VivaNewsdotcom - Sebanyak 68 klub sudah menyerahkan berkas persyaratan guna mengikuti assessment Konfederasi Sepakbola Asia (AFC) dan liga profesional PSSI. Namun, belum semua klub yang melengkapi data-data administrasi.
Hingga batas akhir penyerahan, Senin 22 Agustus 2011, tercatat 68 klub sudah menyerahkan berkas. Ke-68 klub tersebut terdiri dari 18 klub Liga Super Indonesia (ISL) klasemen terakhir 2011, 36 klub Divisi Utama klasemen terakhir 2011, 12 klub Divisi Satu klasemen terakhir 2011, 1 klub Divisi Dua dan 1 klub Divisi Tiga.
67 klub akan mengikuti assessment liga profesional dan satu klub ingin berpartisipasi di liga amatir, yakni Persekam Metro. Hingga hari ini, tim asistensi assessment PSSI masih menunggu klub untuk melengkapi data-data administrasi.
Mayoritas persyaratan yang belum dilengkapi klub-klub adalah deposito partisipasi, yakni senilai Rp5 miliar untuk klub Kompetisi Profesional Level 1 dan Rp2 miliar untuk berlaga di Kompetisi Profesional Level 2. Menurut keterangan Ketua Komite Kompetisi PSSI, Sihar Sitorus, PSSI baru menerima deposito dari Madiun Putra sebesar Rp2 miliar.
Selain berbentuk tunai, PSSI juga memberikan kebijakan pada klub untuk menggunakan bank garansi, sebagai kelengkapan syarat finansial. Tim assitensi assessment masih memberikan kelonggaran, sebelum hasilnya diumumkan pada 25 Agustus mendatang.
"Kami masih menunggu data keuangan dan pengumuman tetap pada 25 Agustus. Kami fokus di (klub) level tertinggi dan akan diserahkan ke AFC pada 3 September," jelas Sihar.
Rabu, 24 Agustus 2011
Pemain Klub Internal Harus Masuk Persikabo
Pakuan Raya - Disaat sejumlah klub sudah mulai kasak kusuk mencari pelatih maupun melakukan seleksi pemain, sampai sekarang manajemen Persikabo belum juga memberikan sinyal kapan waktu mempersiapkan timnya menghadapi musim kompetisi yang akan digulirkan PSSI pada awal Oktober mendatang. Bahkan, mereka terlihat fokus menunggu hasil pengumuman verifikasi dari PSSI.
Situasi ini membuat supoter fanatik Persikabo yang akrab dengan sebutan Kabomania panik. Mereka khawatir Persikabo gagal membidik pemain dan pelatih yang sudah diincar.
"Kita bisa memaklumi apa yang terjadi sekarang. Mungkin para pengurus Persikabo tidak mau tergesa-gesa mempersiapkan timnya karena selain nama kompetisi belum ditentukan, juga belum bisa dipastikan apakah Persikabo lolos verifikasi atau tidak. Tapi, alangkah bijaknya kalau sambil menunggu hasil itu, sekarang manajemen juga memikirkan skuad Persikabo termasuk siapa pelatihnya,"ujar Maman Kabomania Cibinong kepada Pakar, kemarin.
Kata dia, Kabomani juga berhak memberikan sumbangsih saran dalam menentukan masa depan Persikabo, dalam hal ini mengusulkan siapa nama pelatih dan nama pemain yang akan dibeli pada musim mendatang.
"Saya sangat setuju dalam tubuh Persikabo mendatang didominasi pemain lokal daerah seperti yang disampaikan beberapa pengurus Kabomania maupun Pengcab PSSI. Namun, agar para pemain tersebut mendapat motivasi lebih, Persikabo juga harus menggaet pemain yang sudah memiliki nama,"harapnya.
Ridwan Ardiwinata, Ketua Harian Pengcab PSSI Kabupaten Bogor mengungkapkan, keputusan tidak melakukan langkah tergesa-gesa untuk menentukan siapa nama pelatih dan para pemain Persikabo dimusim mendatang merupakan langkah tepat. Kata dia, kondisi ini harus dipahami masyarakat pecinta Persikabo, sebab situasi ini tidak hanya berlaku di tubuh Persikabo saja, melainkan seluruh klub yang ada di Indonesia.
"Kita harus bersabar, tunggu dulu hasil pengumuman verifikasi dari PSSI besok (hari ini). Kalau sudah didapat hasil dan dipastikan tampil di level kompetisi mana pastinya pengurus akan meng-agendakan jadwal kapan akan dilakukan seleksi pemain dan siapa pelatih yang akan menukangio Persikabo mendatang," ujarnya.
Sementara itu, terkait materi pemain, Ridwan meminta kepada pengurus Persikabo meniru langkah yang dilakukan manajemen Persitara Jakarta Utara, yaitu melakukan regenerasi pemain dari hasil binaan klub internal Persikabo.
"Saya yakin kualitas pemain dari klub binaan Persikabo yang jumlahnya mencapai 61 dari mulai Divisi Utama, Satu dan Dua tidak kalah bagus dengan pemain yang sudah punya nama. Karena itu, pengurus harus meniru langkah persitara tersebut. Lagipula dampaknya sangat positif karena akan mengurangi cost pengeluaran anggaran,"tandasnya.
Situasi ini membuat supoter fanatik Persikabo yang akrab dengan sebutan Kabomania panik. Mereka khawatir Persikabo gagal membidik pemain dan pelatih yang sudah diincar.
"Kita bisa memaklumi apa yang terjadi sekarang. Mungkin para pengurus Persikabo tidak mau tergesa-gesa mempersiapkan timnya karena selain nama kompetisi belum ditentukan, juga belum bisa dipastikan apakah Persikabo lolos verifikasi atau tidak. Tapi, alangkah bijaknya kalau sambil menunggu hasil itu, sekarang manajemen juga memikirkan skuad Persikabo termasuk siapa pelatihnya,"ujar Maman Kabomania Cibinong kepada Pakar, kemarin.
Kata dia, Kabomani juga berhak memberikan sumbangsih saran dalam menentukan masa depan Persikabo, dalam hal ini mengusulkan siapa nama pelatih dan nama pemain yang akan dibeli pada musim mendatang.
"Saya sangat setuju dalam tubuh Persikabo mendatang didominasi pemain lokal daerah seperti yang disampaikan beberapa pengurus Kabomania maupun Pengcab PSSI. Namun, agar para pemain tersebut mendapat motivasi lebih, Persikabo juga harus menggaet pemain yang sudah memiliki nama,"harapnya.
Ridwan Ardiwinata, Ketua Harian Pengcab PSSI Kabupaten Bogor mengungkapkan, keputusan tidak melakukan langkah tergesa-gesa untuk menentukan siapa nama pelatih dan para pemain Persikabo dimusim mendatang merupakan langkah tepat. Kata dia, kondisi ini harus dipahami masyarakat pecinta Persikabo, sebab situasi ini tidak hanya berlaku di tubuh Persikabo saja, melainkan seluruh klub yang ada di Indonesia.
"Kita harus bersabar, tunggu dulu hasil pengumuman verifikasi dari PSSI besok (hari ini). Kalau sudah didapat hasil dan dipastikan tampil di level kompetisi mana pastinya pengurus akan meng-agendakan jadwal kapan akan dilakukan seleksi pemain dan siapa pelatih yang akan menukangio Persikabo mendatang," ujarnya.
Sementara itu, terkait materi pemain, Ridwan meminta kepada pengurus Persikabo meniru langkah yang dilakukan manajemen Persitara Jakarta Utara, yaitu melakukan regenerasi pemain dari hasil binaan klub internal Persikabo.
"Saya yakin kualitas pemain dari klub binaan Persikabo yang jumlahnya mencapai 61 dari mulai Divisi Utama, Satu dan Dua tidak kalah bagus dengan pemain yang sudah punya nama. Karena itu, pengurus harus meniru langkah persitara tersebut. Lagipula dampaknya sangat positif karena akan mengurangi cost pengeluaran anggaran,"tandasnya.
RY Pantau Kinerja Direksi PT Karadenan Jaya
Pakuan Raya - Kendati namanya tidak tercantum dalam jajaran direksi dan manajemen Persikabo Bogor, namun mantan Ketua Umum Persikabo dan Pengcab PSSI Kabupaten Bogor, Drs. H. Rachmat Yasin, MM tetap akan memantau kualitas kerja jajaran direksi dan manajemen PT Karadenan Jaya yang mengelola Persikabo Bogor.
“RY tetap harus memantau kinerja direksi PT Karadenan Jaya selaku pengelola Persikabo. Karena walaubagaimanapun citra Persikabo masih ada dalam pundak RY. Apalagi RY sendiri sudah menekankan kalau Persikabo harus tampil dalam level satu atau level A. Hal ini menunjukan betapa tingginya darah sepakbola dan kecintaan RY kepada Persikabo," ujar Edison Hutahean pengamat sepakbola asal Cibinon g yang juga dikenal sebagai anggota Parlemen Kabupaten Bogor dari Fraksi PDIP Kabupaten Bogor.
Selanjutnya, kata Edison juga, kemungkinan RY juga akan memberikan masukan masukan kriteria pelatih dan para pemain yang akan masuk dalam skuad Persikabo musim depan. Bahkan, RY juga sudah menekankan kepada direksi PT Karadenan Jaya untuk lebih mengoptimalkan para pemain putar daerah Kabupaten Bogor, Kota Bogor dan Jawa Barat.
“Jangan dikira sosok RY tidak tahu soal para pemain yang layak masuk Persikabo. Wawasan sepakbola beliau mungkin akan mengalahkan kami -kami. Makanya, kami berharap RY terus memonitor soal Persikabo Bogor, kendati namanya sudah tidak ada dalam jajaran direksi atau manajemen ," papar Edison lagi.
Sementara itu, Direktur Utama PT Karadenan Jaya, H. Rudi Ferdian mengatakan, sangat sependapat dengan apa yang dikatakan Edison Hutahean tentang peran Bupati Bogor dalam memantau kinerja jajaran direksi yang akan mengelola Persikabo. Pasalnya, saat ini Persikabo masih sangat identik dan kental dengan sosok RY.
" Pak Bupati memang akan tetap berada dalam lingkungan pengelolaan Persikabo. Walaupun beliau sudah tak lagi memegang jabatan apa apa di Persikabo. Tapi, peran beliau akan memacu dan mematri motivasi para pemain dan masyarakat bola di Kabupaten Bogor'" ujar H. Rudi Ferdian yang tengah sibuk menyiapkan agenda pembentukan manajemen tim dan rekrutmen pemain serta pelatih Persikabo Bogor.
Menyinggung soal materi pemain lokal yang akan masuk Persikabo secara tegas, Rudi mengatakan, semua pemain Bogor dan Jawa Barat punya hak yang sama untuk masuk Persikabo. Namun, katanya, manajemen dan jajaran pelatih akan menerapkan kriteria baku para pemain yang layak masuk menjadi bagian penting Persikabo Bogor.
" Kita tidak akan pernah menganak emaskan para pemain yang masuk Persikabo nantinya, Karena kita hanya butuh para pemain yang punya loyalitas tinggi dan siap memberikan prestasi yang tinggi bagi Persikabo Bogor. Makanya, para pemain lokal harus bersaing secara ketat dan sehat satu sama lainya," beber Rudi lagi.
Terkait soal belum adanya pelatih untuk membesut Persikabo nanti, Rudi mengatakan, kemungkinan besar Persikabo hanya akan memakai jasa pelatih yang memang sudah tahu soal atmosfir sepakbola di Kabupaten Bogor. “Ada dua orang yang memang sudah memahami kultur sepakbola di Kabupaten Bogor. Namun, kami tentunya akan minta pendapat dulu kepada Pak Bupati terkait siapa yang akan menjadi pelatih Persikabo Bogor nantinya," pungkasnya.
“RY tetap harus memantau kinerja direksi PT Karadenan Jaya selaku pengelola Persikabo. Karena walaubagaimanapun citra Persikabo masih ada dalam pundak RY. Apalagi RY sendiri sudah menekankan kalau Persikabo harus tampil dalam level satu atau level A. Hal ini menunjukan betapa tingginya darah sepakbola dan kecintaan RY kepada Persikabo," ujar Edison Hutahean pengamat sepakbola asal Cibinon g yang juga dikenal sebagai anggota Parlemen Kabupaten Bogor dari Fraksi PDIP Kabupaten Bogor.
Selanjutnya, kata Edison juga, kemungkinan RY juga akan memberikan masukan masukan kriteria pelatih dan para pemain yang akan masuk dalam skuad Persikabo musim depan. Bahkan, RY juga sudah menekankan kepada direksi PT Karadenan Jaya untuk lebih mengoptimalkan para pemain putar daerah Kabupaten Bogor, Kota Bogor dan Jawa Barat.
“Jangan dikira sosok RY tidak tahu soal para pemain yang layak masuk Persikabo. Wawasan sepakbola beliau mungkin akan mengalahkan kami -kami. Makanya, kami berharap RY terus memonitor soal Persikabo Bogor, kendati namanya sudah tidak ada dalam jajaran direksi atau manajemen ," papar Edison lagi.
Sementara itu, Direktur Utama PT Karadenan Jaya, H. Rudi Ferdian mengatakan, sangat sependapat dengan apa yang dikatakan Edison Hutahean tentang peran Bupati Bogor dalam memantau kinerja jajaran direksi yang akan mengelola Persikabo. Pasalnya, saat ini Persikabo masih sangat identik dan kental dengan sosok RY.
" Pak Bupati memang akan tetap berada dalam lingkungan pengelolaan Persikabo. Walaupun beliau sudah tak lagi memegang jabatan apa apa di Persikabo. Tapi, peran beliau akan memacu dan mematri motivasi para pemain dan masyarakat bola di Kabupaten Bogor'" ujar H. Rudi Ferdian yang tengah sibuk menyiapkan agenda pembentukan manajemen tim dan rekrutmen pemain serta pelatih Persikabo Bogor.
Menyinggung soal materi pemain lokal yang akan masuk Persikabo secara tegas, Rudi mengatakan, semua pemain Bogor dan Jawa Barat punya hak yang sama untuk masuk Persikabo. Namun, katanya, manajemen dan jajaran pelatih akan menerapkan kriteria baku para pemain yang layak masuk menjadi bagian penting Persikabo Bogor.
" Kita tidak akan pernah menganak emaskan para pemain yang masuk Persikabo nantinya, Karena kita hanya butuh para pemain yang punya loyalitas tinggi dan siap memberikan prestasi yang tinggi bagi Persikabo Bogor. Makanya, para pemain lokal harus bersaing secara ketat dan sehat satu sama lainya," beber Rudi lagi.
Terkait soal belum adanya pelatih untuk membesut Persikabo nanti, Rudi mengatakan, kemungkinan besar Persikabo hanya akan memakai jasa pelatih yang memang sudah tahu soal atmosfir sepakbola di Kabupaten Bogor. “Ada dua orang yang memang sudah memahami kultur sepakbola di Kabupaten Bogor. Namun, kami tentunya akan minta pendapat dulu kepada Pak Bupati terkait siapa yang akan menjadi pelatih Persikabo Bogor nantinya," pungkasnya.
Abdelali Lamar Persikabo
Pakuan Raya - Gagal merekrut pelatih asing asal Jerman, Peter Jorg Steinnebrunner ternyata tidak membuat Persikabo Bogor salah satu kandidat kontestan Liga Profesional PSSI masih disegani beberapa pelatih asing yang ingin menjadi arsitek tim kebanggaan masyarakat Kabupaten Bogor. Bahkan, kemarin petang, Abdelali Gsaib salah satu pelatih asing yang punya sertifikat dari The Football Association / FA ( PSSI nya Inggris secara resmi mengajukan lamaran untuk menjadi pelatih tim berjuluk Laskar Padjajaran ini. Kalau mel,ihat dari Curiculum Vitae dan sertifikat kepelatihan yang dimiliki lelaki kelahiran Maroko yang berpaspor Inggris ini memang patut diacungi jempoll. Karena Abdelali pernah lulus dalam Coaching and Education Scheme dan berhak mendapatkan FA Coaching Certifikate Course pada tahun 2000.
Selain itu, pemain kelahiran Rabat 26 Pebruari 1967 tersebut pernah menjadi asistensi dibeberapa klub peserta Liga Inggris seperti Fulham, Chelsea, Arsenal, Watford, QPR, Fulham dll dan lulus menjadi Football Leaders mendapatkan sertifikat FIFA pada tahun 2004 . Abdelali mengaku, sangat tertarik dengan atmosfir sepakbola di Indonesia. Bahkan, di Indonesia juga banyak pemain asal Maroko yang sukses menjadi pemain.
“Saya seorang professional, ketika memang ada tawaran atau peluang untuk menjadi pelatih di salah satu klub Profesional yang ada di Indonesia, maka saya siap memberikan kemampuan terbaik saya. Bahkan, saya siap menjabarkan semua pengalaman saya ketika terlibat dalam tim asistensi dibeberapa klub yang ada di Liga Primer Inggris," ujar Abdelali Gsaib kepada Pakar tadi malam via ponselnya.
Sementara itu, Public Relations PT Ligina Sportindo, Asep Syahmid Pangrango membenarkan kalau Abdelali memang ingin membesut Persikabo. “Sementara ini, ia akan bergabung dengan kami, kalau memang ada klub peserta Liga Profesional di Indonesia, saya yakin ia akan memberikan yang terbaik. Ia sangat profesional," tegas Syahmid kepada Pakar dengan tegas.
Dalam kesempatan yang sama, Syahmid juga akan menawarkan kepada manajemen Persikabo tentang Abdelali Gsaib ini. " Mudah mudahan kalau ia memang berjodoh dengan Persikabo, kita berharap ia bisa memberikan prestasi yang maksimal kepada tim kebanggaan masyarakat Kabupaten Bogor ini. Selain itu, ia memang menyukai potensi para pemain muda yang berjiwa peterung. Insya Allah hari ini, saya akan membawa lamaran resmi Abdelali Gsaib kepada manajemen Persikabo. Kalaupun memang tidak ada kecocokan, kami dari PT Ligina Sportindo siap menawarkan pelatih asing yang lain," jabarnya.
Dalam kesempatan terpisah, Direktur Operasional PT Karadenan Jaya, Rhendie Arindra mengatakan, ia memang sudah dapat email dari PR PT Ligina Sportindo tentang pelatih kelahiran Maroko tersebut. Namun, kata Rhendie, ia akan memperlajari dulu CV nya dia. " Syarat penting bagi kami, minimal pelatih asing bisa memberikan dampak positif kepada Persikabo. Selain itu, pelatih asing juga harus bisa belajar bahasa Indonesia. Sampai saat ini, kita memang belum menentukan siapa yang akan menjadi pelatih bagi Persikabo Bogor. Masih banyak kemungkinan dan banyak peluang yang bisa masuk menjadi pelatih Persikabo," papar Rhendie.
Selain itu, pemain kelahiran Rabat 26 Pebruari 1967 tersebut pernah menjadi asistensi dibeberapa klub peserta Liga Inggris seperti Fulham, Chelsea, Arsenal, Watford, QPR, Fulham dll dan lulus menjadi Football Leaders mendapatkan sertifikat FIFA pada tahun 2004 . Abdelali mengaku, sangat tertarik dengan atmosfir sepakbola di Indonesia. Bahkan, di Indonesia juga banyak pemain asal Maroko yang sukses menjadi pemain.
“Saya seorang professional, ketika memang ada tawaran atau peluang untuk menjadi pelatih di salah satu klub Profesional yang ada di Indonesia, maka saya siap memberikan kemampuan terbaik saya. Bahkan, saya siap menjabarkan semua pengalaman saya ketika terlibat dalam tim asistensi dibeberapa klub yang ada di Liga Primer Inggris," ujar Abdelali Gsaib kepada Pakar tadi malam via ponselnya.
Sementara itu, Public Relations PT Ligina Sportindo, Asep Syahmid Pangrango membenarkan kalau Abdelali memang ingin membesut Persikabo. “Sementara ini, ia akan bergabung dengan kami, kalau memang ada klub peserta Liga Profesional di Indonesia, saya yakin ia akan memberikan yang terbaik. Ia sangat profesional," tegas Syahmid kepada Pakar dengan tegas.
Dalam kesempatan yang sama, Syahmid juga akan menawarkan kepada manajemen Persikabo tentang Abdelali Gsaib ini. " Mudah mudahan kalau ia memang berjodoh dengan Persikabo, kita berharap ia bisa memberikan prestasi yang maksimal kepada tim kebanggaan masyarakat Kabupaten Bogor ini. Selain itu, ia memang menyukai potensi para pemain muda yang berjiwa peterung. Insya Allah hari ini, saya akan membawa lamaran resmi Abdelali Gsaib kepada manajemen Persikabo. Kalaupun memang tidak ada kecocokan, kami dari PT Ligina Sportindo siap menawarkan pelatih asing yang lain," jabarnya.
Dalam kesempatan terpisah, Direktur Operasional PT Karadenan Jaya, Rhendie Arindra mengatakan, ia memang sudah dapat email dari PR PT Ligina Sportindo tentang pelatih kelahiran Maroko tersebut. Namun, kata Rhendie, ia akan memperlajari dulu CV nya dia. " Syarat penting bagi kami, minimal pelatih asing bisa memberikan dampak positif kepada Persikabo. Selain itu, pelatih asing juga harus bisa belajar bahasa Indonesia. Sampai saat ini, kita memang belum menentukan siapa yang akan menjadi pelatih bagi Persikabo Bogor. Masih banyak kemungkinan dan banyak peluang yang bisa masuk menjadi pelatih Persikabo," papar Rhendie.
Tunggu Hasil Verifikasi
Pakuan Raya - Harapan masyarakat Kabupaten Bogor menyaksikan tim kesayangannya Persikabo tampil dikasta kompetisi tertinggi di tanah air mendekati kenyataan. Sebab, selain telah memenuhi berkas sesuai dengan aspek yang ditetapkan AFC dan sekarang tinggal menunggu hasil pengumuman saja, klub berjuluk Laskar Pajajaran sudah menyiapkan uang sebagai deposit keikutsertaan di liga Indonesia Level 1 sebesar 5 miliar.
"Dari 15 item kriteria yang diminta sebagai persyaratan menjadi klub professional yang berhak tampil di liga kompetisi musim ini, sudah dipenuhi semua. Termasuk juga kita sudah menyiapkan deposit partisipasi 5 miliar seperti yang diminta PSSI,"ujar Didi Kurnia, Sekretaris Umum (Sekum) Persikabo kepada Pakar.
Dia menjelaskan, syarat harus membayar deposit 5 miliar agar bisa Menjadi klub sepakbola profesional yang akan tampil di kompetisi level 1 sudah tidak tidak dipusingkan jajaran pengurus Persikabo.
Sebab, sudah mendapat garansi dari pihak Bank Jabar Banten. Termasuk juga syarat sebuah klub yang mendaftar harus berbadan hukum, Persikabo mendaftarkan diri dengan nama PT Karandenan Jaya.
"Artinya sekarang tinggal menunggu hasil pengumuman verifikasi yang akan di umumkan oleh PSSI tanggal 25 Agustus lusa. Yang jelas, saya optimis lolos karena seluruh persyaratan yang diminta PSSI sudah terpenuhi semua,"tandas Kepala Dinas Pendidikan (Kadisdik) Kabupaten Bogor tersebut.
Senada, Zaenal Syafrudin, wakil Ketua Persikabo mengungkapkan, dari lima syarat assessment yang ditetapka AFC untuk menjadi sebuah klub profesioanal, aspek infratruktur masih masih menjadi ganjalan. Pasalnya, kondisi stadion Persikabo Cibinong, belum cukup lengkap memenuhi kelayakan.
Namun demikian, Camat Babakan Madang ini mengaku cukup optimis Persikabo akan lolos verifikasi. Untuk legalitas, Persikabo sudah berbentuk perseroan terbatas dan telah didaftarkan ke Kemenkum HAM.
"Mengenai masalah stadion, saat ini tengah di renovasi, mulai dari rumput stadion yang sebelumnya kondisinya rusak, termasuk memenuhi persyaratan lainnya yakni tersedianya ruang kesehatan, ganti pemain dan pemasangan AC,"pungkasnya.
"Dari 15 item kriteria yang diminta sebagai persyaratan menjadi klub professional yang berhak tampil di liga kompetisi musim ini, sudah dipenuhi semua. Termasuk juga kita sudah menyiapkan deposit partisipasi 5 miliar seperti yang diminta PSSI,"ujar Didi Kurnia, Sekretaris Umum (Sekum) Persikabo kepada Pakar.
Dia menjelaskan, syarat harus membayar deposit 5 miliar agar bisa Menjadi klub sepakbola profesional yang akan tampil di kompetisi level 1 sudah tidak tidak dipusingkan jajaran pengurus Persikabo.
Sebab, sudah mendapat garansi dari pihak Bank Jabar Banten. Termasuk juga syarat sebuah klub yang mendaftar harus berbadan hukum, Persikabo mendaftarkan diri dengan nama PT Karandenan Jaya.
"Artinya sekarang tinggal menunggu hasil pengumuman verifikasi yang akan di umumkan oleh PSSI tanggal 25 Agustus lusa. Yang jelas, saya optimis lolos karena seluruh persyaratan yang diminta PSSI sudah terpenuhi semua,"tandas Kepala Dinas Pendidikan (Kadisdik) Kabupaten Bogor tersebut.
Senada, Zaenal Syafrudin, wakil Ketua Persikabo mengungkapkan, dari lima syarat assessment yang ditetapka AFC untuk menjadi sebuah klub profesioanal, aspek infratruktur masih masih menjadi ganjalan. Pasalnya, kondisi stadion Persikabo Cibinong, belum cukup lengkap memenuhi kelayakan.
Namun demikian, Camat Babakan Madang ini mengaku cukup optimis Persikabo akan lolos verifikasi. Untuk legalitas, Persikabo sudah berbentuk perseroan terbatas dan telah didaftarkan ke Kemenkum HAM.
"Mengenai masalah stadion, saat ini tengah di renovasi, mulai dari rumput stadion yang sebelumnya kondisinya rusak, termasuk memenuhi persyaratan lainnya yakni tersedianya ruang kesehatan, ganti pemain dan pemasangan AC,"pungkasnya.
Langganan:
Postingan (Atom)