Pakuan Raya - Kongres Luar Biasa (KLB) sudah berlalu, Djohar Arifin terpilih sebagai ketua umum dan Farid Rahman menjadi Wakil Ketua Umum PSSI periode 2011-2015. Terpilihnya kedua orang yang mendapat dukungan penuh dari kelompok 78, sebelumnya mendukung pasangan Arifin Paniggoro dan George Toisutta ditanggapi serius Ketua Harian PSSI Pengurus Cabang (Pengcab) Kabupaten Bogor, Ridwan Ardiwinata.
Dia sangat berharap pasangan Djohar dan Farid mampu membawa gerbong PSSI lebih baik dari para pengurus sebelumnya. Terutama dalam mencari jalan keluar rencana tidak diperbolehkannya sebuah tim sepak bola profesional mendapat suntukan dana dari APBD.
"Rencana penyelenggaraan liga tanpa APBD belum bisa diaplikasikan. Dan Persikabo belum sanggup, terkecuali kalau ada seorang pengusaha yang memang perduli membiayai sebuah klub sepak bola, baru persoalannya bisa diatasi,"ujar manajer tim Persikabo U-18 kepada Pakar, Rabu (13/7).
Menurutnya, hal inilah yang menjadi persoalan utama saat ini. Sebab, jika rencana menggulirkan liga sepak bola tanpa APBD dipastikan akan banyak klub sepak bola yang gulung tikar, termasuk Persikabo. "Karena itu, kami sebagai pengurus PSSI di daerah sangat berharap ketua umum PSSI yang baru masih memberlakukan kebijakan lama yakni memperbolehkan sebuah klub mendapat subsidi dari APBD, meski tidak sepeuhnya,"tandasnya. Ridwan mengatakan, sebuah tim mendapat suntikan dari APBD sebetulnya sangat wajar. Terlebih uang tersebut sebelumnya merupakan uang masyarakat, dari partisipasi mereka membayar pajak.
"Masyarakat juga butuh hiburan. Saya perrnah mengadakan survey ke beberapa ,menanyakan boleh tidaknya uang APBD yang notabene didapat dari hasil pembayaran pajak mereka dipergunakan untuk membangun sebuah kulb sepak bola yang hebat. Masyarakata tidak ada yang keberatan,"tandasnya.
Karena itu, bila persoalan ini sudah dipecahkan, dirinya akan focus membentuk kepengurusan tim Persikabo yang saat ini tidak memiliki ketua umum paska Rachmat Yasin (RY) habis masa jabatannya.
"Ada dua program yang akan kita laksanakan setelah KLB selesai, yakni mengadakan Musyawarah Cabang (Muscab) dan evaluasi hasil kepengurusan Persikabo dan Pengcab PSSI sebelumnya. Yang pasti kita tidak berfikir neko-neko, kita hanya fokus menatap maaa depan Laskar Pajajaran," tandas ketua Bidang Prestasi KONI Kabupaten Bogor.
Apalagi, sambungnya, harus menanggapi rencana merger Persikabo dengan Bogor Raya FC atau sibuk menentukan pelatih dan pemain."Merger, itu wacana yang masih jauh yang belum tau kapan waktunya. Termasuk mencari siapa figur pelatih, bagaimana bisa berjalan kalau manajerial Persikabo belum terformat," tukasnya. Yang pasti, sambung Ridwan, kalaupun nanti pelaksanaan Muscab belum bisa digelar, tahapan awal yang akan dilakukan adalah evaluasi terhadap kinerja Pengcab PSSI kabupaten Bogor.
"Muscab sebetulnya harus sudah digelar, tapi pada saat itu mau digelar Pak Bupati sedang berada diluar negeri sehingga pelaksanaannya ditunda. Namun kalaupun nanti dilakukan, saya yakin sosok RY masih yang terdepan untuk kembali menahkodai Persikabo, karena tidak ada calon lain,"tandasnya.
Sebelumnya, Ketua Umum Persikabo, Rachmat Yasin (RY) mengatakan belum bisa berkomentar secara jauh terhadap persikabo menyambut musim kompetisi mendatang, terlebih wacana merger antara Persikabo dengan Bogor Raya FC.
"Saya belum tahu persis kebijakan pengurus PSSI yang baru,"ujar Bupati.
Yang ada dalam pikiran orang nomor satu di Kabupaten Bogor saat ini, Persikabo merupakan klub milik 4 juta rakyat yang tersebar di 40 kecamatan di Kabupaten Bogor. Hingga tidak mudah untuk mewujudkan wacana merger. Kecuali kalau memang ada aturan dari pengurus PSSI yang baru. Kalaupun terjadi merger pasti akan terkendala soal nama. Pasalnya, nama Persikabo sudah melegenda dan menjadi nama kebanggaan masyarakat Kabupaten Bogor," pungkas ketua DPW PPP Jabar.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar