Sukses Persikabo Bogor happy ending pada akhir putaran pertama setelah mengalahkan PSP Padang 2-0 di Stadion Agus Salim, Sabtu (10/3), mengagendakan evaluasi tim. Manajemen kini menunggu laporan dari tim pelatih yang diarsiteki Suimin Diharja. Belum diketahui apakah ada pencoretan pemain atau tidak, namun Direktur Operasional Persikabo Rhendie Arindra mengisyaratkan agar hal ini tak dilakukan tergesa-gesa.
“Sekarang pemain diliburkan. Dulu sebelumnya Pepito dinilai tak memiliki kontribusi, tapi akhir-akhir ini dia telah tampil bagus bisa memberikan assist dan gol,” ungkap Rhendie.
Seperti disebutkan sebelumnya, kemenangan Persikabo di kandang PSP berkat gol Jibby Wuwungan assist Bona Simanjuntak dan Brima Pepito Sanusie setelah menerima umpan pemain muda asal SSB Citra Pratama Gunung Putri, Andi Sopian. Kini, baik tim pelatih maupun manajemen telah menutup buku di putaran pertama. Fokusnya menghadapi putaran kedua dimana dari jadwal PT Liga Prima Indonesia Sportindo (LPIS), Persikabo bakal menjamu PS Bengkulu, 30 maret.
Manajemen mengaku tak terlalu kecewa dengan hasil peringkat ketiga di paruh musim, tapi juga belum terlalu memuaskan karena harapannya adalah juara grup. Persikabo disayangkan meleset di dua laga yakni satu kali kekalahan saat dikalahkan 0-1 oleh PSLS Lhokseumawe dan ditahan imbang 2-2 oleh PSSB Bireuen di kandang sendiri. “Tentunya kalau draw dan menang di dua laga itu telah menghuni runner up,” ungkap Rhendie.
(jurnalbogor)
Senin, 12 Maret 2012
Pembuktian Lini Depan
Laga Pamungkas Persikabo di putaran pertama kompetisi Divisi Utama Liga Prima Indonesia Sportindo ditutup dengan sempurna. Dua gol pengantar kemenangan atas PSP Padang yang tercipta dari Jibby Wuwungan di menit ke 37 dan Brima Pepito Sanusie di menit 53 sekaligus sebagai ajang pembuktian atas keraguan masyarakat pecinta Persikabo akan kualitas mereka selama ini. Ya, sepanjang laga di kompetisi putaran pertama musim ini, baik Jibby Wuwungan maupun Pepito memang belum begitu memberikan kontribusi positif bagi Persikabo terutama di posisi mereka. Sebelum melakoni laga tandangnya ke Padang, Jibby belum pernah sama sekali memberikan gol bagi Persikabo.
Padahal peluang yang diciptakan mantan pemain Persibom ini cukup banyak. Sama halnya dengan Jibby, sebagai pemain impor, jumlah gol yang disumbangkan Pepito di musim ini tergolong sangat minim. Delapan pertandingan dengan dua gol belum mampu menjawab keraguan pecinta sepakbola Bogor atas kemampuannya.
Terlepas dari semua itu, dua gol yang disumbangkan mereka di laga tandang pamungkas Persikabo cukup memuaskan semua pihak. Apalagi posisi Persikabo saat ini berada di papan atas yakni peringkat ketiga dengan raihan 15 poin dari Empat kali kemenangan, tiga kali seri, dan satu kali kemenangan.
Salah satu mantan pemain Persikabo, Saepulloh Maulana yang menyaksikan langsung laga PSP Padang kontra Persikabo, Sabtu (10/3) lalu pun mengaku puas dengan penampilan anak asuh Suimin Diharja, kemarin. Menurutnya, Persikabo tampil begitu meyakinkan dan mendominasi jalannya pertandingan dari menit awal hingga menjelang akhir pertandingan.
“Persikabo tampil mendominasi di pertandingan kemarin. Seharusnya Persikabo bisa menciptakan lebih dari dua gol di laga tersebut. Cuma sedikit agak terburu-buru saja, kemarin sepertinya ada beberapa kali bocor koordinasi di belakang apalagi di menit terakhir, tapi secara keseluruhan saya sebagai warga Bogor puas dengan hasil pertandingan kemarin,” ungkap Saepulloh via BBM nya, kemarin.
Lebih lanjut, pria yang kini tengah merumput bersama Semen Padang FC ini berharap agar Persikabo tetap menjaga penampilannya hingga putaran kedua nanti. Dengan materi pemain yang ada, bukan hal yang mustahil, Persikabo bisa menggeser posisi teratas klasemen grup Barat. Apalagi pemain muda Persikabo saat ini juga cukup dipercaya oleh pelatih untuk tampil di starter line up.
“Pemain muda Persikabo cukup banyak berperan sekarang, saya harap kedepannya bisa dijaga konsistensi permainannya , agar target naik kasta bisa terpenuhi,” pungkasnya.
(pakuanraya)
Padahal peluang yang diciptakan mantan pemain Persibom ini cukup banyak. Sama halnya dengan Jibby, sebagai pemain impor, jumlah gol yang disumbangkan Pepito di musim ini tergolong sangat minim. Delapan pertandingan dengan dua gol belum mampu menjawab keraguan pecinta sepakbola Bogor atas kemampuannya.
Terlepas dari semua itu, dua gol yang disumbangkan mereka di laga tandang pamungkas Persikabo cukup memuaskan semua pihak. Apalagi posisi Persikabo saat ini berada di papan atas yakni peringkat ketiga dengan raihan 15 poin dari Empat kali kemenangan, tiga kali seri, dan satu kali kemenangan.
Salah satu mantan pemain Persikabo, Saepulloh Maulana yang menyaksikan langsung laga PSP Padang kontra Persikabo, Sabtu (10/3) lalu pun mengaku puas dengan penampilan anak asuh Suimin Diharja, kemarin. Menurutnya, Persikabo tampil begitu meyakinkan dan mendominasi jalannya pertandingan dari menit awal hingga menjelang akhir pertandingan.
“Persikabo tampil mendominasi di pertandingan kemarin. Seharusnya Persikabo bisa menciptakan lebih dari dua gol di laga tersebut. Cuma sedikit agak terburu-buru saja, kemarin sepertinya ada beberapa kali bocor koordinasi di belakang apalagi di menit terakhir, tapi secara keseluruhan saya sebagai warga Bogor puas dengan hasil pertandingan kemarin,” ungkap Saepulloh via BBM nya, kemarin.
Lebih lanjut, pria yang kini tengah merumput bersama Semen Padang FC ini berharap agar Persikabo tetap menjaga penampilannya hingga putaran kedua nanti. Dengan materi pemain yang ada, bukan hal yang mustahil, Persikabo bisa menggeser posisi teratas klasemen grup Barat. Apalagi pemain muda Persikabo saat ini juga cukup dipercaya oleh pelatih untuk tampil di starter line up.
“Pemain muda Persikabo cukup banyak berperan sekarang, saya harap kedepannya bisa dijaga konsistensi permainannya , agar target naik kasta bisa terpenuhi,” pungkasnya.
(pakuanraya)
KPSI sudah, Selanjutnya PSSI
KONI bekerja keras agar rekonsiliasi konflik yang terjadi di tubuh PSSI bisa segera selesai. Usaha tim kecil bentukan KONI untuk menemukan solusi dari kubu yang berkonflik pun dilakukan meski belum bisa mengumpulkan semua pihak dalam satu meja. Ketua Umum KONI, Tono Suratman mengaku sudah melakukan pertemuan dengan kubu yang oposan terhadap PSSI, Indonesia Super League (ISL) dan Komite Penyelamat Sepak Bola Indonesia (KPSI), Kamis lalu (8/3).
“Senin (12/3) kami akan melanjutkan pertemuan dengan pihak PSSI,” ucapnya. Tono berharap tim kecil yang dipimpin oleh Sudirman itu bisa segera menemukan jalan tengah konflik” yang terjadi. Alasannya, sejauh ini kedua kubu juga memiliki keinginan yang sama agar tidak ada lagi masalah di persepakbolaan Indonesia.
Saat disinggung tentang mepetnya jadwal kerja tim kecil dengan waktu pelaksanaan Kongres Tahunan PSSI maupun Kongres Luar Biasa (KLB) KPSI pada 18 Maret mendatang, Tono tak Khawatir. Dia optimistis sudah ada solusi sebelum 18 Maret.
“Kami berharap pak Djohar (Arifin, Ketua Umum PSSI) bisa datang, sehingga bisa ada keputusan dengan cepat,” terang purnawirawan TNI berpangkat Mayjen tersebut.
Sementara itu, pihak PSSI dari awal langsung memastikan jika wakil yang hadir dalam pertemuan dengan tim kecil dipasstikan bukan ketua umum. Mereka yang akan datang adalah Finantha Rudy (bidang legal PSSI), Saleh Mukadar (Deputi Sekjen PSSI), Widjajanto (IPL), dan Hadiandra (IPL).
“Mungkin masih ada tambahan lagi. Tapi, yang pasti bukan pak Djohar (Arifin)yang datang,” ucap Saleh. Di sisi lain, PSSI juga memberikan penilaian tim kecil bentukan KONI tidak netral. Menurut Saleh, tim tersebut lebih condong terhadap KPSI karena kerap memojokkan PSSI. Salah satunya adalah pernyataan tim kecil yang menganggap PSSI sudah tidak didukung 2/3 suara dan dianggap lebih mendukung KPSI.
“Tim kecil tidak netral, mestinya KONI menunjuk orang yang netral. Terutama untuk masalah 2/3 anggota yang ke KPSI, mestinya mereka minta keterangan ke PSSI dulu, jangan langsung menilai,” tegas lelaki asal Surabaya tersebut.
Kendati demikian, bukan berarti pihak PSSI bakal berhenti dan menolak untuk datang dalam undangan tim kecil karena ingin permasalahan lekas selesai. “Kami akan tutup mata, kami ikuti alurnya tim kecil ini yang terpenting bisa segera selesai sebelum kongres,” tuturnya.
Sayang, saat dikonfirmasi tentang tudingan saleh bahwa tim kecil tidak Netral, TOno enggan memberikan komentar. Dia hanya menyebut jika tim sudah bekerja agar target bisa rekonsiliasi sebelum kongres tercapai. “Untuk itu (Tim kecil KONI tak netral) saya “no comment. Yang penting tim sudah bekerja, kita tunggu saja,” tandasnya.
(radarbogor)
“Senin (12/3) kami akan melanjutkan pertemuan dengan pihak PSSI,” ucapnya. Tono berharap tim kecil yang dipimpin oleh Sudirman itu bisa segera menemukan jalan tengah konflik” yang terjadi. Alasannya, sejauh ini kedua kubu juga memiliki keinginan yang sama agar tidak ada lagi masalah di persepakbolaan Indonesia.
Saat disinggung tentang mepetnya jadwal kerja tim kecil dengan waktu pelaksanaan Kongres Tahunan PSSI maupun Kongres Luar Biasa (KLB) KPSI pada 18 Maret mendatang, Tono tak Khawatir. Dia optimistis sudah ada solusi sebelum 18 Maret.
“Kami berharap pak Djohar (Arifin, Ketua Umum PSSI) bisa datang, sehingga bisa ada keputusan dengan cepat,” terang purnawirawan TNI berpangkat Mayjen tersebut.
Sementara itu, pihak PSSI dari awal langsung memastikan jika wakil yang hadir dalam pertemuan dengan tim kecil dipasstikan bukan ketua umum. Mereka yang akan datang adalah Finantha Rudy (bidang legal PSSI), Saleh Mukadar (Deputi Sekjen PSSI), Widjajanto (IPL), dan Hadiandra (IPL).
“Mungkin masih ada tambahan lagi. Tapi, yang pasti bukan pak Djohar (Arifin)yang datang,” ucap Saleh. Di sisi lain, PSSI juga memberikan penilaian tim kecil bentukan KONI tidak netral. Menurut Saleh, tim tersebut lebih condong terhadap KPSI karena kerap memojokkan PSSI. Salah satunya adalah pernyataan tim kecil yang menganggap PSSI sudah tidak didukung 2/3 suara dan dianggap lebih mendukung KPSI.
“Tim kecil tidak netral, mestinya KONI menunjuk orang yang netral. Terutama untuk masalah 2/3 anggota yang ke KPSI, mestinya mereka minta keterangan ke PSSI dulu, jangan langsung menilai,” tegas lelaki asal Surabaya tersebut.
Kendati demikian, bukan berarti pihak PSSI bakal berhenti dan menolak untuk datang dalam undangan tim kecil karena ingin permasalahan lekas selesai. “Kami akan tutup mata, kami ikuti alurnya tim kecil ini yang terpenting bisa segera selesai sebelum kongres,” tuturnya.
Sayang, saat dikonfirmasi tentang tudingan saleh bahwa tim kecil tidak Netral, TOno enggan memberikan komentar. Dia hanya menyebut jika tim sudah bekerja agar target bisa rekonsiliasi sebelum kongres tercapai. “Untuk itu (Tim kecil KONI tak netral) saya “no comment. Yang penting tim sudah bekerja, kita tunggu saja,” tandasnya.
(radarbogor)
Langganan:
Postingan (Atom)