Pakuan Raya - Menjajal kemampuan para pemain Persikabo U-15 yang akan mengikuti kompetisi Liga Medco U-15 tingkat Jawa Barat (Jabar), skuad Laskar Pajajaran sore ini akan melakoni laga uji coba melawan Persipasi Bekasi di Stadion patriot Bekasi. Pelatih Persikabo U-15, Yayan Mulyana mengungkapkan, uji coba melawan Laskar Patriot merupakan sarana untuk mematangkan tim sebelum berlaga di ajang Liga Medco yang akan dihelat pada bulan Oktober nanti. Menurutnya, Persipasi merupakan klub yang memiliki banyak pemain hebat. Karena itu tim ini ditunjuk sebagai lawan uji tanding.
"Persipasi memiliki materi pemain hebat secara merata disemua lini. Tapi, laga uji coba ini, tidak bisa dijadikan tolak ukur dan memberikan pelajaran bagi para pemain,"ujarnya kepada Pakar.
Yang jelas, sambung Yayan, laga uji coba tersebut untuk mematangkan kerangka tim. Apalagi setelah pertandingan melawan Persipasi, skuad Hijau kuning muda akan melakoni laga uji coba kembali melawan Timnas Pelajar Indonesia U-15 yang akan mengikuti kompetisi Thailand.
"Kita ingin melihat perkembangan anak-anak, terutama selama menjalani latihan di bulan ramadhan ini. Pada pertandingan melawan Persipasi besok (hari ini) saya akan menerapkan formasi 4-4-2, tapi melihat kondisi pemain, jika kurang tepat akan saya rubah menjadi 3-5-3,"tandasnya.
Lebih lanjut, pasca Hari Raya Idul Fitri, Yayan juga merencanakan untuk menggelar beberapa kali laga uji tanding. “Semakin banyak uji coba tentunya akan semakin tentunya semakin mengasah kemampuan para pemain. Ini untuk mengejar hasil maksimal sesuai target yang dibebankan kepada kami untuk menjuarai Kompetisi Liga Medco U-15 tingkat Jawa Barat,"pungkasnya.
Kamis, 18 Agustus 2011
Kabomania Keukeuh Hayang Hejo
Pakuan Raya - Setiap klub sepak bola memiliki kebebasan untuk memilih warna seragam tim yang akan dikenakannya. Tapi jika diperhatikan, setiap tim pastinya tidak sembarangan mentukan warna kostumnya.
Artinya, mitos warna kostum dianggap sangat mempengaruhi dan memiliki arti tersendiri terhadap kemajuan tim, sehingga tak heran jika para pemilik klub sangat berhati-hati dalam menentukan warna seragam tim. Hal ini, tidak hanya berlaku di Indonesia saja, bahkan di muka bumi sekalipun.
"Warna kostum sangat sakral bagi sebuah tim, tidak bisa begitu saja diganti. Makanya sebagai pecinta Persikabo, saya tidak setuju kalau tim ini harus mengganti warna kostumnya dari semula hijau menjadi orange untuk musim kompetisi mendatang," kata Deni Menyan Kabomania Strebert Ciawi kepada Pakar, kemarin.
Dia mengatakan, warna kostum hijau sudah sangat mewakili keberadaan Kabupaten Bogor. Warna tersebut, menjelaskan kepada publik tentang kondisi geografis Kabupaten Bogor yang sangat asri pemandangannya karena masih banyak terdapat lading sawah yang luas.
"Aing jeng Kabomania Strebert nu sejen mah mah teu hayang nyaho, kostim Persikabo mah kudu tetap hejo koneng (Saya tdan Kabomania Strebet tidak mau tahu, kostum Persikabo harus tetap hijau strip kuning),"tegasnya.
Senada, Arid Ridwan Kabomania Bogor Selatan Kota Bogor menyatakan, kostum Persikabo warna hijau kuning sudah mendarah daging di kalangan Kabomania. Jika segelintir pihak menginginkan kostum yang akan dipakai Persikabo diganti menjadi warna orange pada musim kompetisi mendatang harus membicarakannya terlebih dahulu dengan keluarga besar Kabomania.
"Warna kostum sebuah tim mencitrakan jati diri. Saya sangat tidak setuju kalau kostim Persikabo diganti menjadi warna orange. Kostum warna hijau strip kuning harus tetap menjadi kostum utama Persikabo musim depan. Terkecuali untuk kostum kedua atau ketiga, tapi harus juga dibicarakan terkait warnanya,"kata Ari.
Artinya, mitos warna kostum dianggap sangat mempengaruhi dan memiliki arti tersendiri terhadap kemajuan tim, sehingga tak heran jika para pemilik klub sangat berhati-hati dalam menentukan warna seragam tim. Hal ini, tidak hanya berlaku di Indonesia saja, bahkan di muka bumi sekalipun.
"Warna kostum sangat sakral bagi sebuah tim, tidak bisa begitu saja diganti. Makanya sebagai pecinta Persikabo, saya tidak setuju kalau tim ini harus mengganti warna kostumnya dari semula hijau menjadi orange untuk musim kompetisi mendatang," kata Deni Menyan Kabomania Strebert Ciawi kepada Pakar, kemarin.
Dia mengatakan, warna kostum hijau sudah sangat mewakili keberadaan Kabupaten Bogor. Warna tersebut, menjelaskan kepada publik tentang kondisi geografis Kabupaten Bogor yang sangat asri pemandangannya karena masih banyak terdapat lading sawah yang luas.
"Aing jeng Kabomania Strebert nu sejen mah mah teu hayang nyaho, kostim Persikabo mah kudu tetap hejo koneng (Saya tdan Kabomania Strebet tidak mau tahu, kostum Persikabo harus tetap hijau strip kuning),"tegasnya.
Senada, Arid Ridwan Kabomania Bogor Selatan Kota Bogor menyatakan, kostum Persikabo warna hijau kuning sudah mendarah daging di kalangan Kabomania. Jika segelintir pihak menginginkan kostum yang akan dipakai Persikabo diganti menjadi warna orange pada musim kompetisi mendatang harus membicarakannya terlebih dahulu dengan keluarga besar Kabomania.
"Warna kostum sebuah tim mencitrakan jati diri. Saya sangat tidak setuju kalau kostim Persikabo diganti menjadi warna orange. Kostum warna hijau strip kuning harus tetap menjadi kostum utama Persikabo musim depan. Terkecuali untuk kostum kedua atau ketiga, tapi harus juga dibicarakan terkait warnanya,"kata Ari.
Harus Petarung
Pakuan Raya - Mulai rampungnya kepengurusan jajaran direksi PT Persikabo Bogor yang akan ikut dalam kompetisi level satu Liga Profesional disambut gembira semua elemen sepakbola di Kabupaten Bogor. Saat ini jajaran direksi PT Persikabo sudah siap siap menunjuk manajerial tim yang akan menangani skuad Persikabo.
“Kita sudah tidak ada waktu lagi. Kita harus bergerak cepat melakukan perburuan pemain dan menetapkan manajerial tim. Hingga sudah bisa menunjuk kandidat pelatih Persikabo. Bagi saya siapapun yang menjadi CEO atau Pelatih Persikabo tidak masalah. Asalkan dia mau mengabdi secara total untuk memajukan dunia sepakbola Kabupaten Bogor khususnya Persikabo Bogor. Saya setuju Rhendie Arindra menjadi CEO, dan saya juga akan setuju kepada siapapun pelatih yang akan menukangi Persikabo. Tapi, hal terpenting saya ingatkan kepada manajerial tim Persikabo adalah soal para pemain yang akan direkrut. Semua pemain Persikabo mendatang adalah para pemain petarung, pekerja keras dan siap membela mati-matian bagi Persikabo. Semua pemain harus menunjukan sikap loyalitas yang tinggi kepada Persikabo," tegas Edison Hutahean kepada Pakar tadi malam.
Lebih lanjut, kata Edison, Persikabo mendatang tidak membutuhkan pemain bintang atau timnas. Persikabo mendatang hanya membutuhkan para pemain yang mau bekerja keras, berjiwa petarung dan punya moltivasi berjuang untuk memberikan prestasi setinggi langit bagi Persikabo.
“Saya akan memberikan usulan kepada manajerial tim Persikabo mendatang soal kriteria para pemain yang layak masuk dan layak diburu oleh skuad Persikabo mendatang. Saya tidak akan mencantumkan nama. Namun saya hanya akan memasukan kriteria para pemain yang wajib berkostum Persikiabo. Salah satunya berjiwa petarung dan punya mental kuat dalam dirinya. Selain itu, para pemain juga harus memegang teguh filosofi Persikabo Nu Aing. Para pemain harus all out setiap pertandingan," beber Edison lagi dengan tegas.
