Radar Bogor - Kebijakan manajemen Persikabo yang mengizinkan pemain ikut seleksi, membuat bingung pelatih Suimin Diharja. Dampaknya, hingga kini Pelatih Kampung (sebutan Suimin, red) itu belum menentukan skuad Laskar Pajajaran yang akan berlaga di Liga Profesional, Oktober mendatang.
Kebijakan manajemen tersebut sangat bertentangan dengan program seleksi dan latihan skuad Laskar Padjajaran. Pasalnya, Suimin telah menetapkan tidak ada lagi seleksi pemain. Akhirnya, pemain baru titipan manajemen pun terus berdatangan ikut seleksi.
“Saya belum menentukan pemain lokal yang bakal bergabung, sebab penambahan terus terjadi. Jadi, terpaksa jajaran pelatih memantau kemampuan fisik dan skill pesepakbola yang baru datang,” ujar Suimin saat ditemui Radar Bogor di Lapangan Jakarta Japan Club (JJC) Sentul, kemarin.
Selain itu, sambung dia, untuk mengantisipasi hal yang tak diinginkan, ia bakal menggunakan program rangking bagi seluruh pemain jelang penandatanganan kontrak 1 Oktober mendatang. “Saya kan punya rapor tentang kemampuan mereka, makanya akan saya rangkingkan semuanya. Mulai dari peringkat satu sampai empat,” jelas mantan arsitek Persijap Jepara ini
Menurut dia, kebijakan tersebut diambil untuk mengantisipasi jika terjadi deadlock saat negosiasi nilai kontrak antara pemain dan manajemen. Sehingga, jika pesepakbola rangking pertama gagal didapatkan, masih ada alternatif pilihan yakni peringkat kedua, tiga dan empat. “Siapa tahu kita gagal dapat yang pertama, kan kami masih punya pilihan lain. Walau kualitasnya di bawah yang pertama,” papar Suimin lagi.
Ia menambahkan, di tiap posisi terdapat empat pemain pelapis yang bakal diseleksi sebagai pilihan utama. Jadi, Persikabo akan memiliki pilar terbaik di segala lini. “Jadi di posisi kiper sampai penyerang masing-masing ada empat pelapis, nanti kita bandingkan dan yang terbaik akan diambil,” ucap dia.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar