Pertandingan kompetisi Divisi Utama antara Persikabo melawan PSSB Bireuen sore tadi berlangsung menarik. Sejak peluit kick-off dibunyikan, kedua tim bermain ngotot dan tampak ingin mengendalikan permainan. Di menit awal pertandingan tersebut, tepatnya menit ke-6 pergerakan taktis Pepito Sanusie sempat mengancam pertahanan Bireuen. Selanjutnya berturut-turut pada menit ke-13 dan 14, berbalik Bireuen yang memberikan tekanan bagi PERSIKABO. Saat itu sepakan Irhamudin dari PSSB masih melebar di sisi gawang Agus Rohman.
Pada menit ke-25, kembali Mulyani dari Persikabo memperoleh kesempatan emas, dan masih juga gagal membuahkan gol. Hal ini kembali diulangnya pada menit ke-30 lewat heading yang cukup terarah. Terus menekan pertahanan lawan, Persikabo akhirnya memperoleh gol pertama di menit ke-40 melalui tendangan volley Cyril Emile Tchana. Pemain bernomor punggung 10 ini berhasil memanfaatkan kemelut di area pertahanan Bireuen. Skor 1-0 pada akhir babak pertama untuk keunggulan tim Laskar Padjadjaran.
Di babak kedua pertandingan kembali berlangsung dengan ketat dan menghasilkan tiga buah gol tambahan yang untuk skor 2-2 pada akhir pertandingan. Cyril kembali membuat Persikabo unggul pada menit ke-48 melalui titik penalti, dan kemudian Revaldi mencetak gol yang mengembalikan asa para pemain Bireuen di menit ke-75.
Berupaya mengejar ketertinggalan satu gol hingga menit ke-88, PSSB Bireuen akhirnya berhasil menyamakan kedudukan, dengan gol yang diciptakan oleh kapten kesebelasan Muarif melalui titik penalti. Proses terjadinya gol ini kemudian menimbulkan gelombang protes dari tim Persikabo. Bukan pada pelanggaran yang menyebabkan penalti, namun pada situasi dimana seharusnya bola fairplay kembali diberikan untuk tim Persikabo, malah berbalik dimanfaatkan menjadi peluang gol oleh PSSB Bireuen. Akhirnya Tugi Hadi pun terpaksa melakukan pencegahan yang melahirkan hadiah penalti tersebut bagi Bireuen.
Di akhir pertandingan, Suimin Diharja, Pelatih Persikabo mengungkapkan kekecewaannya atas kinerja wasit yang memimpin pertandingan. Hal ini terutama terkait proses gol kedua dari PSSB Bireuen. “Itu bola fair play. Itu tidak betul.” Ujarnya.
Abang, demikian ia biasa disapa, juga mempertanyakan keputusan dari PSSI yang kerap menugaskan wasit dengan kapasitas seperti pada pertandingan sore tadi. Hal ini juga diamini oleh Direktur Operasional Persikabo Rhendie Arindra, yang menyatakan bahwa timnya berencana untuk mengirim protes mengenai kepemimpinan wasit dan tim PSSB Bireuen yang tidak menghargai Fair Play. “Hal ini kami lakukan semata- mata untuk kemajuan sepakbola Indonesia.” Tegasnya.
Pada kesempatan terpisah, Pelatih PSSB Bireuen Bachtiar Juli, dalam press conference usai pertandingan, secara umum memandang baik pertandingan yang telah berlangsung. Tak lupa ia menyanjung kinerja para pemain mudanya yang terus mengalami perkembangan. “Sudah dua kali pertandingan away, mereka terus mengalami peningkatan,” ujarnya. Dicecar pertanyaan soal proses gol kedua yang mencerminkan tindakan tidak fair play tersebut, Bachtiar menyerahkan sepenuhnya hal tersebut kepada keputusan wasit yang memimpin pertandingan.
Sementara hadir dalam kesempatan tersebut selaku Manajer PSSB Bireuen, Darwis yang juga ketua kelompok suporter di Bireuen, Juang Mania, menyampaikan pujian tersendiri bagi para pendukung Persikabo. “Kabomania terus memberikan dukungan positif sepanjang pertandingan, dan juga tetap berlaku sportif apa pun hasil pertandingannya, “ katanya mengakhiri sesi jumpa pers kemarin sore tadi.
(ligaprima)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar