumlah, tidak hanya ratusan juta, angkanya sudah mencapai miliaran. Ketua Kabomania, Dicky Dompas mengapresiasi usaha yang dilakukan Raja Midas.
"Kasian pak Mas'an kalau harus nombokin terus. Totalitasnya terhadap Persikabo sudah tidak diragukan lagi. Beliau benar-benar cerminan orang yang penggila bola. Kasian kalau tahun depan harus pak Mas'an lagi yang menangani Persikabo. Bisa stress terus kalau harus terus-menerus nombokin kekurangan," ujar Dicky prihatin.
Ia mengatakan, siapapun calon manajer musim depan, ia harus siap menyamai totalitas dari Mas'an. Namun ia enggan untuk menyebut siapa yang pantas menjadi pengganti Mas'an. "Belum ada yang sanggup membiayai Persikabo seperti beliau. Finansial adalah masalah klasik, tapi sangat penting dan bisa menjungkirbalikkan tim jika tidak mampu dikelola secara maksimal," imbuhnya.
Apresiasi yang sama juga diutarakan oleh Sekretaris Umum Kabomania, Sujiono, ia berterimakasih kepada pengusaha travel itu karena bisa menyokong dana untuk Persikabo. "Sulit mencari orang seperti itu, dengan kemampuannya sendiri ia berusaha untuk menutupi setiap kekurangan dalam tim. Harapan kami, pejabat lain bisa bekerjasama dan bahu-membahu untuk membantu keuangan tim, bukan hanya tugas pak Mas'an seorang diri," harapnya.
"Kasian pak Mas'an kalau harus nombokin terus. Totalitasnya terhadap Persikabo sudah tidak diragukan lagi. Beliau benar-benar cerminan orang yang penggila bola. Kasian kalau tahun depan harus pak Mas'an lagi yang menangani Persikabo. Bisa stress terus kalau harus terus-menerus nombokin kekurangan," ujar Dicky prihatin.
Ia mengatakan, siapapun calon manajer musim depan, ia harus siap menyamai totalitas dari Mas'an. Namun ia enggan untuk menyebut siapa yang pantas menjadi pengganti Mas'an. "Belum ada yang sanggup membiayai Persikabo seperti beliau. Finansial adalah masalah klasik, tapi sangat penting dan bisa menjungkirbalikkan tim jika tidak mampu dikelola secara maksimal," imbuhnya.
Apresiasi yang sama juga diutarakan oleh Sekretaris Umum Kabomania, Sujiono, ia berterimakasih kepada pengusaha travel itu karena bisa menyokong dana untuk Persikabo. "Sulit mencari orang seperti itu, dengan kemampuannya sendiri ia berusaha untuk menutupi setiap kekurangan dalam tim. Harapan kami, pejabat lain bisa bekerjasama dan bahu-membahu untuk membantu keuangan tim, bukan hanya tugas pak Mas'an seorang diri," harapnya.
Persikabo Tahan Imbang Bengkulu
Pakuan Raya - Persikabo hanya mampu memetik satu poin pada pertandingan menghadapi PS Bengkulu di Stadion Sawah Lebar, Bengkulu, Senin (18/4) kemarin sore. Manajer Persikabo, Mas'an Djajuli mengatakan performa punggawa Laskar Pajajaran jauh lebih baik daripada penampilan saat menjamu Persitara beberapa waktu lalu. Kolektivitas pemain jauh lebih baik daripada sebelumnya.
Absennya Harry Salisbury, Sonny Kurniawan, Jibby Wuwungan dan Cyril Tchana yang biasanya menjadi pilar andalan Persikabo, ditepis dengan kehadiran Mukmin dan Jarot. Tidak mau menyia-nyiakan kesempatan langka itu, Mukmin berhasil membuat Persikabo unggul lebih dahulu melalui shooting dari sentra lapangan. Tendangan keras pada menit ke-3 itu, menjadi kejutan dan membuat Persikabo lebih percaya diri untuk bisa mengalahkan tuan rumah.
Namun sayang, 25 menit sesudahnya, Persikabo harus mengakui semangat tinggi tuan rumah yang berhasil memanfaatkan kemelut di depan gawang dan menyamakan kedudukan melalui tendangan Gusti Letaluhu. Pada babak kedua ada beberapa peluang yang dibuat oleh kedua tim, namun tidak ada satupun yang berbuah gol.
Maman mengaku dari segi permainan, Persikabo sudah mengalami banyak peningkatan dibanding laga sebelumnya. "Mereka bermain lebih baik daripada saat menghadapi Persitara. Semangat dari tuan rumah tidak dapat kita remehkan, ini adalah pertandingan home terakhir bagi mereka. Setelah ini, mereka harus bertandang ke Persiraja dan PSAP Sigli, otomatis mereka mematok tiga poin sebagai harga mati," beber Maman via ponselnya.
Pernyataan ini diamini oleh Manajer Persikabo, Mas'an Djajuli. Ia melihat usaha terbaik sudah dilakukan oleh pemain dan wajib diapresiasi. Termasuk prestasi yang ditunjukkan oleh Mukmin.
"ini adalah kejutan. Mukmin bisa membuat gol dengan penampilan singkatnya, setengah main dia diganti. Walaupun tidak menang ya tapi setidaknya kita pulang tidak dengan tangan kosong,"tandas Raja Midas itu.
Absennya Harry Salisbury, Sonny Kurniawan, Jibby Wuwungan dan Cyril Tchana yang biasanya menjadi pilar andalan Persikabo, ditepis dengan kehadiran Mukmin dan Jarot. Tidak mau menyia-nyiakan kesempatan langka itu, Mukmin berhasil membuat Persikabo unggul lebih dahulu melalui shooting dari sentra lapangan. Tendangan keras pada menit ke-3 itu, menjadi kejutan dan membuat Persikabo lebih percaya diri untuk bisa mengalahkan tuan rumah.
Namun sayang, 25 menit sesudahnya, Persikabo harus mengakui semangat tinggi tuan rumah yang berhasil memanfaatkan kemelut di depan gawang dan menyamakan kedudukan melalui tendangan Gusti Letaluhu. Pada babak kedua ada beberapa peluang yang dibuat oleh kedua tim, namun tidak ada satupun yang berbuah gol.
Maman mengaku dari segi permainan, Persikabo sudah mengalami banyak peningkatan dibanding laga sebelumnya. "Mereka bermain lebih baik daripada saat menghadapi Persitara. Semangat dari tuan rumah tidak dapat kita remehkan, ini adalah pertandingan home terakhir bagi mereka. Setelah ini, mereka harus bertandang ke Persiraja dan PSAP Sigli, otomatis mereka mematok tiga poin sebagai harga mati," beber Maman via ponselnya.
Pernyataan ini diamini oleh Manajer Persikabo, Mas'an Djajuli. Ia melihat usaha terbaik sudah dilakukan oleh pemain dan wajib diapresiasi. Termasuk prestasi yang ditunjukkan oleh Mukmin.
"ini adalah kejutan. Mukmin bisa membuat gol dengan penampilan singkatnya, setengah main dia diganti. Walaupun tidak menang ya tapi setidaknya kita pulang tidak dengan tangan kosong,"tandas Raja Midas itu.
“Raja Kandang” Seri Lagi
Jurnal Bogor - Cap jago kandang bagi Persikabo Kabupaten Bogor nampaknya masih melekat kuat setelah Laskar Pajajaran dipaksa bermain imbang 1-1 kontra PS Bengkulu di Stadion Semarak, Senin (18/4).
Kesempatan Zaenal Arief dkk untuk memperbaiki citra negatif tak pernah menang di kandang lawan pada laga tandang terakhir kompetisi Divisi Utama Liga Ti-Phone Indonesia musim ini harus sirna.
Manajer Persikabo, Mas’an Djajuli mengatakan, performa punggawa Laskar Pajajaran jauh lebih baik daripada penampilan saat menjamu Persitara beberapa waktu lalu. Kolektivitas pemain jauh lebih baik daripada sebelumnya. “Alhamdulillah, cukup menghibur, daripada kalah?,” ujar Mas’an kepada Jurnal Bogor, kemarin.
Absennya Harry Salisbury, Sonny Kurniawan, Jibby Wuwungan dan Cyril Tchana yang biasanya menjadi pilar andalan Persikabo, ditepis dengan kehadiran Mu’min dan Jarot. Bagaimana tidak! Laga baru berjalan tiga menit, sepakan keras dari jarak jauh yang dilepaskan Mu’min di menit ke 3 membuat publik PS Bengkulu tercengang dan membawa Persikabo unggul lebih dulu 0-1.
Sebelum turun minum, PS Bengkulu berhasil menyamakan kedudukan menjadi 1-1, setelah tendangan Gusti Lestaluhu yang berhasil memanfaatkan kemelut di depan gawang Persikabo gagal terbendung. Hasil imbang tersebut akhirnya bertahan hingga laga usai. Padahal pada babak kedua, kedua tim saling jual beli serangan. Namun tidak ada satupun yang berbuah gol.
Pelatih Persikabo, Maman Suryaman mengaku, dari segi permainan tim asuhannya sudah mengalami banyak peningkatan dibanding laga sebelumnya. “Mereka tampil lebih baik dari sebelumnya. Semangat dari tuan rumah tidak dapat kami remehkan, inilah hasilnya,” ungkap Maman melalui ponselnya.
Dengan hasil imbang tersebut, Persikabo dipastikan gagal lolos ke babak 8 besar dan target ke Liga Super Indonesia (ISL) akhirnya tertunda lagi. Hingga memasuki musim ke-5, Laskar Pajajaran masih tetap bertahan di kasta kedua liga di tanah air. Meski pengurus dan manajemen berhasrat merasakan kompetisi tertinggi, namun tak cukup angka.
Sementara itu, Laskar Pajajaran menyisakan dua laga kandang sebelum menutup musim ini. Yakni menjamu Pro Titan FC Medang (25/4) dan PSMS Medan (30/4).
Kesempatan Zaenal Arief dkk untuk memperbaiki citra negatif tak pernah menang di kandang lawan pada laga tandang terakhir kompetisi Divisi Utama Liga Ti-Phone Indonesia musim ini harus sirna.
Manajer Persikabo, Mas’an Djajuli mengatakan, performa punggawa Laskar Pajajaran jauh lebih baik daripada penampilan saat menjamu Persitara beberapa waktu lalu. Kolektivitas pemain jauh lebih baik daripada sebelumnya. “Alhamdulillah, cukup menghibur, daripada kalah?,” ujar Mas’an kepada Jurnal Bogor, kemarin.
Absennya Harry Salisbury, Sonny Kurniawan, Jibby Wuwungan dan Cyril Tchana yang biasanya menjadi pilar andalan Persikabo, ditepis dengan kehadiran Mu’min dan Jarot. Bagaimana tidak! Laga baru berjalan tiga menit, sepakan keras dari jarak jauh yang dilepaskan Mu’min di menit ke 3 membuat publik PS Bengkulu tercengang dan membawa Persikabo unggul lebih dulu 0-1.
Sebelum turun minum, PS Bengkulu berhasil menyamakan kedudukan menjadi 1-1, setelah tendangan Gusti Lestaluhu yang berhasil memanfaatkan kemelut di depan gawang Persikabo gagal terbendung. Hasil imbang tersebut akhirnya bertahan hingga laga usai. Padahal pada babak kedua, kedua tim saling jual beli serangan. Namun tidak ada satupun yang berbuah gol.
Pelatih Persikabo, Maman Suryaman mengaku, dari segi permainan tim asuhannya sudah mengalami banyak peningkatan dibanding laga sebelumnya. “Mereka tampil lebih baik dari sebelumnya. Semangat dari tuan rumah tidak dapat kami remehkan, inilah hasilnya,” ungkap Maman melalui ponselnya.
Dengan hasil imbang tersebut, Persikabo dipastikan gagal lolos ke babak 8 besar dan target ke Liga Super Indonesia (ISL) akhirnya tertunda lagi. Hingga memasuki musim ke-5, Laskar Pajajaran masih tetap bertahan di kasta kedua liga di tanah air. Meski pengurus dan manajemen berhasrat merasakan kompetisi tertinggi, namun tak cukup angka.
Sementara itu, Laskar Pajajaran menyisakan dua laga kandang sebelum menutup musim ini. Yakni menjamu Pro Titan FC Medang (25/4) dan PSMS Medan (30/4).
Langganan:
Postingan (Atom)