Pakuan Raya - Gonjang ganjing belum jelasnya format kompetisi PSSI yang akan bergulir pada tanggal 8 Oktober mendatang secara tidak langsung membuat resah semua pemain dan pengurus klub anggota PSSI. " Dua hari lalu saya baca PSSI akan melakukan format satu wilayah dengan nama kompetisi Liga Prima Indobnesia. Setelah berita itu muncul wacana yang memberitakan PSSI akan menggunakan format kompetisi satu wilayah dengan nama ISL lagi. Tidak jelasnya wacana Format kompetisi ini membingungkan publik bola di tanah air," ujar CEO Persikabo, H. Ruddy Ferdian kepada para wartawan kemarin petang.
Ruddy juga merasa bingung, karena belum lama ini PSSI mengumumkan Persikabo masuk nominasi tim yang akan berlaga dalam kancah Level I Liga Profesional.
Lebih jauh, tambah Ruddy, pihaknya tidak akan mengerti kalau tiba tiba ada keputusan baru dari PSSI yang bisa merubah peluang Persikabo tampil dalam kassta tertinggi dalam sepakbola nasional.
“Secara persyaratan, Persikabo sudah memenuhi semua aspek yang ditetapkan PSSI dan AFC terkait klub Profesional. Bahkan, saat ini kita terus melakukan pembenahan-pembenahan parasaran dan sarana di Stadion Persikabo. Saya dan masyarakat bola di Kabupaten Bogor akan merasa tidak habis pikir kalau nantinya PSSI tidak memasukan Persikabo ke Level I atau ISL. Saya berharap PSSI harus bersikap objektif. Karena prasarana yang ada di Persikabo ini jauh lebih baik dari stadion lain yang selama ini dipakai pertandingan kompetisi ISL," cetusnya.
Sementara itu, Ketua Komisi D DPRD Kabupaten Bogor, Sumarli mengaku mendukung kebijakan jajaran direksi Persikabo Bogor yang berjuang meloloskan Persikabo ke Level I atau kompetisi tertinggi dikancah nasional. Alasannya, Persikabo sudah memenuhi semua persyaratan yang ditetapkan AFC dan PSSI.
“Sebagai masyarakat Kabupaten Bogor, kami akan merasa bangga jika Persikabo masuk level I dan bisa tampil dalam tayangan televise terus. Makanya, kami dari jajaran wakil rakyat Kabupaten Bogor menginginkan Persikabo bisa tampil dalam kasta tertinggi. Tidak ada alasan bagi PSSI untuk tidak memasukan Persikabo dalam kasta tertinggi nasional. Mengingat masih banyak klub yang dinyatakan layak masuk level 1 tapi realitanya jauh dari harapan Profesional terutama dalam hal infrastruktur," ungkap Sumarli.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar