Jumat, 27 April 2012
Hadapi PSBL Langsa, Jangan Terlena
Meskipun PSBL Langsa sedang dilanda masalah teknis. Persikabo wajib waspada saat menghadapi klub berjuluk ‘Elang Biru’ dalam laga lanjutan kompetisi Divisi Utama Liga Prima Indonesia di Stadion Langsa, Minggu (29/4). Apalagi motivasi Nanda Lubis dkk dipastikan bakal tersulut ketika tampil dihadapan supporter fanatik mereka Rigade untuk Kota Langsa (Brutal). Hal ini bisa dibuktikan ketika mereka secara perkasa menggunduli tamunya Persitara Jakarta Utara dengan skor telak 3-0 saat berlaga didepan publiknya sendiri, Minggu (15/5) lalu.
Artinya, meski anak asuh Amrustian belum menerima haknya selama tiga bulan, hal itu sama sekali tidak meruntuhkan semangat mereka saat harus berlaga dilapangan hijau. Apalagi saat putaran pertama lalu, Persikabo hanya menang tipis 1-0 melawan PSBL Langsa di kandang sendiri. Namun demikian, nada optimis diutarakan Pelatih Kepala Persikabo, Sumini Diharja. Ia yakin anak asuhnya mampu meredam tim tuan rumah.
“Abang sudah pelajari permainan PSBL Langsa. Mereka cenderung tampil agresif dan menyerang, namun mereka lemah saat menghadapi serangan balik dari lawan. Untuk itu, Persikabo butuh pemain yang memiliki mobilitas dan daya dobrak tinggi,” ujar Suimin Diharja kepada Pakar, Kamis (26/4). Sementara itu, Manajer Tim Persikabo, Budiharto berharap Persikabo mampu mencuri poin dalam laga krusial melawan dua klub Sumatera yakni menghadapi PSBL langsa dan PSSB BIreun (5/5) nanti. Karena peluang menembus babak delapan besar terbuka lebar jika Jibby Wuwungan Cs bisa melewatinya.
“Kita maunya menang. Minimal sekali menang dan seri, kalau kita bisa maksimalkan laga ini, peluang kita untuk lolos ke babak delapan besar semakin lebar. Kita mohon doanya saja dari masyarakat Kabupaten Bogor,”tandasnya.
Persikabo dijadwalkan akan tiba di Langsa, Jumat (27/5) hari ini. Sehingga masih ada kesempatan bagi mereka untuk menjajal lapangan sebelum berebut poin dengan M Azhar cs. (pakuan raya)
Pemain Persikabo Jadi Tamu Spesial
Memasuki tahun ke-empat (IV), perhelatan turnamen memperebutkan Piala Emas Rachmat Yasin (PERY) dipastikan lebih gemerlap dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Panitia pelaksana (panpel) rencananya bakal menghadirkan alumni PERY yang kini menghuni skuad Persikabo seperti Andi Sopian, Wawan Susilo, Imam Hombardo, Zidane, Haris dan beberapa pemain lainnya.
Mereka akan pamer teknik individu (juggling) bersama dengan para pemain junior dari Forum Komunikasi Sepabola Kabupaten Bogor (FKSSB), saat pembukaan yang akan digelar di Stadion Persikabo, Cibinong pada 10 Mei mendatang.
Kehadiran skuad Laskar Padjajaran dan Entreneidor Suimin Diharja diharapkan mampu menjadi motivasi para pemain yang akan berlaga di turnemen ini. Selain itu, kemeriahan turnamen ini juga akan semakin terlihat dengan defile-defile (parade) yang dipersiapkan masing-masing peserta. “Kehadiran pemain Persikabo ini bakal jadi motivasi tersendiri buat para pemain PERY. Banyak Pemain PERY musim lalu saat yang jadi pemain bintang Persikabo. biar peserta PERY tahun ini tahu dan mengikuti jejak mereka untuk jadi yang terbaik di Piala PERY ini,” tutur Ketua Panpel PERY IV, Edison Hutahean, kepada Pakar belum lama ini.
Selain tampil di acara pembuka, PERY IV juga sengaja melibatkan Headcoach Persikabo, Suimin Diharja untuk menjadi koordinator tim pemandu bakat. Ditunjuknya pelatih Persikabo Bogor itu merupakan terobosan PERY untuk mempermudah panpel mencari talenta pemain muda yang dibutuhkan Laskar Padjajaran pada kompetisi musim depan.
“Persikabo musim depan dipastikan akan lebih banyak menggunakan pemain lokal daripada impor pemain dari luar. Makanya, Kita sengaja melibatkan Pelatih Kepala Persikabo, Suimin Diharja yang tahu betul karakter permainan putra daerah Kabupaten Bogor,” ucap Humas PERY IV, Ronny Kusmaya dalam keterangan persnya, Kamis (26/4), kemarin.
Kehadiran Suimin Diharja dalam tim pemandu bakat diharapkan mampu mengangkat pemain lokal Kabupaten Bogor ke kompetisi Liga seperti yang sudah dilakukannya terhadap pemain muda yang menghuni skuad Persikabo musim ini.
Sudah bukan rahasia lagi, di bawah tangan dingin Suimin, karir beberapa putra daerah Bogor Persikabo musim ini terangkat. Bupati Bogor, Rachmat Yasin pun berharap, Suimin mampu meracik pemain masa depan asli putra daerah, lewat turnamen PERY ini, sehingga akan lahir Andi Sopian-Andi Sopian lainnya di Kabupaten Bogor.
(pakuan raya)
Screening PERY Diundur
Jadwal screening pemain turnamen sepakbola antarkecamatan memperebutkan Piala Emas Rachmat Yasin (PERY) IV/2012 direvisi. Semula direncanakan berlangsung 24-26 April, namun diubah menjadi 30 April hingga 1 Mei. Ketua Panitia PERY VI/2012 Edison Hutahean menjelaskan, alasan pengunduran jadwal karena masalah nonteknis. Panitia memberikan kesempatan kepada peserta untuk lebih mempersiapkan timnya. “Kami ingin memberatkan waktu kepada peserta untuk menambal sulam timnya. Peserta akan mendapatkan hak yang sama sehingga tak merasa diutamakan,” kata Edison dalam pertemuan panitia di salah satu rumah makan di Cibinong, kemarin.
Ia mengatakan, dalam screening pemain tahun ini, panitia tak diam di satu lokasi, tapi akan mendatangi 40 kecamatan untuk mendata pemain yang menjadi peserta. “Kalau tahun-tahun sebelumnya, peserta yang datang ke panitia di wilayah. Tapi tahun ini, panitia yang datang ke kecamatan,” kata Edison.
Anggota Komisi D DPRD Kabupaten Bogor itu mengatakan, dalam screening nanti, panitia meminta peserta untuk menyiapkan segala persyaratan administrasi. Di antaranya, fotokopi ijazah, KTP, KK dan akta. Selain itu, akan diminta pula dua album pemain yang berisi tiga lembar pasfoto terbaru ukuran 3 x 4 berwarna. “Satu tim hanya boleh mendaftarkan 18 sampai 30 pemain. Dan harus pemain asli kecamatan itu,” tegasnya.
Panitia akan memaksimalkan waktu dua minggu ini agar kompetisi berjalan lancar. “Saya akan buat pembukaan yang meriah, beda dari tahun lalu, intinya harus wah,” kata dia, tanpa bersedia menjelaskan gambaran acaranya.
Terpisah, Kecamatan Citeureup terus menyiapkan timnya dengan mencari pemain terbaik di wilayah tersebut. Tak hanya itu, persiapan administrasi juga terus digeber agar tak memunculkan masalah di kemudian hari.
“Sebelum panpel pusat memeriksa, kita lebih dulu melakukan screening agar seluruh persyaratan bisa lengkap,” ujar manajer tim Kecamatan Citeureup Amam Hamami kepada Radar Bogor, kemarin.
Amam menambahkan, ada 25 pemain yang lolos dalam seleksi dan turun di piala PERY kali ini. Mereka yakni, Fausal Fahri, Ihsan, Kiki, Deni, Awil, Wisnu, Aditya Pradana, Johan, Ibnu, Wenza, Fauzi, Rihan Praminto, Dede, Adam, Samsul, Rudi, Ruby Rizaldi, Maulana, Ai, Ikbal, Fajar, Rio, Irfan, Patek dan Bayu. “Mereka berlatih tiga hari sekali, dan setiap Jumat melakukan uji tanding. Kita sudah uji coba dengan tim Pelita Jaya junior dan ke depan lawan tim Paguyuban Korea,” jelasnya.
(radar bogor)
Kamis, 26 April 2012
Hadapi Tur Sumatera, Suimin Boyong 18 Pemain
Persikabo akan menentukan 18 pemain yang akan diboyong ke markas PSBL Langsa dan PSSB Bireun, pada lanjutan Kompetisi Divisi Utama, Liga Prima Indonesia Sportindo. Keputusan siapa saja yang ikut rombongan akan ditentukan pada latihan simulasi di Stadion Persikabo, Cibinong, Kamis (26/4). Jika tak ada aral melintang, skuad Laskar Pajajaran akan berangkat pada hari Jum’at (27/4) siang.
Pelatih Persikabo, Suimin Diharja mengatakan, dirinya akan memilih pemain secara selektif. Mantan pelatih Persijap Jepara ini menambahkan, para pemain yang mampu menjalankan strategi dengan baik akan menjadi pilihan utama.
“Pemain yang benar-benar siap pasti diikutsertakan pada tur Aceh Minggu ini. Kita akan melihat sejauhmana para pemain mampu menerapkan strategi yang saya berikan. Semuanya bisa terjawab setelah simulasi terakhir,” ujar Suimin kepada PAKAR, Rabu (25/4).
Persikabo dijadwalkan akan bertanding melawan PSBL Langsa di Stadion Langsa, Minggu (29/4) mendatang. Untuk meraih hasil maksimal, Suimin mengaku sudah menyiapkan taktik jitu. Salah satunya dengan memanfaatkan serangan balik cepat.
“Abang sudah pelajari permainan PSBL Langsa. Mereka cenderung tampil agresif dan menyerang. Namun, lemah saat menghadapi serangan balik dari lawan. Untuk itu, Persikabo butuh pemain yang memiliki mobilitas dan daya dobrak tinggi,” sambungnya.
Suimin menambahkan, serangan balik akan dirancang mulai dari pemain belakang dan diperkuat lini tengah. Kemudian diselesaikan penyerang tunggal di lini depan.
“Dari evaluasi pertandingan terakhir, penampilan lini belakang ke tengah bagus. Nah, sampai di depan pasti tak sesuai harapan. Makanya, Abang akan lihat nanti, kalau misalnya pemain depan termasuk pemain asing ini tidak juga ngerti teknik yang diinstruksikan, ya mending latihan saja di Bogor, atau sekalian dipulangkan saja,” tuturnya.
18 pemain yang nantinya terpilih diharapkan mampu memaksimalkan semua pertandingan. Target kemenangan pada dua pertandingan tandang harus dibawa pulang Persikabo untuk mengamankan posisi di klasemen.
Sementara itu, CEO Persikabo, Rhendie Arindra berharap, dua laga tandang nanti harus bisa dimaksimalkan. Karena, kunci lolos tidaknya Persikabo ke babak delapan besar, bisa dilihat dari hasil pertandingan ini.
“Saya harap Persikabo bisa menang di dua laga nanti. Atau minimal empat poin bisa kita bawa pulang. Selanjutnya, bisa memaksimalkan saat dijamu Persikota, dan laga kandang melawan PSLS Louksemawe,” ujar Rhendie.
(pakuanraya)
Senin, 16 April 2012
Persikabo Tumbangkan Pro Duta FC 1-0
Persikabo berhasil mengalahkan pimpinan klasemen sementara kompetisi Divisi Utama musim 2011-2012, Pro Duta FC, sore tadi di Stadion Persikabo, Cibinong, Bogor. Skor 1-0 menandai kemenangan penting yang diraih oleh skuad Laskar Padjajaran tersebut, dan membuat asa untuk menjadi juara kompetisi Divisi Utama kali ini tetap terjaga. Skuad Laskar Padjajaran, julukan Persikabo, memulai pertandingan dengan melakukan kick-off dari tengah lapangan dan segera mengambil inisiatif untuk menyerang. Setelah sempat mengancam lewat pergerakan Cyril Tchana, Persikabo menggebrak lewat gol dari Brima Pepito Sanusie di menit ke-2 yang memanfaatkan umpan lambung Novianto. Kontrol bola yang gemilang dari Pepito sebelum menghujamkan tendangan ke gawang Yuda Hananta, menghantarnya menciptakan gol ke-3 di musim ini.
Selanjutnya Pro Duta FC mencoba untuk memberikan respon terhadap gol cepat Persikabo di menit ke-3 tadi. Dua kali Pro Duta FC mendapatkan peluangnya di menit ke-8 dan 14. Namun kesemuanya masih melambung di atas mistar gawang Agus Rohman dari Persikabo.
Pada menit ke-22 terjadi benturan kepala antara Brima Pepito dan Fransisco Javiar dari Pro Duta FC. Setelah mendapatkan perawatan dari tim medisnya, Fransisco Javiar Peres yang mengenakan nomor punggung 6 ini, kembali merumput dengan bebat di kepalanya.
Babak pertama berlanjut dengan kedua tim saling berusaha mengendalikan permainan. Variasi serangan silih berganti diperagakan oleh Persikabo maupun Pro Duta FC. Namun belum ada satu pun yang membuahkan gol. Skor di 45 menit babak yang pertama ini tetap 1-0 untuk keunggulan Persikabo.
Memasuki pertandingan di babak kedua, Pro Duta FC mencoba untuk mengubah skema permainan dengan mengganti gelandang Safrial Irfandi dan memasukkan Irvin Museng pada posisi pemain depan. Tempo permainan pun menjadi semakin tinggi dengan kedua tim kembali bergantian menyerang.
Berkali-kali Pro Duta FC mencoba untuk membalas ketertinggalan gol-nya dan berhasil menciptakan peluang. Namun kesemuanya hanya berujung pada sepakan pojok atau tendangan yang melebar di sisi gawang.
Memasuki masa injury time di menit ke-93, Pro Duta FC mendapatkan peluang terakhir melalui tendangan bebas dari luar kotak penalti lawan. Umpan lambung yang langsung dikirim ke jantung pertahanan Persikabo disambut sundulan pemain bernomor punggung 30 dari Pro Duta, Antonio Soldevilla. Bola yang masuk ke jala gawang Agus Rohman sempat dirayakan oleh seluruh anggota tim Pro Duta FC.
Namun tidak berselang lama setelah konsultasi dengan asistennya, Wasit Eri Bastari menganulir gol tersebut dan memberi tendangan bebas untuk Persikabo. Antonio Soldevilla dinyatakan terlebih dahulu berada dalam posisi offside.
Tak pelak hal ini memicu protes keras dari kubu Pro Duta FC. Segenap pemain dan terutama manajer sekaligus pelatih Roberto Bianchi tampak tidak terima dengan keputusan wasit tadi hingga melancarkan protes yang cukup keras. Setelah tertunda beberapa saat, laga pun dilanjutkan kembali hingga berakhir 1-0 tetap untuk keunggulan Persikabo.
(divisi utama)
Selanjutnya Pro Duta FC mencoba untuk memberikan respon terhadap gol cepat Persikabo di menit ke-3 tadi. Dua kali Pro Duta FC mendapatkan peluangnya di menit ke-8 dan 14. Namun kesemuanya masih melambung di atas mistar gawang Agus Rohman dari Persikabo.
Pada menit ke-22 terjadi benturan kepala antara Brima Pepito dan Fransisco Javiar dari Pro Duta FC. Setelah mendapatkan perawatan dari tim medisnya, Fransisco Javiar Peres yang mengenakan nomor punggung 6 ini, kembali merumput dengan bebat di kepalanya.
Babak pertama berlanjut dengan kedua tim saling berusaha mengendalikan permainan. Variasi serangan silih berganti diperagakan oleh Persikabo maupun Pro Duta FC. Namun belum ada satu pun yang membuahkan gol. Skor di 45 menit babak yang pertama ini tetap 1-0 untuk keunggulan Persikabo.
Memasuki pertandingan di babak kedua, Pro Duta FC mencoba untuk mengubah skema permainan dengan mengganti gelandang Safrial Irfandi dan memasukkan Irvin Museng pada posisi pemain depan. Tempo permainan pun menjadi semakin tinggi dengan kedua tim kembali bergantian menyerang.
Berkali-kali Pro Duta FC mencoba untuk membalas ketertinggalan gol-nya dan berhasil menciptakan peluang. Namun kesemuanya hanya berujung pada sepakan pojok atau tendangan yang melebar di sisi gawang.
Memasuki masa injury time di menit ke-93, Pro Duta FC mendapatkan peluang terakhir melalui tendangan bebas dari luar kotak penalti lawan. Umpan lambung yang langsung dikirim ke jantung pertahanan Persikabo disambut sundulan pemain bernomor punggung 30 dari Pro Duta, Antonio Soldevilla. Bola yang masuk ke jala gawang Agus Rohman sempat dirayakan oleh seluruh anggota tim Pro Duta FC.
Namun tidak berselang lama setelah konsultasi dengan asistennya, Wasit Eri Bastari menganulir gol tersebut dan memberi tendangan bebas untuk Persikabo. Antonio Soldevilla dinyatakan terlebih dahulu berada dalam posisi offside.
Tak pelak hal ini memicu protes keras dari kubu Pro Duta FC. Segenap pemain dan terutama manajer sekaligus pelatih Roberto Bianchi tampak tidak terima dengan keputusan wasit tadi hingga melancarkan protes yang cukup keras. Setelah tertunda beberapa saat, laga pun dilanjutkan kembali hingga berakhir 1-0 tetap untuk keunggulan Persikabo.
(divisi utama)
Kagumi Andi Sopian
Statusnya sebagai pemain senior di Persikabo tak membuatnya menjaga jarak dengan pemain-pemain junior yang kini tengah dibina oleh Persikabo. Mantan penjaga gawang Bogor Raya ini justru bangga Laskar Pajajaran mampu menghasilkan pemain junior berkualitas seperti sekarang ini. Selain bangga, ternyata ayah dua orang anak ini juga mengaku kagum dengan salah satu pemain muda berbakat Persikabo, Andi Sopian. Menurutnya, Andi Sopian merupakan pemain berbakat yang mampu menjadi pemain bintang di masa depan.
“Masih muda, tapi kualitasnya sudah bisa mengimbangi pemain senior. Tinggal diasah pengalamannya saja, saya yakin dia bisa jadi pemain hebat suatu saat. Sebagai rekan sesama Persikabo tentu saya sangat mendukung kiprah Andi di sepakbola,” ujar Agus Rohman kepada Pakar, kemarin.
Lebih lanjut, Ia berharap Andi bisa konsisten dengan kemampuannya dan tetap rajin untuk mengasah kemampuannya supaya bisa mewujudkan impiannya sebagai pesepakbola papan atas.
(pakuan raya)
“Masih muda, tapi kualitasnya sudah bisa mengimbangi pemain senior. Tinggal diasah pengalamannya saja, saya yakin dia bisa jadi pemain hebat suatu saat. Sebagai rekan sesama Persikabo tentu saya sangat mendukung kiprah Andi di sepakbola,” ujar Agus Rohman kepada Pakar, kemarin.
Lebih lanjut, Ia berharap Andi bisa konsisten dengan kemampuannya dan tetap rajin untuk mengasah kemampuannya supaya bisa mewujudkan impiannya sebagai pesepakbola papan atas.
(pakuan raya)
Lagi-lagi Ulah Wasit
Kualitas wasit lagi-lagi jadi polemik di laga lanjutan kompetisi Divisi Utama Grup Barat, antara Persikabo kontra Pro Duta FC, Minggu (15/3), kemarin. Baik kubu Persikabo maupun kubu Pro Duta mengecam kualitas wasit yang menurut mereka jauh dari kata fair play.
Pelatih Kepala Pro Duta FC, Roberto Bianchi yang terlihat sangat kecewa dengan hasil pertandingan yang berakhir dengan skor 1-0 atas Persikabo ini tak kuasa menahan emosinya. Bahkan usai wasit, Eri Bastari memutuskan untuk menganulir gol Pro Duta di menit ke 93 yang dianggap Offside, mantan Entreneidor Batavia Union ini langsung masuk ke lapangan dan menghampiri sang wasit. Tak hanya Bianchi, para pemain dan beberapa official klub berjuluk ‘Kuda Pegasus’ ini pun mengikuti jejak manajer sekaligus pelatih Pro Duta itu.
“Saya tidak mau komentar terlalu banyak. Kalian semua bisa lihat sendiri bagaimana kualitas wasit. Kami sudah dirugikan enam poin di sepanjang kompetisi ini. Yang pertama saat kita bertandang ke PSLS Louksemawe, dan yang kedua sekarag ini,” ujar Bianchi pada sesi konferensi pers, kemarin.
Pria berkebangsaan Spanyol ini menyebut wasit sebagai mafia terbesar dari kompetisi sepakbola di Indonesia. Namun, hal tersebut sudah menjadi hal lumrah, dan tak seorang pun berani menindaklanjuti hal tersebut. Itu yang membuat sepakbola di Indonesia tak mengalami kemajuan dan jalan di tempat seperti sekarang ini.
“Wasit adalah mafia terbesar di kompetisi sepakbola, dan itu yang menghancurkan sepakbola di Indonesia. Misi saya disini adalah memajukan persepakbolaan di Indonesia, karena banyak potensi pesepakbola di Indonesia. Namun sayang, hal-hal seperti kualitas wasit ini yang menghancurkan kualitas sepakbola itu sendiri,” bebernya.
Mengenai pertandingan kemarin, Bianchi mengaku tak akan melaporkan hal tersebut kepada PSSI. Karena menurutnya, tidak akan berpengaruh pada hasil pertandingan.
“Tak ada gunanya, toh tidak didengarkan,” pungkasnya.
Hal senada juga diungkapkan Kepala Pelatih Persikabo, Suimin Diharja. Meskipun Persikabo berhasil menang di laga itu, Ia tetap menyebut kualitas wasit PSSI masih jauh dari kata berkualitas.
“Mungkin saya akan mengulangi kata-kata pada saat Persikabo berhadapan dengan Persikota beberapa waktu lalu. Kualitas wasit memang harus dibenahi kalau sepakbola Indonesia ingin maju,” tuturnya.
Mengenai kontroversi gol injury time Pro Duta, Abang panggilan Akrab Suimin, mengatakan bahwa gol tersebut memang berada di posisi offside, dan gol tersebut tercipta di menit dimana seharusnya pertandingan berakhir.
“Gol Pro Duta murni offside, tapi terlepas dari itu, tendangan tersebut terjadi di menit ke 94. Berarti yang harus dikoreksi adalah wasitnya,” pungkasnya.
(pakuan raya)
Pelatih Kepala Pro Duta FC, Roberto Bianchi yang terlihat sangat kecewa dengan hasil pertandingan yang berakhir dengan skor 1-0 atas Persikabo ini tak kuasa menahan emosinya. Bahkan usai wasit, Eri Bastari memutuskan untuk menganulir gol Pro Duta di menit ke 93 yang dianggap Offside, mantan Entreneidor Batavia Union ini langsung masuk ke lapangan dan menghampiri sang wasit. Tak hanya Bianchi, para pemain dan beberapa official klub berjuluk ‘Kuda Pegasus’ ini pun mengikuti jejak manajer sekaligus pelatih Pro Duta itu.
“Saya tidak mau komentar terlalu banyak. Kalian semua bisa lihat sendiri bagaimana kualitas wasit. Kami sudah dirugikan enam poin di sepanjang kompetisi ini. Yang pertama saat kita bertandang ke PSLS Louksemawe, dan yang kedua sekarag ini,” ujar Bianchi pada sesi konferensi pers, kemarin.
Pria berkebangsaan Spanyol ini menyebut wasit sebagai mafia terbesar dari kompetisi sepakbola di Indonesia. Namun, hal tersebut sudah menjadi hal lumrah, dan tak seorang pun berani menindaklanjuti hal tersebut. Itu yang membuat sepakbola di Indonesia tak mengalami kemajuan dan jalan di tempat seperti sekarang ini.
“Wasit adalah mafia terbesar di kompetisi sepakbola, dan itu yang menghancurkan sepakbola di Indonesia. Misi saya disini adalah memajukan persepakbolaan di Indonesia, karena banyak potensi pesepakbola di Indonesia. Namun sayang, hal-hal seperti kualitas wasit ini yang menghancurkan kualitas sepakbola itu sendiri,” bebernya.
Mengenai pertandingan kemarin, Bianchi mengaku tak akan melaporkan hal tersebut kepada PSSI. Karena menurutnya, tidak akan berpengaruh pada hasil pertandingan.
“Tak ada gunanya, toh tidak didengarkan,” pungkasnya.
Hal senada juga diungkapkan Kepala Pelatih Persikabo, Suimin Diharja. Meskipun Persikabo berhasil menang di laga itu, Ia tetap menyebut kualitas wasit PSSI masih jauh dari kata berkualitas.
“Mungkin saya akan mengulangi kata-kata pada saat Persikabo berhadapan dengan Persikota beberapa waktu lalu. Kualitas wasit memang harus dibenahi kalau sepakbola Indonesia ingin maju,” tuturnya.
Mengenai kontroversi gol injury time Pro Duta, Abang panggilan Akrab Suimin, mengatakan bahwa gol tersebut memang berada di posisi offside, dan gol tersebut tercipta di menit dimana seharusnya pertandingan berakhir.
“Gol Pro Duta murni offside, tapi terlepas dari itu, tendangan tersebut terjadi di menit ke 94. Berarti yang harus dikoreksi adalah wasitnya,” pungkasnya.
(pakuan raya)
Jumat, 13 April 2012
Persikabo Mesti Bisa Samai Persib
Skuad Persikabo menjadi saksi kebanggaan mulai dibangunnya Stadion Utama Kabupaten Bogor. Laskar Pajajaran hadir pada acara pemasangan tiang pancang di Pakansari, Cibinong, Kamis (12/4). Persikabo pun diharapkan bisa berlaga seperti Persib Bandung di kasta tertinggi tanah air. Tak hanya itu, momen dibangunnya stadion tersebut dapat memicu lahirnya pemain timnas. “Kuwait saja yang penduduknya 5 juta jiwa dapat memiliki timnas yang kiprahnya bisa dilihat dunia, apalagi Kabupaten Bogor pasti bisa melahirkan pemain ke timnas Indonesia dengan jumlah penduduk cukup banyak di Jabar (sensus pendukuk tahun lalu penduduknya 4,7 juta jiwa-red),” ujar Gubernur Jabar, Ahmad Heryawan usai acara pemasangan tiang pancang pertama.
Stadion Utama Kabupaten Bogor dengan dana Rp 300 miliar diakui Gubernur akan menjadi stadion termegah ketiga di Jawa Barat setelah Stadion Si Jalak Harupat yang digunakan Persikab Kabupaten Bandung dan Stadion Gede Bage, Persib Kota Bandung. “Setelah stadion terbangun, faktor ikutan lain pun bisa berkembang karena di area sini bisa dibangun pusat bisnis dan yang lainnya,” ungkap Heryawan.
Bupati Rachmat Yasin dengan harapan Gubernur seperti itu optimis Kabupaten Bogor yang merupakan salah satu daerah penyangga ibukota (buffer zone) dapat lebih berkembang lagi. Stadion diakuinya telah jadi kebutuhan untuk menunjang geliat dunia sepakbola Kabupaten Bogor. “Tentu Persikabo akan memiliki tempat tanding yang layak dan bisa berimbas kepada perbaikan prestasinya,” kata dia dimana Kabupaten Bogor juga telah memiliki Stadion Persikabo.
Sementara pelatih Persikabo, Suimin Diharja juga menilai dengan terbangunnya stadion berkelas, maka Persikabo pun nantinya dapat termotivasi lagi meraih prestasi terbaik. Suimin bersama manajemen kini sedang menjalankan program mengangkat potensi pemain lokal yang tak mustahil juga pada masa yang akan datang akan menghuni timnas Indonesia. “Abang sedang membangun pondasi pemain lokal dan Abang telah lihat banyak pemain berbakat disini,” kata dia.
“Kami juga bahkan yakin, Bupati yang gila bola telah memiliki visi jauh ke depan untuk membangun Kabupaten Bogor, khususnya di dunia sepakbola,” sambung Ketua Umum Pengcab PSSI, Maulana Alamsyah.
(jurnal bogor)
Stadion Utama Kabupaten Bogor dengan dana Rp 300 miliar diakui Gubernur akan menjadi stadion termegah ketiga di Jawa Barat setelah Stadion Si Jalak Harupat yang digunakan Persikab Kabupaten Bandung dan Stadion Gede Bage, Persib Kota Bandung. “Setelah stadion terbangun, faktor ikutan lain pun bisa berkembang karena di area sini bisa dibangun pusat bisnis dan yang lainnya,” ungkap Heryawan.
Bupati Rachmat Yasin dengan harapan Gubernur seperti itu optimis Kabupaten Bogor yang merupakan salah satu daerah penyangga ibukota (buffer zone) dapat lebih berkembang lagi. Stadion diakuinya telah jadi kebutuhan untuk menunjang geliat dunia sepakbola Kabupaten Bogor. “Tentu Persikabo akan memiliki tempat tanding yang layak dan bisa berimbas kepada perbaikan prestasinya,” kata dia dimana Kabupaten Bogor juga telah memiliki Stadion Persikabo.
Sementara pelatih Persikabo, Suimin Diharja juga menilai dengan terbangunnya stadion berkelas, maka Persikabo pun nantinya dapat termotivasi lagi meraih prestasi terbaik. Suimin bersama manajemen kini sedang menjalankan program mengangkat potensi pemain lokal yang tak mustahil juga pada masa yang akan datang akan menghuni timnas Indonesia. “Abang sedang membangun pondasi pemain lokal dan Abang telah lihat banyak pemain berbakat disini,” kata dia.
“Kami juga bahkan yakin, Bupati yang gila bola telah memiliki visi jauh ke depan untuk membangun Kabupaten Bogor, khususnya di dunia sepakbola,” sambung Ketua Umum Pengcab PSSI, Maulana Alamsyah.
(jurnal bogor)
Mu’Min dan Encek Bakal Absen Seminggu
Setelah sempat dirawat di RSUD Cibinong lantaran menderita luka serius akibat berbenturan dengan pemain Persiraja di laga leg pertama Piala Indonesia, Rabu (11/3) duo punggawa Persikabo, Mu’min dan Septian Suharlan (Encek) akhirnya diperbolehkan pulang. “Mereka sudah boleh pulang, tapi masih butuh istirahat, karena bagaimanapun benturan yang mereka alami cukup membuat kedua pemain ini trauma. Paling tidak mereka harus absen seminggu supaya bisa pulih betul,” tutur Dokter Tim Persikabo, kemarin.
Dikunjungi Pakar di kamarnya 110, Mu’min mengaku kondisinya sudah mulai membaik. Ia yang tak sadarkan diri usai berbenturan dengan pemain tengah Persiraja, Imral Usman di babak pertama hanya masih merasa sakit dibagian pelipisnya.
“Sudah mulai baikan kok. Aku juga nggak mau lama-lama di Rumah Sakit, mudah-mudahan bisa cepat latihan,”ujar Mu’min yang mengaku baru pertama kali dirawat di Rumah Sakit.
Sementara itu, Septian Suharlan yang berada di kamar berbeda dengan Mu’min juga merasakan hal yang sama. Meskipun masih belum pulih betul, Ia yang mengalami cidera di kepala setelah dijegal oleh pemain Perisaraja di babak kedua juga ingin segera bergabung bersama rekan-rekannya di Persikabo.
“Besok kalau sudah diizinkan saya ingin latihan,” ucapnya didepan Manajer Tim Persikabo, Budiharto dan Dokter Tim, Nurhakim Basuki.
(pakuan raya)
Dikunjungi Pakar di kamarnya 110, Mu’min mengaku kondisinya sudah mulai membaik. Ia yang tak sadarkan diri usai berbenturan dengan pemain tengah Persiraja, Imral Usman di babak pertama hanya masih merasa sakit dibagian pelipisnya.
“Sudah mulai baikan kok. Aku juga nggak mau lama-lama di Rumah Sakit, mudah-mudahan bisa cepat latihan,”ujar Mu’min yang mengaku baru pertama kali dirawat di Rumah Sakit.
Sementara itu, Septian Suharlan yang berada di kamar berbeda dengan Mu’min juga merasakan hal yang sama. Meskipun masih belum pulih betul, Ia yang mengalami cidera di kepala setelah dijegal oleh pemain Perisaraja di babak kedua juga ingin segera bergabung bersama rekan-rekannya di Persikabo.
“Besok kalau sudah diizinkan saya ingin latihan,” ucapnya didepan Manajer Tim Persikabo, Budiharto dan Dokter Tim, Nurhakim Basuki.
(pakuan raya)
Gubernur Tantang Laskar Padjajaran
Gubernur Jawa Barat, Achmad Heryawan menantang klub kebanggaan masyarakat Kabupaten Bogor, Persikabo untuk bisa unjuk gigi di pentas kompetisi tertinggi di Indonesia. Hal itu menyusul dibangunnnya Stadion Utama Kabupaten Bogor, yang tentunya akan diperuntukkan bagi Persikabo yang hingga saat ini masih berkutat di kompetisi Divisi Utama. Orang nomor satu di Jawa Barat ini mengatakan, jika melihat jumlah penduduk yang ada di Kabupaten Bogor, sebenarnya bukan hal yang mustahil untuk menciptakan sebuah klub sepakbola berkualitas yang mampu berkompetisi di kasta tertinggi di Indonesia.
“Dengan jumlah penduduk 4,7 Juta Jiwa, masa tidak bisa mencari pemain-pemain berkualitas yang mampu bermain di kompetisi tertinggi di Indonesia. Kuwait saja yang negara kecil bisa, kenapa Kabupaten Bogor tidak bisa, saya ingin lihat Persikabo bisa main di Liga Tertinggi di Indonesia mendampingi Persib,” tutur Ahcmad Heryawan ditemui wartawan usai meresmikan pembangunan Stadion Utama Kabupaten Bogor, Kamis (12/4), kemarin.
Gubernur yang rencananya akan maju kembali di bursa calon gubernur Jabar tahun depan ini menambahkan, dengan fasilitas Stadion Utama berstandar internasional yang dibangun untuk Persikabo dan masyarakat Kabupaten Bogor, Ia berharap klub berjuluk Laskar Pajajaran ini mampu membuktikan kemampuannya untuk bisa mendapatkan tiket promosi level satu di musim ini.
“Stadion Utama Kabupaten Bogor ini untuk siapa lagi kalau bukan untuk Persikabo. Saat ini Persikabo masih berada di kompetisi Divisi Utama, dan saya harap rampungnya pembangunan Stadion ini nantinya bisa dibarengi dengan naiknya Persikabo di Liga tertinggi di Indonesia,” tukasnya.
Disinggung mengenai tantangan Achmad Heryawan, Bupati Bogor, Rachmat Yasin yang juga merupakan Mantan Ketua Umum Persikabo, mengatakan dibangunnya Stadion Utama Kabupaten Bogor ini adalah wujud dukungan Pemkab terhadap Persikabo. Sama halnya dengan Gubernur Jawa Barat, Ia juga ingin Stadion tersebut nantinya bisa digunakan untuk menggelar kompetisi Level satu yang dihuni Persikabo.
“Stadion ini merupakan wujud nyata untuk Persikabo, Kalau tidak serius memajukan Persikabo untuk apa Stadion ini dibangun,” tuturnya.
Sementara itu, Kepala Pelatih Persikabo, Suimin Diharja mengaku senang dengan keberadaan Stadion yang akan dibangun tersebut. Ia berharap tantangan orang nomor satu Jawa Barat ini bisa diwujudkannya.
(pakuan raya)
“Dengan jumlah penduduk 4,7 Juta Jiwa, masa tidak bisa mencari pemain-pemain berkualitas yang mampu bermain di kompetisi tertinggi di Indonesia. Kuwait saja yang negara kecil bisa, kenapa Kabupaten Bogor tidak bisa, saya ingin lihat Persikabo bisa main di Liga Tertinggi di Indonesia mendampingi Persib,” tutur Ahcmad Heryawan ditemui wartawan usai meresmikan pembangunan Stadion Utama Kabupaten Bogor, Kamis (12/4), kemarin.
Gubernur yang rencananya akan maju kembali di bursa calon gubernur Jabar tahun depan ini menambahkan, dengan fasilitas Stadion Utama berstandar internasional yang dibangun untuk Persikabo dan masyarakat Kabupaten Bogor, Ia berharap klub berjuluk Laskar Pajajaran ini mampu membuktikan kemampuannya untuk bisa mendapatkan tiket promosi level satu di musim ini.
“Stadion Utama Kabupaten Bogor ini untuk siapa lagi kalau bukan untuk Persikabo. Saat ini Persikabo masih berada di kompetisi Divisi Utama, dan saya harap rampungnya pembangunan Stadion ini nantinya bisa dibarengi dengan naiknya Persikabo di Liga tertinggi di Indonesia,” tukasnya.
Disinggung mengenai tantangan Achmad Heryawan, Bupati Bogor, Rachmat Yasin yang juga merupakan Mantan Ketua Umum Persikabo, mengatakan dibangunnya Stadion Utama Kabupaten Bogor ini adalah wujud dukungan Pemkab terhadap Persikabo. Sama halnya dengan Gubernur Jawa Barat, Ia juga ingin Stadion tersebut nantinya bisa digunakan untuk menggelar kompetisi Level satu yang dihuni Persikabo.
“Stadion ini merupakan wujud nyata untuk Persikabo, Kalau tidak serius memajukan Persikabo untuk apa Stadion ini dibangun,” tuturnya.
Sementara itu, Kepala Pelatih Persikabo, Suimin Diharja mengaku senang dengan keberadaan Stadion yang akan dibangun tersebut. Ia berharap tantangan orang nomor satu Jawa Barat ini bisa diwujudkannya.
(pakuan raya)
Rabu, 11 April 2012
Bukan Ajang Balas Dendam
Kenangan pahit Persikabo bersama Persiraja di musim lalu harus dikubur dalam-dalam baik oleh tim Persikabo maupun supporter fanatiknya, Kabomania. Istilah darah dibayar darah yang sempat mencuat di laga tandang Persikabo ke markas Persiraja di putaran kedua musim lalu, tak boleh terulang kembali di Stadion Persikabo.
“Saya himbau kepada para supporter Kabomania yang nanti menyaksikan pertandingan Persikabo versus Persiraja untuk tidak berbuat anarkis. Lupakan kenangan pahit di musim lalu, dan jangan ada kata balas dendam, karena pastinya akan merugikan tim Persikabo itu sendiri,” ujar Ketua Umum Kabomania, M.Arif kepada Pakar, kemarin.
Pria yang kerap di sapa Ayah ini menambahkan, saat ini Persikabo hanya butuh dukungan dari para Kabomania untuk memompa semangat para punggawa supaya dapat meraih hasil maksimal di laga leg pertama babak kedua Turnamen Piala Indonesia hari ini.
“Bukan balas dendam secara fisik yang harus dilakukan saat ini, melainkan pembalasan berupa jumlah gol yang harus diciptakan skuad Persikabo supaya bisa lolos ke babak 16 besar. Skill dan teknik yang dimiliki pemain Persikabo ini tidaklah cukup, namun dukungan pemain ke-12 Persikabo menjadi peranan besar terciptanya sebuah kemenangan bagi Persikabo,” tambahnya
Melihat semakin minimnya dukungan Kabomania di laga kandang Persikabo, tentu cukup menjadi beban tersendiri bagi tim Persikabo baik itu pemain maupun pelatih Persikabo. Sejak awal, Pelatih Persikabo, Suimin Diharja selalu mengatakan, Persikabo sangat membutuhkan dukungan dari Kabomania yang dipercaya mampu menjadi daya gedor semangat pemain sekaligus ancaman bagi tim lawan.
Namun hingga menginjak laga ke 11 Persikabo di musim ini, Stadion Persikabo memang sudah tak lagi seangker musim lalu, yang selalu dipadati ribuan Kabomania, baik tribun Barat maupun Timur.
“Abang tak mau komentar banyak tentang Kabomania, tapi Abang hanya ingin mengatakan bahwa Persikabo bisa tumbuh besar karena Kabomania yang merupakan pemain ke 12, itu saja,” tuturnya belum lama ini.
Untuk itu, M.Arif selaku Ketum Kabomania berharap para Kabomania bisa kembali menghijaukan Stadion Persikabo di pertandingan nanti sore. Bukan karena ingin balas dendam, namun lebih kepada loyalitas Kabomania sebagai supporter setia Persikabo.
(pakuan raya)
“Saya himbau kepada para supporter Kabomania yang nanti menyaksikan pertandingan Persikabo versus Persiraja untuk tidak berbuat anarkis. Lupakan kenangan pahit di musim lalu, dan jangan ada kata balas dendam, karena pastinya akan merugikan tim Persikabo itu sendiri,” ujar Ketua Umum Kabomania, M.Arif kepada Pakar, kemarin.
Pria yang kerap di sapa Ayah ini menambahkan, saat ini Persikabo hanya butuh dukungan dari para Kabomania untuk memompa semangat para punggawa supaya dapat meraih hasil maksimal di laga leg pertama babak kedua Turnamen Piala Indonesia hari ini.
“Bukan balas dendam secara fisik yang harus dilakukan saat ini, melainkan pembalasan berupa jumlah gol yang harus diciptakan skuad Persikabo supaya bisa lolos ke babak 16 besar. Skill dan teknik yang dimiliki pemain Persikabo ini tidaklah cukup, namun dukungan pemain ke-12 Persikabo menjadi peranan besar terciptanya sebuah kemenangan bagi Persikabo,” tambahnya
Melihat semakin minimnya dukungan Kabomania di laga kandang Persikabo, tentu cukup menjadi beban tersendiri bagi tim Persikabo baik itu pemain maupun pelatih Persikabo. Sejak awal, Pelatih Persikabo, Suimin Diharja selalu mengatakan, Persikabo sangat membutuhkan dukungan dari Kabomania yang dipercaya mampu menjadi daya gedor semangat pemain sekaligus ancaman bagi tim lawan.
Namun hingga menginjak laga ke 11 Persikabo di musim ini, Stadion Persikabo memang sudah tak lagi seangker musim lalu, yang selalu dipadati ribuan Kabomania, baik tribun Barat maupun Timur.
“Abang tak mau komentar banyak tentang Kabomania, tapi Abang hanya ingin mengatakan bahwa Persikabo bisa tumbuh besar karena Kabomania yang merupakan pemain ke 12, itu saja,” tuturnya belum lama ini.
Untuk itu, M.Arif selaku Ketum Kabomania berharap para Kabomania bisa kembali menghijaukan Stadion Persikabo di pertandingan nanti sore. Bukan karena ingin balas dendam, namun lebih kepada loyalitas Kabomania sebagai supporter setia Persikabo.
(pakuan raya)
Amankan Laga Kandang
Laskar Pajajaran bertekad meraih kemenangan pada leg pertama babak kedua Piala Indonesia, saat jumpa Persiraja Banda Aceh di Stadion Persikabo Cibinong, sore nanti. Manajer Tim Persikabo Harto Budi mengatakan, segala persiapan telah siap untuk menghadapi tim IPL itu. Fisik, skill dan mental pemain terus digenjot, terutama amunisi muda. “Di pertandingan nanti kita akan banyak menurunkan pemain muda, baik itu lokal daerah maupun nasional.
Tujuannya untuk menambahkan jam terbang anak-anak berbakat itu,” kata Budi. “Di leg pertama ini kita harus tampil maksimal, dan memperoleh gol sebanyak-banyaknya. Sehingga saat melakoni laga tandang di Banda Aceh nanti, kita tak beratberat amat,” tambahnya. Sementara itu, Pelatih Kepala Persiraja Heri Kiswanto mengatakan, timnya sudah siap tempur menghadapi Persikabo. Skuad inti akan diturunkan mantan pembesut Persikabo itu agar bisa mencetak gol atau memenangkan laga.
Ia mengatakan, tim unggulan Kabupaten Bogor itu bukan lawan yang mudah sehingga harus diwaspadai. “Target kita menang dan meraih poin penuh, sehingga di laga kandang nanti bisa sedikit rileks,” ujarnya.
Heri mengatakan, akan berusaha semaksimal mungkin untuk konsisten agar bisa lolos ke babak ketiga saat laga kandang. Namun, lanjut dia, timnya mengalami kepadatan jadwal sehingga mempengaruhi fisik para pemain. Untuk itu, mantan bek Bandung Raya itu harus pintar-pintar merotasi pemain agar tak salah strategi.
“Untuk kesiapan, saya dan tim akan berusaha yang terbaik,” imbuhnya.Dia juga berharap wasit yang memimpin laga nanti bisa bersikap adil. “Sebelum-sebelumnya kita selalu dirugikan wasit,” keluhnya.
(radar bogor)
Tujuannya untuk menambahkan jam terbang anak-anak berbakat itu,” kata Budi. “Di leg pertama ini kita harus tampil maksimal, dan memperoleh gol sebanyak-banyaknya. Sehingga saat melakoni laga tandang di Banda Aceh nanti, kita tak beratberat amat,” tambahnya. Sementara itu, Pelatih Kepala Persiraja Heri Kiswanto mengatakan, timnya sudah siap tempur menghadapi Persikabo. Skuad inti akan diturunkan mantan pembesut Persikabo itu agar bisa mencetak gol atau memenangkan laga.
Ia mengatakan, tim unggulan Kabupaten Bogor itu bukan lawan yang mudah sehingga harus diwaspadai. “Target kita menang dan meraih poin penuh, sehingga di laga kandang nanti bisa sedikit rileks,” ujarnya.
Heri mengatakan, akan berusaha semaksimal mungkin untuk konsisten agar bisa lolos ke babak ketiga saat laga kandang. Namun, lanjut dia, timnya mengalami kepadatan jadwal sehingga mempengaruhi fisik para pemain. Untuk itu, mantan bek Bandung Raya itu harus pintar-pintar merotasi pemain agar tak salah strategi.
“Untuk kesiapan, saya dan tim akan berusaha yang terbaik,” imbuhnya.Dia juga berharap wasit yang memimpin laga nanti bisa bersikap adil. “Sebelum-sebelumnya kita selalu dirugikan wasit,” keluhnya.
(radar bogor)
Selasa, 10 April 2012
Misi cetak Skor Mencolok
Awal tren positif Persikabo Bogor di Piala Indonesia 2012 diharapkan berlanjut pada babak kedua leg pertama kontra Persiraja Banda Aceh, Rabu (11/4) besok. Persikabo pun mengemban misi bisa membobol gawang Laskar Rencong dengan skor mencolok. Hal ini untuk mensiasati pada leg kedua pada 18 April di kandang lawan, Laskar Pajajaran tak perlu bersusah-payah.
Hal ini diharapkan Direktur Utama Persikabo, Rudi Ferdian terhadap skuad asuhan Suimin Diharja. Dia tak menyangsikan kekuatan ‘Pasukan Hijau’ tampil di kandang sendiri setelah melumat Persikota Tangerang 3-0, Rabu (4/4) lalu. Namun Rudi pun tak memungkiri lawannya yang kini berada di kasta tertinggi, Indonesian Premier League bakal memberikan perlawanan menarik.
“Kalau bisa mencetak 4 gol, kita aman. Ya, minimal menang 2 gol disini,” jelas Rudi Bule, panggilan akrab pengusaha asal Tajur.
Meski demikian, Rudi tak terlalu membebani pemain. Sebab misi yang terpenting adalah memberikan jam terbang kepada skuad muda seperti terhadap Andi Sopian dan Wawan Susilo. Namun apakah Suimin berani menurunkan mereka seperti laga sebelumnya?. “Saya pikir pelatih telah berhasil menciptakan pemain karena pemain muda kita juga berbakat,” ungkap Rudi yang sedang mendaftarkan dua pemain muda lainnya yaitu Haris dan Rizal ‘Zidane’. “Keduanya sedang diproses dan masih butuh waktu karena peralihan dari status pemain amatir mau ke profesional,” tandasnya lagi.
Sementara mengenai hasil Divisi Utama Liga Indonesia 2011-2012 yang diperoleh lawan Persitara Jakarta Utara, Minggu (8/4) dengan hasil draw 0-0. Dia memahami kondisi dan situasi permainan dan tim. Satu angka telah telah baik karena pada putaran pertama, Persikabo menang 1-0 pada 14 Januari lalu.
(jurnal bogor)
Hal ini diharapkan Direktur Utama Persikabo, Rudi Ferdian terhadap skuad asuhan Suimin Diharja. Dia tak menyangsikan kekuatan ‘Pasukan Hijau’ tampil di kandang sendiri setelah melumat Persikota Tangerang 3-0, Rabu (4/4) lalu. Namun Rudi pun tak memungkiri lawannya yang kini berada di kasta tertinggi, Indonesian Premier League bakal memberikan perlawanan menarik.
“Kalau bisa mencetak 4 gol, kita aman. Ya, minimal menang 2 gol disini,” jelas Rudi Bule, panggilan akrab pengusaha asal Tajur.
Meski demikian, Rudi tak terlalu membebani pemain. Sebab misi yang terpenting adalah memberikan jam terbang kepada skuad muda seperti terhadap Andi Sopian dan Wawan Susilo. Namun apakah Suimin berani menurunkan mereka seperti laga sebelumnya?. “Saya pikir pelatih telah berhasil menciptakan pemain karena pemain muda kita juga berbakat,” ungkap Rudi yang sedang mendaftarkan dua pemain muda lainnya yaitu Haris dan Rizal ‘Zidane’. “Keduanya sedang diproses dan masih butuh waktu karena peralihan dari status pemain amatir mau ke profesional,” tandasnya lagi.
Sementara mengenai hasil Divisi Utama Liga Indonesia 2011-2012 yang diperoleh lawan Persitara Jakarta Utara, Minggu (8/4) dengan hasil draw 0-0. Dia memahami kondisi dan situasi permainan dan tim. Satu angka telah telah baik karena pada putaran pertama, Persikabo menang 1-0 pada 14 Januari lalu.
(jurnal bogor)
Lawan Persiraja, Siapa Takut !
Persikabo akan melakoni "babak 32 besar" Piala Indonesia melawan Persiraja Banda Aceh, di Stadion Persikabo, Cibinong, Rabu (11/4). Tim Laskar Pajajaran sendiri mempunyai kenangan pahit saat Kompetisi Divisi Utama musim lalu.
Selain menderita kekalahan, Persikabo terkena teror suporter tuan rumah. Tapi itu hanya cerita dibalik pertemuan kedua tim. Saat ini, Persikabo akan fokus dan tidak ada niat untuk membalas kejadian memalukan tersebut.
Meskipun punya histori buruk dengan klub besutan Hery Kiswanto ini, kubu Persikabo mengaku tak khawatir. Sekalipun saat menjalani leg kedua di kandang Persiraja.
"Kenapa harus takut, kejadian itu kan musim lalu. Kami berharap, laga leg pertama bisa dimaksimalkan Persikabo. Supaya pada leg kedua tidak terlalu berat," ujar CEO Persikabo, Rudi Ferdian, saat ditemui di Cibonong, Senin (9/4).
Hal senada diungkapkan Manajer Persikabo, Budiharto. Meskipun tidak terlibat pada pertemuan sebelumnya, dia mengaku tak khawatir.
"Itu kan musim lalu. Selama saya bersama Persikabo hubungan dengan tim-tim Aceh baik-baik saja. Mudah-mudahan tahun Ini pun demikian. Toh pemain dan manajemennya juga sudah banyak yang berganti. Kami berharap Persikabo tampil maksimal di leg pertama. Minimal dua gol harus bisa dicetak," ucap Budi.
Persikabo sendiri rencananya akan menurunkan mayoritas pemain muda. Mereka telah menunjukan kualitasnya saat menghadapi Persikota, beberapa waktu lalu.
(pakuan raya)
Selain menderita kekalahan, Persikabo terkena teror suporter tuan rumah. Tapi itu hanya cerita dibalik pertemuan kedua tim. Saat ini, Persikabo akan fokus dan tidak ada niat untuk membalas kejadian memalukan tersebut.
Meskipun punya histori buruk dengan klub besutan Hery Kiswanto ini, kubu Persikabo mengaku tak khawatir. Sekalipun saat menjalani leg kedua di kandang Persiraja.
"Kenapa harus takut, kejadian itu kan musim lalu. Kami berharap, laga leg pertama bisa dimaksimalkan Persikabo. Supaya pada leg kedua tidak terlalu berat," ujar CEO Persikabo, Rudi Ferdian, saat ditemui di Cibonong, Senin (9/4).
Hal senada diungkapkan Manajer Persikabo, Budiharto. Meskipun tidak terlibat pada pertemuan sebelumnya, dia mengaku tak khawatir.
"Itu kan musim lalu. Selama saya bersama Persikabo hubungan dengan tim-tim Aceh baik-baik saja. Mudah-mudahan tahun Ini pun demikian. Toh pemain dan manajemennya juga sudah banyak yang berganti. Kami berharap Persikabo tampil maksimal di leg pertama. Minimal dua gol harus bisa dicetak," ucap Budi.
Persikabo sendiri rencananya akan menurunkan mayoritas pemain muda. Mereka telah menunjukan kualitasnya saat menghadapi Persikota, beberapa waktu lalu.
(pakuan raya)
Langganan:
Postingan (Atom)