Boladotnet - PSSI merilis 32 klub yang akan ikut berkompetisi di Liga Profesional atau klub bestatus level I dan 48 klub di level II. Dengan lubernya kuota yang ada di level I, PSSI akan menerapkan format dua wilayah untuk level I dan tiga wilayah untuk level II.
Keputusan format dua wilayah PSSI itu sangat disayangkan oleh beberapa klub yang musim lalu bermain di kasta tertinggi sepakbola nasional, Liga Super Indonesia (ISL). Salah satunya Persija Jakarta. Ketua Umum (Ketum) Persija, Ferry Paulus, mengungkapkan jika pihaknya tidak yakin bahwa AFC akan memberi jatah Indonesia untuk berlaga di ajang Liga Champions Asia (LCA) atau Piala AFC.
"Mungkin bisa dibilang sebuah kemunduran. Sebab, format yang ada sudah benar dan ada dalam statuta dan telah disetujui FIFA dan AFC. Dengan format seperti ini, saya tidak yakin jika AFC memberikan jatah Indonesia untuk berlaga di Liga Champions Asia dan Piala AFC," ungkap Ferry, kepada Bola.net, Kamis (25/8).
Sama dengan Ferry, manajer Pelita Jaya Karawang, Lalu Mara Satria Wangsa, menilai jika kompetisi di Indonesia kembali ke titik nol. Alasan yang diungkapkannya, sangat disayangkan jika hal-hal yang sudah baik sebelumnya harus dirombak total.
"Dengan luas geografis Indonesia, memang pembagian dua wilayah jadi satu hal yang harus diambil. Tapi, apa memang harus seperti itu? Karena menurut saya kompetisi kita sudah baik, walau harus ada perbaikan di sana-sini," papar Lalu Mara.
Tidak hanya menjadi kemunduran, format dua wilayah juga membuat suatu kompetisi menjadi tidak menarik dan tidak kompetitif. Setidaknya, hal itulah yang disampaikan kubu Sriwijaya FC (SFC) lewat direktur tehnik PT. Sriwijaya Optimis Mandiri (SOM), Hendri Zaenudin.
"Kompetisi menjadi mundur. Bagaimana mungkin kita kembali menggunakan format kompetisi yang seperti itu lagi. Kondisi ini membuat kita sama-sama mengucapkan selamat tinggal pada industrialisasi sepakbola. Karena perubahan ini, saya pastikan kompetisi tidak kompetitif," Hendri.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar