Tim Persikabo Bogor wajib mengamankan dua pertandingan kandang, sebelum putaran pertama Divisi Utama, Liga Prima Indonesia Sportindo (LPIS) berakhir. Laskar Padjajaran akan menghadapi PSSB Bireun, (11/2) dan Persikota Tangerang (18/2). Kemenangan akan mengamankan posisi Persikabo di papan atas klasemen wilayah barat.
Bona Simanjuntak dkk. wajib konsentrasi dan menerapkan teknik serta strategi yang sudah diberikan pelatih Suimin Diharja. Jika hal tersebut dilakukan, bukan perkara sulit untuk memaksimalkan laga tersebut.
Tercatat sejak laga perdana hingga laga kelima kemarin, permasalahan pada tim Persikabo masih terbatas pada proses penyelesaian akhir. Satu-satunya gol yang berhasil diciptakan lini depan yakni Brima Pepito, belum membuat mantan pelatih Persijap Jepara ini puas dengan performa timnya.
Menurutnya, banyak peluang yang bisa diciptakan, namun selalu bermasalah di penyelesaian akhir. Berkaca pada penampilan Persikabo kemarin, finishing masih menjadi pekerjaan rumah klasik yang selalu difokuskan Suimin di setiap latihan yang mereka jalani.
"Kelemahan tim Persikabo masih pada penyelesaian akhir, dan hal itu yang menjadi konsentrasi kita selama menjalani latihan, ditambah faktor kondisi fisik pemain yang menurun saat memasuki babak kedua," ujar Suimin.
Jika Persikabo bisa memenangkan dua laga kandang, bisa dipastikan posisi Laskar Padjajaran di klasemen akan terus merangkak ke posisi atas. Saat ini, Persikabo yang berada di posisi tiga dengan raihan 8 poin, masih bersaing ketat dengan dua tim asal Sumatra, yakni Pro Duta FC dengan raihan 13 poin, dan PSLS Louksemawe, 9 poin dari empat pertandingan.
(pakuanraya)
Selasa, 07 Februari 2012
Faktor Keluarga, Konsentrasi EduardTerpecah
Lini belakang Persikabo Bogor bisa dibilang kokoh. Dari lima kali pertandingan, gawang Agus Rohman baru kebobolan satu gol. Tapi, pelatih Suimin Diharja menganggap pemain belakang asal Moldova, Edward Valuta selalu membuat kesalahan dan berbuat ulah. Hal ini pernah terjadi saat Persikabo dijamu PSLS Lhouksemawe. Usai pertandingan, mantan pemain Tim Nasional Moldova ini menendang bola ke arah penonton. Akibatnya, skuad Laskar Padjajaran dilempari botol mineral.
Kejadian ini kembali terjadi saat Persikabo menantang PSBL Langsa, Sabtu (4/2) lalu. Kontrol emosi Edward tidak terjaga saat melakukan pelanggaran keras kepada pemain lawan. Alhasil, wasit pun memberikan kartu kuning kepadanya. Kurangnya kontrol emosi Edward Valuta di lapangan, disoroti Suimin. Menurutnya, konsentrasi Edward sedang tidak fokus, dan terbagi dua, antara keluarga dan sepakbola.
Edward saat ini sedang menunggu kedatangan istri dan anaknya. Menurutnya, bulan Februari ini mereka akan datang ke Indonesia. "Dia memang kurang fokus akhir-akhir ini. Mungkin dikarenakan sedang menunggu kedatangan istrinya. Edward itu orangnya religious dan sayang dengan keluarga, mungkin hal-hal seperti itu menjadi beban konsentrasinya, sehingga berpengaruh pada performanya di lapangan," ujar Suimin, Senin (6/2).
Suimin berharap, Edward bisa segera fokus dan kembali ke tim. Dia merupakan salah satu legiun asing yang cukup diandalkan di barisan lini belakang Persikabo. Kontrol emosi di lapangan yang kerap diluapkan secara berlebihan, diharapkan bisa dikendalikan. "Saya harap Edward bisa fokus di pertandingan berikutnya, dan tidak lagi terbebani dengan masalah keluarganya," pungkasnya.
Sementara itu, Edward Valusta mengatakan, jika dirinya akan memboyong keluarganya dari Modolva dalam waktu dekat ini.
"Saya memang mengajak istri dan putri kecil saya untuk tinggal di Indonesia. Sedangkan dua anak saya yang sudah besar, tetap tinggal di Modolva, karena masih harus sekolah," tuturnya.
Lebih lanjut, Ia juga meminta maaf kepada Kabomania atas sikapnya yang kurang mengontrol emosinya pada saat berada di lapangan hijau. "Saya minta maaf, mudah-mudahan tidak akan terulang lagi, saya berjanji akan belajar mengontrol emosi saya di lapangan," ujarnya dengan bahasa Indonesia seadanya.
Kejadian ini kembali terjadi saat Persikabo menantang PSBL Langsa, Sabtu (4/2) lalu. Kontrol emosi Edward tidak terjaga saat melakukan pelanggaran keras kepada pemain lawan. Alhasil, wasit pun memberikan kartu kuning kepadanya. Kurangnya kontrol emosi Edward Valuta di lapangan, disoroti Suimin. Menurutnya, konsentrasi Edward sedang tidak fokus, dan terbagi dua, antara keluarga dan sepakbola.
Edward saat ini sedang menunggu kedatangan istri dan anaknya. Menurutnya, bulan Februari ini mereka akan datang ke Indonesia. "Dia memang kurang fokus akhir-akhir ini. Mungkin dikarenakan sedang menunggu kedatangan istrinya. Edward itu orangnya religious dan sayang dengan keluarga, mungkin hal-hal seperti itu menjadi beban konsentrasinya, sehingga berpengaruh pada performanya di lapangan," ujar Suimin, Senin (6/2).
Suimin berharap, Edward bisa segera fokus dan kembali ke tim. Dia merupakan salah satu legiun asing yang cukup diandalkan di barisan lini belakang Persikabo. Kontrol emosi di lapangan yang kerap diluapkan secara berlebihan, diharapkan bisa dikendalikan. "Saya harap Edward bisa fokus di pertandingan berikutnya, dan tidak lagi terbebani dengan masalah keluarganya," pungkasnya.
Sementara itu, Edward Valusta mengatakan, jika dirinya akan memboyong keluarganya dari Modolva dalam waktu dekat ini.
"Saya memang mengajak istri dan putri kecil saya untuk tinggal di Indonesia. Sedangkan dua anak saya yang sudah besar, tetap tinggal di Modolva, karena masih harus sekolah," tuturnya.
Lebih lanjut, Ia juga meminta maaf kepada Kabomania atas sikapnya yang kurang mengontrol emosinya pada saat berada di lapangan hijau. "Saya minta maaf, mudah-mudahan tidak akan terulang lagi, saya berjanji akan belajar mengontrol emosi saya di lapangan," ujarnya dengan bahasa Indonesia seadanya.
Langganan:
Postingan (Atom)