Boladotnet - "Efisiensi," itulah salah satu alasan PSSI menetapkan format kompetisi yang sebelumnya digelar dengan satu wilayah kembali menjadi dua wilayah.
Hal tersebut seperti yang diungkapkan oleh Ketua Komite Kompetisi PSSI, Sihar Sitorus seusai mengumumkan hasil verifikasi calon peserta kompetisi musim 2011-2012.
Rencananya kompetisi tersebut akan digelar pada tanggal 8 Oktober 2011 nanti.
"Dalam satu grup terdiri dari 16 klub. Nantinya untuk mencari juara akan diadu antara masing-masing juara grup," katanya.
Menurut Sihar, selanjutnya klub-klub ini akan diverifikasi kelaikan stadionnya oleh AFC dan PSSI.
Bagi dua klub yang dengan nilai kelaikan stadion terendah maka akan turun langsung ke kompetisi Liga Profesional Level II.
"Turunnya secara otomatis. Yang jelas sesuai dengan nilai kelaikan stadion yang dilakukan AFC dan PSSI," katanya menambahkan.
Dengan adanya keputusan ini, tahapan selanjutnya adalah melaporkan kepada AFC termasuk melakukan konsultasi terhadap permasalahan yang terjadi di beberapa klub di antaranya Persija Jakarta.
Sesuai dengan rencana PSSI akan membawa seluruh berkas klub hasil verifikasi yang dilakukan 3 September nanti.
Jumat, 26 Agustus 2011
Klub: Pembagian Wilayah Adalah Kemunduran
Boladotnet - PSSI merilis 32 klub yang akan ikut berkompetisi di Liga Profesional atau klub bestatus level I dan 48 klub di level II. Dengan lubernya kuota yang ada di level I, PSSI akan menerapkan format dua wilayah untuk level I dan tiga wilayah untuk level II.
Keputusan format dua wilayah PSSI itu sangat disayangkan oleh beberapa klub yang musim lalu bermain di kasta tertinggi sepakbola nasional, Liga Super Indonesia (ISL). Salah satunya Persija Jakarta. Ketua Umum (Ketum) Persija, Ferry Paulus, mengungkapkan jika pihaknya tidak yakin bahwa AFC akan memberi jatah Indonesia untuk berlaga di ajang Liga Champions Asia (LCA) atau Piala AFC.
"Mungkin bisa dibilang sebuah kemunduran. Sebab, format yang ada sudah benar dan ada dalam statuta dan telah disetujui FIFA dan AFC. Dengan format seperti ini, saya tidak yakin jika AFC memberikan jatah Indonesia untuk berlaga di Liga Champions Asia dan Piala AFC," ungkap Ferry, kepada Bola.net, Kamis (25/8).
Sama dengan Ferry, manajer Pelita Jaya Karawang, Lalu Mara Satria Wangsa, menilai jika kompetisi di Indonesia kembali ke titik nol. Alasan yang diungkapkannya, sangat disayangkan jika hal-hal yang sudah baik sebelumnya harus dirombak total.
"Dengan luas geografis Indonesia, memang pembagian dua wilayah jadi satu hal yang harus diambil. Tapi, apa memang harus seperti itu? Karena menurut saya kompetisi kita sudah baik, walau harus ada perbaikan di sana-sini," papar Lalu Mara.
Tidak hanya menjadi kemunduran, format dua wilayah juga membuat suatu kompetisi menjadi tidak menarik dan tidak kompetitif. Setidaknya, hal itulah yang disampaikan kubu Sriwijaya FC (SFC) lewat direktur tehnik PT. Sriwijaya Optimis Mandiri (SOM), Hendri Zaenudin.
"Kompetisi menjadi mundur. Bagaimana mungkin kita kembali menggunakan format kompetisi yang seperti itu lagi. Kondisi ini membuat kita sama-sama mengucapkan selamat tinggal pada industrialisasi sepakbola. Karena perubahan ini, saya pastikan kompetisi tidak kompetitif," Hendri.
Keputusan format dua wilayah PSSI itu sangat disayangkan oleh beberapa klub yang musim lalu bermain di kasta tertinggi sepakbola nasional, Liga Super Indonesia (ISL). Salah satunya Persija Jakarta. Ketua Umum (Ketum) Persija, Ferry Paulus, mengungkapkan jika pihaknya tidak yakin bahwa AFC akan memberi jatah Indonesia untuk berlaga di ajang Liga Champions Asia (LCA) atau Piala AFC.
"Mungkin bisa dibilang sebuah kemunduran. Sebab, format yang ada sudah benar dan ada dalam statuta dan telah disetujui FIFA dan AFC. Dengan format seperti ini, saya tidak yakin jika AFC memberikan jatah Indonesia untuk berlaga di Liga Champions Asia dan Piala AFC," ungkap Ferry, kepada Bola.net, Kamis (25/8).
Sama dengan Ferry, manajer Pelita Jaya Karawang, Lalu Mara Satria Wangsa, menilai jika kompetisi di Indonesia kembali ke titik nol. Alasan yang diungkapkannya, sangat disayangkan jika hal-hal yang sudah baik sebelumnya harus dirombak total.
"Dengan luas geografis Indonesia, memang pembagian dua wilayah jadi satu hal yang harus diambil. Tapi, apa memang harus seperti itu? Karena menurut saya kompetisi kita sudah baik, walau harus ada perbaikan di sana-sini," papar Lalu Mara.
Tidak hanya menjadi kemunduran, format dua wilayah juga membuat suatu kompetisi menjadi tidak menarik dan tidak kompetitif. Setidaknya, hal itulah yang disampaikan kubu Sriwijaya FC (SFC) lewat direktur tehnik PT. Sriwijaya Optimis Mandiri (SOM), Hendri Zaenudin.
"Kompetisi menjadi mundur. Bagaimana mungkin kita kembali menggunakan format kompetisi yang seperti itu lagi. Kondisi ini membuat kita sama-sama mengucapkan selamat tinggal pada industrialisasi sepakbola. Karena perubahan ini, saya pastikan kompetisi tidak kompetitif," Hendri.
Djohar Berharap Timnas Adaptasi dengan Timur Tengah
Bola Indo - Ketum PSSI, Djohar Arifin, berharap timnas Indonesia mampu beradaptasi dengan cuaca dan suasana Timur Tengah saat menjalani pelatihan di Amman, Yordania, menjelang menghadapi Iran di Pra Piala Dunia (PPD) 2014.
"Saya berharap para pemain timnas mampu beradaptasi dengan kawasan Timur Tengah itu," ujar Djohar.
Menurutnya, selama pelatihan di Yordania, Timnas senior juga melaksanakan pertandingan persahabatan melawan timnas Yordania yang merupakan uji coba terakhir tim Merah Putih.
"Kesempatan ini berkat adanya kerja sama antara PSSI dengan Yordania. Dan pertandingan itu juga untuk menganalisa kekuatan tim Iran," jelas Djohar.
"Ini kesempatan langka, dan kami berharap pemain-pemain kita bisa meningkatkan permainan sebelum melakoni putaran ketiga babak kualifikasi Pra Piala Dunia nanti," katanya.
Tim besutan Wim Rijsbergen ini sudah bertolak ke Jordania sejak 24 Agustus lalu.
Timnas dijadwalkan bertolak ke Teheran, Iran pada 28 Agustus setelah melakukan uji coba dengan tim Yordania. Mereka akan berlebaran di Teheran.
"Saya berharap para pemain timnas mampu beradaptasi dengan kawasan Timur Tengah itu," ujar Djohar.
Menurutnya, selama pelatihan di Yordania, Timnas senior juga melaksanakan pertandingan persahabatan melawan timnas Yordania yang merupakan uji coba terakhir tim Merah Putih.
"Kesempatan ini berkat adanya kerja sama antara PSSI dengan Yordania. Dan pertandingan itu juga untuk menganalisa kekuatan tim Iran," jelas Djohar.
"Ini kesempatan langka, dan kami berharap pemain-pemain kita bisa meningkatkan permainan sebelum melakoni putaran ketiga babak kualifikasi Pra Piala Dunia nanti," katanya.
Tim besutan Wim Rijsbergen ini sudah bertolak ke Jordania sejak 24 Agustus lalu.
Timnas dijadwalkan bertolak ke Teheran, Iran pada 28 Agustus setelah melakukan uji coba dengan tim Yordania. Mereka akan berlebaran di Teheran.
Kondisi Fisik Timnas Senior Mulai Membaik
Bola Indo - Indonesia telah menjalani pemusatan latihan di Amman, Yordania sejak, Kamis, 25 Agustus 2011. Pelatih kepala timnas, Wim Rijsbergen masih fokus pada peningkatan fisik para punggawa Tim Merah Putih.
Indonesia terus mematangkan persiapannya sebelum menghadapi tuan rumah Iran, Jumat, 2 September 2011. Ini merupakan pertandingan pertama Indonesia di babak ketiga Grup E Pra Piala Dunia (PPD) 2014 zona Asia.
Selain menggelar pemusatan latihan di Cilegon, Banten dan Solo, Jawa Tengah, timnas senior juga sudah menggelar dua uji coba, yakni lawan timnas U-23 yang berakhir 1-1 dan Palestina yang dimenangkan timnas 4-1.
Pemusatan latihan selanjutnya digelar di Amman, Yordania. Timnas juga akan menjajal tim tuan rumah, 27 Agustus 2011. Menurut Rijsbergen langkah ini penting agar timnas menjalani laga dengan atmosfer away.
Tidak ada kendala berarti yang dialami timnas saat menjalani latihan di Yordania. Seluruhnya bisa beradaptasi dengan cuaca maupun makanan di sana.
Risjbergen sendiri menilai kondisi para pemainnya sudah mulai membaik. "Kondisi fisik pemain meningkat. Berapa persen, saya tidak bisa pastikan karena ini Ramadhan dan mereka masih puasa," kata Rijsbergen dalam rilis yang dikirim kepada wartawan, Kamis, 24 Agustus 2011.
"Kami akan lihat lawan Yordania dan Iran, berapa banyak dari mereka bisa bertahan 90 menit," lanjutnya.
Selama berada di Yordania, timnas hanya latihan selama sekali sehari, yakni sore hari. Selebihnya pemain lebih banyak menghabiskan waktunya untuk istirahat mengingat waktu puasa yang lebih lama dibanding Indonesia.
Dari seluruh pemain yang berangkat, hanya Hariono yang masih berlatih terpisah. Pasalnya pemain Persib itu masih dalam masa pemulihan luka di kepalannya.
Ditanya mengenai strategi yang akan diusung, Rijsbergen belum bisa berkomentar banyak. "Soal itu lihat nanti saja," pungkas mantan pelatih PSM Makassar itu.
Indonesia terus mematangkan persiapannya sebelum menghadapi tuan rumah Iran, Jumat, 2 September 2011. Ini merupakan pertandingan pertama Indonesia di babak ketiga Grup E Pra Piala Dunia (PPD) 2014 zona Asia.
Selain menggelar pemusatan latihan di Cilegon, Banten dan Solo, Jawa Tengah, timnas senior juga sudah menggelar dua uji coba, yakni lawan timnas U-23 yang berakhir 1-1 dan Palestina yang dimenangkan timnas 4-1.
Pemusatan latihan selanjutnya digelar di Amman, Yordania. Timnas juga akan menjajal tim tuan rumah, 27 Agustus 2011. Menurut Rijsbergen langkah ini penting agar timnas menjalani laga dengan atmosfer away.
Tidak ada kendala berarti yang dialami timnas saat menjalani latihan di Yordania. Seluruhnya bisa beradaptasi dengan cuaca maupun makanan di sana.
Risjbergen sendiri menilai kondisi para pemainnya sudah mulai membaik. "Kondisi fisik pemain meningkat. Berapa persen, saya tidak bisa pastikan karena ini Ramadhan dan mereka masih puasa," kata Rijsbergen dalam rilis yang dikirim kepada wartawan, Kamis, 24 Agustus 2011.
"Kami akan lihat lawan Yordania dan Iran, berapa banyak dari mereka bisa bertahan 90 menit," lanjutnya.
Selama berada di Yordania, timnas hanya latihan selama sekali sehari, yakni sore hari. Selebihnya pemain lebih banyak menghabiskan waktunya untuk istirahat mengingat waktu puasa yang lebih lama dibanding Indonesia.
Dari seluruh pemain yang berangkat, hanya Hariono yang masih berlatih terpisah. Pasalnya pemain Persib itu masih dalam masa pemulihan luka di kepalannya.
Ditanya mengenai strategi yang akan diusung, Rijsbergen belum bisa berkomentar banyak. "Soal itu lihat nanti saja," pungkas mantan pelatih PSM Makassar itu.
Persikabo Tak Lolos Level 1
Jurnal Bogor - PSSI mengumumkan 34 klub sebagai calon peserta kompetisi Liga Profesional Level 1 musim 2011-2012 setelah melewati proses verifikasi yang dilakukan tim asistensi assesment Liga Profesional PSSI. Sedangkan klub kebanggaan warga Kabupaten Bogor, Persikabo tak lolos verifikasi untuk level 1 sehingga Laskar Padjajaran hanya menghuni level 2. Sebanyak 34 klub yang mengikuti kompetisi Liga Profesional level 1 terdiri dari 18 klub ISL dan 14 klub yang telah diverifikasi kelayakan stadionnya oleh AFC dan PSSI. Saat ini, PSSI sudah menetapkan 34 klub calon peserta kompetisi Liga Profesional level 1.
Sedangkan bagi 2 klub dengan nilai kelaikan stadion terendah, akan langsung ke Kompetisi Liga Profesional level 2.
Ke-34 klub calon peserta Liga Profesional itu terdiri dari 18 klub Liga Super Indonesia dan 14 klub yang telah memiliki badan hukum PT. Untuk kompetisi level tertinggi ini dipastikan akan menggunakan format dua wilayah untuk kompetisi level 1, dimana masing-masing wilayah akan berisi 16 klub.
Menurut Ketua Komite Kompetisi PSSI Sihar Sitorus, Kamis (25/8), ada 34 klub yang dinominasikan untuk diverifikasi kelaikan stadionnya oleh AFC dan PSSI. “Dua klub yang nilai kelaikan stadionnya terendah akan langsung turun ke kompetisi liga profesional level 2,” katanya dilansir Antara, kemarin.
Sihar menambahkan, dalam proses verifikasi yang dilakukan tim asistensi assesment liga profesional PSSI ternyata tidak ada satu pun klub yang dapat memenuhi seluruh persyaratan klub profesional sesuai standar AFC.
“Ada lebih dari 10 klub profesional musim lalu (LSI) tidak memiliki laporan keuangan yang telah diaudit. Klub yang telah menyerahkan deposit partisipasi atau bank garansi kepada PSSI berasal bukan dari level LSI dan Divisi Utama, tapi justru dari divisi di bawahnya,” ujar dia.
Sementara Liga Profesional Level 2 akan dibagi menjadi empat grup, masing-masing berisi 12 klub per wilayah dengan total peserta 48 klub. Level ini pada akhirnya dibebaskan dari keharusan menyerahkan uang deposit. Artinya, bagi peserta level 2 nilai deposit partisipasinya ditiadakan setelah tak ada kesanggupan. Perubahan juga terjadi di level 1, dimana diturunkan dari Rp5 miliar menjadi Rp3 miliar.
Sedangkan bagi 2 klub dengan nilai kelaikan stadion terendah, akan langsung ke Kompetisi Liga Profesional level 2.
Ke-34 klub calon peserta Liga Profesional itu terdiri dari 18 klub Liga Super Indonesia dan 14 klub yang telah memiliki badan hukum PT. Untuk kompetisi level tertinggi ini dipastikan akan menggunakan format dua wilayah untuk kompetisi level 1, dimana masing-masing wilayah akan berisi 16 klub.
Menurut Ketua Komite Kompetisi PSSI Sihar Sitorus, Kamis (25/8), ada 34 klub yang dinominasikan untuk diverifikasi kelaikan stadionnya oleh AFC dan PSSI. “Dua klub yang nilai kelaikan stadionnya terendah akan langsung turun ke kompetisi liga profesional level 2,” katanya dilansir Antara, kemarin.
Sihar menambahkan, dalam proses verifikasi yang dilakukan tim asistensi assesment liga profesional PSSI ternyata tidak ada satu pun klub yang dapat memenuhi seluruh persyaratan klub profesional sesuai standar AFC.
“Ada lebih dari 10 klub profesional musim lalu (LSI) tidak memiliki laporan keuangan yang telah diaudit. Klub yang telah menyerahkan deposit partisipasi atau bank garansi kepada PSSI berasal bukan dari level LSI dan Divisi Utama, tapi justru dari divisi di bawahnya,” ujar dia.
Sementara Liga Profesional Level 2 akan dibagi menjadi empat grup, masing-masing berisi 12 klub per wilayah dengan total peserta 48 klub. Level ini pada akhirnya dibebaskan dari keharusan menyerahkan uang deposit. Artinya, bagi peserta level 2 nilai deposit partisipasinya ditiadakan setelah tak ada kesanggupan. Perubahan juga terjadi di level 1, dimana diturunkan dari Rp5 miliar menjadi Rp3 miliar.
Langganan:
Postingan (Atom)