Pakuan Raya - Aksi indisipliner yang dilakukan sejumlah pemain Persikabo dengan ikut tarkam di ajang Ade Ruhandi Cup mendapatkan sorotan tajam dari Komisi D DPRD Kabupaten Bogor yang ikut menyesalkan terjadinya tindakan yang melanggar kontrak antara pemain dengan manajemen Persikabo.
"Mereka harusnya profesional. Para pemain digaji dengan standar kemampuannya masing masing. Gaji mereka berasal dari uang rakyat Kabupaten Bogor. Kalau mereka indisipliner sama saja menghina rakyat Kabupaten Bogor. Saya merasa kecewa dengan pemain yang ikut tarkam tersebut. Tidak seharusnya hal ini terjadi, kalau memang ada komunikasi satu sama lain,"ujar Ketua Komisi D DPRD Kabupaten Bogor, Sumarli dengan nada kecewa.
Sumarli mengaku tidak mau tahu soal line up atau strategi pelatih untuk memasukan pemain dalam satu pertandingan. Namun, ia hanya menyesalkan kenapa para pemain yang terikat kontrak tersebut masih mau menghiantik kontraknya dengan manajemen Persikabo.
"Ingat Persikabo ini aset kebanggaan masyarakat Kabupaten Bogor. Kalau para pemain sudah tidak betah di Persikabo, silahkan para pemain pindah klub sesuai prosedur. Jangan sampai Persikabo yang dikorbankan. Melecehkan Persikabo sama artinya melecehkan 4 juta rakyat Kabupaten Bogor,"tegasnya.
Sementara itu, Ketua Harian Persikabo, Drs. Adang Suptandar, Ak mengecam prilaku negative para pemain Persikabo yang masih terlibat diajang tarkam. "Harus ada sanksi tegas dari pengurus soal masalah ini kepada para pelaku tarkam. Karena ini sudah melanggar aturan kontrak.Tidak ada alasan yang membenarkan soal tindakan para pemain yang terlibat dalam ajang tarkam ini. Mereka adalah pemain Profesional. Segala sesuatunyha sudah tertuang dalam kontrak antara hak dan kewajiban. Tidak ada istilah tidak pakaian, tidak masuk line up ataupun tidak punya uang. Saya berharap masalah ini terus diproses sesuai dengan aturan yang tertuang dalam kontrak,"ujar Adang Suptandar dengan berang.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar