Kisruh Indonesian Premier League (IPL) belum beres, PT Liga Prima Indonesia Sportindo (LPIS) berancang-ancang untuk menghelat kompetisi Divisi Utama. Rencananya kickoff kompetisi level kedua tanah air itu diputar pada pekan kedua Desember. Kemarin PT LPIS melakukan managers meeting Divisi Utama di Hotel Kartika Chandra, Jakarta. Pertemuan dihadiri sekitar wakil 37 klub. Sayang, tidak semua level manajer klub yang datang. Ada yang diwakili bendahara, sekretaris, dan elemen klub lainnya.
Situasi di sekitar lokasi managers meeting berlangsung tegang. Sebab, PT LPIS menyewa puluhan petugas keamanan berwajah garang. ”Ini baru pertama sepanjang karir sepak bola saya menghadiri managers meeting yang suasana seperti perang begini. Apa sih maunya PSSI,” kata Freddy Muli, manager coach Gresik United, kepada Jawa Pos kemarin (9/11).
Menurut Freddy, tidak banyak yang bisa diperoleh dari managers meeting kemarin. Menurut mantan pelatih Persebaya dan Persidafon Dafonsoro itu, materi yang disampaikan oleh PT LPIS tidak jelas. Di antaranya, setiap klub diwajibkan minimal punya tiga pemian U-21. “Juga, dibahas soal saham-saham yang saya tidak jelas apa maunya. Mereka, sepertinya, tengah membicarakan bisnis. Bukan kompetisi sepak bola,” beber dia.
Head of Competition PT LPIS Hendriyana mengatakan, kompetisi Divisi Utama rencananya melibatkan 47 klub. Peserta dibagi dalam empat grup dengan mempertimbangkan, antara lain, kedekatan geografis. Menurut Hendriyana, kompetisi nanti dibagi dalam empat grup dengan sistem home and away. Juara setiap grup otomatis promosi ke kompetisi Indonesian Premier League (IPL) sekaligus berhak mengikuti babak semifinal Divisi Utama.
“Babak semifinal dan final nanti hanya untuk mencari siapa juara Divisi Utama musim ini. Sistemnya tetap home and away. Tapi, khusus final akan digelar di tempat netral,” ujar Hendriyana.
Soal pemain asing, PT LPIS memberikan batasan maksimal tiga orang dan mereka boleh dimainkan sekaligus asal ada dalam daftar susunan pemain. ”Registrasi personal tim, mulai pemain, pelatih, hingga ofisial kami buka mulai 9 November besok (kemarin, Red),” jelasnya.
Klub yang positif ikut kompetisi Divisi Utama harus mengisi formulir LP1 atau pernyataan kesediaan mengikuti kompetisi yang diselenggarakan PT LPIS. Formulir sudah harus diserahkan ke PT LPIS paling lambat Jumat (11/11) pukul 16.00 WIB.
Sementara itu, wakil Persebaya Divisi Utama (DU) mencak-mencak di arena managers meeting. Sebab, Persebaya merasa tidak diundang. Padahal, mereka merasa musim lalu berkompetisi di Divisi Utama. “Habitat kami kan di Divisi Utama. Kenapa kami tidak diundang,” cetus Wastimo Suheri, sekretaris Persebaya DU. “Kami tiga kali mencoba masuk ke ruang managers meeting. Tapi, tidak diperbolehkan oleh penjaga,? sambungnya.
(radarbogor)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar