Kualitas wasit lagi-lagi jadi polemik di laga lanjutan kompetisi Divisi Utama Grup Barat, antara Persikabo kontra Pro Duta FC, Minggu (15/3), kemarin. Baik kubu Persikabo maupun kubu Pro Duta mengecam kualitas wasit yang menurut mereka jauh dari kata fair play.
Pelatih Kepala Pro Duta FC, Roberto Bianchi yang terlihat sangat kecewa dengan hasil pertandingan yang berakhir dengan skor 1-0 atas Persikabo ini tak kuasa menahan emosinya. Bahkan usai wasit, Eri Bastari memutuskan untuk menganulir gol Pro Duta di menit ke 93 yang dianggap Offside, mantan Entreneidor Batavia Union ini langsung masuk ke lapangan dan menghampiri sang wasit. Tak hanya Bianchi, para pemain dan beberapa official klub berjuluk ‘Kuda Pegasus’ ini pun mengikuti jejak manajer sekaligus pelatih Pro Duta itu.
“Saya tidak mau komentar terlalu banyak. Kalian semua bisa lihat sendiri bagaimana kualitas wasit. Kami sudah dirugikan enam poin di sepanjang kompetisi ini. Yang pertama saat kita bertandang ke PSLS Louksemawe, dan yang kedua sekarag ini,” ujar Bianchi pada sesi konferensi pers, kemarin.
Pria berkebangsaan Spanyol ini menyebut wasit sebagai mafia terbesar dari kompetisi sepakbola di Indonesia. Namun, hal tersebut sudah menjadi hal lumrah, dan tak seorang pun berani menindaklanjuti hal tersebut. Itu yang membuat sepakbola di Indonesia tak mengalami kemajuan dan jalan di tempat seperti sekarang ini.
“Wasit adalah mafia terbesar di kompetisi sepakbola, dan itu yang menghancurkan sepakbola di Indonesia. Misi saya disini adalah memajukan persepakbolaan di Indonesia, karena banyak potensi pesepakbola di Indonesia. Namun sayang, hal-hal seperti kualitas wasit ini yang menghancurkan kualitas sepakbola itu sendiri,” bebernya.
Mengenai pertandingan kemarin, Bianchi mengaku tak akan melaporkan hal tersebut kepada PSSI. Karena menurutnya, tidak akan berpengaruh pada hasil pertandingan.
“Tak ada gunanya, toh tidak didengarkan,” pungkasnya.
Hal senada juga diungkapkan Kepala Pelatih Persikabo, Suimin Diharja. Meskipun Persikabo berhasil menang di laga itu, Ia tetap menyebut kualitas wasit PSSI masih jauh dari kata berkualitas.
“Mungkin saya akan mengulangi kata-kata pada saat Persikabo berhadapan dengan Persikota beberapa waktu lalu. Kualitas wasit memang harus dibenahi kalau sepakbola Indonesia ingin maju,” tuturnya.
Mengenai kontroversi gol injury time Pro Duta, Abang panggilan Akrab Suimin, mengatakan bahwa gol tersebut memang berada di posisi offside, dan gol tersebut tercipta di menit dimana seharusnya pertandingan berakhir.
“Gol Pro Duta murni offside, tapi terlepas dari itu, tendangan tersebut terjadi di menit ke 94. Berarti yang harus dikoreksi adalah wasitnya,” pungkasnya.
(pakuan raya)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar