Pakuan Raya - Adanya wacana merger antara Bogor Raya FC dan Persikabo ditolak mentah mentah oleh Edison Hutahean , salah seorang pengurus Persikabo yang juga anggota DPRD Kabupaten Bogor dari Fraksi PDIP. Ia menilai wacana merger tersebut sama saja melecehkan harkat dan martabat 4 juta rakyat Kabupaten Bogor dan seolah-olah Persikabo atau masyarakat Kabupaten Bogor tidak punya duit.
"Tolong jangan lecehkan Persikabo. Kami masih sanggup membiayai dana Persikabo untuk ikut kompetisi Liga Profesional. Persikabo adalah darah daging aing , Persikabo adalah darah daging 4 juta rakyat Kabupaten Bogor.
Kami dan 4 juta rakyat Kabupaten Bogor merasa terhina dengan adanya wacana dan tawaran merger tersebut. Sepakbola Indonesia bukan milik segelintir oknum pengurus PSSI yang kebijakannya mulai berat sebelah," ujar Edison Hutahean dengan nada berang.
Lebih lanjut, kata Edison, Persikabo tetap akan ikut kompetisi Liga Profesional dengan nama Persikabo. Bahkan, Persikabo sejak tahun lalu sudah punya payung hokum dengan nama PT Persikabo. Disamping itu jajaran direksinya juga sudah ada. Namun, kata Edison, mungkin kalau memang ada beberapa pengurus yang memilih untuk melakukan merger, maka ia siap menentang dan siap menjadi lawan musuh-musuh yang Pro Merger itu.
" Saya akan berada paling depan dengan Kabomania dan anggota DPRD Kabupaten Bogor untuk menentang agar merger tidak terjadi. Klub-klub LPI itu tidak punya sejarah panjang dalam perjalanan sepakbola nasional ataupun daerahnya masing-masing. Lain halnya dengan klub Divisi III, II, I , Divisi Utama ataupun ISL yang memang sudah menjadi harga diri daerah masing masing. Kami dan beberapa klub anggota Divisi Utama, I, II, III dan ISL akan melayangkan sikap Mosi Tidak percaya kepada kepengurusan PSSI yang baru. Karena kepengurusan PSSI yang baru terkesan memaksakan kehendak untuk mengakomodir klub-klub LPI. Ini tidak benar dan melanggar statuta PSSI itu sendiri," beber Edison lagi.
Sementara itu beberapa pentolan Kabomania seperti Arif, Kemal Fasya, Imel, M. Yusuf Kiat, Herri, Agus Bhewok, Opick Chaguer, Dicky Dompas sangat setuju dengan pernyataan Edison Hutahean. Bahkan, Kabomania akan melakukan papatungan dan melakukan aksi simpatik kepada masyarakat bola di Kabupaten Bogor untuk membayar Deposit kepada PSSI sebagai persyaratan klub yang akan ikut kompetisi Liga Profesional. " Ketimbang melakukan merger, lebih baik kami turun ke jalan mencari dana penyelamatan Persikabo. Kami akan melakukan aksi simpatik ngecrek ke jalan jalan untuk mencari uang pendaftaran bagi Persikabo supaya tetap eksis tampil di Liga Profesional musim depan. Kami tahu saat ini pengurus Persikabo masih melihat situasi terbaik. Namun, mereka juga harus sadar dan mendengar saran -saran dari kami," ujar Arif dengan tegas.
Selain itu, kata beberapa pentolan Kabomania lainnya mengatakan, kalau pengurus Persikabo tetap memaksakan untuk melakukan merger, maka Kabomania akan melakukanm aksi protes keras kepada pengurus Persikabo. Bahkan, mereka akan memasang tenda unjuk rasa didepan Pendopo Bupati Bogor.
"Kami melihat Bupati Bogor masih pasif menyikapi masalah ini. Padahal, kalau mau jujur berapa persen suara Kabomania dan suara masyarakat bola di Kabupaten Bogor yang diberikan kepada beliau untuk menapaki tangga kekuasaan di Kabupaten Bogor. Harusnya Bupati mendengar suara kami sebagai perwakilan masyarakat bola Kabupaten Bogor ," ujar mereka secara tegas.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar