Keberhasilan Laskar Pajajaran merebut dua poin penting dalam dua laga tandang di Serambi Mekah cukup membuat bangga masyarakat bola di Kabupaten Bogor termasuk Ketua Umum Persikabo, Drs. H. Rachmat Yasin, MM. Pasalnya, tidak mudah merebut satu poin pun saat melakoni tandang ke PSLS Lhokseumawe dan PSSB Bireun. Namun, Zainal Arif dkk mampu menahan imbang dua tim kebanggan masyarakat Serambi Mekah tersebut. Apalagi, dua hasil imbang tersebut benar benar diraih dengan makna yang sangat besar. Pasalnya, saat duel dengan PSLS dan PSSB tersebut, tim kebanggan masyarakat Kabupaten Bogor tersebut tanpa ada pelatih kepala.
“Saya bangga dengan hasil yang diraih para pemain di Tur Aceh ini. Walaupun Persikabo belum bisa memetik kemenangan Away. Namun, dua poin ini punya makna krusial bagi langkah Persikabo untuk menggapai kasta ISL tahun depan,” ujar Mas’an Djajuli General Manajer Persikabo kepada Citra Novi Pramudia, wartawan Harian Pakuan Raya yang mengikuti Tur Persikabo ke Aceh.
Pasca tidak adanya Meiyadi Rakasiwi dkk sebagai jajaran pelatih Laskar Pajajaran, praktis Persikabo hingga saat ini belum menetapkan pelatih kepala. Saat ini rumor yang beredar Persikabo akan mendekati Maman Suryaman, eks asisten pelatih Persija dan juga Bambang Nurdiansyah. Namun, untuk mendapatkan Banur tidaklah mudah bagi Persikabo. Hingga tidak menutup kemungkinan peluang Maman Suryaman yang juga kawan dekat Dudung Abdulah saat di Warna Agung ( Era Galatama)
“Saat ini saya sedang mempertimbangkan dua nama yang memang pantas menukangi Persikabo. Kalau tidak Banur, kemungkinan Maman Suryaman. Kebetulan Maman Suryaman sudah menyatakan kesiapannya untuk membesut Zainal Arif dkk. Selain itu, Maman Suryaman juga akan menjadi tandem yang harmonis dengan Dudung Abdulah dan Anwar Saleh. Namun, saya harus minta petunjuk dulu dari Ketua Umum Persikabo soal kekosongan kursi pelatih kepala di Persikabo ini,” ujar Raja Midas panggilan akrab Mas an Djajuli yang mampu menunjukan kesaktiannya saat membawa Persikabo meraih dua poin penting dalam lawatan ke Aceh belum lama ini.
Rabu, 22 Desember 2010
Maman Suryaman Geser Peluang Banur
Pemain Persikabo mengakhiri perjuangan away keduanya di Aceh, Selasa (21/12) kemarin. Setelah bertanding melawan PSLS Lhokseumawe dan PSSB Bireuen, para pemain diberi waktu untuk istirahat dan berlibur hingga tanggal 27 Desember, minggu depan. Para pemain tadinya hanya diberi waktu untuk berlibur hingga tanggal 26 Desember, namun akhirnya pengurus memberi kelonggaran dengan menambah jatah libur selama sehari.
"Mudah-mudahan sewaktu pemain masuk pada Selasa (28/12) sore, sudah ada pelatih yang menangani mereka. Hingga saat ini belum bisa dipastikan siapa yang akan menangani Persikabo. beberapa nominasi sudah menandatangani kesepakatan dengan klub lain. Awalnya, kita ingin Bambang Nurdiansyah tangani Persikabo. Namun, kelihatanya Banur belum dapat ijin dari klubnya sekarang. Jadi masih belum pasti siapa yang akan menjadi pelatih utama. Namun, saya sudah mendapatkan kepastian dari Maman Suryaman, mantan pelatih Persija musim lalu yang menyatakan siap menjadi pelatih Persikabo," ujar General Manajer Persikabo, Mas'an Djadjuli disela sela mentraktir makan para wartawan di Bandara Polonia Medan, ( Sumatera Utara) tadi malam.
Penambahan hari libur walaupun hanya satu hari itu disambut baik oleh pemain. Mereka berharap menjelang pertandingan home tanggal 12 Januari, tahun depan, sudah ada pelatih baru yang bergabung dengan Persikabo.
"Kita siap saja siapa pelatih yang nantinya terpilih. Harapan semua pemain pastinya pelatih itu bisa merangkul dan membuat pemain merasa nyaman. Harus ada rasa kekeluargaan di dalam tim. Sehingga suasana kondusif," ujar Zaenal Arif, kapten Persikabo.
Selain kekeluargaan, disiplin saat latihan itu sangat penting untuk pembentukan karater pemain. Asisten pelatih yang saat ini mendampingi Persikabo, Dudung Abdullah mengatakan ia tidak keberatan dengan siapa saja yang akan menjadi atasannya.
"Kita sebagai asisten pelatih tentu tidak akan keberatan dengan siapa saja yang akan menjadi atasa saya. Saya siap-siap saja, semoga kami bisa bekerjasama dengan baik," ujarnya Saya tahu betul dengan Maman Suryaman, salah satu kandidat kuat. Ia kawan saya, ia termasuk pribadi yang disiplin dan Profesional. Kalau memang manajemen dan pengurus menunjuknya jadi pelatih Persikabo, Saya, Anwar Saleh dan para pemain siap bekerjasama dengan Maman Suryaman dan bertekad memberikan yang terbaik bagi Persikabo.
"Mudah-mudahan sewaktu pemain masuk pada Selasa (28/12) sore, sudah ada pelatih yang menangani mereka. Hingga saat ini belum bisa dipastikan siapa yang akan menangani Persikabo. beberapa nominasi sudah menandatangani kesepakatan dengan klub lain. Awalnya, kita ingin Bambang Nurdiansyah tangani Persikabo. Namun, kelihatanya Banur belum dapat ijin dari klubnya sekarang. Jadi masih belum pasti siapa yang akan menjadi pelatih utama. Namun, saya sudah mendapatkan kepastian dari Maman Suryaman, mantan pelatih Persija musim lalu yang menyatakan siap menjadi pelatih Persikabo," ujar General Manajer Persikabo, Mas'an Djadjuli disela sela mentraktir makan para wartawan di Bandara Polonia Medan, ( Sumatera Utara) tadi malam.
Penambahan hari libur walaupun hanya satu hari itu disambut baik oleh pemain. Mereka berharap menjelang pertandingan home tanggal 12 Januari, tahun depan, sudah ada pelatih baru yang bergabung dengan Persikabo.
"Kita siap saja siapa pelatih yang nantinya terpilih. Harapan semua pemain pastinya pelatih itu bisa merangkul dan membuat pemain merasa nyaman. Harus ada rasa kekeluargaan di dalam tim. Sehingga suasana kondusif," ujar Zaenal Arif, kapten Persikabo.
Selain kekeluargaan, disiplin saat latihan itu sangat penting untuk pembentukan karater pemain. Asisten pelatih yang saat ini mendampingi Persikabo, Dudung Abdullah mengatakan ia tidak keberatan dengan siapa saja yang akan menjadi atasannya.
"Kita sebagai asisten pelatih tentu tidak akan keberatan dengan siapa saja yang akan menjadi atasa saya. Saya siap-siap saja, semoga kami bisa bekerjasama dengan baik," ujarnya Saya tahu betul dengan Maman Suryaman, salah satu kandidat kuat. Ia kawan saya, ia termasuk pribadi yang disiplin dan Profesional. Kalau memang manajemen dan pengurus menunjuknya jadi pelatih Persikabo, Saya, Anwar Saleh dan para pemain siap bekerjasama dengan Maman Suryaman dan bertekad memberikan yang terbaik bagi Persikabo.
Raih Dua Poin RY Cukup Puas
Penambahan dua poin berhasil mengatrol Persikabo ke urutan 11 di klasemen Divisi Utama, Liga Indonesia. Walaupun dalam kondisi yang masih meraba-raba, karena tidak memiliki pelatih utama, Hasil ini dinilai sangat bagus bagi pencinta Persikabo yang berada di Kabupaten Bogor, termasuk Ketua Umum Persikabo, Rachmat Yasin. Ia mengaku cukup puas dnegan perolehan dua poin tersebut.
"Semua pasti ingin menang untuk meraih poin maksimal dan membalas kekalahan yang kita raih. Tapi perolehan dua poin dari dua laga away tanpa adanya komando dari pelatih utama dan asisten pelatih yang baru bergabung dua hari sebelum berangkat, sudah sangat bagus. Saya senang dengan profesionalitas pemain. Semoga hasil kedepannya lebih baik lagi," respon Bupati Bogor, Rachmat Yasin
RY menambahkan, Persikabo masih punya peluang besar untuk terus merangsek kepapan atas wilayah barat. " Saya berharap para pemain tetap menunjuikan sikap profesionalitas yang tinggi. Target Persikabo adalah ISL tahun depan. Makanya, setiap pertandingan harus kita anggap sebagai partai final. Para pemain jangan berpikir masalah bonus. Kami dari jajaran pengurus akan terus memperhatikan soal bonus ini. Saya hanya ingin para pemain dan semua elemen yang ada di Persikabo harus berjibaku untuk memenangkan semua laga yang akan dihadapi Persikabo baik away maupun home," beber RY dengan optimistis.
Sementara itu, Genarl Manajer Persikabo, Mas'an Djajuli mengaku suasan tim Persikabo saat ini tengah dalam situasi yang kondusif. Semua pemain sudah satu visi yakni memberikan yang terbaik bagi prestasi Persikabo. Bahkan, para pemain juga sudah tidak memperdulikan siapa yang akan jadi pelatih kepala di Persikabo. Pemain hanya berharap agar pelatih baru Persikabo punya kedisiplinan, tegas dalam bersikap dan santun juga kepada semua elemen yang ada didalam tim.
Tanggapan serupa juga diberikan oleh Ketua Umum KONI Kabupaten Bogor, Albert Pribadie. "Seri di dua pertandingan tandang dengan kondisi psikologis tim yang sedang tertekan sekarang ini, sama saja denan hasil menang. Membawa pulang dua poin adalah prestasi yang patut diapresiasi," Ujar Albert melalui pesan singkatnya.
Pencinta Persikabo, Kusnadi yang menjadi penyuplai obat-obatan di Laskar Pajajaran mengatakan, kalaupun Persikabo kalah, itu sebenarnya bukan suatu hal yang buruk. "Kalah saja sebenarnya wajar. Kita memang menginginkan menang, tapi seri di dua pertandingan itu sudah sangat bagus. Semua orang menghargai hasil dua poin itu,"tukasnya.
"Semua pasti ingin menang untuk meraih poin maksimal dan membalas kekalahan yang kita raih. Tapi perolehan dua poin dari dua laga away tanpa adanya komando dari pelatih utama dan asisten pelatih yang baru bergabung dua hari sebelum berangkat, sudah sangat bagus. Saya senang dengan profesionalitas pemain. Semoga hasil kedepannya lebih baik lagi," respon Bupati Bogor, Rachmat Yasin
RY menambahkan, Persikabo masih punya peluang besar untuk terus merangsek kepapan atas wilayah barat. " Saya berharap para pemain tetap menunjuikan sikap profesionalitas yang tinggi. Target Persikabo adalah ISL tahun depan. Makanya, setiap pertandingan harus kita anggap sebagai partai final. Para pemain jangan berpikir masalah bonus. Kami dari jajaran pengurus akan terus memperhatikan soal bonus ini. Saya hanya ingin para pemain dan semua elemen yang ada di Persikabo harus berjibaku untuk memenangkan semua laga yang akan dihadapi Persikabo baik away maupun home," beber RY dengan optimistis.
Sementara itu, Genarl Manajer Persikabo, Mas'an Djajuli mengaku suasan tim Persikabo saat ini tengah dalam situasi yang kondusif. Semua pemain sudah satu visi yakni memberikan yang terbaik bagi prestasi Persikabo. Bahkan, para pemain juga sudah tidak memperdulikan siapa yang akan jadi pelatih kepala di Persikabo. Pemain hanya berharap agar pelatih baru Persikabo punya kedisiplinan, tegas dalam bersikap dan santun juga kepada semua elemen yang ada didalam tim.
Tanggapan serupa juga diberikan oleh Ketua Umum KONI Kabupaten Bogor, Albert Pribadie. "Seri di dua pertandingan tandang dengan kondisi psikologis tim yang sedang tertekan sekarang ini, sama saja denan hasil menang. Membawa pulang dua poin adalah prestasi yang patut diapresiasi," Ujar Albert melalui pesan singkatnya.
Pencinta Persikabo, Kusnadi yang menjadi penyuplai obat-obatan di Laskar Pajajaran mengatakan, kalaupun Persikabo kalah, itu sebenarnya bukan suatu hal yang buruk. "Kalah saja sebenarnya wajar. Kita memang menginginkan menang, tapi seri di dua pertandingan itu sudah sangat bagus. Semua orang menghargai hasil dua poin itu,"tukasnya.
Maman Kemungkinan Akan Menjadi Pelatih Persikabo Selanjutnya
Mantan pelatih Persija Jakarta Maman Suryaman menjadi kandidat pelatih kepala Persikabo setelah Meiyadi Rakasiwi didepak manajemen dan pengurus bersama asistennya Misgianto, pelatih fisik Jabon Abdullah dan pelatih kiper Sudarmanto. Persikabo tampaknya akan memasukan pelatih senior dengan mencuatnya juga bursa calon pelatih kiper yaitu Atu Sumirat, mantan pelatih U-15 Kabupaten Bogor yang juga termasuk senior.
“Nama Maman dan Atu itu sudah kami terima, dan tinggal nanti kami akan usulkan ke Bupati,” ujar manajer Persikabo, Mas’an Djadjuli di Hotel Graha Buana, Selasa (21/12) pagi.
Mas’an menginginkan tim pelatih Persikabo adalah yang memiliki visi-misi yang sama mau membangun kebersamaan untuk tujuan kemenangan. Ini setelah masuknya asisten Dudung Abdullah dan pelatih fisik Anuar Saleh dianggap telah cocok bersama tim. “Selama di Aceh ini suasananya lain, Dudung mampu membawa anak-anak senang dan bergembira,” kata dia.
Bahkan yang lebih penting ungkap Mas’an, tim pelatih nanti adalah yang satu hati dengan dirinya. Sebab jika tidak, tim yang sudah mulai terbangun akan berantakan lagi. “Saya inginkan pelatih nanti adalah yang memiliki ketegasan, tapi itu juga akhirnya tergantung restu Bupati,” tandas mantan Kepala Dinas Tata Bangun dan Pemukiman itu.
Mas’an mengaku tak mau beresiko dengan memasukan tim pelatih yang tak bisa memenuhi target ke Liga Super Indonesia. Disamping itu, legiun asingnya menjadi catatan tersendiri. Kontribusi JP Boumsong dan Nanmi Hughes masih diragukan, kecuali Cyril Tchana yang sudah siap dan main di dua laga away dengan PSLS Lhokseumawe (16/12) dan PSSB Bireuen (20/12).
“Putaran kedua harus ada perombakan tim. Pemain asing yang kita miliki saat ini belum bisa menjanjikan,” ungkapnya.
“Nama Maman dan Atu itu sudah kami terima, dan tinggal nanti kami akan usulkan ke Bupati,” ujar manajer Persikabo, Mas’an Djadjuli di Hotel Graha Buana, Selasa (21/12) pagi.
Mas’an menginginkan tim pelatih Persikabo adalah yang memiliki visi-misi yang sama mau membangun kebersamaan untuk tujuan kemenangan. Ini setelah masuknya asisten Dudung Abdullah dan pelatih fisik Anuar Saleh dianggap telah cocok bersama tim. “Selama di Aceh ini suasananya lain, Dudung mampu membawa anak-anak senang dan bergembira,” kata dia.
Bahkan yang lebih penting ungkap Mas’an, tim pelatih nanti adalah yang satu hati dengan dirinya. Sebab jika tidak, tim yang sudah mulai terbangun akan berantakan lagi. “Saya inginkan pelatih nanti adalah yang memiliki ketegasan, tapi itu juga akhirnya tergantung restu Bupati,” tandas mantan Kepala Dinas Tata Bangun dan Pemukiman itu.
Mas’an mengaku tak mau beresiko dengan memasukan tim pelatih yang tak bisa memenuhi target ke Liga Super Indonesia. Disamping itu, legiun asingnya menjadi catatan tersendiri. Kontribusi JP Boumsong dan Nanmi Hughes masih diragukan, kecuali Cyril Tchana yang sudah siap dan main di dua laga away dengan PSLS Lhokseumawe (16/12) dan PSSB Bireuen (20/12).
“Putaran kedua harus ada perombakan tim. Pemain asing yang kita miliki saat ini belum bisa menjanjikan,” ungkapnya.
Tutup Akhir Tahun, di Posisi ke-12 Grup 1
Persikabo Kabupaten Bogor menutup laga akhir tahun di posisi ke-12 klasemen sementara Grup I Wilayah Barat Divisi Utama Liga Ti-Phone Indonesia dari 13 tim yang berlaga. Meski demikian, hasil dua angka pada tambahan laga away dengan PSLS Lhokseumawe dan PSSB Bireuen telah menjadi modal Laskar Pajajaran dapat menyapu angka pada home pertama awal tahun di Stadion Persikabo, 12 Januari 2011 dengan PSAP Sigli.
“Kita mesti optimis, memang sekarang ini dirugikan dengan banyak jadwal ke luar, tapi nanti mudah-mudahan raihan angka bisa maksimal,” ujar manajer Mas’an Djadjuli saat Persikabo tiba di Polonia Medan, Selasa (21/12).
Skuad Laskar Pajajaran bertolak dari Hotel Graha Buana Bireuen usai laga dengan PSSB, Selasa pagi menggunakan perjalanan darat ke Medan dan diteruskan dengan penerbangan ke Jakarta, diteruskan ke Bogor hingga malam. Tim pelatih mengumumkan usai laga dengan PSLS dan PSSB, pemain diliburkan hingga Selasa (28/12) sore. “Libur ini memberikan rehat ke pemain dan bisa pulang ke keluarganya masing-masing,” jelas asisten pelatih Dudung Abdullah.
Seperti Dede Ariandi dan Novianto yang dibawa pada Tur Aceh, tak meneruskan perjalanan ke Bogor dan memilih pulang ke Medan, serta Jibby Wuwungan ke Manado dan Anton Samba ke Makassar. “libur kurang lebih sepekan ini cukup untuk persiapan nanti saat home,” ungkap pelatih yang dikenal ‘bulldozer’.
Sementara pada awal Januari tersebut, manajemen merencanakan perekrutan tim pelatih yang sementara ini ditangani Dudung Abdullah dan Anuar Saleh. Menghadirkan pelatih baru tersebut sebagai komitmen target Persikabo bisa tembus Liga Super Indonesia tahun depan. Namun jika tidak dilakukan manajemen, tim pelatih yang ada saat ini pun sudah cukup bisa membawa Persikabo. “Hanya perombakan pemain asing saja,” ungkap Mas’an lagi.
“Kita mesti optimis, memang sekarang ini dirugikan dengan banyak jadwal ke luar, tapi nanti mudah-mudahan raihan angka bisa maksimal,” ujar manajer Mas’an Djadjuli saat Persikabo tiba di Polonia Medan, Selasa (21/12).
Skuad Laskar Pajajaran bertolak dari Hotel Graha Buana Bireuen usai laga dengan PSSB, Selasa pagi menggunakan perjalanan darat ke Medan dan diteruskan dengan penerbangan ke Jakarta, diteruskan ke Bogor hingga malam. Tim pelatih mengumumkan usai laga dengan PSLS dan PSSB, pemain diliburkan hingga Selasa (28/12) sore. “Libur ini memberikan rehat ke pemain dan bisa pulang ke keluarganya masing-masing,” jelas asisten pelatih Dudung Abdullah.
Seperti Dede Ariandi dan Novianto yang dibawa pada Tur Aceh, tak meneruskan perjalanan ke Bogor dan memilih pulang ke Medan, serta Jibby Wuwungan ke Manado dan Anton Samba ke Makassar. “libur kurang lebih sepekan ini cukup untuk persiapan nanti saat home,” ungkap pelatih yang dikenal ‘bulldozer’.
Sementara pada awal Januari tersebut, manajemen merencanakan perekrutan tim pelatih yang sementara ini ditangani Dudung Abdullah dan Anuar Saleh. Menghadirkan pelatih baru tersebut sebagai komitmen target Persikabo bisa tembus Liga Super Indonesia tahun depan. Namun jika tidak dilakukan manajemen, tim pelatih yang ada saat ini pun sudah cukup bisa membawa Persikabo. “Hanya perombakan pemain asing saja,” ungkap Mas’an lagi.
Bulldozer Bawa Hasil tak Kalah
Mantan pemain PSSI Garuda era 1980-an, Dudung Abdullah yang tandem dengan Anuar Saleh, mantan pelatih Medco U-15 Jabar yang baru ditunjuk manajemen dan pengurus Persikabo, sukses membawa Persikabo tak kalah pada dua laga away dengan PSLS Lhokseumawe (16/12) dan PSSB Bireuen (20/12). Hasil ini mematahkan keraguan publik sepakbola Kabupaten Bogor, meski tanpa pelatih kepala bisa membawa dua angka.
“Ada perubahan pola permainan yang mendekati kekompakan. Ini yang mesti dijaga terus. Siapa pun pemain yang diturunkan hasilnya tak akan mengecewakan,” ujarnya. “Meskipun sebenarnya masih kurang puas dengan hasil draw, tapi tidak kalah saja di luar kandang sudah bagus,” sambung manajer Mas’an Djadjuli.
Ini terlihat dari keputusan berani Dudung yang menurunkan dua pemain Kabupaten Bogor Saepulloh Maulana dan Mu’min di lini belakang pada laga dengan PSSB Bireuen. Satu striker PSSB mati langkah dengan penjagaan Mu’min. “Harus dicoba dan selama mainnya kompak, kesalahan akan tertutupi. Kami tekankan agar pemain tak saling menyalahkan saat ada pemain yang membuat kesalahan,” ungkapnya.
Upaya ‘bulldozer’ itu berjalan efektif, meski diatas kertas PSSB lebih diuntungkan karena menjadi tuan rumah, namun Persikabo masih memiliki kans menang dengan menghasilkan beberapa peluang gol. PSSB juga sempat ketar-ketir dengan pergerakan cepat Susanto dan Novianto di sayap. “Saya kira belum beruntung saja dan hasil ini patut disyukuri,” kata dia.
Sementara laga dengan PSSB juga membuat Jibby Wuwungan dan Susanto tak bakal tampil pada laga home dengan PSAP Sigli di Stadion Persikabo (12/1) mendatang. Dua man of the match Persikabo yang masing-masing mencetak satu gol saat lawan PSLS Lhokseumawe dan PSSB itu mendapat akumulasi kartu kuning.
“Ada perubahan pola permainan yang mendekati kekompakan. Ini yang mesti dijaga terus. Siapa pun pemain yang diturunkan hasilnya tak akan mengecewakan,” ujarnya. “Meskipun sebenarnya masih kurang puas dengan hasil draw, tapi tidak kalah saja di luar kandang sudah bagus,” sambung manajer Mas’an Djadjuli.
Ini terlihat dari keputusan berani Dudung yang menurunkan dua pemain Kabupaten Bogor Saepulloh Maulana dan Mu’min di lini belakang pada laga dengan PSSB Bireuen. Satu striker PSSB mati langkah dengan penjagaan Mu’min. “Harus dicoba dan selama mainnya kompak, kesalahan akan tertutupi. Kami tekankan agar pemain tak saling menyalahkan saat ada pemain yang membuat kesalahan,” ungkapnya.
Upaya ‘bulldozer’ itu berjalan efektif, meski diatas kertas PSSB lebih diuntungkan karena menjadi tuan rumah, namun Persikabo masih memiliki kans menang dengan menghasilkan beberapa peluang gol. PSSB juga sempat ketar-ketir dengan pergerakan cepat Susanto dan Novianto di sayap. “Saya kira belum beruntung saja dan hasil ini patut disyukuri,” kata dia.
Sementara laga dengan PSSB juga membuat Jibby Wuwungan dan Susanto tak bakal tampil pada laga home dengan PSAP Sigli di Stadion Persikabo (12/1) mendatang. Dua man of the match Persikabo yang masing-masing mencetak satu gol saat lawan PSLS Lhokseumawe dan PSSB itu mendapat akumulasi kartu kuning.
Gol Abo Memasuki Menit Akhir Dianulir Wasit, Buyarkan Angan-angan Bawa Kemenangan
Skuad Persikabo Kabupaten Bogor menahan imbang tuan rumah PSSB Bireuen 1-1 pada laga Divisi Utama Liga Ti-Phone Indonesia di Stadion Cot Gapu, Senin (20/12). Persikabo mencetak gol dari pemain sayap, Susanto menit 59 dan dari PSSB, Bikoy Daniel Ose menit 64. Dengan hasil ini, Persikabo kembali mengambil satu angka sama seperti sebelumnya 1-1 dengan PSLS Lhokseumawe, Kamis (16/12).
Pada laga ini, wasit Isham dari Palembang membuat keputusan yang kontroversial yang menganulir gol Zaenal ‘Abo’Arif, serta memberikan 4 kartu kuning untuk Persikabo. Kedua tim tampil dengan kekuatan berimbang dan cenderung bermain safety. Hanya saja PSSB yang juga memiliki beban harus menang setelah sebelumnya dikalahkan Persitara Jakarta Utara membuka peluang gol pada menit pertama dari Rizal.
Namun pelatih Dudung Abdullah tidak gentar dengan Laskar Batee Kureng. Pelatih berjuluk ‘bulldozer’ itu pada awal laga menerapkan stategi bertahan yang pelahan-lahan naik dan menginstruksikan khusus ke Mu’min mengawal pergerakan striker Rizal Zulfli karena PSSB gencar menyerang. Hasilnya serangan balik menit 14 masih gagal diselesaikan Jibby Wuwungan, tandukannya masih lemah yang jatuh ke pelukan kiper Didik Wisnu.
PSSB sempat menceploskan gol ke gawang Ariek SB dari set-piece Kahardinata menit 17. Namun gol itu dianulir wasit karena mestinya bukan tendangan langsung satu sentuhan. Gagal membuat gol, pemain PSSB seolah marah dengan terus menekan. Kahardinata menit 29 kembali mengancam gawang saat tendangannya tipis diatas mistar, sebelumnya heading Rizal menit 21. Persikabo kemudian bangkit dan keluar dari tekanan dan menghasilkan satu peluang gol menit 34. Lagi-lagi heading Jibby masih lemah.
Memasuki babak kedua, Persikabo menaikan tempo permainan. PSSB sempat kewalahan dari permainan kaki ke kaki. Bahkan menit 59, Susanto berhasil menjebol gawang Didik. Tendangan crossing jarak jauh dari sisi kanan membuahkan gol hingga Persikabo unggul 1-0. Hanya saja selang 5 menit kemudian, PSSB menyamakan 1-1 dari tendangan bebas Bikoy menerobos barisan pagar betis hingga skor 1-1.
PSSB kembali berpeluang menit 68 dari heading Syakir, namun kiper Ariek melakukan penyelamatan gemilang, dibalas Persikabo dengan heading Jibby yang membentur mistar gawang menit 75 saat menerima assit Septian Suharlan. Hanya saja wasit terlihat aneh saat crossing Susanto menit 79 diselesaikan tandukan Zaenal Arif namun gol dianggap off-side. Kedua tim tak lagi menciptakan peluang gol hingga laga berakhir 1-1.
Pada laga ini, wasit Isham dari Palembang membuat keputusan yang kontroversial yang menganulir gol Zaenal ‘Abo’Arif, serta memberikan 4 kartu kuning untuk Persikabo. Kedua tim tampil dengan kekuatan berimbang dan cenderung bermain safety. Hanya saja PSSB yang juga memiliki beban harus menang setelah sebelumnya dikalahkan Persitara Jakarta Utara membuka peluang gol pada menit pertama dari Rizal.
Namun pelatih Dudung Abdullah tidak gentar dengan Laskar Batee Kureng. Pelatih berjuluk ‘bulldozer’ itu pada awal laga menerapkan stategi bertahan yang pelahan-lahan naik dan menginstruksikan khusus ke Mu’min mengawal pergerakan striker Rizal Zulfli karena PSSB gencar menyerang. Hasilnya serangan balik menit 14 masih gagal diselesaikan Jibby Wuwungan, tandukannya masih lemah yang jatuh ke pelukan kiper Didik Wisnu.
PSSB sempat menceploskan gol ke gawang Ariek SB dari set-piece Kahardinata menit 17. Namun gol itu dianulir wasit karena mestinya bukan tendangan langsung satu sentuhan. Gagal membuat gol, pemain PSSB seolah marah dengan terus menekan. Kahardinata menit 29 kembali mengancam gawang saat tendangannya tipis diatas mistar, sebelumnya heading Rizal menit 21. Persikabo kemudian bangkit dan keluar dari tekanan dan menghasilkan satu peluang gol menit 34. Lagi-lagi heading Jibby masih lemah.
Memasuki babak kedua, Persikabo menaikan tempo permainan. PSSB sempat kewalahan dari permainan kaki ke kaki. Bahkan menit 59, Susanto berhasil menjebol gawang Didik. Tendangan crossing jarak jauh dari sisi kanan membuahkan gol hingga Persikabo unggul 1-0. Hanya saja selang 5 menit kemudian, PSSB menyamakan 1-1 dari tendangan bebas Bikoy menerobos barisan pagar betis hingga skor 1-1.
PSSB kembali berpeluang menit 68 dari heading Syakir, namun kiper Ariek melakukan penyelamatan gemilang, dibalas Persikabo dengan heading Jibby yang membentur mistar gawang menit 75 saat menerima assit Septian Suharlan. Hanya saja wasit terlihat aneh saat crossing Susanto menit 79 diselesaikan tandukan Zaenal Arif namun gol dianggap off-side. Kedua tim tak lagi menciptakan peluang gol hingga laga berakhir 1-1.
Harapan Mulai Terjawab
Misi Dudung ‘bulldozer’ Abdullah membawa tim pada dua away dengan PSLS Lhokseumawe dan PSSB Bireuen, berakhir sudah. Apakah kerjanya di tim akan diteruskan atau tidak, tergantung manajemen dan pengurus karena sekarang ini masih berstatus tim pelatih sementara. Namun yang menjadi catatan, kondisi tim berangsung pulih dari keterpurukan berkat pendekatan Dudung, Anuar Saleh dan manajer Mas’an ‘Mourinho’ Djadjuli ke semua pemain.
Keberhasilan di dua away yang membawa dua angka juga berkat allinatore Rachmat Yasin. RY, panggilan akrab Bupati Bogor itu juga menjadi arsitek bayangan dengan memantau perkembangan tim dari jarak jauh. Yang jadi catatan juga, Dudung berani memainkan pemain Kabupaten Bogor seperti Ariek SB, Saepulloh Maulana, Mu’min, Sairan jadi starter line up dengan pemain cadangan juga masih memasukan pemain Kabupaten Bogor yakni Dian Irawan dan Septian Suharlan.
Meski demikian, pemain asing yang dibawa masih jadi turis seperti JP Boumsong yang tak dimainkan sama sekali. Ketidak siapan pemain ini mesti jadi perhatian serius. Sebab harga kontrak yang tak murah sangat merugikan PErsikabo. Alhasil, jika kesolidan internal mulai terbangun hendaknya diiringi sikap profesional juga dari legiun asing.
Berkaca pada dua away tersebut, semua pemain sepertinya sudah memahami betul. Hanya soal hati saja bagaimana mereka mau bermain maksimal. Disini diperlukan peran kenyamanan dan pemahaman kondisi psikologis. Kondisi yang kini mulai terbangun dan melupakan kekalahan beruntun pada away sebelumnya. Peluang saat ini, mari bangkit dan sapu bersih laga kandang yang sebentar lagi menanti.
Keberhasilan di dua away yang membawa dua angka juga berkat allinatore Rachmat Yasin. RY, panggilan akrab Bupati Bogor itu juga menjadi arsitek bayangan dengan memantau perkembangan tim dari jarak jauh. Yang jadi catatan juga, Dudung berani memainkan pemain Kabupaten Bogor seperti Ariek SB, Saepulloh Maulana, Mu’min, Sairan jadi starter line up dengan pemain cadangan juga masih memasukan pemain Kabupaten Bogor yakni Dian Irawan dan Septian Suharlan.
Meski demikian, pemain asing yang dibawa masih jadi turis seperti JP Boumsong yang tak dimainkan sama sekali. Ketidak siapan pemain ini mesti jadi perhatian serius. Sebab harga kontrak yang tak murah sangat merugikan PErsikabo. Alhasil, jika kesolidan internal mulai terbangun hendaknya diiringi sikap profesional juga dari legiun asing.
Berkaca pada dua away tersebut, semua pemain sepertinya sudah memahami betul. Hanya soal hati saja bagaimana mereka mau bermain maksimal. Disini diperlukan peran kenyamanan dan pemahaman kondisi psikologis. Kondisi yang kini mulai terbangun dan melupakan kekalahan beruntun pada away sebelumnya. Peluang saat ini, mari bangkit dan sapu bersih laga kandang yang sebentar lagi menanti.