Radar Bogor - Nasib sial kembali menimpa klub asal Bogor. Setelah Bogor Raya FC dipermalukan Bintang Medan 0-4 pada Sabtu (16/4) lalu, kini giliran Persikabo yang dipecundangi tim debutan Pro Titan dengan skor 2-3, kemarin. Meski tampil di hadapan ribuan Kabomania, Laskar Kujang tak mampu menunjukkan permainan impresif.
Sejak kick off dimulai, tim besutan Maman Suryaman itu tak mampu menguasai jalannya pertandingan. Bahkan, Zaenal Arief dkk terlihat tidak memiliki semangat bertanding. Kontan saja di menit 28, bomber Pro Titan, Antonio Teles berhasil merobek gawang Sukirmanto usai memanfaatkan blunder Bahtiar.
Sebenarnya Laskar Pajajaran beberapa kali memiliki kesempatan untuk menyamakan kedudukan. Namun kiper Mukti Ali Raja yang tampil impresif mampu mementahkan gempuran Jibby Wuwungan. Skor 0-1 bertahan hingga turun minum.
Satu menit keluar dari ruang ganti, Antonio Teles kembali menambah keunggulan menjadi 0-2. Laskar Pajajaran berhasil memperkecil kedudukan menjadi 1-2 di menit 73 berkat aksi individu Ilham Hasan. Namun satu menit berselang, tim Pegasus -sebutan Pro Titan- kembali menambah gol lewat Tambun Naibaho. Persikabo mendapat hadiah penalti setelah Zaenal Arief dijatuhkan di kotak terlarang oleh Suyatno. Tapi nahas, Jibby Wuwungan yang bertindak sebagai eksekutor gagal menjalankan tugasnya dengan baik.
Memasuki injury time, sundulan Jibby Wuwungan yang memaksimalkan sepak pojok Cyril Tchana memperkecil defisit gol Persikabo. Hingga laga bubar, kemenangan tetap milik tim tamu.
Menanggapi kekalahan tersebut, Ketua Harian Persikabo, Ridwan Ardiwinata mengaku kecewa. “Saya kecewa dengan hasil ini, saya juga kasihan kepada Kabomania yang sudah memberikan dukungan total. Kan kasihan mereka sudah jauh-jauh datang. Tapi yang didukung malah mengecewakan,” ujarnya kepada Radar Bogor usai laga.
Menurut dia, sebenarnya pemain sudah bermain baik, tapi dewi fortuna belum berpihak. “Ya, anak-anak sudah bagus main, tapi mungkin keberuntungan belum ada di pihak kita,” tegas dia. Sementara itu, Headcoach Maman Suryaman menegaskan, meski bermain sebagai tuan rumah, anak asuhnya seolah bermain sebagai tim tamu. Apalagi kepemimpinan wasit yang dinilai berat sebelah.
“Kami bermain seperti tamu saja, ya karena terbawa irama permaianan. Ditambah wasit yang berat sebelah semakin membuat anak-anak main tidak benar,” ucap pria asal Bekasi itu.
Lebih lanjut Maman menegaskan, Laskar Pajajaran masih punya satu laga pamungkas pada Sabtu (30/4) mendatang. Maka itu, ia bakal mengevaluasi agar hal serupa tak terjadi lagi. “Saya akan evaluasi supaya tak kalah lagi, kekalahan ini memecahkan rekor tak pernah kalah di kandang,” singkatnya.Anehnya, dalam pertandingan tersebut tak terlihat sosok manajer, Mas’an Djajuli, yang selama ini dikenal loyal mendampingi Zaenal Arief cs bertanding.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar