Radar Bogor - Teknik dan fisik saja tidak cukup bagi Headcoach Suimin Diharja untuk menentukan skuad Laskar Pajajaran. Mental juga menjadi salah satu faktor bagi Pelatih Kampung (sebutan Suimin Diharja, red) untuk memilih pemain.
Ya, baginya, fisik dan teknik jika tidak didukung dengan mental yang kuat, menjadi salah satu faktor kehancuran sebuah tim. Maka dari itu, selain teknik dan fisik, mental juga harus dimiliki pesepakbola.
¨Saya tak mau merekrut pemain yang hanya mengandalkan fisik dan teknik. Sementara mental bertandingnya lemah. Saya hanya akan merekomendasikan para pemain yang siap tempur. Karena kalau pemain yang bernyali kecil hasilnya tak bagus,” ujar Suimin Diharja kepada Radar Bogor.
Menurut dia, jajaran pelatih juga tidak akan merekomendasikan pemain berlevel bintang tapi bermental tempe, sebab kepopuleran pesepakbola tidak akan mengangkat prestasi sebuah tim. “Pemain yang akan direkomendasikan kepada jajaran direksi Persikabo adalah yang berjiwa petarung,” tegas Suimin lagi.
Dalam kesempatan berbeda, pengamat sepakbola, Yakub Habe mengaku optimis kalau Persikabo musim ini akan lebih punya karakter bertanding yang ngotot.
“Walau Persikabo musim lalu tidak gereget, saya yakin Suimin akan membangkitkan mental dan motivasi bertanding para pemain Persikabo untuk meraih kemenangan tandang dan kandang,” pungkas Yakub.
Sementara itu, dalam sesi latihan di Jakarta Japan Club (JJC) Sentul, mantan bomber Persisam, Choi Dong Soo tak terlihat sama sekali di lapangan. Hal tersebut disinyalir karena PSSI masih plin-plan menggunakan format kompetisi.
“Sepertinya Choi sudah melihat berita mengenai format kompetisi PSSI yang belum jelas, jadi dia malas hadir di sini. Tapi yang jelas kita sudah tahu kualitasnya, mau tidaknya ia bergabung itu tergantung Choi,” jelasnya.
Dalam latihan serta seleksi asing perdana tersebut diikuti 36 pemain. Di antaranya, Kahudi Wahyu, Bona Simanjuntak, Cyril Tchana, Mulyani, Tugihadi (mantan stoper Batavia Union), Patricio Jimenez (eks PSIS Semarang), dan Etogo dari Manado United.
Selasa, 20 September 2011
Zaenal Arief Ikut Seleksi Persiba
Paserbumi - Mantan Bomber Timnas di piala Asia 2007, Zeanal arief, Senin (19/9) sore secara mengejutkan ikut seleksi pemain Persiba. Bersama pemain seleksi lainnya, baik asing maupun lokal, mantan striker Persib Bandung tersebut, bersemangat mengikuti instruksi asisten pelatih Sajuri Syahid. Ditengah upaya mencari penyerang utama di lini depan Persiba, kedatangan Zaenal Arief tentu menjadi opsi lain bagi M Basri.
Ditemui sebelum latihan, M Basri memang menginginkan pemain berkelas yang mengikuti seleksi. “Setidaknya mereka tahu diri sebelum disini, Persiba-kan levelnya Liga Super,” ungkap sang Allenatore.
Selain Zaenal Arief, legiun asing seperti Eduardo Bizarro (stopper), Han Sang Min (gelandang), Peng Fei Zhu (stopper) maupun Yi Da Wong (striker) turut mengadu peruntungan di Stadion Sultan Agung.
Ditemui sebelum latihan, M Basri memang menginginkan pemain berkelas yang mengikuti seleksi. “Setidaknya mereka tahu diri sebelum disini, Persiba-kan levelnya Liga Super,” ungkap sang Allenatore.
Selain Zaenal Arief, legiun asing seperti Eduardo Bizarro (stopper), Han Sang Min (gelandang), Peng Fei Zhu (stopper) maupun Yi Da Wong (striker) turut mengadu peruntungan di Stadion Sultan Agung.
Tak Ada Alasan Tolak Persikabo
Jurnal Bogor - Manajemen Persikabo Kabupaten Bogor masih yakin dapat masuk kasta tertinggi Liga Indonesia musim ini. PSSI tak memiliki alasan menolak Laskar Pajajaran setelah tim ini memenuhi semua persyaratan, mulai dari uang jaminan hingga ketersediaan stadion. “Persikabo termasuk tiga tim yang menyerahkan uang jaminan ke PSSI bersama Pro Duta dan Mojokerto Putro. Sedangkan klub lainnya tak sanggup,” ujar Direktur Umum Persikabo Rudi Ferdian.
Kalau memang Stadion Persikabo masih dipersoalkan, Rudi menegaskan mulai telah dilakukan perombakan dimana perbaikan rumput dan pembuatan lorong pemain yang tak langsung ke lapangan. “Jadi dimana letak tidak layaknya?,” tegas Rudi.
Persikabo juga memiliki pendukung fanatiknya, Kabomania hingga banyak pemain saat seleksi Persikabo dibuka berduyun-du-yun melamar. Namun perkembangan terakhir yang terjadi di PSSI, Persikabo mengaku aneh dengan format kompetisi yang berubah-ubah, semula dibuat dua wilayah (32 tim) dan diumumkan kembali jadi satu wilayah (18 tim). PSSI pun masih melakukan verifikasi ulang. “Keputusan ini juga memicu kontroversi baru. Tapi bagi Persikabo asal masuk kasta tertinggi tak masalah,” ungkap Rudi, kontraktor yang akrab dipanggil Rudi Bule itu.
Sementara latihan perdana Persikabo di Jakarta Japan Club (JJC) Sentul, Babakan Madang, Senin (19/9), tertunda karena hujan lebat yang mengguyur lapangan. Saat para pemain turun dari bus, latihan yang sedianya dilaksanakan pukul 15.00 WIB terpaksa belum bisa dimulai akibat hujan dan petir.
Sementara pemain yang mengikuti latihan adalah mereka yang lolos dari tahapan seleksi pertama. Suimin mengatakan, semua pemain yang lolos belum tentu akan mengisi skuad Persikabo musim ini. “Abang tidak akan mengakomodir semuanya, pasti akan ada penciutan pemain (lagi). Kita lihat saja pada latihan. Jika tidak memenuhi kriteria, pemain tersebut tidak akan terpilih,” ujar pelatih Suimin Diharja.
Kalau memang Stadion Persikabo masih dipersoalkan, Rudi menegaskan mulai telah dilakukan perombakan dimana perbaikan rumput dan pembuatan lorong pemain yang tak langsung ke lapangan. “Jadi dimana letak tidak layaknya?,” tegas Rudi.
Persikabo juga memiliki pendukung fanatiknya, Kabomania hingga banyak pemain saat seleksi Persikabo dibuka berduyun-du-yun melamar. Namun perkembangan terakhir yang terjadi di PSSI, Persikabo mengaku aneh dengan format kompetisi yang berubah-ubah, semula dibuat dua wilayah (32 tim) dan diumumkan kembali jadi satu wilayah (18 tim). PSSI pun masih melakukan verifikasi ulang. “Keputusan ini juga memicu kontroversi baru. Tapi bagi Persikabo asal masuk kasta tertinggi tak masalah,” ungkap Rudi, kontraktor yang akrab dipanggil Rudi Bule itu.
Sementara latihan perdana Persikabo di Jakarta Japan Club (JJC) Sentul, Babakan Madang, Senin (19/9), tertunda karena hujan lebat yang mengguyur lapangan. Saat para pemain turun dari bus, latihan yang sedianya dilaksanakan pukul 15.00 WIB terpaksa belum bisa dimulai akibat hujan dan petir.
Sementara pemain yang mengikuti latihan adalah mereka yang lolos dari tahapan seleksi pertama. Suimin mengatakan, semua pemain yang lolos belum tentu akan mengisi skuad Persikabo musim ini. “Abang tidak akan mengakomodir semuanya, pasti akan ada penciutan pemain (lagi). Kita lihat saja pada latihan. Jika tidak memenuhi kriteria, pemain tersebut tidak akan terpilih,” ujar pelatih Suimin Diharja.
Kubu Maulana Puji RY
Jurnal Bogor - Pendukung ketua terpilih Maulana Alamsyah angkat bicara soal ketidakpuasan Kelompok 25, pendukung Ridwan Ardiwinata. Musyawarah Cabang (Muscab) PSSI Kabupaten Bogor dianggap telah berlangsung fair dan tak ada intervensi dari Bupati Rachmat Yasin. “Saya yakin kalau jagoan RY akan terpilih 100 persen kok, dan tak akan kalah,” ujar Roby Risakotta.
Mantan pemain Persikabo itu justeru mengaku senang karena RY seperti melepas Muscab agar memilih sesuai kehendak peserta Muscab. Karena jika calon RY maju, semua peserta akan memilihnya secara aklamasi. “Jangan bawa-bawa nama RY. Kami para mantan hanya ingin ada pembaharuan di tubuh PSSI,” kata dia.
Maulana Alamsyah atau yang dikenal Haji Edi, menurut Roby adalah orang yang tepat. Pengusaha muda asal Citeureup itu bakal membantu mengembangkan dunia sepakbola termasuk memberikan kesejahteraan terhadap insan olahraga.
Selama ini apresiasi terhadap para mantan pemain tidak terlihat. “Setelah Pak Haji Edi bekerja semua programnya bakal dijalankan. Jadi kenapa tidak kita dukung sama-sama,” tandas Roby.
Dia menegaskan, pada Muscab tersebut semua para mantan tidak menerima sinyal-sinyal kalau RY menurunkan jagoannya. “Atau barangkali apakah wartawan olahraga juga terperhatikan selama ini? Kami para mantan sama sekali tak pernah dilibatkan,” tandas Roby.
Mantan pemain Persikabo itu justeru mengaku senang karena RY seperti melepas Muscab agar memilih sesuai kehendak peserta Muscab. Karena jika calon RY maju, semua peserta akan memilihnya secara aklamasi. “Jangan bawa-bawa nama RY. Kami para mantan hanya ingin ada pembaharuan di tubuh PSSI,” kata dia.
Maulana Alamsyah atau yang dikenal Haji Edi, menurut Roby adalah orang yang tepat. Pengusaha muda asal Citeureup itu bakal membantu mengembangkan dunia sepakbola termasuk memberikan kesejahteraan terhadap insan olahraga.
Selama ini apresiasi terhadap para mantan pemain tidak terlihat. “Setelah Pak Haji Edi bekerja semua programnya bakal dijalankan. Jadi kenapa tidak kita dukung sama-sama,” tandas Roby.
Dia menegaskan, pada Muscab tersebut semua para mantan tidak menerima sinyal-sinyal kalau RY menurunkan jagoannya. “Atau barangkali apakah wartawan olahraga juga terperhatikan selama ini? Kami para mantan sama sekali tak pernah dilibatkan,” tandas Roby.
Langganan:
Postingan (Atom)