Ada yang berbeda dalam helaran Hari Jadi Bogor (HJB) pada 3 Juni mendatang. Rencananya, dua klub sepakbola asal kota hujan Persikabo dan Bogor Raya FC bakal bentrok di Stadion Cibinong.
Ya, suporter kedua klub beda kiblat tersebut mendesak manajemen Persikabo dan Bogor Raya FC untuk mempertemukan kedua klub tersebut di lapangan hijau.
General Manager Persikabo, Mas’an Djajuli mengatakan, Laskar Pajajaran selalu siap dan tak pernah gentar menghadapi tim mana pun, termasuk skuad besutan John Arwandi yang berhasil mencukur habis Bandung FC lima gol tanpa balas pada Sabtu (5/3). "Kami siap saja menghadapi Bogor Raya FC, namun semua itu saya kembalikan ke panitia HJB. Apakah wacana tersebut akan direalisasikan," ujarnya kepada Radar Bogor, kemarin.
Menurut Mas’an, laga Derby panas tersebut patut dihelat asalkan bertujuan menyemarakkan HJB, sekaligus lebih menggairahkan olahraga si kulit bundar. Selain itu, andaikan duel yang mempertaruhkan harga diri kedua tim itu terjadi, Mas’an menegaskan, alangkah baiknya jika unsur muspida Kota dan Kabupaten Bogor diundang serta menggratiskan tiket penonton.
Ia mengatakan, Persikabo dan Laskar Kujang sama-sama memiliki kekuatan yang merata di segala lini. Namun, ia optimis jika kualitas pasukan Maman Suryaman masih di atas Laskar Kujang dari segi jam terbang dan teknik. "Persikabo sekarang permainannya sudah berbeda dari sebelumnya, sekarang tidak ada tipikal keras. Tetapi lebih ke tak-tik," jelas pria berjuluk Raja Midas ini.
Sementara itu, CEO PT Bogor Raya, menegaskan, BRFC selalu siap menghadapi tim mana pun. Apalagi kalau bertujuan memeriahkan HJB sekaligus menggairahkan sepakbola di Bogor. "Kami siap saja melawan Persikabo kapan pun dan di mana pun, kalau untuk menghibur masyarakat Bogor. Kenapa tidak?" singkatnya.
Rhendie mengaku tak gentar menghadapi tim sekelas Persikabo yang mempunyai materi pemain bintang dan sarat pengalaman bertanding. "Jangankan melawan Persikabo, menghadapi AC Milan saja saya tidak takut. Pokoknya kami selalu siap, kalau masalah siapa yang menang itu tergantung dari persiapan masing-masing tim saja," ucap dia sambil tertawa.
Hal senada juga diungkapkan oleh Headcoach Boray FC, John Arwandi. Tim Laskar Kujang siap menghadapi Persikabo dalam laga derby HJB. "Ya kami sebagai tim sepakbola siap saja untuk dipertemukan dengan siapa saja. Saya siap melakukan apa saja untuk Bogor," tegasnya.
Sedangkan Entrenador Maman Suryaman menuturkan, pada dasarnya ia siap, namun jika kompetisi sedang berlangsung. Laga itu sebaiknya tak dihelat, karena bertkaitan dengan kondisi pemain.
"Kalau kompetisi masih berlangsung, biarkan manajemen saja yang main. Tetapi kalau kompetisi usai ya kami siap. Mudah-mudahan saja mainnya sesudah kompetisi," pungkasnya.
Rabu, 09 Maret 2011
Tiga 'Aset' Daerah Resmi Bergabung
Setelah menunggu kurang lebih satu bulan, tiga emain anyar Persikabo asli Kabupaten Bogor yang masih berstatus amtir yakni, Ridwan, Yusuf, serta Wawan, resmi menjadi pemain profesional dan siap membela Laskar Pajajaran Saat bertandang melawan PSAP Sigli, Minggu (13/3) mendatang.
Kehadiran tiga putra daerah tersebut dalam skuad besutaN Maman Suryaman, diharapkan mampu menambah amunisi tim guna meraih satu tiket menuju Indonesia Super League (ISL). Demikian dikatakan General Manager Persikabo, Mas’an Djajuli saat dihubungi Radar Bogor kemarin.
Menurut dia, ketiganya merupakan pemain muda yang memiliki determinasi dan semangat besar di lapangan. Tapi, mereka (Ridwan, Wawan, Yusuf, red) masih minim pengalaman dalam level pertandingan Profesional. Mas’an optimis legiun baru tersebut mampu mengangkat performa tim secara keseluruhan. “Ya saya yakin mereka bisa mengangkat performa tim, asalkan mereka diberi kesempatan untuk berlaga,” tegasnya.
Lebih lanjut Mas’an menjelaskan, dari ketiga legiun lokal tersebut mantan skuad timnas SAD Uruguay 2010 yakni, Ridwan Awaludin lah yang skillnya paling menonjol. Karena, dari beberapa sesi latihan ia (Ridwan, red) selalu menunjukan peningkatan grafis permainan. “Ya Ridwan memang menonjol, tetapi bukan berarti yang lain tidak bagus. Mereka juga memiliki kemampuan menawan,” jelas mantan Kadishub Kabupaten Bogor itu.
Kendati ketiganya sudah mengantongi surat pengesahan dari PSSI dan BLI sebagai pemain profesional. Namun keputusan diturunkannya Ridwan cs dalam tiap laga yang dilakoni adalah kebijakan jajaran pelatih. Karena, manajemen tak ingin terlalu intervensi agar suasana kondusif dalam tim tetap terjaga.
“Ridwan itu seorang gelandang yang punya skill bagus dan layak dimainkan di tiap pertandingan. Namun itu semua saya kembalikan kepada pelatih kepala, karena dia yang lebih berwenang serta mengetahui situasi tim,” tuturnya.
Kehadiran tiga putra daerah tersebut dalam skuad besutaN Maman Suryaman, diharapkan mampu menambah amunisi tim guna meraih satu tiket menuju Indonesia Super League (ISL). Demikian dikatakan General Manager Persikabo, Mas’an Djajuli saat dihubungi Radar Bogor kemarin.
Menurut dia, ketiganya merupakan pemain muda yang memiliki determinasi dan semangat besar di lapangan. Tapi, mereka (Ridwan, Wawan, Yusuf, red) masih minim pengalaman dalam level pertandingan Profesional. Mas’an optimis legiun baru tersebut mampu mengangkat performa tim secara keseluruhan. “Ya saya yakin mereka bisa mengangkat performa tim, asalkan mereka diberi kesempatan untuk berlaga,” tegasnya.
Lebih lanjut Mas’an menjelaskan, dari ketiga legiun lokal tersebut mantan skuad timnas SAD Uruguay 2010 yakni, Ridwan Awaludin lah yang skillnya paling menonjol. Karena, dari beberapa sesi latihan ia (Ridwan, red) selalu menunjukan peningkatan grafis permainan. “Ya Ridwan memang menonjol, tetapi bukan berarti yang lain tidak bagus. Mereka juga memiliki kemampuan menawan,” jelas mantan Kadishub Kabupaten Bogor itu.
Kendati ketiganya sudah mengantongi surat pengesahan dari PSSI dan BLI sebagai pemain profesional. Namun keputusan diturunkannya Ridwan cs dalam tiap laga yang dilakoni adalah kebijakan jajaran pelatih. Karena, manajemen tak ingin terlalu intervensi agar suasana kondusif dalam tim tetap terjaga.
“Ridwan itu seorang gelandang yang punya skill bagus dan layak dimainkan di tiap pertandingan. Namun itu semua saya kembalikan kepada pelatih kepala, karena dia yang lebih berwenang serta mengetahui situasi tim,” tuturnya.
Tak Gentar Hadapi Aceh
Kerasnya permainan yang disuguhkan oleh klub-klub Aceh seperti PSAP Sigli dan Persiraja Banda Aceh, tidak membuat Persikabo khawatir untuk menurunkan pemain-pemain andalannya seperti Jibby Wuwungan, Zaenal Arif, Salim Alaydrus dan Cucu Hidayat. Berdasarkan duel terakhir Persikabo dan Persiraja di Stadion Persikabo Cibinong pada putaran pertama yang lalu, dua striker dilumpuhkan oleh pemain belakang Persiraja. Zaenal Arif harus ditandu keluar lapangan karena engkelnya di sliding, sedangkan Jibby Wuwungan sempat terhenti bermain karena lututnya terbentur dengan pemain Persiraja.
"Tidak ada yantg perlu ditakutkan. Kita harus tetap membidik poin penuh untuk laga di Aceh nanti. Mereka hanya perlu percaya diri dan tidak cepat tersulut emosinya. Pertandingan nanti jelas akan menguras emosi pemain. Lawan kemungkinan besar akan memacu emosi agar semua terpengaruh dan hilang konsentrasi. Harus ekstra sabar menghadapi pertandingan away kali ini," ujar Kepala Pelatih Persikabo, Maman Suryaman.
Di tempat berbeda, Manajer Persikabo, Mas'an Djajuli, menambahkan tidak ada alasan bagi tim untuk ketakutan dengan rencana balas dendam dari Persiraja. Bagaimanapun pertandingan harus dihadapi secara jantan dan mempersiapkan diri untuk segala kemungkinan non-teknis yang mungkin terjadi. Demi target ISL, tim tetap harus membidik poin penuh di pertandingan tur kali ini. Apalagi dengan pola yang baru dimiliki oleh Persikabo.
"Target kita tetap poin penuh. Dengan pola baru yang mendekati Persib, kita harus bisa mengantisipasi cara bermain Persiraja. Kalau mereka bermain keras dan mengandalkan fisik, kita harus bisa melawan dengan otak. Jangan dilawan dengan otot juga, itu hanya akan menguras tenaga. Saya yakin mereka sudah menyiapkan mental dan menata emosi menjelang pertandingan nanti," ujarnya optimis.
"Tidak ada yantg perlu ditakutkan. Kita harus tetap membidik poin penuh untuk laga di Aceh nanti. Mereka hanya perlu percaya diri dan tidak cepat tersulut emosinya. Pertandingan nanti jelas akan menguras emosi pemain. Lawan kemungkinan besar akan memacu emosi agar semua terpengaruh dan hilang konsentrasi. Harus ekstra sabar menghadapi pertandingan away kali ini," ujar Kepala Pelatih Persikabo, Maman Suryaman.
Di tempat berbeda, Manajer Persikabo, Mas'an Djajuli, menambahkan tidak ada alasan bagi tim untuk ketakutan dengan rencana balas dendam dari Persiraja. Bagaimanapun pertandingan harus dihadapi secara jantan dan mempersiapkan diri untuk segala kemungkinan non-teknis yang mungkin terjadi. Demi target ISL, tim tetap harus membidik poin penuh di pertandingan tur kali ini. Apalagi dengan pola yang baru dimiliki oleh Persikabo.
"Target kita tetap poin penuh. Dengan pola baru yang mendekati Persib, kita harus bisa mengantisipasi cara bermain Persiraja. Kalau mereka bermain keras dan mengandalkan fisik, kita harus bisa melawan dengan otak. Jangan dilawan dengan otot juga, itu hanya akan menguras tenaga. Saya yakin mereka sudah menyiapkan mental dan menata emosi menjelang pertandingan nanti," ujarnya optimis.
Jibby Ingin Dampingi Istri
Berada jauh dari keluarga adalah salah satu konsekuensi bagi pemain bola yang memperkuat tim di luar daerahnya. Setelah dua tahun memakai kostum Persikabo, bulan ini dirasakan Jibby Wuwungan sebagai masa paling berat untuknya. Pasalnya istrinya Nina, tengah hamil tua di Manado, Sulawesi Utara saat ini. Kerinduannya untuk berada di samping sang istri saat melahirkan anak pertamanya, sangat meluap dan berharap ia bisa kembali ke Manado untuk beberapa hari menjelang persalinan istrinya.
"Ini adalah anak pertama saya, bagaimana pun seorang suami pasti ingin mendampingi istrinya saat melahirkan. Nina akan melahirkan dalam minggu-minggu depan, tinggal menunggu hari saja. Saya akan berbicara dengan manajemen dan pelatih agar bisa pulang pasca tur ke Aceh. Ini salah satu sejarah dalam hidup saya dan saya tidak sabar menunggu bayi kami," ujarnya.
Di dalam jejaring social facebooknya pun Jibby mengungkapkan keinginannya untuk bisa berada di Manado dan menyaksikan langsung kehadiran putra yang akan diberi nama Narda Jerolin Wuwungan itu. Pria bernama lengkap Jibby Oktavianus Wuwungan itu menegaskan ia akan tampil maksimal dalam pertandingan, walaupun sangat berharap bisa berada di Manado. Ia juga menyadari konsekuensi dan tanggung jawabnya dalam tim, sebagai salah satu striker andalan. Jibby adalah salah satu bomber berbahaya bagi lawan-lawannya. Persikabo sangat membutuhkan kontribusinya dalam beberapa laga penentuan ke depan.
"Belum pasti dapat izin sih, saya berharap bisa pulang. Focus saya pada pertandingan akan tetap penuh, karena saya sadar akan tanggung jawab untuk membidik kursi di ISL. Tapi saya tetap berharap bisa pulang di detik-detik kelahiran Narda," harapnya.
"Ini adalah anak pertama saya, bagaimana pun seorang suami pasti ingin mendampingi istrinya saat melahirkan. Nina akan melahirkan dalam minggu-minggu depan, tinggal menunggu hari saja. Saya akan berbicara dengan manajemen dan pelatih agar bisa pulang pasca tur ke Aceh. Ini salah satu sejarah dalam hidup saya dan saya tidak sabar menunggu bayi kami," ujarnya.
Di dalam jejaring social facebooknya pun Jibby mengungkapkan keinginannya untuk bisa berada di Manado dan menyaksikan langsung kehadiran putra yang akan diberi nama Narda Jerolin Wuwungan itu. Pria bernama lengkap Jibby Oktavianus Wuwungan itu menegaskan ia akan tampil maksimal dalam pertandingan, walaupun sangat berharap bisa berada di Manado. Ia juga menyadari konsekuensi dan tanggung jawabnya dalam tim, sebagai salah satu striker andalan. Jibby adalah salah satu bomber berbahaya bagi lawan-lawannya. Persikabo sangat membutuhkan kontribusinya dalam beberapa laga penentuan ke depan.
"Belum pasti dapat izin sih, saya berharap bisa pulang. Focus saya pada pertandingan akan tetap penuh, karena saya sadar akan tanggung jawab untuk membidik kursi di ISL. Tapi saya tetap berharap bisa pulang di detik-detik kelahiran Narda," harapnya.
RY Siapkan Bonus Besar
Kendati peluang memenangkan poin penuh saat laga away ke kandang Persiraja dan PSAP Sigli sangat berat, namun pelatih kepala Persikabo, Maman Suryaman tidak mau kalau kedatangan timnya ke Aceh hanya untuk kalah. " Apa sudah Gila, kalau kita berangkat ke lapangan lawan hanya berniat untuk kalah. Saya pikir semua pelatih atapun pemain bola dimanapun tidak ada yang punya ambisi seperti itu. Semua pemain dan pelatih tentu punya target untuk merebut poin maksimal. Walaupun dalam hasil akhir berkata lain. Saya tetap mematok kepada para pemain untuk merebut poin penting saat laga lawan Persiraja dan PSAP Sigli. Apalagi kita sedang berburu target masuk ke Superliga," tegas Maman Suryaman yang tidak setuju dengan pendapat orang yang mengatakan Persikabo pasti kalah kalau bertemu Persiraja dan PSAP di kandang mereka.
Maman menambahkan, ia sudah menekankan kepada para pemain untuk tidak menjadi pecundang dalam lawatan ke Banda Aceh dan Sigli kendati merebut poin disana sangat berat sekali. Namun, ia sangat percaya sekali kalau sepakbola bukankah matematika. Untuk itu, ia tetap memerintahkan kepada para pemainnya untuk tampil all out dalam dua laga di Serambi Mekah tersebut.
" Saya akan mengintruksikan kepada para pemain Persikabo untuk tampil dengan all out sepanjang 90 menit. Mudah mudahan skema yang akan saya terapkan dalam duel di Aceh bisa berjalan dengan baik dan memenangkan poin penuh. Poin maksimal di kandang Persiraja dan PSAP Sigli akan punya makna penting bagi target Persikabo," jelasnya.
Sementara itu, Ketua Umum Persikabo, Drs. H. Rachmat Yasin, MM untuk meminta all out kepada para pemain Persikabo dalam laga di Banda Aceh dan Sigli. Menurutnya, Persikabo telah banyak sekali kehilangan poin penting dalam laga away. Bahkan, hingga saat ini Zaenal Arif dkk belum pernah memenangkan duel away. " Saya akan menyiapkan bonus besar kalau para pemain Persikabo bisa memenangkan pertandingan kandang di Banda Aceh dan Sigli. Ingat target Persikabo adalah Superliga. Untuk itu, para pemain Persikabo harus bisa tampil ngotot dan penuh percaya diri," tegas RY yang menjabat sebagai Bupati Bogor ini.
Maman menambahkan, ia sudah menekankan kepada para pemain untuk tidak menjadi pecundang dalam lawatan ke Banda Aceh dan Sigli kendati merebut poin disana sangat berat sekali. Namun, ia sangat percaya sekali kalau sepakbola bukankah matematika. Untuk itu, ia tetap memerintahkan kepada para pemainnya untuk tampil all out dalam dua laga di Serambi Mekah tersebut.
" Saya akan mengintruksikan kepada para pemain Persikabo untuk tampil dengan all out sepanjang 90 menit. Mudah mudahan skema yang akan saya terapkan dalam duel di Aceh bisa berjalan dengan baik dan memenangkan poin penuh. Poin maksimal di kandang Persiraja dan PSAP Sigli akan punya makna penting bagi target Persikabo," jelasnya.
Sementara itu, Ketua Umum Persikabo, Drs. H. Rachmat Yasin, MM untuk meminta all out kepada para pemain Persikabo dalam laga di Banda Aceh dan Sigli. Menurutnya, Persikabo telah banyak sekali kehilangan poin penting dalam laga away. Bahkan, hingga saat ini Zaenal Arif dkk belum pernah memenangkan duel away. " Saya akan menyiapkan bonus besar kalau para pemain Persikabo bisa memenangkan pertandingan kandang di Banda Aceh dan Sigli. Ingat target Persikabo adalah Superliga. Untuk itu, para pemain Persikabo harus bisa tampil ngotot dan penuh percaya diri," tegas RY yang menjabat sebagai Bupati Bogor ini.
