Aksi ‘anti’ Nurdin Halid yang dilakukan ribuan suporter dari seluruh Indonesia di Stadion Gelora Bung Karno (GBK) semakin meluas. Puluhan Kabomania yang juga ‘anti’ Nurdin Halid, kemarin bergabung ke GBK.
Selain ‘anti’ Nurdin, para demonstran menuntut agar tim verifikasi data PSSI meninjau ulang pencoretan Jenderal Jorge Toisuta dan Arifin Panigoro dari bursa calon ketum baru.
Ketum Kabomania, Dicky Dompas mengatakan, keikutsertaan suporter Persikabo dalam aksi itu merupakan bentuk solidaritas terhadap pendukung sepakbola lain yang menginginkan revolusi dalam tubuh PSSI. Sebab, selama kepemimpinan Nurdin, persepakbolaan Indonesia tak ada kemajuan serta prestasi signifikan.
“Kami mau ada perubahan total dalam tubuh PSSI, karena Nurdin dan kroni-kroninya tak mampu mengangkat prestasi sepakbola tanah air. Malah membuat olahraga ini rusak dengan memasukkan unsur politis. Ya di samping itu, PSSI versi Nurdin sarat korupsi dan menerapkan sistem birokrasi semrawut,” jelasnya saat ditemui Radar Bogor, kemarin.
Menurut Dicky, jika PSSI tak mau mendengarkan suara 5.000 suporter di GBK terkait tuntutan tersebut, Kabomania akan mengerahkan seribu anggotanya untuk bergabung dengan para demonstran hingga tuntutan mereka dipenuhi.
“Pokoknya lihat saja nanti, bila PSSI tak memedulikan, kami akan kerahkan seribu massa. Kemungkinan kami juga akan menambah jumlah pendemo ke sana (GBK, red),” ancamnya.
Di samping itu, sambung dia, setibanya Rahmat Yasin (RY) dari Cirebon, Kabomania pun akan menghelat aksi damai di sekitar Sekretariat PSSI Kabupaten Bogor. “Ya setelah pak RY tiba, kami akan lakukan aksi damai menolak Nurdin,” pungkasnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar