Televisi Internet (juga dikenal dengan Televisi daring (TV Online) adalah situs yang memiliki tayangan video yang terkonsep, selalu diperbaharui terus-menerus, tidak statis, mengikuti perkembangan peristiwa yang terjadi di lingkungan sekitar, dan bisa diakses oleh publik secara bebas, dengan berbagai macam bentuk pendistribusiannya. Untuk dapat mengaksesnya, kita hanya perlu menguhubungkan ke komputer pribadi kita dengan koneksi Internet broadband berlangganan. Televisi Internet sering juga disebut dengan sebutan Television on the Desktop (TOD), TV over IP (Television over Internet Protocol) atau Televisi Protokol Internet, Vlog, dan juga Vodcast. Televisi Internet berbeda dengan televisi konvensional biasa. Kedua-duanya memang menayangkan banyak acara yang serupa, tapi televisi Internet lebih beragam dibandingkan stasiun televisi lokal yang biasa kita tonton di rumah ataupun Televisi kabel berlangganan. Televisi Internet ini bisa disiarkan secara pribadi oleh para pengguna Internet atau bisa juga oleh sekelompok orang atau perusahaan televisi besar yang juga punya layanan televisi online di Internet.
Kali Ini TV ONLINE hadir di Blog Persikabo Bogor.
Berikut adalah beberapa channel yang bisa anda pilih.
1. MNC TV
2. Indosiar
3. SCTV
4. Metro TV
Sabtu, 28 Mei 2011
Tidak Ada Pembahasan Sanksi untuk Indonesia di Kongres FIFA
Detik - Kekhawatiran bahwa Indonesia akan dikenai sanksi oleh FIFA menyusul tidak berjalannya Kongres PSSI untuk sementara bisa ditepis. Pasalnya, hal itu tidak ada di agenda Kongres FIFA.
Dalam agenda yang dirilis FIFA di situs resminya, tidak ada kegiatan untuk membahas sanksi buat Indonesia di Kongres yang berlangsung di Zurich mulai Rabu (1/6/2011).
Di agenda tersebut, pembahasan mengenai sanksi dan skorsing hanyalah yang menyangkut Brunei Darusallam dan Bosnia Herzegovina.
Berdasarkan informasi yang dikumpulkan detikSport, pembahasan mengenai Indonesia hanya akan dilakukan di Association Committee di mana Komite Normalisasi (KN) yang dipimpin Agum Gumelar akan menyampaikan laporannya.
Pemberian sanksi bisa dilakukan bila federasi sepakbola sebuah negara melanggar Statuta FIFA atau bila terjadi intervensi dari Pemerintah setempat.
Selain itu, apabila sebuah federasi akan dikenai sanksi, FIFA selalu memberikan peringatan terakhir terlebih dahulu.
Dalam agenda yang dirilis FIFA di situs resminya, tidak ada kegiatan untuk membahas sanksi buat Indonesia di Kongres yang berlangsung di Zurich mulai Rabu (1/6/2011).
Di agenda tersebut, pembahasan mengenai sanksi dan skorsing hanyalah yang menyangkut Brunei Darusallam dan Bosnia Herzegovina.
Berdasarkan informasi yang dikumpulkan detikSport, pembahasan mengenai Indonesia hanya akan dilakukan di Association Committee di mana Komite Normalisasi (KN) yang dipimpin Agum Gumelar akan menyampaikan laporannya.
Pemberian sanksi bisa dilakukan bila federasi sepakbola sebuah negara melanggar Statuta FIFA atau bila terjadi intervensi dari Pemerintah setempat.
Selain itu, apabila sebuah federasi akan dikenai sanksi, FIFA selalu memberikan peringatan terakhir terlebih dahulu.
Mencegah Indonesia Kena Sanksi, Agum Surati Blatter
Detik - Tanggal 26 Mei lalu Ketua Komite Normalisasi Agum Gumelar mengirimkan surat kepada FIFA, dalam hal ini presidennya Sepp Blatter, terkait kongres 20 Mei lalu. Isi surat itu berupa permohonan maaf agar Indonesia tidak dijatuhkan sanksi.
Kongres 20 Mei yang semestinya dipakai untuk memilih kepengurusan baru malah berakhir deadlock karena kekisruhan tak kunjung mereda sejak dibukanya kongres pukul 14.00 itu.
Maka agenda FIFA yang meminta PSSI memiliki kepengurusan baru sebelum tanggal 21 Mei gagal terlaksana. Dan seperti yang ditakutkan banyak orang, sanksi menunggu di depan mata.
Agum dan Plt Sekjen PSSI Djoko Driyono sudah berangkat ke Zurich 27 Mei kemarin demi melaporkan seluruh kejadian di kongres kemarin. Namun sebelum itu Agum sudah mengirimkan surat lebih dulu kepada Blatter, yang isinya meminta Indonesia tidak diberi sanksi.
Sebab menurut Agum apa yang terjadi selama sidang bukanlah keinginan dari mayoritas stakeholder sepakbola di Indonesia dan meminta maaf atas kelakukan anggota kongres yang telah memalukan perwakilan FIFA, yakni Thierry Regenass serta Frank van Hattum.
Sebagai informasi saja, tanggal 31 Mei hingga 1 Juni FIFA akan mengadakan kongres tahunan untuk memilih presiden baru. Namun dari agenda FIFA yang tercantum di situs resminya, tak ada pembahasan sanksi untuk Indonesia. Yang ada hanyalah membahas sanksi yang menimpa Bosnia Hezergovina serta Brunei Darussalam
Berikut isi surat Agum tersebut dari email yang diterima detiksport
President Joseph S Blatter
Federation Internazionale de Football Association (FIFA)
FIFA House
FIFA-Strasse 20
Zurich, Switzerland
26 May 2011
Dear President Blatter
Situation of The Indonesian Football Association (PSSI)
It is with a deep sense of regret that I write to you today, due the events that transpired at the PSSI Congress on 20 May, 2011.
I would like to inform you that those who behaved with indiscipline and a lack of respect toward FIFA anda the sanctity of FIFA's Directives and decisions, are not the voice of the genuine stakeholders of Indonesian Football. The vast majority of PSSI together with the millions of football fans in the country loyally obey and respect the rules and regulations of FIFA governing body of world football.
The Normalisation Commitee is commited towards overcoming these difficulties and with the assistance of FIFA are confident of reaching the desired outcome for the good of Indonesian football.
On behalf of the Indonesian football family, I wish to convey our nation's fervent hope the FIFA wil look upon the situation in PSSI favourably and provide us with a second chance to correct our past mistakes and avoid a suspension.
I hope that in some way, these words of support may help bring about a positive reaction from yourself anda your colleagues in the FIFA Executive and the FIFA Congress.
With warmest regards.
Yours respectfully
Gen. (R) Agum Gumelar
Chairman
PSSI Normalisation Committee
Kongres 20 Mei yang semestinya dipakai untuk memilih kepengurusan baru malah berakhir deadlock karena kekisruhan tak kunjung mereda sejak dibukanya kongres pukul 14.00 itu.
Maka agenda FIFA yang meminta PSSI memiliki kepengurusan baru sebelum tanggal 21 Mei gagal terlaksana. Dan seperti yang ditakutkan banyak orang, sanksi menunggu di depan mata.
Agum dan Plt Sekjen PSSI Djoko Driyono sudah berangkat ke Zurich 27 Mei kemarin demi melaporkan seluruh kejadian di kongres kemarin. Namun sebelum itu Agum sudah mengirimkan surat lebih dulu kepada Blatter, yang isinya meminta Indonesia tidak diberi sanksi.
Sebab menurut Agum apa yang terjadi selama sidang bukanlah keinginan dari mayoritas stakeholder sepakbola di Indonesia dan meminta maaf atas kelakukan anggota kongres yang telah memalukan perwakilan FIFA, yakni Thierry Regenass serta Frank van Hattum.
Sebagai informasi saja, tanggal 31 Mei hingga 1 Juni FIFA akan mengadakan kongres tahunan untuk memilih presiden baru. Namun dari agenda FIFA yang tercantum di situs resminya, tak ada pembahasan sanksi untuk Indonesia. Yang ada hanyalah membahas sanksi yang menimpa Bosnia Hezergovina serta Brunei Darussalam
Berikut isi surat Agum tersebut dari email yang diterima detiksport
President Joseph S Blatter
Federation Internazionale de Football Association (FIFA)
FIFA House
FIFA-Strasse 20
Zurich, Switzerland
26 May 2011
Dear President Blatter
Situation of The Indonesian Football Association (PSSI)
It is with a deep sense of regret that I write to you today, due the events that transpired at the PSSI Congress on 20 May, 2011.
I would like to inform you that those who behaved with indiscipline and a lack of respect toward FIFA anda the sanctity of FIFA's Directives and decisions, are not the voice of the genuine stakeholders of Indonesian Football. The vast majority of PSSI together with the millions of football fans in the country loyally obey and respect the rules and regulations of FIFA governing body of world football.
The Normalisation Commitee is commited towards overcoming these difficulties and with the assistance of FIFA are confident of reaching the desired outcome for the good of Indonesian football.
On behalf of the Indonesian football family, I wish to convey our nation's fervent hope the FIFA wil look upon the situation in PSSI favourably and provide us with a second chance to correct our past mistakes and avoid a suspension.
I hope that in some way, these words of support may help bring about a positive reaction from yourself anda your colleagues in the FIFA Executive and the FIFA Congress.
With warmest regards.
Yours respectfully
Gen. (R) Agum Gumelar
Chairman
PSSI Normalisation Committee
George Toisutta Tetap Bertekad Maju Menjadi Ketum PSSI
Detik - Kendati pencalonannya sudah ditolak, George Toisutta bersikukuh tetap maju sebagai Ketua Umum PSSI. Ia tak menerima ancaman dan tekanan untuk mundur dari bursa pencalonan.
Dalam kongres PSSI pada 20 Mei lalu, nama George dan Arifin Panigoro disebut-sebut. Salah satunya berada dalam penjelasan Thierry Regenass mengenai alasan pencalonan keduanya.
Regenass menyebut, Arifin tidak bisa mencalonkan diri lantaran terlibat dalam Liga Primer Indonesia (LPI). Namun, ia tak menjelaskan alasan penolakan George. Inilah yang kemudian terus dipertanyakan Kelompok 78 (K-78.
George sendiri mengaku tak berniat untuk mundur. Hal tersebut kembali ditegaskannya dalam acara serah terima Pangdam IX/ Udayana Mayjen TNI Rachmat Budiyanto kepada pengantinya Mayjen TNI Leonard, di Lapangan Puputan Badung, Jl Udayana, Denpasar, Jumat (27/5/2011).
"Tetap maju pantang mundur Itu sudah prinsip," ujarnya.
Toisutta pun mengatakan tidak mendapatkan desakan dari pihak manapun untuk mundur dari bursa pencalonan. Termasuk dari Menpora Andi Mallarangeng.
"Tidak ada desakan untuk mundur, termasuk dari Menpora," ucapnya.
Dalam kongres PSSI pada 20 Mei lalu, nama George dan Arifin Panigoro disebut-sebut. Salah satunya berada dalam penjelasan Thierry Regenass mengenai alasan pencalonan keduanya.
Regenass menyebut, Arifin tidak bisa mencalonkan diri lantaran terlibat dalam Liga Primer Indonesia (LPI). Namun, ia tak menjelaskan alasan penolakan George. Inilah yang kemudian terus dipertanyakan Kelompok 78 (K-78.
George sendiri mengaku tak berniat untuk mundur. Hal tersebut kembali ditegaskannya dalam acara serah terima Pangdam IX/ Udayana Mayjen TNI Rachmat Budiyanto kepada pengantinya Mayjen TNI Leonard, di Lapangan Puputan Badung, Jl Udayana, Denpasar, Jumat (27/5/2011).
"Tetap maju pantang mundur Itu sudah prinsip," ujarnya.
Toisutta pun mengatakan tidak mendapatkan desakan dari pihak manapun untuk mundur dari bursa pencalonan. Termasuk dari Menpora Andi Mallarangeng.
"Tidak ada desakan untuk mundur, termasuk dari Menpora," ucapnya.
Langganan:
Postingan (Atom)