Alumni SAD Mulai Bisa Main
Sebanyak tiga orang pemain amatir yang tadinya magang di Persikabo, akhirnya disahkan oleh Badan Liga Indonesia sebagai pemain professional dan dapat merumput mulai tanggal 7 Maret 2011 yang lalu. Skuad resmi Persikabo kini resmi berjumlah 29 orang dengan bertambahnya tiga punggwa muda itu. Proses naik jabatan ini, tak terlepas dari andil pelatih yang mengusulkan kepada manajemen Persikabo agar menaikkan kasta mereka. Sehingga pemain magang bisa memberikan kontribusi kepada tim dan merupakan pengalaman tersendiri yang dapat menaikkan "harga" masing-masing.
"Yusuf, Wawan Susilo dan Ridwan sudah naik level ke tingkat Profesional. Suratnya sudah ada di manajemen per tanggal 7 Maret yang lalu. Awalnya saya agak deg-deg an juga. Karena batas pendaftaran terakhir adalah tanggal 7 Maret kemarin. Sekarang saya sudah lega, sehingga ini bisa memotivasi pemain magang yang lain untuk bisa berlatih lebih keras dan direkomendasikan untuk menjadi pemain professional pula. Begitu juga bagi yang sudah terdaftar, mereka harus mampu menunjukkan prestasi yang positif untuk tim," beber Mas'an kepada Pakar kemarin petang via ponselnya.
Walaupun sudah resmi berkostum Persikabo dan memiliki nomor punggung yang sah, mereka belum tentu bisa bermain pada saat di Aceh nanti, itu semua tergantung kebijaksanaan dan kebutuhan pelatih. Apalagi pertandingan kali ini akan menjadi lebih berat.
"Dimainkan atau tidak tergantung pelatih nanti. Mereka ikut atau tidak juga itu terserah, kita lihat saja nanti. Kalau rekomendasi saya, Ridwan tampaknya akan sangat berpotensi dan bisa berkontribusi untuk tim. Tidak ada salahnya dicoba, tapi semua tergantung pelatih. Saya menyerahkan sepenuhnya kepada Maman," imbuhnya.
Ditemui di tempat terpisah, Ridwan yang baru saja naik pangkat, menyatakan kebahagiaannya mendengar berita tersebut. "Saya sangat senang dengan berita ini. Karena ini adalah awal yang baru untuk karir saya. Saya akan berusaha lebih baik lagi agar bisa berkontribusi untuk Persikabo," akunya.
"Yusuf, Wawan Susilo dan Ridwan sudah naik level ke tingkat Profesional. Suratnya sudah ada di manajemen per tanggal 7 Maret yang lalu. Awalnya saya agak deg-deg an juga. Karena batas pendaftaran terakhir adalah tanggal 7 Maret kemarin. Sekarang saya sudah lega, sehingga ini bisa memotivasi pemain magang yang lain untuk bisa berlatih lebih keras dan direkomendasikan untuk menjadi pemain professional pula. Begitu juga bagi yang sudah terdaftar, mereka harus mampu menunjukkan prestasi yang positif untuk tim," beber Mas'an kepada Pakar kemarin petang via ponselnya.
Walaupun sudah resmi berkostum Persikabo dan memiliki nomor punggung yang sah, mereka belum tentu bisa bermain pada saat di Aceh nanti, itu semua tergantung kebijaksanaan dan kebutuhan pelatih. Apalagi pertandingan kali ini akan menjadi lebih berat.
"Dimainkan atau tidak tergantung pelatih nanti. Mereka ikut atau tidak juga itu terserah, kita lihat saja nanti. Kalau rekomendasi saya, Ridwan tampaknya akan sangat berpotensi dan bisa berkontribusi untuk tim. Tidak ada salahnya dicoba, tapi semua tergantung pelatih. Saya menyerahkan sepenuhnya kepada Maman," imbuhnya.
Ditemui di tempat terpisah, Ridwan yang baru saja naik pangkat, menyatakan kebahagiaannya mendengar berita tersebut. "Saya sangat senang dengan berita ini. Karena ini adalah awal yang baru untuk karir saya. Saya akan berusaha lebih baik lagi agar bisa berkontribusi untuk Persikabo," akunya.
Langganan:
Postingan (Atom)