Pakuan Raya - Kegagalan Persikabo menembus kasta Superliga tak hanya disebabkan suasana yang tak kondusif dalam manajemen tim Laskar Pajajaran. Faktor lain yang jadi pemicu amburadulnya target Persikabo adalah banyaknya para pemain yang bermental tarkam. Padahal, mereka sudah MoU dan di kontrak sebagai pemain profesional.
"Bagaimana mau menembus Superliga, kalau sebagian besar pemain Persikabo masih bermental tarkam. Karena banyak pemain yang ikut ambil bagian dalam Turnamen Ade Ruhandi Cup 2011 di Lapangan Dwikora, Kecamatan Cigudeg," ujar Yudi Agus Soleh, salah seorang pengurus Pengcab PSSI Kabupaten Bogor.
Lebih parah lagi, tambah Yudi, mereka bertanding dua hari Persikabo mau melakukan pertandingan tepatnya tanggal 28 April 2011. Sementara Persikabo akan melakukan pertandingan tanggal 30 April 2011 lawan PSMS Medan.
"Sudah kita ketahui hasilnya semua, kalau akhirnya Persikabo harus mengakui keunggulan PSMS Medan dengan skore 2-3. Ini jelas ada pengaruh dari faktor para pemain yang melakukan tarkam di Cigudeg," beber lelaki yang juga eks penjaga gawang Jaka Utama ( Galatama, red)
Yudi menambahkan, awalnya ia juga tidak tahu kalau banyak para pemain Persikabo yang menghikuti tarkam di Cigudeg. Bahkan, ada juga pemain Persikabo yang mekakukan tarkam sehari sebelum Persikabo melakukan away ke Bengkulu.
"Saya dikasih tahu para pemain PS Prahara, Ciampea, yang mengaku satu klub dengan para pemain Persikabo yang diduga pemain itu adalah Cucu Hidayat, Bachtiar, Kresna, Erik, Syaefuloh dkk. Saya juga tidak tahu persis, apakah mereka benar benar melakukan tarkam. Tapi kalau ini benar benar terjadi, maka sikap mereka sangat keterlaluan," tegasnya.
Ia menambahkan, Karena mereka pemain Profresional yang digaji secara rutin oleh manajemen Persikabo. Maka pengurus harus mengambil tindakan tegas. Minimal harus melakukan kaji ulang soal gaji dan kontraknya.Tindakan mereka sudah sangat indisipliner dan tidak menghargai kontrak. Pasalnya, kegiatan tarkam yang dilakukan para pemain ini terjadi saat kompetisi Divisi Utama Ligina yang diikuti Persikabo masih berlangsung.
Sementara itu, Maman Suyaman, Anwar Ucok dan jajaran pelatih lainya mengaku sangat kecewa dengan sikap para pemain yang diduga melakukan tarkam di Cigudeg sebelum Persikabo melakukan pertandingan lawan PSMS Medan.
"Ini diluar sepengetahuan saya. Karena pada saat mereka melakukan tarkam itu pada saat libur ( rest) latihan. Harusnya pada saat libur latihan mereka tidak melakukan aktifitas berat yang menguras energi. Kalau mereka melakukan tarkam, yah sangat tidak profesional dan tidak menghargai karirnya sebagai pemain bola profesional . Saya serahkan kepada pengurus untuk melakukan tindakan atau evaluasi apa saja. Karena ini menyangkut pelanggaran indisipliner dan terkait dengan aspek profesionalisme yang tertuang dalam MoU (Kontrak dengan manajemen) jelas Maman Suryaman.
Maman menambahkan, seharusnya hal seperti ini tidak perlu terjadi. Karena sejak awal ia datang ke Persikabo selalu menekankan aspek-aspek profesionalisme pemain. "Saya pikir semua pemain sudah dewasa dan tidak perlu dijabarkan hal detail seperti larangan tarkam. Karena mereka harus sadar kalaui sebagai pemain Profesional. Maka kegiatan tarkam harus dijauhi. Apalagi kompetisi masih berlangsung," ujar Maman dengan nada kecewa.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar