Pakuan Raya - PSSI baru saja membuat langkah mengejutkan dengan membubarkan LSI dan kompetisi saingannya, Liga Primer Indonesia (LPI). Musim depan, PSSI akan membuat liga baru dengan peserta yang diseleksi ketat, seperti harus murni profesional dan tanpa biaya dari APBD. Klub, baik LPI maupun LSI, dipersilakan mendaftarkan ke PSSI untuk ikut kompetisi musim depan paling lambat 22 Agustus. Agar lolos verifikasi, klub harus memenuhi lima syarat, yaitu aspek legal, keuangan, infrastruktur, sumber daya manusia, dan sporting.
Keputusan tersebut disambut baik oleh klub-klub baru yang berlaga di kancah LPI, tak terkecuali Bogor Raya FC. Kepada Pakar, Chief Officer Operating (COO) Bogor Raya FC, Rhendie Arindra mengatakan bahwa Bogor Raya FC akan berusaha mewujudkan impian mereka untuk berlaga di kancah liga profesional. Rendi memastikan dari lima syarat yang diajukan PSSI untuk bisa lolos verifikasi, Bogor Raya sudah mengantongi empat syarat tersebut. Sedangkan, satu syarat yang belum dimiliki klub berkostum hitam-hitam ini, hanya berupa infrastruktur, karena selama ini mereka belum memiliki Stadion resmi untuk menggelar pertandingan.
"Kita tidak punya ranah untuk terjun ke liga amatir, untuk itu kita berusaha sebisa mungkin melengkapi syarat-syarat yang diajukan PSSI, meskipun hal tersebut memang tidak mudah untuk dilakukan," ucap Rendie yang dihubungi Pakar, via ponselnya kemarin.
Satu solusi yang saat ini juga tengah difikirkan Bogor Raya adalah melakukan penawaran kepada pihak Persikabo untuk melakukan merger dengan Bogor Raya. Hal tersebut bukanlah tanpa alasan. Jika melihat kondisi Persikabo saat ini, akan sangat sulit bagi klub berjuluk Laskar Pajajaran ini merangkak ke Liga Profesional. Apalagi, Persikabo masih belum mampu mandiri, karena masih menggunakan dana APBD.
"Dengan waktu yang serba mepet ini, saya rasa merger adalah opsi terbaik, jika Bogor ingin punya wakil di kompetisi liga profesional PSSI, penggabungan ini bisa kita lakukan 50 persen dengan melengkapi apa yang belum kita punya, " beber pengusaha muda ini.
Hingga saat ini, lanjut Rendi, pihak Bogor Raya memang belum membicarakan lebih lanjut mengenai wacana merger itu kepada Persikabo. Namun, pihaknya sudah melemparkan wacana itu kepada para petinggi Bogor Raya, hanya saja belum mendapatkan respon. Lalu, bagaimana jika Persikabo menolak untuk merger dengan Bogor Raya?
Mengenai hal tersebut, Rendi mengaku tak ambil pusing. Karena Bogor Raya masih memiliki solusi untuk menyiasati hal itu.
"Kalau Persikabo tak mau merger, kita masih punya banyak alternatif lain, sudah banyak klub-klub dari daerah lain menawari kita untuk merger, tapi alangkah lebih baik jika klub dari Bogor sendiri yang melakukan merger kepada kita," jelasnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar