Rabu, 02 Februari 2011
Permainan Persikabo Belum Teruji
Pertandingan kemarin melawan Persires bagi saya wajar jika menang. Karena lawannya berada di posisi juru kunci klasemen Grup 1. Secara Permainan, Persikabo sudah bagus, tapi belum teruji sesungguhnya. Mungkin lawan Persih kita akan mengalami kesulitan, karena Persih saat ini menempati peringkat 4 sementara Liga Ti-Phone Grup 1. Mengenai pertandingan kemarin, Midfilder Cyril Tchana bermain bagus, dia mampu menjadi pengatur serangan. Tapi sayang, kiper anyar kita Dwi Kuswanto harus mengalami cedera parah. Lagi-lagi manajemen salah dalam membeli pemain. Ini musibah dan tidak ada yang bisa menolaknya. Semoga kiper Dwi Kuswanto bisa cepat sembuh dari cederanya. Di lapangan kemarin, pemain terlihat masih kurang ngotot. Apa karena faktor internal atau apa? Ini harus di selidiki. Salah satu pengurus Weblog Persikabo Online berharap pertandingan lawan Persih selanjutnya bisa lebih baik dan Persikabo mampu kembali meraih poin penuh
Debut Mahal Dwi Kuswanto
Persikabo harus membayar malah kemenangan yang dipetik dari pertandingan menjamu Persires kemarin petang (2/1) di Stadion Persikabo Cibinong. Pada pertandingan sebelumnya, Zaenal “Abo” Arif harus puasa sebanyak dua kali pertandingan saat menjadi korban keganasan Laskar Rencong. Kali ini, keberanian kiper anyar Persikabo, Dwi Kuswanto harus dibayar dengan istirahat panjangnya setelah beradu satu lawan satu dengan pemain Persires Kiki Lisusanto di menit-67.
Saat itu, Kiki dengan berani menggebrak pertahanan Persikabo seorang diri tanpa ada kawalan berarti dari bek Persikabo. Tak ingin timnya kebobolan, Dwi menunjukkan kesungguhannya untuk merumput di Persikabo dengan meninggalkan bibir gawang dan menghapiri bola yang ada di kaki Kiki. Namun, angklenya beradu dengan Kiki dan mukanya sempat berbenturan, sementara bola terguling ke gawang bersamaan dengan diangkatnya bendera oleh hakim garis pertanda off side.
Kedua korban lapangan itu langsung ditandu keluar lapangan. Beruntung, Kiki tidak mengalami cedera serius. Lain halnya dengan Dwi yang langsung dilarikan ke rumah sakit terdekat karena dugaan angklenya yang patah. Penampilan debut mantan kiper Persibo itu juga menjadi pertandingan terakhirnya dalam Putaran Pertama, Divisi Utama Liga Indonesia musim ini. Dokter tim Persikabo, Nur Hakim Basuki mengatakan Butuh waktu berbulan-bulan untuk bisa memulihkan kondisinya kembali.
“Kondisinya cukup parah mengalami patah tulang. Malam ini (tadi malam red.), langsung dioperasi. Butuh waktu minimal dua bulan istirahat,” jelas dokter Nur Hakim.
Manajer Persikabo, Mas’an Djajuli menambahkan, mengenai kontrak Dwi kemungkinan besar akan dilanjutkan, karena ia cedera saat membela Persikabo. “Saya minta maaf tadi langsung pergi. Saya cemas dengan keadaan Dwi dan langsung menyusulnya ke Rumah Sakit. Sepertinya harus istirahat panjang karena cederanya parah. Kontra akan dibicarakan lagi nanti, karena dia mendapat cedera saat bertarung atas nama Persikabo,” bebernya kepada Pakar via ponsel.
Saat itu, Kiki dengan berani menggebrak pertahanan Persikabo seorang diri tanpa ada kawalan berarti dari bek Persikabo. Tak ingin timnya kebobolan, Dwi menunjukkan kesungguhannya untuk merumput di Persikabo dengan meninggalkan bibir gawang dan menghapiri bola yang ada di kaki Kiki. Namun, angklenya beradu dengan Kiki dan mukanya sempat berbenturan, sementara bola terguling ke gawang bersamaan dengan diangkatnya bendera oleh hakim garis pertanda off side.
Kedua korban lapangan itu langsung ditandu keluar lapangan. Beruntung, Kiki tidak mengalami cedera serius. Lain halnya dengan Dwi yang langsung dilarikan ke rumah sakit terdekat karena dugaan angklenya yang patah. Penampilan debut mantan kiper Persibo itu juga menjadi pertandingan terakhirnya dalam Putaran Pertama, Divisi Utama Liga Indonesia musim ini. Dokter tim Persikabo, Nur Hakim Basuki mengatakan Butuh waktu berbulan-bulan untuk bisa memulihkan kondisinya kembali.
“Kondisinya cukup parah mengalami patah tulang. Malam ini (tadi malam red.), langsung dioperasi. Butuh waktu minimal dua bulan istirahat,” jelas dokter Nur Hakim.
Manajer Persikabo, Mas’an Djajuli menambahkan, mengenai kontrak Dwi kemungkinan besar akan dilanjutkan, karena ia cedera saat membela Persikabo. “Saya minta maaf tadi langsung pergi. Saya cemas dengan keadaan Dwi dan langsung menyusulnya ke Rumah Sakit. Sepertinya harus istirahat panjang karena cederanya parah. Kontra akan dibicarakan lagi nanti, karena dia mendapat cedera saat bertarung atas nama Persikabo,” bebernya kepada Pakar via ponsel.
Kabomania Kritik Panpel
Kabomania mengeluhkan sikap Panitia Pelaksana (Panpel) Pertandingan Persikabo yang dinilai tidak konsisten. Kebijakan Panpel untuk membedakan harga tiket antara pemilik Kartu Tanda Anggota (KTA) Kabomania dengan yang tidak punya KTA, dihentikan begitu saja sejak pertandingan melawan Persires Rengat, Selasa (1/2) kemarin petang. Panpel memberlakukan harga tiket sama untuk tanpa memandang pemilikan KTA. Harga tiket tribun festival untuk pemilik KTA tadinya didiskon dari Rp. 5.000 menjadi Rp. 2.000, kemarin harga kembali menjadi Rp. 5.000.
Kebijakan ini berpengaruh pada jumlah Kabomania yang masuk ke dalam stadion. Hanya setengah dari tribun festival kiri dan kanan yang menghijau. Selebihnya menunggu di luar hingga diijinkan masuk pada babak kedua karena minimnya penonton.
“Kalau sensitif, sebenarnya bisa dilihat jumlah Kabomania yang datang berkurang jumlahnya dari kemarin-kemarin. Selain karena prestasi Persikabo yang terus merosot, harga tiket Persikabo dan konsistensi Panpel turut menjadi faktor berkurangnya minat mereka untuk ke stadion. Banyak anggota panpel di bagian pintu masuk tidak menyobek langsung tiket pada saat menjaga pintu masuk. Ini kan mengundang kecurigaan dari Kabomania,” ujar salah satu pengurus Kabomania yang enggan disebutkan namanya.
Selain itu, kompensasi yang dijanjikan panpel kepada Kabomania juga tidak kunjung diberikan, padahal pengurus sudah membantu distribusi tiket ke Kabomania yang memiliki KTA. “Uang itu kan digunakan juga untuk kepentingan Kabomania kalau ada tawuran atau terjadi kecelakaan dengan anggota. Bukan digunakan oleh pengurus. Saya bingung dengan kinerja Panpel,” sambungnya.
Ia berharap panpel bisa melakukan evaluasi dan menimbang banyak hal agar tidak terjadi kesalahpahaman antara penonton dan panpel Persikabo.
Kebijakan ini berpengaruh pada jumlah Kabomania yang masuk ke dalam stadion. Hanya setengah dari tribun festival kiri dan kanan yang menghijau. Selebihnya menunggu di luar hingga diijinkan masuk pada babak kedua karena minimnya penonton.
“Kalau sensitif, sebenarnya bisa dilihat jumlah Kabomania yang datang berkurang jumlahnya dari kemarin-kemarin. Selain karena prestasi Persikabo yang terus merosot, harga tiket Persikabo dan konsistensi Panpel turut menjadi faktor berkurangnya minat mereka untuk ke stadion. Banyak anggota panpel di bagian pintu masuk tidak menyobek langsung tiket pada saat menjaga pintu masuk. Ini kan mengundang kecurigaan dari Kabomania,” ujar salah satu pengurus Kabomania yang enggan disebutkan namanya.
Selain itu, kompensasi yang dijanjikan panpel kepada Kabomania juga tidak kunjung diberikan, padahal pengurus sudah membantu distribusi tiket ke Kabomania yang memiliki KTA. “Uang itu kan digunakan juga untuk kepentingan Kabomania kalau ada tawuran atau terjadi kecelakaan dengan anggota. Bukan digunakan oleh pengurus. Saya bingung dengan kinerja Panpel,” sambungnya.
Ia berharap panpel bisa melakukan evaluasi dan menimbang banyak hal agar tidak terjadi kesalahpahaman antara penonton dan panpel Persikabo.
Dwi Kuswanto Perlu Waktu Pemulihan 2 Bulan
“Kami mohon maaf, tak ada unsur kesengajaan pemain kami,” ujar asisten manajer Persires Rengat, Borgo Pane. “Pemain kami juga cedera serius dan kami sangat prihatin atas kejadian itu,” tegas Borge lagi. Tapi manajer Persikabo Mas’an Djajuli marah besar sekaligus kecewa karena kiper Persikabo yang baru direkrut dari Persibo Bojonegoro itu harus istirahat lebih dari satu bulan. “Apaan, bola itu sudah off-side tapi mengapa pemain Persires (Kiki Lisusanto-red) meneruskannya? Itu kan tidak boleh,” ungkap Mas’an dengan kesal.
Dwi, kiper kelahiran 16 Agustus 1985 asal Sidoarjo yang dinilai bagus pada performa awalnya itu, sangat disayangkan cedera dan oleh manajemen dilarikan ke RS Bogor Medical Center (BMC) untuk operasi. “Dwi itu baru mendapat pengesahan Senin malam dan diturunkan langsung setelah tim pelatih yakin penampilannya bagus hingga jadi starter,” ungkap Mas’an yang menemani Dwi bersama istri tercintanya di RS BMC dengan beberapa pemain seperti Cucu Hidayat yang pernah di Persibo.
Menurut dokter tim Persikabo, Nurhakim Basuki, Dwi mengalami patah tulang kering dan diperlukan waktu pemulihan sekitar 2 bulan. Setelah operasi, kiper itu akan menjalani terapi pemulihan dan penguatan otot kakinya. “Kalau dibandingkan dengan pemain Persikabo dulu yang pernah patah kaki yaitu Mulyani Hadi dan Cristiano, cedera Dwi masih mendingan dan tidak separah kedua pemain itu,” jelasnya.
Kondisi itu menambah kerugian Persikabo. Sebelumnya JP Boumsong mengalami cedera kaki saat di Persipasi Bekasi, tapi masih direkrut Persikabo. Boumsong akhirnya bermain tak maksimal dan bisa hitungan jari diturunkan.
Dwi, kiper kelahiran 16 Agustus 1985 asal Sidoarjo yang dinilai bagus pada performa awalnya itu, sangat disayangkan cedera dan oleh manajemen dilarikan ke RS Bogor Medical Center (BMC) untuk operasi. “Dwi itu baru mendapat pengesahan Senin malam dan diturunkan langsung setelah tim pelatih yakin penampilannya bagus hingga jadi starter,” ungkap Mas’an yang menemani Dwi bersama istri tercintanya di RS BMC dengan beberapa pemain seperti Cucu Hidayat yang pernah di Persibo.
Menurut dokter tim Persikabo, Nurhakim Basuki, Dwi mengalami patah tulang kering dan diperlukan waktu pemulihan sekitar 2 bulan. Setelah operasi, kiper itu akan menjalani terapi pemulihan dan penguatan otot kakinya. “Kalau dibandingkan dengan pemain Persikabo dulu yang pernah patah kaki yaitu Mulyani Hadi dan Cristiano, cedera Dwi masih mendingan dan tidak separah kedua pemain itu,” jelasnya.
Kondisi itu menambah kerugian Persikabo. Sebelumnya JP Boumsong mengalami cedera kaki saat di Persipasi Bekasi, tapi masih direkrut Persikabo. Boumsong akhirnya bermain tak maksimal dan bisa hitungan jari diturunkan.
Menang Besar Kiper Baru Persikabo Patah Kaki
Skuad Persikabo Kabupaten Bogor mampu menjaga wibawa setelah menang 3-0 kontra Persires Rengat pada kompetisi Divisi Utama Liga Ti-Phone Indonesia di Stadion Persikabo, Selasa (1/2). Kemenangan itu sekaligus menjawab ultimatum menang dan menaikan klasemen jadi ke-9 dari sebelumnya ke-11, meski laga itu diwarnai patah kaki kiper baru Persikabo, Dwi Kuswanto.
“Berkat pemain tampil semangat karena harus menang, tapi memang masih terburu-buru dalam finishing,” ujar asisten pelatih Dudung Abdullah saat konferensi pers. “Kami akui Persikabo layak menang. Kami kalah pengalaman dan kalah kelas bermain,” sambung asisten manajer Persires, Borgo Pane.
Ini terlihat, Laskar Pajajaran mendominasi serangan. Ada lima peluang gol sebelum JP Boumsong mencetak gol pertama menit ke-43 yang meneruskan tusukan Cyril Tchana ke sisi gawang dan Jarot efektif mengelabui pergerakan kiper Hendra Wahyudi hingga gol. Sebelumnya menit ke-1, Cyril membuka peluang disusul Boumsong, Jarot dan Jibby Wuwungan hanya saja tendangannya masih terbaca kiper.
Persikabo yang unggul 1-0 dengan jenderal lapangan tengah Cucu Hidayat (Cuhi) tampil impresif dengan kreator Cyril dan kapten Salim Alaydrus, bukan seperti disebutkan sebelumnya, Cuhi tak turun karena akumulasi kartu (kartu kuning diperoleh gelandang Anton Samba saat lawan Persita Tangerang dan Cuhi saat lawan Persipasi-red). Praktis, Persires tak membuat peluang di babak pertama.
Memasuki babak kedua, Persikabo bermain lebih terbuka lagi. Wing back Erik meng-cover serangan sayap lawan dan Kahudi Wahyu, Nanmi Hughes dan Saepulloh Maulana cukup disiplin menjaga pertahanan. Lalu pelatih Maman Suryana merotasi pemain dengan menarik Boumsong diganti Zaenal Arif. Menit 63, tendangan Jibby masih melebar saat crossing Susanto. Namun petaka selang 4 menit kemudian, kiper baru Persikabo Dwi Kuswanto harus ditandu keluar karena patah kaki digantikan Wawan Dermawan, begitu juga dengan gelandang Persires, Kiki Lisusanto yang naik menyerang. Keduanya duel dan terjadi benturan keras.
Namun kejadian tragis itu dibayar tuntas. Persikabo menggandakan keunggulan 2-0 dari kaki Cyril setelah umpan Jarot yang sebelumnya back-pass Jibby. Lalu satu menit kemudian, Jibby membawa kemenangan besar persikabo 3-0 saat assist cantik Zaenal Arif mengecoh pemain belakang Persires diteruskan tandukan Jibby menit 79. Gol yang disambut afflause Kabomania itu bertahan hingga laga usai.
“Berkat pemain tampil semangat karena harus menang, tapi memang masih terburu-buru dalam finishing,” ujar asisten pelatih Dudung Abdullah saat konferensi pers. “Kami akui Persikabo layak menang. Kami kalah pengalaman dan kalah kelas bermain,” sambung asisten manajer Persires, Borgo Pane.
Ini terlihat, Laskar Pajajaran mendominasi serangan. Ada lima peluang gol sebelum JP Boumsong mencetak gol pertama menit ke-43 yang meneruskan tusukan Cyril Tchana ke sisi gawang dan Jarot efektif mengelabui pergerakan kiper Hendra Wahyudi hingga gol. Sebelumnya menit ke-1, Cyril membuka peluang disusul Boumsong, Jarot dan Jibby Wuwungan hanya saja tendangannya masih terbaca kiper.
Persikabo yang unggul 1-0 dengan jenderal lapangan tengah Cucu Hidayat (Cuhi) tampil impresif dengan kreator Cyril dan kapten Salim Alaydrus, bukan seperti disebutkan sebelumnya, Cuhi tak turun karena akumulasi kartu (kartu kuning diperoleh gelandang Anton Samba saat lawan Persita Tangerang dan Cuhi saat lawan Persipasi-red). Praktis, Persires tak membuat peluang di babak pertama.
Memasuki babak kedua, Persikabo bermain lebih terbuka lagi. Wing back Erik meng-cover serangan sayap lawan dan Kahudi Wahyu, Nanmi Hughes dan Saepulloh Maulana cukup disiplin menjaga pertahanan. Lalu pelatih Maman Suryana merotasi pemain dengan menarik Boumsong diganti Zaenal Arif. Menit 63, tendangan Jibby masih melebar saat crossing Susanto. Namun petaka selang 4 menit kemudian, kiper baru Persikabo Dwi Kuswanto harus ditandu keluar karena patah kaki digantikan Wawan Dermawan, begitu juga dengan gelandang Persires, Kiki Lisusanto yang naik menyerang. Keduanya duel dan terjadi benturan keras.
Namun kejadian tragis itu dibayar tuntas. Persikabo menggandakan keunggulan 2-0 dari kaki Cyril setelah umpan Jarot yang sebelumnya back-pass Jibby. Lalu satu menit kemudian, Jibby membawa kemenangan besar persikabo 3-0 saat assist cantik Zaenal Arif mengecoh pemain belakang Persires diteruskan tandukan Jibby menit 79. Gol yang disambut afflause Kabomania itu bertahan hingga laga usai.
Langganan:
Postingan (Atom)