Lebih lanjut, kata Edison, akhir lebaran nanti, pihak direksi PT Persikabo akan melakukan rapat khusus tentang penunjukan manajerial tim dan juga tentang penetapan pelatih Persikabo musim depan. Pasalnya, pasca lebaran nanti juga Persikabo akan melakukan seleksi kepada para pemain lokal yang ada di Kabupaten Bogor dulu.
Menyinggung soal materi pemain asing yang akan berbaju Persikabo secara tegas lelaki yang menjabat sebagai anggota DPRD Kabupaten Bogor ini tidak ingin terjebak dalam istilah membeli kucing dalam karung. " Baik pemain lokal atau asing semuanya harus mengikuti tahapan seleksi lebih dulu. Persikabo harus dihuni pemain asing yang juga punya jiwa petarung." Pungkasnya.
"Semua pemain lokal yang ada di Kabupaten Bogor wajib mengikuti tahapan seleksi. Kami tidak akan menetapkan kebijakan anak emas kepada para pemain yang akan berbaju Persikabo. Semua pemain yang memenuhi persyaratan lah yang akan menjadi pilar utama bagi Persikabo Bogor," tukasnya.
“Kita sudah tidak ada waktu lagi. Kita harus bergerak cepat melakukan perburuan pemain dan menetapkan manajerial tim. Hingga sudah bisa menunjuk kandidat pelatih Persikabo. Bagi saya siapapun yang menjadi CEO atau Pelatih Persikabo tidak masalah. Asalkan dia mau mengabdi secara total untuk memajukan dunia sepakbola Kabupaten Bogor khususnya Persikabo Bogor. Saya setuju Rhendie Arindra menjadi CEO, dan saya juga akan setuju kepada siapapun pelatih yang akan menukangi Persikabo. Tapi, hal terpenting saya ingatkan kepada manajerial tim Persikabo adalah soal para pemain yang akan direkrut. Semua pemain Persikabo mendatang adalah para pemain petarung, pekerja keras dan siap membela mati-matian bagi Persikabo. Semua pemain harus menunjukan sikap loyalitas yang tinggi kepada Persikabo," tegas Edison Hutahean kepada Pakar tadi malam.
Lebih lanjut, kata Edison, Persikabo mendatang tidak membutuhkan pemain bintang atau timnas. Persikabo mendatang hanya membutuhkan para pemain yang mau bekerja keras, berjiwa petarung dan punya moltivasi berjuang untuk memberikan prestasi setinggi langit bagi Persikabo.
“Saya akan memberikan usulan kepada manajerial tim Persikabo mendatang soal kriteria para pemain yang layak masuk dan layak diburu oleh skuad Persikabo mendatang. Saya tidak akan mencantumkan nama. Namun saya hanya akan memasukan kriteria para pemain yang wajib berkostum Persikiabo. Salah satunya berjiwa petarung dan punya mental kuat dalam dirinya. Selain itu, para pemain juga harus memegang teguh filosofi Persikabo Nu Aing. Para pemain harus all out setiap pertandingan," beber Edison lagi dengan tegas.
Lebih lanjut, kata Edison, akhir lebaran nanti, pihak direksi PT Persikabo akan melakukan rapat khusus tentang penunjukan manajerial tim dan juga tentang penetapan pelatih Persikabo musim depan. Pasalnya, pasca lebaran nanti juga Persikabo akan melakukan seleksi kepada para pemain lokal yang ada di Kabupaten Bogor dulu.
Menyinggung soal materi pemain asing yang akan berbaju Persikabo secara tegas lelaki yang menjabat sebagai anggota DPRD Kabupaten Bogor ini tidak ingin terjebak dalam istilah membeli kucing dalam karung. " Baik pemain lokal atau asing semuanya harus mengikuti tahapan seleksi lebih dulu. Persikabo harus dihuni pemain asing yang juga punya jiwa petarung." Pungkasnya.
"Semua pemain lokal yang ada di Kabupaten Bogor wajib mengikuti tahapan seleksi. Kami tidak akan menetapkan kebijakan anak emas kepada para pemain yang akan berbaju Persikabo. Semua pemain yang memenuhi persyaratan lah yang akan menjadi pilar utama bagi Persikabo Bogor," tukasnya.
Rhendie CEO Persikabo
Pakuan Raya - Kendati semua klub Liga Primer Indonesia ( LPI) sudah dibubarkan secara resmi dan gelontoran dana dari pihak Konsorsium sudah dihentikan. Namun, Rhendie Arindra mantan COO PT Bogor Raya FC telah menyatakan siap tawaran dari orang nomor satu di Persikabo yakni Drs. H. Rachmat Yasin, MM untuk menjabat sebagai Chief Eksekutif Officer ( CEO) PT Persikabo yang akan mengarungi kompetisi level satu Liga Profesional mendatang.
“Kalau memang untuk kemajuan sepakbola Bogor secara menyeluruh, maka saya siap menerima tawaran CEO di Persikabo. Karena walau bagaimanapun darah saya adalah orang Kabupaten Bogor. Karena saya aslinya dari Kecamatan Tamansari. Saya siap bergabung dengan manajerial dan jajaran direksi PT Persikabo. Selain itu saya ucapkan terimakasih banyak kepada semua elemen yang memang memberikan kesempatan dan kepercayaan kepada saya untuk menjadi CEO PT Persikabo," ujar Rhendie Arindra yang sempat berguru soal pengelolaan klub sepakbola Profesional kepada jajaran Direksi Real Madrid dan Barcelona beberapa waktu lalu.
Rhendie yang belum lama ini menyaksikan duel Super Copa Italia antara AC Milan dan Inter Milan di Beijing mengatakan, ia sudah menyiakan berbagai strategi dan akan diajukan kepada jajaran PT Persikabo terkait soal melakukan pemasaran Persikabo sebagai klub profesional. Mudah-mudahan, kata Rhendie, program menjaring investor yang akan dilakukan PT Persikabo bisa membuahkan hasil. Hingga Persikabo akan menjadi sebuah tim yang memang benar benar siap melakoni kancah kompetisi Liga Profesional.
Sementara itu, Adang Suptandar, salah seorang pengurus Pengcab PSSI Kabupaten Bogor dan juga mantan pengurus klub Mastran Bandung Raya ( MBR) mengatakan, ia sangat setuju dengan penunjukan Rhendie Arindra sebagai CEO PT Persikabo, namun hal terpenting ia harus punya komitmen yang kuat untuk kemajuan sepakbola di Bogor khususnya Persikabo dan punya waktu yang cukup luang untuk mengelola Persikabo. Hingga Persikabo menjadi sebuah tim yang potensial dalam segala hal baik itu prestasi ataupun finansialnya.
Adang mengaku yakin, sosok Rhendie Arindra memang akan menjadi figur yang tepat untuk menjadi CEO PT Persikabo. Apalagi, kemampuan dan pengalaman dia dalam pengelolaan klub sepakbola sudah tak diragukan lagi. “Mudah-mudahan sentuhan Rhendie Arindra bisa membuahkan hasil yang positif bagi kemajuan Persikabo Bogor . Apalagi kompetisi mendatang akan menjadi ujian berat bagi semua tim yang semuanya sudah terlepas dari bantuan dana APBD daerahnya," beber Adang Suptandar secara tegas.
Dalam hal yang sama, pemerhati sepakbola Kabupaten Bogor, Herzon Hezkia mengatakan kalau dirinya mengaku sangat setuju dengan penunjukan Rhendie Arindra sebagai CEO PT Persikabo Bogor . Alasannya cukup realistis, karena ketika Rhendie menjabat sebagai COO PT Bogor Raya FC, klub tersebut cukup disegani di kancah sepakbola nasional.
“Saya tidak melihat atau tidak memandang usia atau dia baru bergelut dalam dunia sepakbola. Akan tetapi, kalau memang ia diyakini merasa mampu menjadi CEO PT Persikabo, kenapa kita tidak mendukungnya. Saya secara pribadi sangat mendukung penunjukan Rhendie Arindra sebagai CEO PT Persikabo. Namun demikian, saya berharap Rhendie bisa lebih meningkatkan kinerja dan profesionalnya lagi dalam melakukan pengelaan Persikabo. Karena mengelola Bogor Raya FC beda jauh dengan mengelola Persikabo," tegas Herzon Hezkia.
Ditempat terpisah, Kapten tim Persikabo Bogor musim lalu, Zainal Arif mengatakan, siapapun orangnya yang akan menjadi CEO Persikabo, maka ia sudah harus punya komitmen yang kuat untuk memajukan prestasi Persikabo.
“Mudah mudahan penunjukan mantan COO Bogor Raya FC menjadi CEO PT Persikabo ini akan mempunyai dampak kemajuan yang signifikan kepada Persikabo. Saya sebagai pemain sepakbola tentunya menginginkan Persikabo bisa bersaing dalam kancah level satu dan menjadi tim yang patur diperhitungkan secara prestasi," ujar Abo panggilan akrab dari Zaenal Arif ini tegas. (Penunjukan Rhendie Arindra sebagai CEO PT Persikabo juga didukung penuh Edison Hutahean yang mengaku bangga dengan konsep -konsep Rhendie Arindra yang akan menggiring banyak investor masuk ke Persikabo. Namun, secara tegas Edison mengatakan, Rhendie Arindra harus menanamkan dalam dirinya tentang filosofi Persikabo Darah Daging Aing dan Persikabo Nu Aing.
“Kalau memang untuk kemajuan sepakbola Bogor secara menyeluruh, maka saya siap menerima tawaran CEO di Persikabo. Karena walau bagaimanapun darah saya adalah orang Kabupaten Bogor. Karena saya aslinya dari Kecamatan Tamansari. Saya siap bergabung dengan manajerial dan jajaran direksi PT Persikabo. Selain itu saya ucapkan terimakasih banyak kepada semua elemen yang memang memberikan kesempatan dan kepercayaan kepada saya untuk menjadi CEO PT Persikabo," ujar Rhendie Arindra yang sempat berguru soal pengelolaan klub sepakbola Profesional kepada jajaran Direksi Real Madrid dan Barcelona beberapa waktu lalu.
Rhendie yang belum lama ini menyaksikan duel Super Copa Italia antara AC Milan dan Inter Milan di Beijing mengatakan, ia sudah menyiakan berbagai strategi dan akan diajukan kepada jajaran PT Persikabo terkait soal melakukan pemasaran Persikabo sebagai klub profesional. Mudah-mudahan, kata Rhendie, program menjaring investor yang akan dilakukan PT Persikabo bisa membuahkan hasil. Hingga Persikabo akan menjadi sebuah tim yang memang benar benar siap melakoni kancah kompetisi Liga Profesional.
Sementara itu, Adang Suptandar, salah seorang pengurus Pengcab PSSI Kabupaten Bogor dan juga mantan pengurus klub Mastran Bandung Raya ( MBR) mengatakan, ia sangat setuju dengan penunjukan Rhendie Arindra sebagai CEO PT Persikabo, namun hal terpenting ia harus punya komitmen yang kuat untuk kemajuan sepakbola di Bogor khususnya Persikabo dan punya waktu yang cukup luang untuk mengelola Persikabo. Hingga Persikabo menjadi sebuah tim yang potensial dalam segala hal baik itu prestasi ataupun finansialnya.
Adang mengaku yakin, sosok Rhendie Arindra memang akan menjadi figur yang tepat untuk menjadi CEO PT Persikabo. Apalagi, kemampuan dan pengalaman dia dalam pengelolaan klub sepakbola sudah tak diragukan lagi. “Mudah-mudahan sentuhan Rhendie Arindra bisa membuahkan hasil yang positif bagi kemajuan Persikabo Bogor . Apalagi kompetisi mendatang akan menjadi ujian berat bagi semua tim yang semuanya sudah terlepas dari bantuan dana APBD daerahnya," beber Adang Suptandar secara tegas.
Dalam hal yang sama, pemerhati sepakbola Kabupaten Bogor, Herzon Hezkia mengatakan kalau dirinya mengaku sangat setuju dengan penunjukan Rhendie Arindra sebagai CEO PT Persikabo Bogor . Alasannya cukup realistis, karena ketika Rhendie menjabat sebagai COO PT Bogor Raya FC, klub tersebut cukup disegani di kancah sepakbola nasional.
“Saya tidak melihat atau tidak memandang usia atau dia baru bergelut dalam dunia sepakbola. Akan tetapi, kalau memang ia diyakini merasa mampu menjadi CEO PT Persikabo, kenapa kita tidak mendukungnya. Saya secara pribadi sangat mendukung penunjukan Rhendie Arindra sebagai CEO PT Persikabo. Namun demikian, saya berharap Rhendie bisa lebih meningkatkan kinerja dan profesionalnya lagi dalam melakukan pengelaan Persikabo. Karena mengelola Bogor Raya FC beda jauh dengan mengelola Persikabo," tegas Herzon Hezkia.
Ditempat terpisah, Kapten tim Persikabo Bogor musim lalu, Zainal Arif mengatakan, siapapun orangnya yang akan menjadi CEO Persikabo, maka ia sudah harus punya komitmen yang kuat untuk memajukan prestasi Persikabo.
“Mudah mudahan penunjukan mantan COO Bogor Raya FC menjadi CEO PT Persikabo ini akan mempunyai dampak kemajuan yang signifikan kepada Persikabo. Saya sebagai pemain sepakbola tentunya menginginkan Persikabo bisa bersaing dalam kancah level satu dan menjadi tim yang patur diperhitungkan secara prestasi," ujar Abo panggilan akrab dari Zaenal Arif ini tegas. (Penunjukan Rhendie Arindra sebagai CEO PT Persikabo juga didukung penuh Edison Hutahean yang mengaku bangga dengan konsep -konsep Rhendie Arindra yang akan menggiring banyak investor masuk ke Persikabo. Namun, secara tegas Edison mengatakan, Rhendie Arindra harus menanamkan dalam dirinya tentang filosofi Persikabo Darah Daging Aing dan Persikabo Nu Aing.
Manajemen Lama Masih Punya Hutang
Pakuan Raya - Para pemain Persikabo nelangsa. Mereka mempertanyakan nasibnya yang sampai saat ini belum juga mendapat kejelasan, baik itu soal penyelesaian gaji maupun masa depannya dari manajemen tim berjuluk Laskar Pajajaran. Berdasarkan informasi yang diperoleh Pakar, rata rata para pemain Persikabo belum menerima haknya terhitung sejak bulan Juni dan Juli. Situasi ini, semestinya segera disikapi para pengurus klub yang bermarkas di Stadion Persikabo, Cibinong. Sebab, jika diabaikan, bisa bisa asa untuk bisa tampil pada kompetisi professional musim ini gagal.
"Tunggakan gaji pemain menjadi tanggung jawab manajemen Persikabo yang lama. Namun kita juga tidak bisa diam begitu saja. Sebagai pengurus PSSI dan Persikabo saya akan menggiring kepada mereka (para pengurus) untuk sharing mencari solusinya,"ujar Zaenal Syafrudin salah seorang pengurus Persikabo kepada Pakar, Rabu (17/8).
Menurutnya, persoalan memenuhi gaji kepada para pemain yang membela Persikabo di Kompetisi Divisi Utama (DU) Liga Ti-Phone musim 2010/2011 secara otomatis menjadi kewajiban para pengurus lama Persikabo.
Karena itu, agar persoalan ini nantinya tidak menjadi salah satu faktor yang menghambat langkah Persikabo yang akan di verifikasi sebelum ditetapkan sebegai salah satu klub peserta yang tampil di kancah liga profesional, jajaran manajemen segera merapatkannya bersama.
"Sebetulnya tidak akan mempengaruhi juga, karena sesuai dengan arahan PSSI pada saat saya menjadi wakil Persikabo dalam Workshop lalu yang akan di verifikasi adalah susunan manajemen baru yang harus juga ditetapkan paling lambat tanggal 20 Agustus,"tandas Camat Babakan Madang.
Disisi lain, Zaenal yang akrab disapa Mprud mengungkapkan, mewujudkan harapan masyarakat pecinta Persikabo di Kabupaten Bogor, khususnya Kabomania, target Persikabo adalah tampil di kompetisi tertinggi atau level I, bukan mengikuti level II kompetisi musim 2011/2012. "Persikabo memang harus terjun di level I. Lima aspek yang ditetapkan AFC sudah dipenuhi, tinggal menunggu verifikasi saja,"tandasnya.
Lebih lanjut, salah satu aspek yang akan dinilai yakni infrastruktur, saat ini markas Persikabo Stadion Persikabo, Cibinong sedang di renovasi, mulai dari rumput, ruang pemeriksaan kesehatan, ruang ganti pemain dan pemasangan AC.
"Termasuk deposit Rp 5 milar bagi klub yang akan tampil di level I, tanggal 22 Agustus nanti kita siap memenuhinya," ulasnya.
"Tunggakan gaji pemain menjadi tanggung jawab manajemen Persikabo yang lama. Namun kita juga tidak bisa diam begitu saja. Sebagai pengurus PSSI dan Persikabo saya akan menggiring kepada mereka (para pengurus) untuk sharing mencari solusinya,"ujar Zaenal Syafrudin salah seorang pengurus Persikabo kepada Pakar, Rabu (17/8).
Menurutnya, persoalan memenuhi gaji kepada para pemain yang membela Persikabo di Kompetisi Divisi Utama (DU) Liga Ti-Phone musim 2010/2011 secara otomatis menjadi kewajiban para pengurus lama Persikabo.
Karena itu, agar persoalan ini nantinya tidak menjadi salah satu faktor yang menghambat langkah Persikabo yang akan di verifikasi sebelum ditetapkan sebegai salah satu klub peserta yang tampil di kancah liga profesional, jajaran manajemen segera merapatkannya bersama.
"Sebetulnya tidak akan mempengaruhi juga, karena sesuai dengan arahan PSSI pada saat saya menjadi wakil Persikabo dalam Workshop lalu yang akan di verifikasi adalah susunan manajemen baru yang harus juga ditetapkan paling lambat tanggal 20 Agustus,"tandas Camat Babakan Madang.
Disisi lain, Zaenal yang akrab disapa Mprud mengungkapkan, mewujudkan harapan masyarakat pecinta Persikabo di Kabupaten Bogor, khususnya Kabomania, target Persikabo adalah tampil di kompetisi tertinggi atau level I, bukan mengikuti level II kompetisi musim 2011/2012. "Persikabo memang harus terjun di level I. Lima aspek yang ditetapkan AFC sudah dipenuhi, tinggal menunggu verifikasi saja,"tandasnya.
Lebih lanjut, salah satu aspek yang akan dinilai yakni infrastruktur, saat ini markas Persikabo Stadion Persikabo, Cibinong sedang di renovasi, mulai dari rumput, ruang pemeriksaan kesehatan, ruang ganti pemain dan pemasangan AC.
"Termasuk deposit Rp 5 milar bagi klub yang akan tampil di level I, tanggal 22 Agustus nanti kita siap memenuhinya," ulasnya.
PSSI Melunak Terkait Rencana Aturan Baru
BolaIndo - PSSI di bawah Djohar Arifin Husin sebelumnya siap membuat sejumlah aturan ketat untuk kompetisi musim depan. Namun,federasi sepak bola negeri ini mulai melunak dengan aturan yang baru mereka wacanakan itu.
Jika sebelumnya ada beberapa rencana ketetapan yang harus diikuti klub,kini aturan itu mulai dipermudah. Bermunculannya tanggapan minor soal syarat-syarat yang harus dipenuhi klub membuat PSSI berpikir ulang soal beberapa kebijakannya. Dua syarat keikutsertaan klub terkait deposito dan salary caps adalah aturan yang dapat kritik tajam.
Khusus deposito,wacana PSSI sebelumnya berjumlah uang Rp5 miliar untuk klub level 1 dan Rp2 miliar untuk yang level 2.Kali ini PSSI menetapkan,klub boleh memberikan jumlah tersebut dalam bank garansi ataupun aset klub.
”Syarat keuangan hanya bentuknya yang berubah,tapi jumlahnya tetap Rp5 miliar. Kali ini klub diberikan pilihan untuk memasukkan Rp5 miliar atau bank garansi senilai itu.Semuanya sudah harus diserahkan pada Selasa (23/8),”kata Komite Eksekutif (Exco) PSSI Sihar Sitorus.
Melunaknya PSSI juga terkait salary caps atau pembatasan gaji pemain lokal,yang sebelumnya maksimal Rp500 juta.Aturan penetapan pembatasan gaji pemain ini juga mendapat tanggapan-tanggapan negatif. PSSI dinilai membatasi rezeki pemain. Federasi pun dinilai tak apresiatif dengan semua kerja keras pemain.
Untuk itu,dalam putusannya kali ini,PSSI menyerahkan semua putusan tersebut kepada Asosiasi Pemain Profesional Indonesia (APPI) dan klub untuk memutuskannya. ”Salary caps nantinya klub dan APPI yang akan mendiskusikannya,dan semuanya harus dimasukkan sebelum Senin (22/8).
Artinya,dalam batas waktu yang ada itu untuk semua dokumen yang wajib masuk,” lanjut Sihar,anggota Exco yang ditunjuk sebagai koordinator kompetisi. Sementara itu,kesulitan PSSI menentukan format kompetisi pada akhirnya kembali memanggil Joko Driyono, yang sebelumnya menjabat CEO PT Liga Indonesia (Liga).
Joko kembali digandeng dan ditempatkan sebagai direktur kompetisi. Kesulitan PSSI menentukan format kompetisi secara tersirat disampaikan Sihar. Pria yang juga pemilik klub Pro Titan dan Nusa Ina ini menyatakan,dirinya akan fokus dulu ke liga profesional.
Sementara itu, segala urusan tentang liga amatir baru akan dibenahi berikutnya. ”Untuk amatir ditunda dahulu.Semua diurus setelah kompetisi profesional bergulir.Setelah ada gambaran untuk kompetisi mendatang,baru akan dipikirkan lagi,”tandas Sihar.
Jika sebelumnya ada beberapa rencana ketetapan yang harus diikuti klub,kini aturan itu mulai dipermudah. Bermunculannya tanggapan minor soal syarat-syarat yang harus dipenuhi klub membuat PSSI berpikir ulang soal beberapa kebijakannya. Dua syarat keikutsertaan klub terkait deposito dan salary caps adalah aturan yang dapat kritik tajam.
Khusus deposito,wacana PSSI sebelumnya berjumlah uang Rp5 miliar untuk klub level 1 dan Rp2 miliar untuk yang level 2.Kali ini PSSI menetapkan,klub boleh memberikan jumlah tersebut dalam bank garansi ataupun aset klub.
”Syarat keuangan hanya bentuknya yang berubah,tapi jumlahnya tetap Rp5 miliar. Kali ini klub diberikan pilihan untuk memasukkan Rp5 miliar atau bank garansi senilai itu.Semuanya sudah harus diserahkan pada Selasa (23/8),”kata Komite Eksekutif (Exco) PSSI Sihar Sitorus.
Melunaknya PSSI juga terkait salary caps atau pembatasan gaji pemain lokal,yang sebelumnya maksimal Rp500 juta.Aturan penetapan pembatasan gaji pemain ini juga mendapat tanggapan-tanggapan negatif. PSSI dinilai membatasi rezeki pemain. Federasi pun dinilai tak apresiatif dengan semua kerja keras pemain.
Untuk itu,dalam putusannya kali ini,PSSI menyerahkan semua putusan tersebut kepada Asosiasi Pemain Profesional Indonesia (APPI) dan klub untuk memutuskannya. ”Salary caps nantinya klub dan APPI yang akan mendiskusikannya,dan semuanya harus dimasukkan sebelum Senin (22/8).
Artinya,dalam batas waktu yang ada itu untuk semua dokumen yang wajib masuk,” lanjut Sihar,anggota Exco yang ditunjuk sebagai koordinator kompetisi. Sementara itu,kesulitan PSSI menentukan format kompetisi pada akhirnya kembali memanggil Joko Driyono, yang sebelumnya menjabat CEO PT Liga Indonesia (Liga).
Joko kembali digandeng dan ditempatkan sebagai direktur kompetisi. Kesulitan PSSI menentukan format kompetisi secara tersirat disampaikan Sihar. Pria yang juga pemilik klub Pro Titan dan Nusa Ina ini menyatakan,dirinya akan fokus dulu ke liga profesional.
Sementara itu, segala urusan tentang liga amatir baru akan dibenahi berikutnya. ”Untuk amatir ditunda dahulu.Semua diurus setelah kompetisi profesional bergulir.Setelah ada gambaran untuk kompetisi mendatang,baru akan dipikirkan lagi,”tandas Sihar.
Langganan:
Postingan (Atom)