Anjloknya prestasi tim sepakbola kebanggaan masyarakat Kabupaten Bogor pada kompetisi Divisi Utama Ligina tahun ini mulai mendapatkan sorotan dari elemen elemen pemerhati sepakbola di Kabupaten Bogor. Apalagi, Persikabo saat ini hanya menempati peringkat ke 10 klasmen sementara wilayah barat dengan 9 poin.
“Saya tidak mengerti, kenapa Persikabo tahun ini seperti kurang gereget dari awal. Padahal, setahu saya Ketua Umum Persikabo begitu antusias dan jor joran dalam pembelian pemain. Beberapa pemain sepertinya sudah tidak punya motivasi untuk memberikan yang terbaik bagi Persikabo dan dunia sepakbola Kabupaten Bogor. Mumpung belum terlambat dan ada jeda putaran kedua. Pengurus atau Ketua Umum Persikabo harus melakukan evaluasi kepada para pemain yang ada. Kalau memang ada pemain yang sudah tidak loyal. Lebih baik pada putaran kedua, manajemen dan pengurus membeli lagi pemain baru dan mencoret para pemain yang sudah dianggap tidak mampu mendongkrak prestasi Persikabo,” ujar Arif Rahman, mantan manajer tim tennis Kabupaten Bogor yang juga tercatat sebagai salah satu pejabat di DPKBD Kabupaten Bogor ini.
Arif menilai, sepertinya ada sesuatu yang kurang harmonis terjadi dalam tim Persikabo saat ini. Kondisi ini bisa terjadi pada saat mau menentukan pemain pemain yang akan dikontrak.
“Saya juga merasa kaget ada beberapa pemain yang masuk skuad Persikabo tapi tidak didaftarkan ke BLI. Ini jelas mubazir banget dan ada apa sampa hal tersebut terjadi. Harusnya pada awal belanja pemain. Mungkin pelatih akan tahu pemain mana yang akan menempati posisi posisi kunci. Aneh masa ada pemain yang dikontrak tapi tidak didaftarkan ke BLI sebagai pemain Persikabo. Kenapa manajemen mendaftarkan pemain yang jelas jelas cedera seperti JP Boumsong. Saya berharap Ketua Umum Persikabo harus turun tangan langsung demi kebaikan prestasi dan citra Persikabo itu sendiri,” ujar Arif Rahman dengan tegas.
Sementara itu, Drs. M. Ridwan yang tercatat sebagai pengurus teras Persikabo dan masih aktif mendukung perjuangan para pemain Persikabo dalam partai kandang maupun tandang mengatakan, tidak ada jalan lain kalau memang tetap mematok Superliga, maka manajemen tim atau pengurus harus belanja pemain baru dan mencoret para pemain yang tidak bisa memberikan kontribusi yang banyak buat tim Persikabo. “Saya merasa prihatin dan sedih melihat daya juang pemain Persikabo. Selain itu, dua pemain asing yang ada di Persikabo juga layak untuk dicoret dalam tim. Saat main di Tangerang, Nanmi Hughes banyak sekali melakukan kesalahan. Bahkan, dua gol yang bersarang digawang Wawan Darmawan adalah bukti kesalahan dia,” tegas Ridwan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar