Dicoretnya sebelas orang pemain dari skuad Laskar Pajajaran, tidak membuat mereka lantas pergi begitu saja. Punggawa yang sudah melepas kostum Persikabo itu mengungkapkan rasa terimakasihnya atas kesempatan yang sudah diberikan oleh manajemen dan pengurus untuk menambah jam terbang mereka dalam mengolah si kulit bundar. Mereka mengatakan, pencoretan ini adalah bagian dari resiko pekerjaan, pemain yang professional harus siap dengan segala kemungkinan yang diberlakukan oleh pengurus, termasuk pencoretan.
“Isunya kan sudah didengar jauh sejak sebelum pengumuman resmi. Bagi saya pencoretan ini adalah bagian dari resiko pekerjaan. Mudah-mudahan saya bisa cepat mendapatkan tim baru. Saya mohon maaf yang sebesar-besarnya kalau ada salah yang disengaja ataupun tidak disengaja. Semua itu tidak terlepas dari kelemahan dan kelebihan saya sebagai manusia biasa. Saya mendoakan semoga apa yang ditargetkan Persikabo bisa tercapai dan lebih maju ke depannya,” ujar mantan libero Persikabo, Kahudi Wahyu Widodo.
Pemain yang dicoret antara lain Kahudi, Arik SB, Markus, Amrico, Susanto, Bona Simajuntak dan Noviyanto. Manajer Persikabo, Mas’an Djajuli mengatakan, pencoretan ini memang diperlukan untuk memperingan langkah Persikabo menuju ISL. Materi yang ada sebelumnya, dianggap kurang memenuhi standar untuk bisa membidik kursi di ISL. Apalagi dengan banyaknya pemain setaraf ISL yang kini tengah menganggur. Keberadaan mereka menggoda pengurus untuk merombak skuad Persikabo.
“Ini adalah langkah yang dinilai paling tepat saat ini. Tenang saja, kita bertanggung jawab kok kepada pemain yang dicoret. Sesuai dengan klausul yang ada dalam kontrak yang sudah ditandatangani pemain, kita akan membayar kewajiban kepada pemain. Itu kan hak mereka,” urainya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar