Bola Indo - Asisten pelatih PSM, Liestiadi akhirnya berangkat ke Jakarta hari ini. Dia dijadwalkan melaporkan diri ke kantor PSSI siang ini sehubungan pemanggilan dirinya untuk menjadi asisten, mendampingi pelatih kepala timnas, Wilhelmus "Wim" Gerardus Rijsbergen.
Senin kemarin, Liestiadi mengaku menerima telepon dari Manajer Timnas, Ferry Kodrat. Ferry meminta Liestiadi mendampingi Wim mengarsiteki Timnas dalam persiapan prakualifikasi piala dunia. Apalagi, Indonesia dijadwalkan akan mulai bertanding pada 2 September mendatang, melawan Iran. "Makanya, besok (hari ini) saya diminta datang melapor ke kantor PSSI," ungkap mantan asisten pelatih Arema ini.
Terkait keberadaannya di PSM, Ferry mengaku kepada Liestiadi sudah membicarakan dirinya dengan CEO PSM, Rully Habibie. Oleh karena itu, Liestiadi tidak lagi merasa ada ganjalan untuk meninggalkan PSM.
Meski begitu, Lies mengaku agak sedih juga. Dia sudah sangat dekat dengan para pemain PSM dan memiliki perjalanan karier yang sangat baik di PSM. Ada banyak kenangan yang dia miliki dengan pemain, manajemen, suporter, dan warga Makassar.
"Tapi ini seperti tugas negara. Saya harus melaksanakan karena dipanggil untuk membawa nama negara," tambah Liestiadi. Sementara itu, GM Klub PSM, Husain Abdullah mengatakan akan melepaskan Liestiadi karena itu merupakan panggilan tugas yang lebih besar. Dia memberikan selamat atas keputusan PSSI mengambil Liestiadi ke Timnas.
"Sayangnya, ini terlalu mendadak sehingga kita tidak sempat membuat acara perpisahan. Namun yang pastinya, kami sangat bangga, dua pelatih PSM terpilih menjadi pelatih Timnas. Makanya, saya ucapkan selamat kepada Pak Liestiadi," ungkap Husain.
Humas Pengelola Klub PSM, Nurmal Idrus menambahkan, Liestiadi terpilih sebagai asisten pelatih timnas adalah buah dari keteguhan pada pilihannya bertahan di PSM. Dia tak pergi meski kemudian PSM memutuskan pindah ke LPI. Ini penghargaan yang memang layak dia terima. Makanya, sangat layak jika Liestiadi ditarik ke Timnas.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar