Sejatinya tiap elemen suporter pada klub sepakbola memang kerap menamakan kelompoknya dengan nama yang berbau klub yang didukungnya. Namun, ada juga kelompok suporter yang memberikan namanya komunitasnya dengan nama yang tidak berbau nama klubnya seperti Bonek (Persebaya) Viking (Persib) atau Panser Biru (PSIS). Menyikapi kondisi itulah, Rhendie Arindra tidak mau ikut campur tangan dalam membidani komunitas suporter Bogor Raya FC. Karena Rhendie menginginkan suporter Bogor Raya FC itu lahir secara alamiah dan tidak berada dalam satu payung manajemen Bogor Raya.
“Suporter memang sangat penting bagi dunia sepakbola. Bahkan, elemen supporter adalah pondasi kedua dalam sepakbola selain dari materi pemain. Makanya, saya akan serahkan kepada komunitas pendukung Bogor Raya saja untuk memberikan nama julukan komunitasnya. Saya juga sangat setuju dengan nama Boramania yang diusulkan Asep Syahmid Pangrango untuk nama komunitas supporter Bogor Raya FC. Apalagi, nama tersbut ada embel embel jargon Bora (Bogor Raya) ‘ ungkap Rhendie
Sementara itu, jajaran pengurus Kabomania seperti Dicky Dompas, Kemal Fasya, Arif, Sujiono mengaku sangat cocok dengan nama Boramania untuk julukan suporter Bogor Raya FC tersebut. “Kita setuju dengan nama Boramania. Bahkan, kita siap berganti baju kalau Bogor Raya main kita menggunakan atribut Bogor Raya FC. Selain itu, kita juga mendukung Asep Syahmid Pangrango untuk menjadi Presiden Boramania,” ujar Dicky Dompas dan beberapa pentolan suporter Kabomania lainnya.
Bahkan, kata Dicky dan Kemal, sebenarnya Asep Syahmid Pangrango juga lah yang memberikan nama dan julukan Kabomania. Selain itu, ia juga yang membidani kelahiran Kabomania pada awal awal.
“Awalnya komunitas suporter Persikabo adalah KFC ( Kabo Fans Club) namun atas ide dan usulan Asep Syahmid Pangrango nama itu dirubah menjadi Kabomania dan melekat sampai sekarang,” tukasnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar