Manajer Persikabo, Mas’an Djajuli mengkritik rasa kebersamaan pemain Persikabo yang kurang terasa saat berada di Mess Persikabo, Cibinong. Ia merasakan kehampaan itu karena melihat para punggawa Laskar Pajajaran lebih banyak menghabiskan waktunya di kamar, termasuk pada saat makan. Padahal, baginya waktu makan adalah saat yang pas untuk bercengkrama satu sama lain dan merasa lebih dekat, serta meningkatkan jiwa korsa dalam tim.
“Mereka harus bisa lebih dekat satu sama lain secara psikologis. Agar komunikasi pada saat di lapangan lebih baik lagi. Tampaknya sepele, hanya makan bersama. Tapi sebenarnya dampak dari kebersamaan itu akan terasa sangat signifikan. Kalau sekarang kan pemain setelah ngambil nasi, langsung dibawa ke kamar dan makan di kamar,” paparnya di hadapan pemain Persikabo, usai melongok uji coba melawan Karadenan FC, kemarin.
Pemain mengeluhkan kurangnya ketersediaan kursi di ruang makan, membuat mereka lebih memilih untuk mengasingkan diri di kamarnya masing-masing. Untuk itu, Mas’an sengaja mendatangkan 25 kursi tambahan untuk mencukupi kebutuhan pemain.
“Saya sudah menambah kursi, di mess sesuai dengan jumlah pemain. Jadi sekarang bisa makan bersama. Mudah-mudahan mala mini (tadi malam red.) sudah bisa terwujud. Setiap kali away kita bisa makan bersama di suatu ruangan, kenapa di rumah sendiri malah sulit untuk bertemu di meja makan? Saya juga berencana melengkapi ruang makan dengan televisi, jadi ada daya tarik bagi mereka untuk bergabung saat makan,” urainya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar