Bola Indo - Kepala Kepolisian RI (Kapolri) Jenderal Polisi Timur Pradopo mengakui jajaran kepolisian kecolongan dalam memeriksa penonton yang menyaksikan laga Indonesia versus Bahrain pada Kualifikasi Piala Dunia 2014 di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK),Selasa (6/9).
Akibatnya, petasan, api suar, dan kembang api bisa masuk ke stadion. Pertandingan Indonesia kontra Bahrain sempat dihentikan pada menit ke-75. Wasit asal Korea Selatan Lee Min-hu menilai, situasi tidak kondusif lagi setelah banyak penonton meledakkan dan melempar petasan serta api suar ke arah kerumunan.
“Ini bagian dari ketidaktelitian petugas. Memang, letusan yang terjadi sudah keterlaluan.Tapi nanti akan kami proses kalau memang sudah dilakukan penyidikan dan penyelidikan oleh Kapolda Metro Jaya,”tutur Timur sebelum menghadiri Sidang Kabinet Terbatas (Ratas) Bidang Politik,Hukum,dan Keamanan di Kantor Presiden,kemarin.
Saat menjamu Qatar pada 11 Oktober mendatang,Timur memastikan keamanan serta sistem pemeriksaan terhadap penonton akan diperketat.Kepolisian juga akan menggandeng kelompok-kelompok suporter untuk mencegah kekacauan seperti saat Indonesia menghadapi Bahrain.
“Ke depan lebih teliti.Pengamanan bukan hanya oleh petugas,melainkan masyarakat juga bagian dari pengamanan. Bukan hanya komunikasi (dengan suporter) kami juga punya program kemitraan,jadi kapolres kan sudah ada pembinaan di salah satu kelompok suporter,jadi itu bagian dari kemitraan.
Terkait empat orang yang sudah ditangkap karena diduga menyelundupkan petasan, Kapolri mengatakan semuanya masih dalam proses penyelidikan.“Semua proses sedang dalam penyelidikan,”ujar Timur.
Akibat banyaknya petasan yang dilempar dan diledakkan penonton ke arah kerumunan dan lapangan,membuat Presiden Susilo Bambang Yudhyono (SBY)yang menyaksikan kekalahan 0-2 Indonesia dari Bahrain kecewa. SBY lantas menegur Kapolri akibat insiden petasan itu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar