Kemampuan PSAP SIgli sebagai salah satu pemuncak klasemen dibuktikannya dengan menahan imbang Persikabo, Rabu (12/1) sore kemarin. Persikabo harus rela berbagi poin dengan tim yang berjulukan Laskar Aneuk Nangroe itu. Ketangguhan strikernya Ikfesua yang mencetak dua gol dikombinasikan dengan sang kapten Moussa Traore dengan polesan skema permainan 4-5-1, terbukti bisa menyibukkan lini belakang Persikabo yang dikawal Novianto, Kahudi Wahyu, Donny Fahamsyah dan Mu'min.
Hasil ini membuat pengurus dan manajemen Persikabo bermuka masam, bahkan Ketua Umum Persikabo, Rachmat Yasin memperlihatkan mimik muka yang jutek dan membuat media enggan untuk meminta komentarnya. Sementara itu, pengurus dan manajer lain memilih untuk meninggalkan Stadion secepatnya. Meski begitu, permainan punggawa Laskar Pajajaran sudah mulai terorganisir dengan baik. Koordinasi antar lini terbentuk dan terlihat sangat padu di lapangan.
"Ini adalah hasil terbaik yang bisa diraih oleh Persikabo. Bola itu bundar, tidak ada yang bisa memprediksi apa yang akan terjadi. Pelatih tentu sudah berusaha sebaik mungkin untuk hasil maksimal, tapi tentu saja itu butuh waktu. Permainan tadi sudah terlihat memiliki pola dan bermain dengan kompak," puji Edison Hutahean, Ketua Panpel Persikabo.
Saat ini Persikabo menempati urutan ke-11 dengan total 6 poin dan PSAP Sigli melorot ketempat ketiga. Sementara itu, ditemui di tempat yang terpisah, Maman Suryaman, Kepala Pelatih Persikabo mengatakan, ia tidak mau mengkambinghitamkan pemain dalam kegagalan mengumpulkan poin penuh ini.
"Saya yang salah, kan saya pelatihnya. Saya tidak mau menyalahkan pemain. Tapi apa yang saya ramu selama dua minggu ini sudah mulai terlihat. Tadi Ketua Umum tidak berkomentar kepada saya, hanya berbicara dengan manajer saja," tandasnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar