Jelang kompetisi Liga Profesional yang bergulir Oktober nanti, Laskar Padjajaran akan menyeleksi pemain di Stadion Persikabo Cibinong pada 8 September mendatang.
Seleksi itu akan dihadiri pula oleh Aliyudin, Supriyono, Greg Nwokolo, eks bomber Persib Bandung Chohei Matsunaga, serta nama beken lainnya. Kendati sudah tersohor, hal itu tak serta-merta memuluskan langkah mereka untuk berkostum oranye-oranye (seragam Persikabo sekarang, red).
Karena, ada beberapa syarat wajib yang harus dilewati. Di antaranya, VO2 Max atau tes ketahanan fisik. Dalam ujian ini pemain lokal wajib mendapat nilai 50. Sedangkan legiun asing harus di atas 50.
Kemudian untuk hemoglobin (HB), pesepakbola daerah dipatok 15-16 dan bagi ekspatriat lebih dari batas tersebut. Demikian dikatakan Direktur Operasional Persikabo, Rhendie Arindra, saat ditemui Radar Bogor.
Menurut Rhendie, syarat tersebut wajib dilewati semua pemain, tak terkecuali pesepakbola ternama.
Jika batas angka itu tak bisa ditembus, Laskar Pajajaran bakal terus menyelenggarakan seleksi. “Pokoknya siapa pun yang ikut seleksi harus bisa menembus batas angka VO2 Max dan HB yang sudah kami patok. Kalau tidak, ya nggak bisa masuk Persikabo,” jelas mantan CEO Bogor Raya FC ini.
Rhendie juga mengaku, sengaja mengontak beberapa pesepakbola terkenal guna meramaikan bursa seleksi. Sekaligus, mengontrak pemain yang dianggap potensial. Namun, putra daerah tetap menjadi prioritas utama.
“Saya memang menelepon Aliyudin dan pemain lainnya, tapi tetap putra daerah Bogor menjadi prioritas kami,” tegasnya.
Lebih lanjut ia menuturkan, bila Persikabo lolos ke level satu, calon arsiteknya adalah Wolfgang Pikal yang akan diduetkan dengan John Arwandi. Namun jika di level dua, headcoach tetap mantan pelatih Bogor Raya FC (John Arwandi, red).
Sementara itu, pengamat sepakbola, Edison Hutahean berharap agar Persikabo mengedepankan putra daerah ketimbang pemain luar Bogor.
“Biar bagaimanapun pemain asli harus dipertahankan, dan jangan mengacu pada daerah tertentu.
Mentang-mentang pelatihnya bukan dari Bogor, jangan sampai namanya Persikabo, tapi pemainnya dari luar daerah semua,” tuturnya.
Senin, 05 September 2011
Tim Medco Lakukan Tambal Sulam
Pakuan Raya - Tidak puas dengan materi dan kondisi fisik pemain yang ada saat ini, padahal jadwal kompetisi Piala medco U-15 Tingkat Jawa Barat akan segera di gelar bulan depan,Pelatih Persikabo junior bakal melakukan perombakan pada skuadnya termasuk latihan dengan menitik beratkan peningkatan fisik.
"Melihat hasil uji coba yang sudah dilakukan pada bulan puasa lalu, kita masih banyak kelemahan, terutama stamina pemain. Terakhir sebelum lebaran kita beruji coba melawan tim nasional pelajar U-14. Dari waktu 3x30 menit kita kalah 2-8, secara teknik kitra masih bisa mengimbangi namun dari stamina kita hancur sehingga kalah telak,"kata Yayan Mulyana pelatih Kepala persikabo U-15 kepada Pakar, kemarin.
Karena itu, jelasnya, pada latihan pasca libur hari raya Idul Fitri yangbaru akan dimulai pada 7 September lusa, selain melakukan evaluasi dari serangkaian hasil uji coba yang sudah dilakukan, baik saat melawan Persipasi maupun Timnas Pelajar Indonesia U-14, dirinya akan lebih menitikberatkan materi latihan pada peningkatan fisik dan evaluasi para pemain mana saja yang akan didepak.
"Latihan akan kembali dilakukan di Stadion Persikabo karena sudah selesai masa perbaikan. Yang jelas selain menggenjot fisik para pemain, saya juga akan melakukan tambal sulam pemain, terutama pada posisi tengah dan belakang yang masih belum memuaskan,"terang Yayan.
Lebih lanjut, mengenai siapa saja pemain yang akan dicoret, Yayan enggan berkomentar. Namun, dia sudah memiliki data pemain dari beberapa Sekolah Sepak Bola (SSB) yang terdaftar sebagai anggota Pengurus Cabang (Pengcab) PSSI Kabupaten Bogor.
"Kita tidak ada lagi seleksi. Sudah ada data pemain yang akan dipanggil, itupun hanya untuk posisi yang perlu perbaikan. Yang pasti, meski ada banyak tawaran kepada kita agar menggunakan pemain luar untuk menambal sulam, saya ingin memberdayakan potensi pemain lokal yang kualitasnya juga tidak kalah hebat,"tandasnya.
Yayan menambahkan, direncanakan sore ini seluruh manajerial Persikabo U-15 akan menggelar rapat evaluasi.
Sekedar informasi. pada laga uji coba tandang lawatan melawan Persipasi Bekasi U-15, Kamis (19/8) sore, kedua tim harus puas berbagi angka 1-1. Kemudian pada tanggal 27 Agustus lalu melawan Timnas Pelajar Indonesia U-14 Laskar Padjajaran Junior dilumat 2-8.
"Melihat hasil uji coba yang sudah dilakukan pada bulan puasa lalu, kita masih banyak kelemahan, terutama stamina pemain. Terakhir sebelum lebaran kita beruji coba melawan tim nasional pelajar U-14. Dari waktu 3x30 menit kita kalah 2-8, secara teknik kitra masih bisa mengimbangi namun dari stamina kita hancur sehingga kalah telak,"kata Yayan Mulyana pelatih Kepala persikabo U-15 kepada Pakar, kemarin.
Karena itu, jelasnya, pada latihan pasca libur hari raya Idul Fitri yangbaru akan dimulai pada 7 September lusa, selain melakukan evaluasi dari serangkaian hasil uji coba yang sudah dilakukan, baik saat melawan Persipasi maupun Timnas Pelajar Indonesia U-14, dirinya akan lebih menitikberatkan materi latihan pada peningkatan fisik dan evaluasi para pemain mana saja yang akan didepak.
"Latihan akan kembali dilakukan di Stadion Persikabo karena sudah selesai masa perbaikan. Yang jelas selain menggenjot fisik para pemain, saya juga akan melakukan tambal sulam pemain, terutama pada posisi tengah dan belakang yang masih belum memuaskan,"terang Yayan.
Lebih lanjut, mengenai siapa saja pemain yang akan dicoret, Yayan enggan berkomentar. Namun, dia sudah memiliki data pemain dari beberapa Sekolah Sepak Bola (SSB) yang terdaftar sebagai anggota Pengurus Cabang (Pengcab) PSSI Kabupaten Bogor.
"Kita tidak ada lagi seleksi. Sudah ada data pemain yang akan dipanggil, itupun hanya untuk posisi yang perlu perbaikan. Yang pasti, meski ada banyak tawaran kepada kita agar menggunakan pemain luar untuk menambal sulam, saya ingin memberdayakan potensi pemain lokal yang kualitasnya juga tidak kalah hebat,"tandasnya.
Yayan menambahkan, direncanakan sore ini seluruh manajerial Persikabo U-15 akan menggelar rapat evaluasi.
Sekedar informasi. pada laga uji coba tandang lawatan melawan Persipasi Bekasi U-15, Kamis (19/8) sore, kedua tim harus puas berbagi angka 1-1. Kemudian pada tanggal 27 Agustus lalu melawan Timnas Pelajar Indonesia U-14 Laskar Padjajaran Junior dilumat 2-8.
Lee Min Hu Pimpin INDONESIA vs Bahrain
Pakuan Raya - Laga kedua Tim Nasional (Timnas) Indonesia melawan Bahrain di Grup E putaran tiga Pra Piala Dunia 2014 zona Asia pada tanggal 6 September lusa, kembali dipimpin pengadil dari Asia Timur. Jika pada laga perdana melawan Iran di pimpin wasit asal Jepang, pada laga kedua nanti, wasit Asal Korea Selatan yang akan menjadi pengadil dilapangan.
Wasit asal Korea Selatan Lee Min Hu yang dibantu dua asisten wasit Choi Min Byuong dan Young Ha Kim, serta wasit cadangan Jo Hyung Jin, semuanya berasal dari Negeri Ginseng yang akan menjadi pengadil di stadion Gelora Bung Karno, Jakarta.
"Perangkat pertandingan yang akan bertugas dalam pertandingan ini direncanakan tiba di Jakarta pada Minggu (04/09) malam. Sedangkan yang akan bertugas sebagai Match Commissioner adalah Salman Al Namshan dari Saudi Arabia," ujar Media Officer PSSI Asep Saputra kepada Wartawan.
Timnas Bahrain yang bermain imbang 0-0 melawan Qatar pada laga perdana telah tiba di Jakarta Sabtu (3/9) malam pukul 21:45 WIB kemarin. Sementara Timnas Indonesia dijadwalkan tiba di Jakarta pada Minggu (04/09) malam pukul 22:25 WIB.
Sedangkan Timnas Bahrain memulai latihan perdana petang ini. Tim ini akan memulai latihan pada pukul 16.00 WIB hingga sekitar pukul 17.30 WIB. Selama hampir satu setengah jam itu mereka terlihat hanya melakukan latihan ringan mulai dari pemanasan dan game kecil (setengah lapangan). Bahrain datang dengan membawa serta 37 anggota rombongan. Saat ini mereka menginap di Hotel Century, Jakarta.
Bahrain sendiri memang sengaja datang satu hari lebih awal dari yang seharusnya. Menurut sekjen PSSI, Tri Goestoro hal itu sah-sah saja dengan catatan biaya tambahan tidak ditanggung oleh Indonesia selaku tuan rumah.
''Sesuai aturan kami hanya menanggung biaya selama H-2 dan H+ 1, lebih dari itu sesuai yang disepakati, Bahrain menanggung biayanya sendiri,'' jelas Tri Goestoro.
Wasit asal Korea Selatan Lee Min Hu yang dibantu dua asisten wasit Choi Min Byuong dan Young Ha Kim, serta wasit cadangan Jo Hyung Jin, semuanya berasal dari Negeri Ginseng yang akan menjadi pengadil di stadion Gelora Bung Karno, Jakarta.
"Perangkat pertandingan yang akan bertugas dalam pertandingan ini direncanakan tiba di Jakarta pada Minggu (04/09) malam. Sedangkan yang akan bertugas sebagai Match Commissioner adalah Salman Al Namshan dari Saudi Arabia," ujar Media Officer PSSI Asep Saputra kepada Wartawan.
Timnas Bahrain yang bermain imbang 0-0 melawan Qatar pada laga perdana telah tiba di Jakarta Sabtu (3/9) malam pukul 21:45 WIB kemarin. Sementara Timnas Indonesia dijadwalkan tiba di Jakarta pada Minggu (04/09) malam pukul 22:25 WIB.
Sedangkan Timnas Bahrain memulai latihan perdana petang ini. Tim ini akan memulai latihan pada pukul 16.00 WIB hingga sekitar pukul 17.30 WIB. Selama hampir satu setengah jam itu mereka terlihat hanya melakukan latihan ringan mulai dari pemanasan dan game kecil (setengah lapangan). Bahrain datang dengan membawa serta 37 anggota rombongan. Saat ini mereka menginap di Hotel Century, Jakarta.
Bahrain sendiri memang sengaja datang satu hari lebih awal dari yang seharusnya. Menurut sekjen PSSI, Tri Goestoro hal itu sah-sah saja dengan catatan biaya tambahan tidak ditanggung oleh Indonesia selaku tuan rumah.
''Sesuai aturan kami hanya menanggung biaya selama H-2 dan H+ 1, lebih dari itu sesuai yang disepakati, Bahrain menanggung biayanya sendiri,'' jelas Tri Goestoro.
Sayembara Logo Baru
Pakuan Raya - Spirit baru jajaran direksi yang menaungi Persikabo yang akan tampil dalam kancah sepakbola Liga Profesional Level Satu, rupanya tak hanya berkutat kepada perbaikan sarana lapangan dan stadion saja. Namun, manajemen dan direksi Persikabo juga menginginkan adanya spirit dan nuansa baru dalam hal kostum dan juga logo Persikabo.
“Kita memang sedang membahas soal logo baru bagi Persikabo. Bahkan, rencananya kita akan melakukan sayembara pembuatan logo baru Persikabo. Tapi, logo baru Persikabo itu harus tetap punya identik dengan karakter Kabupaten Bogor. Kita baru melemparkan wacana saja. Kalau nama kita tetap pakai Persikabo saja, walaupun Persikabo dikelola oleh PT Karadenan Jaya," ujar Direktur Operasional Persikabo, Rhendie Arindra kepada Pakar kemarin petang.
Rhendie menambahkan, mungkin banyak klub -klub sepakbola di dunia juga pernah mengalami metamorfosis soal logo klubnya. Misalnya Arsenal, Chelsea, Barcelona, Manchester City dll.
“Kita akan mencoba melakukan redesign logo Persikabo yang akan dilakukan secara terbuka untuk masyarakat pecinta Persikabo ataupun insan sepakbola di Kabupaten Bogor dan ditanah air. Karena kita akan melakukan pengumuman lomba logo ini secara terbuka disemua media cetak yang ada di Bogor," beber Rhendie lagi.
Lebih lanjut, mantan COO PT Bogor Raya FC ini menegaskan, dalam sayembara logo baru Persikabo tersebut, pihak direksi akan menetapkan syarat-syarat yang harus diikuti para peserta sayembara.
“Kita akan menyediakan hadiah yang menarik dan bermakna bagi para pemenang lomba logo tersebut. Bahkan, logo tersebut nantinya akan dipatenkan menjadi logo yang menempel dalam kostum Persikabo saat kompetisi di level satu Liga Profesional 8 Oktober mendatang," tuturnya.
Dalam kesempatan yang sama, Rhendie saat ini juga tengah menjajaki kerjasama dengan salah satu apparel khusus kostum untuk Persikabo musim depan. " Pemilihan apparel kostum juga akan kita hitung secara kerjasama dengan pihak apparel tersebut," pungkasnya.
“Kita memang sedang membahas soal logo baru bagi Persikabo. Bahkan, rencananya kita akan melakukan sayembara pembuatan logo baru Persikabo. Tapi, logo baru Persikabo itu harus tetap punya identik dengan karakter Kabupaten Bogor. Kita baru melemparkan wacana saja. Kalau nama kita tetap pakai Persikabo saja, walaupun Persikabo dikelola oleh PT Karadenan Jaya," ujar Direktur Operasional Persikabo, Rhendie Arindra kepada Pakar kemarin petang.
Rhendie menambahkan, mungkin banyak klub -klub sepakbola di dunia juga pernah mengalami metamorfosis soal logo klubnya. Misalnya Arsenal, Chelsea, Barcelona, Manchester City dll.
“Kita akan mencoba melakukan redesign logo Persikabo yang akan dilakukan secara terbuka untuk masyarakat pecinta Persikabo ataupun insan sepakbola di Kabupaten Bogor dan ditanah air. Karena kita akan melakukan pengumuman lomba logo ini secara terbuka disemua media cetak yang ada di Bogor," beber Rhendie lagi.
Lebih lanjut, mantan COO PT Bogor Raya FC ini menegaskan, dalam sayembara logo baru Persikabo tersebut, pihak direksi akan menetapkan syarat-syarat yang harus diikuti para peserta sayembara.
“Kita akan menyediakan hadiah yang menarik dan bermakna bagi para pemenang lomba logo tersebut. Bahkan, logo tersebut nantinya akan dipatenkan menjadi logo yang menempel dalam kostum Persikabo saat kompetisi di level satu Liga Profesional 8 Oktober mendatang," tuturnya.
Dalam kesempatan yang sama, Rhendie saat ini juga tengah menjajaki kerjasama dengan salah satu apparel khusus kostum untuk Persikabo musim depan. " Pemilihan apparel kostum juga akan kita hitung secara kerjasama dengan pihak apparel tersebut," pungkasnya.
Tetapkan Standar Vo2 Max dan Hb
Pakuan Raya - Ditengah persiapan jajaran direksi Persikabo melakukan perburuan pemain yang akan masuk dalam skuad Laskar Padjajaran dibawah naungan PT Karadenan Jaya, kritikan keras mulai datang dari para pemerhati sepakbola yang ada di Bogor. Mereka umumnya berharap banyak para pemain yang akan masuk dalam skuad Persikabo adalah para pemain yang punya jiwa petarung, profesional dan harus memiliki standarisasi minimal Vo2 Max 50 liter/ menit serta 15-16 Hb. Syukur-syukur para pemain Persikabo Vo2 Max nya rata rata diatas 50 liter/menit dan memiliki Hb yang bagus juga.
“Sangat penting sekali bagi manajemen atau direksi Persikabo menetapkan standarsisasi Vo 2 Max dan Hb bagi para pemain barunya. Karena ini untuk melihat sejauh mana fisik para pemain Persikabo yang akan direkrut oleh manajemen baru. Kita harus mengacu kepada pengalaman yang sudah sudah. Apalagi Persikabo akan tampil dalam level satu Liga Profesional. Hingga para pemainnya juga harus memiliki kebugaran fisik yang prima dan siap tampil kapan saja untuk memberikan prestasi bagi Persikabo," ujar Edison Hutaehan, pengamat sepakbola Bogor mengingatkan kepada manajemen Persikabo untuk lebih detail lagi dalam menetapkan standarisasi Vo2 Max dan Hb nya.
Edison yang juga menjabat sebagai anggota DPRD Kabupaten Bogor dari Fraksi PDIP mengatakan, kendati jajaran direksi PT Karadenan Jaya sudah mengantongi nama -nama pemain yang akan masuk dalam skuad Persikabo, namun secara tegas ia menginginkan para pemain tersebut harus memiliki minimal Vo2 Max nya 50 liter/menit dan Hb nya diatas 15-16.
“Kalau memang ingin menciptakan sebuah tim yang haus akan prestasi, maka hal hal yang berkaitan dengan fisik pemain harus menjadi perhatian yang sangat serius dari jajaran direksi atau manajemen Persikabo yang akan datang. Saya tidak akan terlalu jauh ikut campur dalam soal ini, karena saya berada diluar arena. Tapi, saya akan melakukan kontrol yang tegas kepada manajemen dan direksi Persikabo terkait soal rekrutmen pemain ini," tandasnya.
Sementara itu, Ketua Bogor Sport Journalist (BSJ) Asep Syahmid Pangrango mengatakan, sangat setuju dengan standarisasi Vo 2 Max dan Hb sesuai apa yang dikatakan Edison Hutahean, namun, ia menambahkan, sebenarnya tak hanya Vo 2 Max dan Hb saja yang utama bagi para pemain yang akan masuk kedalam skuad Persikabo.
Syahmid menilai, para pemain Persikabo juga dituntut punya militansi yang tinggi, punya pengalaman atau jam terbang yang bagus dan banyak dalam mengarungi atmosfir liga Profesional. Selain itu, para pemain Persikabo juga harus bisa menciptakan suasana yang kondusif baik didalam lapangan maupun luar lapangan. Hal terpenting, para pemain Persikabo harus punya kemauan yang tinggi untuk memberikan kemenangan dan prestasi tinggi bagi Persikabo.
“Buat apa para pemain Persikabo punya Vo 2 Max dan Hb yang bagus, kalau mereka tidak punya mental profesional dan tidak bisa mengangkat prestasi tim Persikabo itu sendiri. Saya pikir semua aspek harus benar benar ditelaah dulu oleh direktur transfer Persikabo sebelum menetapkan kontrak para pemain baru Persikabo. Jangan sampai Persikabo kembali terjebak dalam istilah pembelian kucing dalam karung lagi.," tegas Syahmid kepada Pakar.
“Sangat penting sekali bagi manajemen atau direksi Persikabo menetapkan standarsisasi Vo 2 Max dan Hb bagi para pemain barunya. Karena ini untuk melihat sejauh mana fisik para pemain Persikabo yang akan direkrut oleh manajemen baru. Kita harus mengacu kepada pengalaman yang sudah sudah. Apalagi Persikabo akan tampil dalam level satu Liga Profesional. Hingga para pemainnya juga harus memiliki kebugaran fisik yang prima dan siap tampil kapan saja untuk memberikan prestasi bagi Persikabo," ujar Edison Hutaehan, pengamat sepakbola Bogor mengingatkan kepada manajemen Persikabo untuk lebih detail lagi dalam menetapkan standarisasi Vo2 Max dan Hb nya.
Edison yang juga menjabat sebagai anggota DPRD Kabupaten Bogor dari Fraksi PDIP mengatakan, kendati jajaran direksi PT Karadenan Jaya sudah mengantongi nama -nama pemain yang akan masuk dalam skuad Persikabo, namun secara tegas ia menginginkan para pemain tersebut harus memiliki minimal Vo2 Max nya 50 liter/menit dan Hb nya diatas 15-16.
“Kalau memang ingin menciptakan sebuah tim yang haus akan prestasi, maka hal hal yang berkaitan dengan fisik pemain harus menjadi perhatian yang sangat serius dari jajaran direksi atau manajemen Persikabo yang akan datang. Saya tidak akan terlalu jauh ikut campur dalam soal ini, karena saya berada diluar arena. Tapi, saya akan melakukan kontrol yang tegas kepada manajemen dan direksi Persikabo terkait soal rekrutmen pemain ini," tandasnya.
Sementara itu, Ketua Bogor Sport Journalist (BSJ) Asep Syahmid Pangrango mengatakan, sangat setuju dengan standarisasi Vo 2 Max dan Hb sesuai apa yang dikatakan Edison Hutahean, namun, ia menambahkan, sebenarnya tak hanya Vo 2 Max dan Hb saja yang utama bagi para pemain yang akan masuk kedalam skuad Persikabo.
Syahmid menilai, para pemain Persikabo juga dituntut punya militansi yang tinggi, punya pengalaman atau jam terbang yang bagus dan banyak dalam mengarungi atmosfir liga Profesional. Selain itu, para pemain Persikabo juga harus bisa menciptakan suasana yang kondusif baik didalam lapangan maupun luar lapangan. Hal terpenting, para pemain Persikabo harus punya kemauan yang tinggi untuk memberikan kemenangan dan prestasi tinggi bagi Persikabo.
“Buat apa para pemain Persikabo punya Vo 2 Max dan Hb yang bagus, kalau mereka tidak punya mental profesional dan tidak bisa mengangkat prestasi tim Persikabo itu sendiri. Saya pikir semua aspek harus benar benar ditelaah dulu oleh direktur transfer Persikabo sebelum menetapkan kontrak para pemain baru Persikabo. Jangan sampai Persikabo kembali terjebak dalam istilah pembelian kucing dalam karung lagi.," tegas Syahmid kepada Pakar.
Berburu Pemain Petarung
Pakuan Raya - Jajaran direksi PT Karadenan Jaya yang menaungi Persikabo Bogor sebagai salah satu kontestan Liga Profesional Level 1 terus bekerja secara marathon mempersiapkan hal hal yang menyangkut persiapan tim kebanggaan sepakbola Kabupaten Bogor untuk berkiprah dalam kancah sepakbola tertinggi ditanah air yakni level 1 Liga Profesional yang akan digelar mulai 8 Oktober mendatang.
Setelah menyerahkan syarat-syarat yang ditetapkan sebagai tim Profesional, jajaran direksi Persikabo mulai membenahi sarana lampu stadion untuk mencapai 25 ribu watt sesuai standar AFC. Bahkan, kini direksi PT Karadenan Jaya juga tengah berburu para pemain bintang yang akan masuk dalam skuad Persikabo Bogor musim mendatang. Para pemain bintang yang sudah masuk dalam daftar pemain incaran Persikabo diantaranya, Tema Mursadat, Tantan, Isnan Ali, Aliyudin, Nova Arianto, Matsunaga, Osas Saha Marvelous Ikpefua dan Supriono.
“Kita memang tengah mempersiapkan semua persyaratan yang ditetapkan AFC dan PSSI. Namun, kita juga tidak tinggal diam dalam mencari pemain yang akan masuk dalam skuad Persikabo. Karena manajemen mentargetkan Persikabo bisa masuk dalam level satu dan bisa bercokol dalam posisi lima besar. Karena itu, semua pemain Persikabo adalah harus punya tipikal petarung semua " ujar CEO Persikabo, H. Rudi Ferdian kepada Pakar belum lama ini.
Rudi menambahkan, saat ini pihak manajemen dan direksi PT Karadenan Jaya juga sudah mengantongi beberapa pemain eks Persikabo musim lalu, namun semua pemain tersebut harus mengikuti tahapan seleksi semua.
“Tidak ada istilah anak emas, semua potensi pesepakbola di Bogor punya kesempatan masuk ke Persikabo. Namun, semuanya harus mengikuti tahapan seleksi terlebih dahulu. Kita akan benar benar Profesional sebelum melakukan kontrak dengan para pemain. Kami berharap semua pemain yang akan mengikuti tahapan seleksi di Persikabo harus paham dengan rambu rambu yang baru. Karena Persikabo dituntut untuk lebih maju dan berprestasi lagi," ujarnya dengan tegas.
Sementara itu, Herzon Hezkia salah seorang pemerhati sepakbola di Kabupaten Bogor mengaku sangat setuju dengan kebijakan manajemen dan direksi PT Karadenan Jaya yang akan menetapkan tahapan seleksi yang lebih ketat lagi kepada para pemain yang akan masuk ke Persikabo.
“Saya setuju kalau manajemen Persikabo yang akan datang melakukan seleksi yang sangat ketat kepada para pemain. Akan tetapi, kami juga berharap seleksi tersebut harus berjalan secara objektif dan jangan ada istilah pemain titipan. Persoalan pemain yang akan masuk ke Persikabo sebaiknya harus diselaraskan dengan skema calon pelatih yang akan menjadi arsitek Persikabo mendatang," kilah Herzon tegas.
Dalam kesempatan yang sama, Herzon juga menegaskan, pengalaman proses rekrutmen tahun tahun sebelumnya harus menjadi pelajaran penting bagi jajaran direksi atau manajemen Persikabo yang akan datang. " Saya tidak perlu cerita kebelakang lagi. Saya hanya berharap proses rekrutmen tahun tahun sebelumnya banyak kegagalan bagi manajemen, hingga kualitas pemain yang diharapkan tidak bisa memenuhi standar prestasi yang diinginkan," tukasnya.
Setelah menyerahkan syarat-syarat yang ditetapkan sebagai tim Profesional, jajaran direksi Persikabo mulai membenahi sarana lampu stadion untuk mencapai 25 ribu watt sesuai standar AFC. Bahkan, kini direksi PT Karadenan Jaya juga tengah berburu para pemain bintang yang akan masuk dalam skuad Persikabo Bogor musim mendatang. Para pemain bintang yang sudah masuk dalam daftar pemain incaran Persikabo diantaranya, Tema Mursadat, Tantan, Isnan Ali, Aliyudin, Nova Arianto, Matsunaga, Osas Saha Marvelous Ikpefua dan Supriono.
“Kita memang tengah mempersiapkan semua persyaratan yang ditetapkan AFC dan PSSI. Namun, kita juga tidak tinggal diam dalam mencari pemain yang akan masuk dalam skuad Persikabo. Karena manajemen mentargetkan Persikabo bisa masuk dalam level satu dan bisa bercokol dalam posisi lima besar. Karena itu, semua pemain Persikabo adalah harus punya tipikal petarung semua " ujar CEO Persikabo, H. Rudi Ferdian kepada Pakar belum lama ini.
Rudi menambahkan, saat ini pihak manajemen dan direksi PT Karadenan Jaya juga sudah mengantongi beberapa pemain eks Persikabo musim lalu, namun semua pemain tersebut harus mengikuti tahapan seleksi semua.
“Tidak ada istilah anak emas, semua potensi pesepakbola di Bogor punya kesempatan masuk ke Persikabo. Namun, semuanya harus mengikuti tahapan seleksi terlebih dahulu. Kita akan benar benar Profesional sebelum melakukan kontrak dengan para pemain. Kami berharap semua pemain yang akan mengikuti tahapan seleksi di Persikabo harus paham dengan rambu rambu yang baru. Karena Persikabo dituntut untuk lebih maju dan berprestasi lagi," ujarnya dengan tegas.
Sementara itu, Herzon Hezkia salah seorang pemerhati sepakbola di Kabupaten Bogor mengaku sangat setuju dengan kebijakan manajemen dan direksi PT Karadenan Jaya yang akan menetapkan tahapan seleksi yang lebih ketat lagi kepada para pemain yang akan masuk ke Persikabo.
“Saya setuju kalau manajemen Persikabo yang akan datang melakukan seleksi yang sangat ketat kepada para pemain. Akan tetapi, kami juga berharap seleksi tersebut harus berjalan secara objektif dan jangan ada istilah pemain titipan. Persoalan pemain yang akan masuk ke Persikabo sebaiknya harus diselaraskan dengan skema calon pelatih yang akan menjadi arsitek Persikabo mendatang," kilah Herzon tegas.
Dalam kesempatan yang sama, Herzon juga menegaskan, pengalaman proses rekrutmen tahun tahun sebelumnya harus menjadi pelajaran penting bagi jajaran direksi atau manajemen Persikabo yang akan datang. " Saya tidak perlu cerita kebelakang lagi. Saya hanya berharap proses rekrutmen tahun tahun sebelumnya banyak kegagalan bagi manajemen, hingga kualitas pemain yang diharapkan tidak bisa memenuhi standar prestasi yang diinginkan," tukasnya.
Bahrain Akui Sulit Menang
TIMNAS Indonesia harus ekstra waspada menghadapi Bahrain dalam lanjutan kualifikasi Piala Dunia 2014 zona Asia putaran III Grup E, Selasa, 6 September. Sebab lawan yang akan dijamu di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Bahrain, sangat berambisi untuk meraih poin.
Itu tak lepas dari hasil kurang memuaskan yang diraih saat menjamu Qatar, Sabtu, 3 September lalu. Bermain di hadapan ribuan pendukungnya, Bahrain yang nyaris lolos ke putaran final dua edisi terakhir Piala Dunia, dipaksa bermain imbang tanpa gol.
Torehan satu poin itulah yang ingin ditebus Bahrain saat menghadapi Pasukan Garuda besok malam. Keseriusan Bahrain ditunjukkan dengan sehari datang lebih cepat ke Jakarta.
Tim asuhan Peter Taylor itu bahkan tiba lebih cepat dari Timnas Indonesia yang baru datang dari Iran, malam tadi. Kemarin sore, saat Bambang Pamungkas dkk masih dalam pesawat menuju kembali ke tanah air, Timnas Bahrain sudah berlatih di Lapangan C Senayan.
Dalam latihan selama 60 menit itu, Peter Taylor mengistruksikan timnya bermain game ringan. Meski latihan tertutup, Taylor bersedia memberi komentar kepada wartawan yang mencegatnya di luar pagar Lapangan C.
“Saya melihat Indonesia saat melawan Yordania. Bagi kami ini akan menjadi pertandingan sulit,” ujar Taylor.
Taylor mengaku tidak mudah bagi timnya untuk mengalahkan Indonesia. Apalagi tuan rumah akan mendapat dukungan dari puluhan ribu suporter fanatiknya.
“Akan sulit melawan Indonesia. Kami tidak akan meremehkan tim Anda,” ungkapnya.
Taylor menyebut Indonesia memiliki beberapa pemain bagus. Di antaranya pemain naturalisasi Cristian Gonzalez, kapten tim (Bambang Pamungkas), dan pemain bernomor punggung 22 (M. Ridwan).
Terkait hasil 0-0 saat menjamu Qatar, Taylor yang penah berkostum Tottenham Hotspur dan Crystal Palace ini mengakui Qatar memang tim bagus. Selain itu, tak lepas dari kebersamaanya dengan Timnas Bahrain yang masih “seumur jagung”. Taylor dipercaya menjadi pelatih Bahrain sejak 11 Juli lalu
Itu tak lepas dari hasil kurang memuaskan yang diraih saat menjamu Qatar, Sabtu, 3 September lalu. Bermain di hadapan ribuan pendukungnya, Bahrain yang nyaris lolos ke putaran final dua edisi terakhir Piala Dunia, dipaksa bermain imbang tanpa gol.
Torehan satu poin itulah yang ingin ditebus Bahrain saat menghadapi Pasukan Garuda besok malam. Keseriusan Bahrain ditunjukkan dengan sehari datang lebih cepat ke Jakarta.
Tim asuhan Peter Taylor itu bahkan tiba lebih cepat dari Timnas Indonesia yang baru datang dari Iran, malam tadi. Kemarin sore, saat Bambang Pamungkas dkk masih dalam pesawat menuju kembali ke tanah air, Timnas Bahrain sudah berlatih di Lapangan C Senayan.
Dalam latihan selama 60 menit itu, Peter Taylor mengistruksikan timnya bermain game ringan. Meski latihan tertutup, Taylor bersedia memberi komentar kepada wartawan yang mencegatnya di luar pagar Lapangan C.
“Saya melihat Indonesia saat melawan Yordania. Bagi kami ini akan menjadi pertandingan sulit,” ujar Taylor.
Taylor mengaku tidak mudah bagi timnya untuk mengalahkan Indonesia. Apalagi tuan rumah akan mendapat dukungan dari puluhan ribu suporter fanatiknya.
“Akan sulit melawan Indonesia. Kami tidak akan meremehkan tim Anda,” ungkapnya.
Taylor menyebut Indonesia memiliki beberapa pemain bagus. Di antaranya pemain naturalisasi Cristian Gonzalez, kapten tim (Bambang Pamungkas), dan pemain bernomor punggung 22 (M. Ridwan).
Terkait hasil 0-0 saat menjamu Qatar, Taylor yang penah berkostum Tottenham Hotspur dan Crystal Palace ini mengakui Qatar memang tim bagus. Selain itu, tak lepas dari kebersamaanya dengan Timnas Bahrain yang masih “seumur jagung”. Taylor dipercaya menjadi pelatih Bahrain sejak 11 Juli lalu
Segera Renovasi Stadion Persikabo
Radar Bogor - Ambisi Persikabo untuk dapat berlaga di Liga Profesional Level I (Pro I) bukan isapan jempol belaka. Pasalnya, kini manajemen Laskar Padjajaran sedang melakukan renovasi dan penambahan fasilitas Stadion Persikabo Cibinong agar memenuhi standar yang diberlakukan oleh Asian Football Confederation (AFC).
Renovasi tersebut berupa pembangunan medical zone, pers room, pemberian AC di ruang ganti pemain dan wasit. Selain itu, kapasitas tempat duduk juga akan ditambah hingga 3.000 kursi. Terutama untuk tribun timur, seberang kantor Dinas Pendidikan Kabupaten Bogor. Tak hanya itu, kekuatan lampu pun bakal diperbesar dari 500 watt menjadi 25.000 watt.
CEO Persikabo, Rudi Ferdian mengatakan, pembangunan segera dilakukan setelah keputusan lolos tidaknya Laskar Pajajaran dalam berlaga dalam Pro I.
“Sesudah keputusan tersebut dikeluarkan antara pertengahan atau akhir bulan ini. Jumlah kursi saat ini, kurang lebih 800 tempat duduk. Makanya kami akan menambah kapasitasnya,” ujarnya kepada Radar Bogor.
Menurut Rudi, tidak akan menjadi masalah apabila pembangunan stadion dilakukan setelah keputusan layak tidaknya Persikabo dikeluarkan.
“Saya sudah bertanya hal tersebut. Dan itu tak masalah, namanya juga regulasi baru. Tetapi dengan syarat, langsung action sesudah ada pengumuman dari PSSI,” tegas Rudi.
Ia optimis, Persikabo akan mampu berlaga di Pro I, mengingat tim sekelas PSIR Rembang dan PSCS Cilacap lolos verifikasi PSSI serta AFC untuk berlaga di kasta paling bergengsi sepakbola Indonesia ini. “Ya kalau secara kualitas, infrastruktur kita jauh lebih baik dari mereka. Kalau kedua tim itu bisa, kenapa kita tidak, hanya tinggal melakukan penambahan fasilitas saja kan,” jelas Rudi lagi.
Renovasi tersebut berupa pembangunan medical zone, pers room, pemberian AC di ruang ganti pemain dan wasit. Selain itu, kapasitas tempat duduk juga akan ditambah hingga 3.000 kursi. Terutama untuk tribun timur, seberang kantor Dinas Pendidikan Kabupaten Bogor. Tak hanya itu, kekuatan lampu pun bakal diperbesar dari 500 watt menjadi 25.000 watt.
CEO Persikabo, Rudi Ferdian mengatakan, pembangunan segera dilakukan setelah keputusan lolos tidaknya Laskar Pajajaran dalam berlaga dalam Pro I.
“Sesudah keputusan tersebut dikeluarkan antara pertengahan atau akhir bulan ini. Jumlah kursi saat ini, kurang lebih 800 tempat duduk. Makanya kami akan menambah kapasitasnya,” ujarnya kepada Radar Bogor.
Menurut Rudi, tidak akan menjadi masalah apabila pembangunan stadion dilakukan setelah keputusan layak tidaknya Persikabo dikeluarkan.
“Saya sudah bertanya hal tersebut. Dan itu tak masalah, namanya juga regulasi baru. Tetapi dengan syarat, langsung action sesudah ada pengumuman dari PSSI,” tegas Rudi.
Ia optimis, Persikabo akan mampu berlaga di Pro I, mengingat tim sekelas PSIR Rembang dan PSCS Cilacap lolos verifikasi PSSI serta AFC untuk berlaga di kasta paling bergengsi sepakbola Indonesia ini. “Ya kalau secara kualitas, infrastruktur kita jauh lebih baik dari mereka. Kalau kedua tim itu bisa, kenapa kita tidak, hanya tinggal melakukan penambahan fasilitas saja kan,” jelas Rudi lagi.
Kepastian format kompetisi musim 2011/12 akan diputuskan melalui rapat pleno Exco
Goaldotcom - Ketua umum PSSI Djohar Arifin Husein mengungkapkan, induk organisasi sepakbola nasional ini masih menunggu lampu hijau dari konfederasi sepakbola Asia (AFC) dan FIFA mengenai format dua wilayah.
Pernyataan Djohar ini berbeda dengan ketua komite kompetisi Sihar Sitorus yang berulang kali menyatakan format dua wilayah sudah mendapat restu dari otoritas sepakbola Asia tersebut. Saat ini, Sihar dan salah satu anggota komite eksekutif (Exco) PSSI Tony Apriliani berada di markas AFC di Kuala Lumpur, Malaysia, untuk menyerahkan verifikasi 32 klub yang akan berlaga di kompetisi level satu, sekaligus membahas format dua wilayah.
“Kompetisi dua wilayah belum final. Kami masih menunggu lampu hijau dari AFC dan FIFA. Kami tidak mau kompetisi sepakbola di Indonesia tidak diakui AFC dan FIFA,” ungkap Djohar dalam keterangannya kepada wartawan.
“Karena itu, kami juga ingin membahas masalah ini dengan perwakilan FIFA dan AFC yang akan datang ke sini (Jakarta), apakah kompetisi yang kami ajukan ini sesuai dengan keinginan mereka.”
“Putusan final mengenai kompetisi musim depan tetap satu atau menjadi dua wilayah akan ditentukan dalam rapat pleno Exco (komite eksekutif) PSSI pada 12 atau 13 September mendatang.”
Pernyataan Djohar ini berbeda dengan ketua komite kompetisi Sihar Sitorus yang berulang kali menyatakan format dua wilayah sudah mendapat restu dari otoritas sepakbola Asia tersebut. Saat ini, Sihar dan salah satu anggota komite eksekutif (Exco) PSSI Tony Apriliani berada di markas AFC di Kuala Lumpur, Malaysia, untuk menyerahkan verifikasi 32 klub yang akan berlaga di kompetisi level satu, sekaligus membahas format dua wilayah.
“Kompetisi dua wilayah belum final. Kami masih menunggu lampu hijau dari AFC dan FIFA. Kami tidak mau kompetisi sepakbola di Indonesia tidak diakui AFC dan FIFA,” ungkap Djohar dalam keterangannya kepada wartawan.
“Karena itu, kami juga ingin membahas masalah ini dengan perwakilan FIFA dan AFC yang akan datang ke sini (Jakarta), apakah kompetisi yang kami ajukan ini sesuai dengan keinginan mereka.”
“Putusan final mengenai kompetisi musim depan tetap satu atau menjadi dua wilayah akan ditentukan dalam rapat pleno Exco (komite eksekutif) PSSI pada 12 atau 13 September mendatang.”
Persikabo Bidik Wolfgang Pikal
Radar Bogor - Syahwat Persikabo untuk berkiprah di Liga Profesional sesuai aturan PSSI periode DJohar Arifin, cukup kuat.
Bahkan, Laskar Padjajaran mulai intensif memburu pemain seperti Tema Mursadat, Tantan, Isnan Ali, Nyeck Nyo Be, Nova Arianto, Supriyono, Matsunaga dan Aliyudin.
Selain itu, tim kesayangan Kabomania ini bakal mendatangkan mantan Asisten Pelatih Timnas Garuda Piala AFF, Wolfgang Pikal, untuk mengarsiteki skuad yang akan berkostum oranye pada Oktober mendatang ini.
CEO Persikabo, Rudi Ferdian mengatakan, negosiasi antara manajemen Laskar Pajajaran dan Pikal masih dalam proses menuju kesepakatan.
Dengan syarat, Persikabo harus mampu berlaga di Level I Liga Profesional yang rencananya bakal bergulir Oktober mendatang.
“Pada dasarnya Wolfgang mau melatih Persikabo, tapi ia masih menunggu keputusan PSSI, terkait disetujui atau tidaknya kami bermain di level satu. Saat saya hubungi, dia langsung tertarik merapat ke Cibinong.
Intinya kami siap mendatangkan Wolfgang,” ujarnya kepada Radar Bogor.
Menurut Rudi, kans Persikabo untuk bisa berlaga di Level I Liga Profesional sangat besar. Mengingat kualitas Persipasi, Persikota, PSCS Cilacap, PSIR Rembang serta PS Bengkulu masih di bawah Laskar Padjajaran, baik dari segi infrastruktur, SDM dalam tubuh manajemen dan sebaginya.
“Peluang kita ke level satu sangat terbuka, bayangkan infrastruktur Stadion kita saja jauh lebih baik dari mereka. Masak kita tak bisa lolos,” jelas dia.
Lebih lanjut, kata Rudi, jika Persikabo berhasil masuk, Kabomania harus memberikan dukungan total. Dengan cara membeli tiket sesuai banderol dan tak ada lagi subsidi khusus.
Sebab, saat ini Laskar Padjajaran tak lagi menggunakan dana APBD karena sudah berbentuk PT Karadenan Jaya.
“Kalau Persikabo ingin terus eksis di kancah sepakbola nasional, harus didukung dengan cara membeli tiket sesuai harga, atau bahkan membeli merchandise asli.
Karena, eksis atau tidaknya klub sekarang ditandai dengan perputaran uang untuk membayar keperluan tim,” pungkasnya.
Bahkan, Laskar Padjajaran mulai intensif memburu pemain seperti Tema Mursadat, Tantan, Isnan Ali, Nyeck Nyo Be, Nova Arianto, Supriyono, Matsunaga dan Aliyudin.
Selain itu, tim kesayangan Kabomania ini bakal mendatangkan mantan Asisten Pelatih Timnas Garuda Piala AFF, Wolfgang Pikal, untuk mengarsiteki skuad yang akan berkostum oranye pada Oktober mendatang ini.
CEO Persikabo, Rudi Ferdian mengatakan, negosiasi antara manajemen Laskar Pajajaran dan Pikal masih dalam proses menuju kesepakatan.
Dengan syarat, Persikabo harus mampu berlaga di Level I Liga Profesional yang rencananya bakal bergulir Oktober mendatang.
“Pada dasarnya Wolfgang mau melatih Persikabo, tapi ia masih menunggu keputusan PSSI, terkait disetujui atau tidaknya kami bermain di level satu. Saat saya hubungi, dia langsung tertarik merapat ke Cibinong.
Intinya kami siap mendatangkan Wolfgang,” ujarnya kepada Radar Bogor.
Menurut Rudi, kans Persikabo untuk bisa berlaga di Level I Liga Profesional sangat besar. Mengingat kualitas Persipasi, Persikota, PSCS Cilacap, PSIR Rembang serta PS Bengkulu masih di bawah Laskar Padjajaran, baik dari segi infrastruktur, SDM dalam tubuh manajemen dan sebaginya.
“Peluang kita ke level satu sangat terbuka, bayangkan infrastruktur Stadion kita saja jauh lebih baik dari mereka. Masak kita tak bisa lolos,” jelas dia.
Lebih lanjut, kata Rudi, jika Persikabo berhasil masuk, Kabomania harus memberikan dukungan total. Dengan cara membeli tiket sesuai banderol dan tak ada lagi subsidi khusus.
Sebab, saat ini Laskar Padjajaran tak lagi menggunakan dana APBD karena sudah berbentuk PT Karadenan Jaya.
“Kalau Persikabo ingin terus eksis di kancah sepakbola nasional, harus didukung dengan cara membeli tiket sesuai harga, atau bahkan membeli merchandise asli.
Karena, eksis atau tidaknya klub sekarang ditandai dengan perputaran uang untuk membayar keperluan tim,” pungkasnya.
Langganan:
Postingan (Atom)