Jurnal Bogor - Federasi Sepakbola Internasional (FIFA) memutuskan tidak akan menghukum PSSI meski gagal melaksanakan kongres 20 Mei lalu. Berita baik itu disampaikan Ketua Komite Normalisasi (KN), Agum Gumelar yang dihubungi melalui telepon selular kemarin (30/5).
Keputusan FIFA itu disampaikan saat Agum dan Djoko Driyono mengadakan pertemuan di Zurich, Swiss, Minggu (29/5). Agum menermui Direktur Pengembangan dan Keanggotaan, Thierry Regenass dan Frank van Hatum. Dalam kesempatan itu, FIFA menyatakan Indonesia diberi kesempatan untuk menggelar Kongres PSSI pada 30 Juni 2011.
Yang lebih menggembirakan lagi, Regenass dan Frank menjamin permasalahan Indonesia yang gagal menggelar Kongres PSSI, 20 Mei lalu, tidak akan dibawa ke sidang Exco FIFA.
“Saya dan Djoko Driyono diterima mereka mulai pukul 10.00 hingga 11.00 waktu setempat (18.00-19.00 WIB). Dan, saya merasa bersyukur karena FIFA memberikan satu kali lagi kesempatan bagi Indonesia untuk menggelar Kongres PSSI melalui KN,” kata Agum Gumelar.
Untuk menggelar Kongres PSSI, kata Agum, keduanya menegaskan agar pelaksanaan Kongres PSSI harus sesuai dengan aturan yang ditetapkan FIFA. “Tidak ada perubahan dalam pelaksanaan Kongres PSSI. Semua harus sesuai dengan aturan yang ditetapkan pada Kongres PSSI 20 Mei yang gagal,” tandasnya.
Selain memberikan satu kali kesempatan untuk menggelar Kongres PSSI, kata Agum, FIFA mengingatkan akan ada sanksi kepada Indonesia jika pelaksanaan Kongres PSSI 30 Juni 2011 itu mengalami kegagalan. Sanksi itu akan dikeluarkan FIFA tertanggal 1 Juli 2011.
“Harapan saya jangan lah kesempatan yang diberikan FIFA ini sampai diabaikan lagi. Dukungan semua pihak terkait sangat dibutuhkan dalam upaya menyelamatkan Indonesia dari sanksi,” tegas Agum Gumelar yang tidak menyebutkan berapa lama sanksi yang diberikan FIFA jika Kongres tersebut kembali mengalami kegagalan.
Agum menyatakan FIFA juga meminta kepastian pelaksanaan Liga Premir Indonesia (LPI) langsung dibawah kendali PSSI. “Permintaan ini akan langsung saya bicarakan dengan pengelola LPI setibanya di Indonesia,” jawab Agum.
Lebih jauh Agum menjelaskan, langkah mulus perjuangan KN dalam melepaskan Indonesia dari sanksi, tidak terlepas dari dukungan berbagai pihak termasuk surat dukungan dari DPR-RI dan pendukung Aremania. “Saya berterima kasih kepada semua pihak termasuk seluruh anggota DPR-RI dan Aremania yang telah memberikan dukungan agar Indonesia terkena sanksi. Terus terang, dukungan ini sangat membantu perjuangan KN,” tandasnya.
Apakah FIFA memberikan dukungan terhadap KN untuk memberikan sanksi organisasi kepada pihak-pihak terkait yang menggagalkan Kongres PSSI lalu? “Ya, FIFA memang memberikan dukungan penuh KN untuk memberikan sanksi organisasi kepada mereka. Tetapi, saya akan melakukan evaluasi dulu sebelum menjatuhkan sanksi tersebut,” jawab mantan Ketua Umum KONI Pusat yang juga Ketua Dewan Kehormatan PSSI ini.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar