Pakuan Raya - Tak seperti Bobotoh Persib, yang kecewa atas perginya ikon Persib Bandung, Eka Ramdani ke Persisam Samarinda, Hijrahnya mantan bek Muda Persikabo, Saefulloh Maulana ke Semen Padang ternyata tak membuat para Kabomania kecewa. Beberapa pentolan Kabomania justru mengaku bangga jika ada putra daerah asli Bogor yang mampu berkiprah di klub Indonesian Super League (ISL) seperti Semen Padang. Seperti yang diungkapkan Muhammad Dzikri, Kabomania asal Cibinong ini tidak menyesalkan kepindahan pria asal Ciampea ini ke Semen Padang.
Menurutnya, sebagai pemain profesional Saefulloh memang berhak memilih kemana Ia harus meretas karirnya di klub sepakbola.
"Kita sebagai Kabomania tidak ada hak untuk melarangnya ke Semen Padang, karena Saefulloh sejatinya adalah pemain profesional yang sudah bisa menentukan masa depannya sendiri, Kalau dia pindah ke Semen Padang terus dia menjadi lebih baik, tentu kita akan lebih senang," ucapnya kepada Pakar, kemarin.
Senada dengan Dzikri, Ketua Harian Kabomania Kemal Fasha juga berharap kepindahan Saefulloh bisa menjadi motivasi bagi para pesepakbola putra daerah Kabupaten Bogor untuk lebih menunjukkan kualitas permainan mereka di Persikabo nanti. Kendati demikian, Ia tetap berharap kepada Saefulloh agar pergi meninggalkan Persikabo dengan cara yang baik-baik.
"Saefulloh boleh saja pergi ke Semen Padang, tapa alangkah lebiknya jika dia juga pamit dengan Persikabo dengan baik agar tidak ada miss komunikasi dengan manajemen Persikabo karena bagaimanapun Saefull kan di besarkan di Persikabo," tuturnya.
Sementara itu, dihubungi Pakar kemarin, Saefulloh mengucapkan permohonan maaf sebesar -besarnya kepada seluruh jajaran Kabomania dan Persikabo atas hasratnya untuk hijrah ke Semen Padang. Hal tersebut Ia lakukan karena Ia ingin lebih berkembang dan mencoba sesuatu hal yang baru di klub Semen Padang tersebut.
"Sebenarnya berat meninggalkan Persikabo, namun sebagai seorang pemain tentu saya ingin berkembang, untuk itu saya minta restu kepada seluruh jajaran pengurus Persikabo dan Kabomania untuk bisa meniti karir di Semen Padang, tapi saya berjanji suatu saat saya akan kembali ke Persikabo, karena bagaimanapun Persikabo yang telah membesarkan saya," tukasnya.
Jumat, 23 September 2011
Ridwan Pilih Seleksi ke Deltras
Pakuan Raya - Putra daerah Kabupaten Bogor lagi-lagi memilih untuk membela klub lain daripada Persikabo Bogor. Setelah mantan bek muda Persikabo, Saefulloh hijrah ke Semen Padang, kini giliran pemain muda Bogor, Ridwan Awalludin yang lebih memilih mengikuti seleksi di klub Deltras Sidoarjo ketimbang mengikuti latihan yang dipimpin oleh Suimin Diharja tersebut. Berdasarkan informasi yang dihimpun Pakar, mantan pemain Timnas SAD ini masih mengikuti seleksi di Deltras yang saat ini tengah mengikuti turnamen Bangka Belitung Cup. Turnamen tersebut akan diikuti oleh tiga tim yakni Sriwijaya FC, Deltras Sidoarjo, dan Tim Amatir Bangka Belitung.
Ketika dikonfirmasi mengenai hal tersebut, Headcoach Persikabo, Suimin Diharja mengatakan bahwa pihaknya memang sudah menerima informasi mengenai hal tersebut. Secara garis besar, Ia mengaku masih membutuhkan tenaga pemain muda tersebut. Namun, sebagai pelatih Ia tak ingin menghambat karir seorang pemain, dan lebih menyerahkan semuanya kepada pihak manajemen.
"Ya Abang sudah dengar kabar itu, tapi kan abang nggak ada hak untuk melarang dia ikut, karena secara karir dia mungkin bisa lebih berkembang meskipun sebenarnya abang masih butuh tenaganya, ya semua tergantung dengan manajemen lah," ucap Suimin kepada Pakar, kemarin.
Sementara itu, hingga saat ini Persikabo sudah mengantongi 36 nama pemain yang bakal memasuki proses negosiasi dengan manajemen. Beberapa nama pemain yang diprediksi masuk daftar rekrutan pemain seperti Kodrat justru secara mengejutkan dicoret dari daftar pemain yang akan mengisi skuad berjuluk Laskar Padjajaran itu.
"Kita sudah mengantongi 36 nama pemain, yang sudah kita urutkan berdasarkan posisinya masing-masing, masing-masing posisi diisi oleh 3 pemain, nanti di rangking, peringkat 1 dan 2 sudah masuk tahap negosiasi, kalau mereka deal, urutan ketiga pasti tercoret, tapi kalau peringkat 1, dan 2 ada salah satu yang tidak memenuhi kesepakatan, urutan ketiga kita ambil," jelasnya.
Ketika dikonfirmasi mengenai hal tersebut, Headcoach Persikabo, Suimin Diharja mengatakan bahwa pihaknya memang sudah menerima informasi mengenai hal tersebut. Secara garis besar, Ia mengaku masih membutuhkan tenaga pemain muda tersebut. Namun, sebagai pelatih Ia tak ingin menghambat karir seorang pemain, dan lebih menyerahkan semuanya kepada pihak manajemen.
"Ya Abang sudah dengar kabar itu, tapi kan abang nggak ada hak untuk melarang dia ikut, karena secara karir dia mungkin bisa lebih berkembang meskipun sebenarnya abang masih butuh tenaganya, ya semua tergantung dengan manajemen lah," ucap Suimin kepada Pakar, kemarin.
Sementara itu, hingga saat ini Persikabo sudah mengantongi 36 nama pemain yang bakal memasuki proses negosiasi dengan manajemen. Beberapa nama pemain yang diprediksi masuk daftar rekrutan pemain seperti Kodrat justru secara mengejutkan dicoret dari daftar pemain yang akan mengisi skuad berjuluk Laskar Padjajaran itu.
"Kita sudah mengantongi 36 nama pemain, yang sudah kita urutkan berdasarkan posisinya masing-masing, masing-masing posisi diisi oleh 3 pemain, nanti di rangking, peringkat 1 dan 2 sudah masuk tahap negosiasi, kalau mereka deal, urutan ketiga pasti tercoret, tapi kalau peringkat 1, dan 2 ada salah satu yang tidak memenuhi kesepakatan, urutan ketiga kita ambil," jelasnya.
Alihkan Perburuan
Radar Bogor - Perburuan Laskar Padjajaran untuk mendapatkan Choi Dong So semakin melemah. Kekuatan finansial Persikabo yang terbatas tak mampu memboyong pemain asal Korea Selatan (Korsel) yang dibanderol Rp800 juta per musim tersebut. Namun, komunikasi manajemen Persikabo dengan agen Choi masih terjalin. Artinya, negosiasi masih berjalan alot. “Kami ingin Choi bergabung, tapi harganya jangan segitu. Kalau di bawah Rp800 juta masih bisa lah, makanya kita masih berupaya nego,” papar Direktur Operasional PT Karadenan Jaya, Rhendie Arindra.
Tingginya banderol Choi membuat manajemen mengalihkan buruannya ke eks penggawa Persib, Shohei Matsunaga, yang kini berada di Jepang. Pasalnya, kontrak pemain tersebut hanya berbanderol Rp250 juta per setengah musim saat membela Maung Bandung (sebutan Persib, red.
“Kalau setengah musim Rp250 juta, berarti satu musim kan Rp500 juta, jadi lebih baik kita ambil dia saja. Matsunaga punya skill bagus dan dari segi bisnis sangat menjual,” ungkap Rhendie.
Menurut dia, guna mengantisipasi Matsunaga diboyong klub lain, komunikasi intensif terus dilakukan. Bahkan, pemain berusia 21 tahun itu berjanji bakal bertemu langsung dengan Rhendie setibanya di Indonesia. “Saya terus berkomunikasi, dia janji setibanya di Indonesia dalam waktu dekat ini akan langsung bertemu membahas nilai kontrak,” tegas mantan CEO Bogor Raya FC ini.
Selain Matsunaga, Laskar Pajajaran masih punya alternatif buruan lainnya yakni Santiago Bianchi yang kini merumput bersama Vallas, klub Divisi I Liga Argentina. Pasalnya, legiun asing tersebut memiliki skill menawan dan berkarakter fighter.
“Saya sudah melihat tiga pertandingan terakhir Bianchi di Youtube, terus terang saya suka. Dia tak seperti pemain Argentina lainnya yang cenderung stylish, dan yang penting ia belum pernah bermain di Indonesia. Tapi semua itu dikembalikan lagi kepada selera pelatih,” jelas Rhendie lagi.
Lebih lanjut, kata dia, harga yang dipatok Bianchi pun jauh di bawah Choi Dong So dan Matsunaga. Sehingga, bila Persikabo mendatangkannya, Laskar Pajajaran dapat mendapat dua pemain lain. “Ya, yang pasti nominalnya masih di bawah Matsunaga, tapi bidikan utama kita tetap Choi dan Matsunaga,” pungkasnya.
Sementara itu, dalam sesi latihan di Lapangan Jakarta Japan Club (JJC) Sentul, terlihat empat legiun asing ikut bergabung. Di antaranya, Batang dan Noah asal Kamerun, serta kiper Klub Adelaide (Liga Australia), Takubi dan Dario.
Tingginya banderol Choi membuat manajemen mengalihkan buruannya ke eks penggawa Persib, Shohei Matsunaga, yang kini berada di Jepang. Pasalnya, kontrak pemain tersebut hanya berbanderol Rp250 juta per setengah musim saat membela Maung Bandung (sebutan Persib, red.
“Kalau setengah musim Rp250 juta, berarti satu musim kan Rp500 juta, jadi lebih baik kita ambil dia saja. Matsunaga punya skill bagus dan dari segi bisnis sangat menjual,” ungkap Rhendie.
Menurut dia, guna mengantisipasi Matsunaga diboyong klub lain, komunikasi intensif terus dilakukan. Bahkan, pemain berusia 21 tahun itu berjanji bakal bertemu langsung dengan Rhendie setibanya di Indonesia. “Saya terus berkomunikasi, dia janji setibanya di Indonesia dalam waktu dekat ini akan langsung bertemu membahas nilai kontrak,” tegas mantan CEO Bogor Raya FC ini.
Selain Matsunaga, Laskar Pajajaran masih punya alternatif buruan lainnya yakni Santiago Bianchi yang kini merumput bersama Vallas, klub Divisi I Liga Argentina. Pasalnya, legiun asing tersebut memiliki skill menawan dan berkarakter fighter.
“Saya sudah melihat tiga pertandingan terakhir Bianchi di Youtube, terus terang saya suka. Dia tak seperti pemain Argentina lainnya yang cenderung stylish, dan yang penting ia belum pernah bermain di Indonesia. Tapi semua itu dikembalikan lagi kepada selera pelatih,” jelas Rhendie lagi.
Lebih lanjut, kata dia, harga yang dipatok Bianchi pun jauh di bawah Choi Dong So dan Matsunaga. Sehingga, bila Persikabo mendatangkannya, Laskar Pajajaran dapat mendapat dua pemain lain. “Ya, yang pasti nominalnya masih di bawah Matsunaga, tapi bidikan utama kita tetap Choi dan Matsunaga,” pungkasnya.
Sementara itu, dalam sesi latihan di Lapangan Jakarta Japan Club (JJC) Sentul, terlihat empat legiun asing ikut bergabung. Di antaranya, Batang dan Noah asal Kamerun, serta kiper Klub Adelaide (Liga Australia), Takubi dan Dario.
Edward dan Cyril Dipertahankan
Radar Bogor - Manajemen Laskar Padjajaran bakal mempertahankan eks stoper Persikabo musim lalu, Edward Valuta. Penampilannya yang konsisten selama paruh musim, menjadi nilai plus bek berkebangsaan Maldova tersebut.
Selain itu, keahliannya dalam melepaskan passing diagonal serta bertipikal switch play, sangat sesuai dengan keinginan Headcoach Suimin Diharja.
Menurut Suimin, Edward memiliki switch play yang tak kalah baiknya dengan David Pagbe. Namun, sebutnya, ayah tiga putri itu kurang bagus saat melakukan tackling karena acap berbuah pelanggaran. Namun hal ini tak menjadi masalah, sebab masih bisa dibenahi dengan metode latihan yang ada.
“Edward tak kalah dengan Pagbe, dia pemain cerdik dengan visi bermain yang baik. Dia tahu kapan harus bertahan dan overlap, apalagi diduetkan dengan Tugi Hadi. Kurangnya, tekel dia terlalu kasar, tapi itu tak masalah,” ujar Suimin saat ditemui Radar Bogor, kemarin.
Ia mengatakan, pemain seperti Edward Valuta akan sangat cocok dengan skema 4-3-3 yang bakal diterapkan. Sebab dalam formasi tersebut, posisi sayap akan lebih dominan saat menyerang. Karena itu, plessing diagonal sangat diperlukan. ”Otomatis kalau sayap lebih berperan saat menyerang, bola-bola diagonal sangat dibutuhkan. Apalagi kalau counter attack,” jelas dia.
Selain itu, sambungnya, gelandang cerdik Cyril Tchana juga akan dipertahankan dalam skuad Laskar Pajajaran. Karena, legiun asal Kamerun ini mempunyai visi bermain sangat baik, khususnya ketika menyerang. Cyril pun ahli melakukan shooting dari jarak 16 meter. ”Banyak orang meragukan Cyril, katanya jelek lah. Tapi saya sudah lihat sendiri, menurut saya dia pemain bagus yang siap mengacak-acak lini pertahanan lawan, kemampuannya di atas rata-rata,” papar pria yang gemar menikmati kopi dan gorengan ini.
Kendati demikian, Suimin masih dipusingkan dengan sosok legiun asing yang akan mengisi lini depan. Pasalnya, salah satu pemain bidikannya, Choi Dong So, tidak ikut berlatih sejak dua hari terakhir, namun terlihat berlatih dengan Persija. ”Saya dapat informasi kalau Choi terlihat berlatih di Persija, tapi dia belum menandatangani kontrak. Karena itu, saya minta supaya manajemen Persikabo bergerak cepat memboyong Choi,” harapnya.
Lebih lanjut, sambung dia, jika striker bertubuh gempal itu gagal merumput bersama Laskar Pajajaran, ia terpaksa mengambil alternatif kedua, yaitu memboyong Carlos Schivati. ”Carlos juga bagus, ia pandai berkomunikasi, mudah beradaptasi. Tapi belum bisa menunjukkan kelasnya. Dibandingkan sama Choi, ya lebih bagus Choi dong,” tutur Suimin.
Sementara itu, menanggapi keinginan Donny Fahamsyah untuk kembali membela Laskar Pajajaran, Suimin menegaskan, kesempatan Donny masih terbuka lebar, sebab posisi stoper masih rawan. ”Dia masih bisa bergabung dengan kita, asal tunjukkan loyalitasnya,¨ pungkas pria berjuluk Pelatih Kampung ini .
Selain itu, keahliannya dalam melepaskan passing diagonal serta bertipikal switch play, sangat sesuai dengan keinginan Headcoach Suimin Diharja.
Menurut Suimin, Edward memiliki switch play yang tak kalah baiknya dengan David Pagbe. Namun, sebutnya, ayah tiga putri itu kurang bagus saat melakukan tackling karena acap berbuah pelanggaran. Namun hal ini tak menjadi masalah, sebab masih bisa dibenahi dengan metode latihan yang ada.
“Edward tak kalah dengan Pagbe, dia pemain cerdik dengan visi bermain yang baik. Dia tahu kapan harus bertahan dan overlap, apalagi diduetkan dengan Tugi Hadi. Kurangnya, tekel dia terlalu kasar, tapi itu tak masalah,” ujar Suimin saat ditemui Radar Bogor, kemarin.
Ia mengatakan, pemain seperti Edward Valuta akan sangat cocok dengan skema 4-3-3 yang bakal diterapkan. Sebab dalam formasi tersebut, posisi sayap akan lebih dominan saat menyerang. Karena itu, plessing diagonal sangat diperlukan. ”Otomatis kalau sayap lebih berperan saat menyerang, bola-bola diagonal sangat dibutuhkan. Apalagi kalau counter attack,” jelas dia.
Selain itu, sambungnya, gelandang cerdik Cyril Tchana juga akan dipertahankan dalam skuad Laskar Pajajaran. Karena, legiun asal Kamerun ini mempunyai visi bermain sangat baik, khususnya ketika menyerang. Cyril pun ahli melakukan shooting dari jarak 16 meter. ”Banyak orang meragukan Cyril, katanya jelek lah. Tapi saya sudah lihat sendiri, menurut saya dia pemain bagus yang siap mengacak-acak lini pertahanan lawan, kemampuannya di atas rata-rata,” papar pria yang gemar menikmati kopi dan gorengan ini.
Kendati demikian, Suimin masih dipusingkan dengan sosok legiun asing yang akan mengisi lini depan. Pasalnya, salah satu pemain bidikannya, Choi Dong So, tidak ikut berlatih sejak dua hari terakhir, namun terlihat berlatih dengan Persija. ”Saya dapat informasi kalau Choi terlihat berlatih di Persija, tapi dia belum menandatangani kontrak. Karena itu, saya minta supaya manajemen Persikabo bergerak cepat memboyong Choi,” harapnya.
Lebih lanjut, sambung dia, jika striker bertubuh gempal itu gagal merumput bersama Laskar Pajajaran, ia terpaksa mengambil alternatif kedua, yaitu memboyong Carlos Schivati. ”Carlos juga bagus, ia pandai berkomunikasi, mudah beradaptasi. Tapi belum bisa menunjukkan kelasnya. Dibandingkan sama Choi, ya lebih bagus Choi dong,” tutur Suimin.
Sementara itu, menanggapi keinginan Donny Fahamsyah untuk kembali membela Laskar Pajajaran, Suimin menegaskan, kesempatan Donny masih terbuka lebar, sebab posisi stoper masih rawan. ”Dia masih bisa bergabung dengan kita, asal tunjukkan loyalitasnya,¨ pungkas pria berjuluk Pelatih Kampung ini .
Langganan:
Postingan (Atom)