Tim Persikabo kecewa berat. Bendera Fair-Play yang selalu dikibarkan di awal pertandingan laga Divisi Utama, Liga Prima Sportindo (LPIS) ternoda keputusan kontroversial wasit asal Bantul, M.Nur Muikhinfar yang memberikan penalti kepada PSSB Bireun, pada pertandingan di Stadion Persikabo, Cibinong, Sabtu (11/2) lalu.
Hadiah penalti yang mengundang emosi para pemain termasuk pelatih Suimin Diharja di menit ke-88 ini membuat Laskar Kota Juang berhasil menahan imbang Persikabo yang sempat unggul sementara dengan skor 2-1.
Keputusan yang menuai protes dari para pemain Persikabo pun membuat pertandingan sempat terhenti sejenak. Bona dan kawan-kawan langsung menghampiri wasit karena tak terima dengan keputusan yang membiarkan situasi dimana seharusnya bola fair-Play kembali diberikan untuk tim Persikabo, justru dimanfaatkan menjadi peluang gol PSSB Bireun.
Suimin Diharja yang sempat naik darah dan menghampiri wasit diakhir pertandingan mengungkapkan rasa kekecewaanya. Mantan pelatih Persijap Jepara ini mengaku sangat kecewa dengan PSSI yang mengirimkan wasit tak berkompeten dalam memimpin jalannya pertandingan.
"Skor kemarin sepertinya sudah direncanakan wasit, katanya kita disuruh bermain fair play, tapi kenyataanya bukan pertandingan fair play yang kita dapatkan, kami semua kecewa, bukan hanya kecewa terhadap wasit, tapi juga kepada PSSI yang menugaskan wasit tak berkompeten dalam memimpin pertandingan, kalau begini trus bagaimana kita mau menghormati PSSI," ujar Suimin, Minggu (12/2).
Suimin yang kecewa berat dengan kapasitas wasit Divisi Utama IPL ini berharap PSSI bisa segera dievaluasi. Ia pun meminta perwakilan dari PSSI bisa datang langsung untuk menyaksikan pertandingan Divisi Utama IPL supaya bisa mengetahui kinerja dari wasit yang mereka kirimkan tersebut.
"Saya berharap ada perubahan, PSSI juga harusnya bisa melihat sendiri kejadian-kejadian seperti ini, sehingga mereka bisa segera mengevaluasi kinerja para wasit mereka, kalau niat fair play ya harus total, jangan kirimkan wasit yang tidak tahu aturan sepakbola untuk pimpin pertandingan," pungkasnya.
Pada kesempatan terpisah, Pelatih PSSB Bireuen Bachtiar Juli yang dicecar pertanyaan soal proses gol kedua yang mencerminkan tindakan tidak fair-play tersebut tak mau ambil pusing dan lebih menyerahkan sepenuhnya keputusan kepada wasit.
"Kita tidak mungkin protes dengan keputusan wasit, atas keputusan bola fair play atau tidak itu semua kan keputusan wasit, dan kita tidak menganggap keputusan wasit adalah hadiah bagi kami," pungkasnya.
Dalam pertandingan yang hanya ditonton ratusan Kabomania tersebut, Cyril yang baru tampil setelah didera cedera yang cukup parah berhasil menciptakan dua gol di menit ke 40, dan menit 45. Gol balasan dari PSSB Bireun diciptakan di menit ke 75 lewat tendangan Revaldi, dan hingga akhirnya wasit memberikan penalti kepada anak asuh Bachtiar July yang kemudian dieksekusi kapten PSSB Bireun, Muarif di menit ke-88, sehingga skor akhir pertandingan 2-2.
(pakuanraya)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar