Pakuan Raya - Banyaknya pemain lokal Persikabo mengambil jalan pintas dengan tampil dibeberapa ajang tarkam yang ada di Kabupaten Bogor membuat kecaman semua pengurus Persikabo. Karena mereka masih terikat kontrak dengan Laskar Pajajaran sampai beberapa bulan kedepan.
"Sangat konyol sekali kalau para pemain masih mau menerima tarkam disaat Persikabo menyisakan beberapa pertandingan lagi. Kalau memang kompetisi sudah selesai, terserah mereka mau tarkam sehari tiga kali juga. Asal mereka mau terima resiko kalau terjadi apa apa. Mereka tidak sayang sama dirinya sendiri," ujar Edison Hutahean kepada Pakar tadi malam
Ia menambahkan, seharusnya soal tarkam tidak perlu terjadi, kalau para pemain memang menghargai aturan kontrak dan sayang terhadap masa depannya sebagai pemain bola. " Saya heran, kenapa para pemain Profesional masih tergiur dengan tawaran tarkam. Lantas kalau mereka cedera diajang tarkam bagaimana? Siapa yang mau tanggung jawab kalau cederanya parah. Harusnya para pemain jangan terlalu silau dengan ajakan tarkam. Harusnya mereka sadar dan berpikir soal masa depan. Saya juga tidak bisa menyalahkan pelatih kalau pemain lokal jarang diturunkan. Karena itu hak pelatih. Pelatih lebih tahu soal masalah ini," ujar Edison lagi dengan tegas.
Lebih lanjut, kata Edison, hingga saat ini, ia belum bisa memberikan soal penjelasan soal sanksi tersebut. Karena pengurus Persikabo masih akan menunggu kedatangan Ketua Umum Persikabo Kabupaten Bogor, Drs. H. Rachmat Yasin, MM yang masih berada di luar Kota.
Sementara itu, Ketua Harian Persikabo, Drs. Adang Suptandar AK mengatakan, insiden tarkam yang dilakukan para pemain Persikabo tahun ini, harus dijadikan pelajaran semua pihak. Namun, ia tetap para pemain tersebut harus menerima sanksi tegas dari pengurus.
"Apapaun alasannya, yang namanya masih terikat kontrak tidak bisa ditolerir lagi. Para pemain melakukan tarkam sama saja mereka tidak sayang akan masa depannya," tukas Adang lagi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar