Bola Indo - Pelatih Timnas senior, Wim Rijsbergen, memanggil empat pemain tambahan untuk menjalani seleksi jelang tampil di Grup E Putaran III Pra Piala Dunia 2014.
Empat pemain itu adalah Ian Louis Kabes (Persipura Jayapura), I Made Irawan (Persiba Balikpapan), Hariono (Persib Bandung), dan Amrizal (Persija Jakarta).
Mereka akan bergabung 26 pemain, yang telah lebih dulu bergabung dalam skuat timnas Pra-Piala Dunia. "Saat ini permasalahan utama yang diperlukan para pemain adalah menggenjot daya tahan atau fisik pemain yang masih di bawah standar.
Karena itu, dibutuhkan pelatih fisik khusus yang nantinya akan membantu pemain untuk memperbaiki Vo2 max mereka," ujar Win dikutip dari Humas Timnas, Senin (1/8).
Manajemen juga masih melakukan negosiasi untuk secepatnya mendatangkan pelatih kiper dan pelatih fisik profesional yang diambil dari Eropa.
Selama menjalani latihan, pelatih telah merancang porsi latihan pada bulan puasa dengan menetapkan jadwal latihan sore hari dan sesi tambahan di malam hari.
Sebelum bertemu Iran di laga perdana, Timnas akan menjalani pemusatan latihan di Cilegon, Banten, mulai 4 Agustus hingga 28 Agustus. Untuk mematangkan persiapan, Timnas bersiap mengikuti tiga kali uji coba pada Agustus ini.
"Untuk nama-nama tim belum dapat dirilis, yang jelas setidaknya kita akan mengupayakan tiga kali laga uji coba di bulan Agustus nanti. Dua di antara lawan-lawannya sedang diusahakan berasal dari Timur-Tengah, karena karakter-nya sama dengan tiga tim kompetitor kita di laga PPD zona Asia nanti," ujar Arya Abhiseka, General Manager Tim Nasional.
Timnas dijadwalkan akan bertolak ke Teheran, Iran, padal 29 Agustus mendatang atau sehari menjelang Idul Fitri.
Indonesia pada Pra Piala Dunia 2014 tergabung dalam Grup E Zona Asia bersama dengan Iran, Qatar, dan Bahrain.
Selasa, 02 Agustus 2011
Liestiadi Lapor ke PSSI Hari ini
Bola Indo - Asisten pelatih PSM, Liestiadi akhirnya berangkat ke Jakarta hari ini. Dia dijadwalkan melaporkan diri ke kantor PSSI siang ini sehubungan pemanggilan dirinya untuk menjadi asisten, mendampingi pelatih kepala timnas, Wilhelmus "Wim" Gerardus Rijsbergen.
Senin kemarin, Liestiadi mengaku menerima telepon dari Manajer Timnas, Ferry Kodrat. Ferry meminta Liestiadi mendampingi Wim mengarsiteki Timnas dalam persiapan prakualifikasi piala dunia. Apalagi, Indonesia dijadwalkan akan mulai bertanding pada 2 September mendatang, melawan Iran. "Makanya, besok (hari ini) saya diminta datang melapor ke kantor PSSI," ungkap mantan asisten pelatih Arema ini.
Terkait keberadaannya di PSM, Ferry mengaku kepada Liestiadi sudah membicarakan dirinya dengan CEO PSM, Rully Habibie. Oleh karena itu, Liestiadi tidak lagi merasa ada ganjalan untuk meninggalkan PSM.
Meski begitu, Lies mengaku agak sedih juga. Dia sudah sangat dekat dengan para pemain PSM dan memiliki perjalanan karier yang sangat baik di PSM. Ada banyak kenangan yang dia miliki dengan pemain, manajemen, suporter, dan warga Makassar.
"Tapi ini seperti tugas negara. Saya harus melaksanakan karena dipanggil untuk membawa nama negara," tambah Liestiadi. Sementara itu, GM Klub PSM, Husain Abdullah mengatakan akan melepaskan Liestiadi karena itu merupakan panggilan tugas yang lebih besar. Dia memberikan selamat atas keputusan PSSI mengambil Liestiadi ke Timnas.
"Sayangnya, ini terlalu mendadak sehingga kita tidak sempat membuat acara perpisahan. Namun yang pastinya, kami sangat bangga, dua pelatih PSM terpilih menjadi pelatih Timnas. Makanya, saya ucapkan selamat kepada Pak Liestiadi," ungkap Husain.
Humas Pengelola Klub PSM, Nurmal Idrus menambahkan, Liestiadi terpilih sebagai asisten pelatih timnas adalah buah dari keteguhan pada pilihannya bertahan di PSM. Dia tak pergi meski kemudian PSM memutuskan pindah ke LPI. Ini penghargaan yang memang layak dia terima. Makanya, sangat layak jika Liestiadi ditarik ke Timnas.
Senin kemarin, Liestiadi mengaku menerima telepon dari Manajer Timnas, Ferry Kodrat. Ferry meminta Liestiadi mendampingi Wim mengarsiteki Timnas dalam persiapan prakualifikasi piala dunia. Apalagi, Indonesia dijadwalkan akan mulai bertanding pada 2 September mendatang, melawan Iran. "Makanya, besok (hari ini) saya diminta datang melapor ke kantor PSSI," ungkap mantan asisten pelatih Arema ini.
Terkait keberadaannya di PSM, Ferry mengaku kepada Liestiadi sudah membicarakan dirinya dengan CEO PSM, Rully Habibie. Oleh karena itu, Liestiadi tidak lagi merasa ada ganjalan untuk meninggalkan PSM.
Meski begitu, Lies mengaku agak sedih juga. Dia sudah sangat dekat dengan para pemain PSM dan memiliki perjalanan karier yang sangat baik di PSM. Ada banyak kenangan yang dia miliki dengan pemain, manajemen, suporter, dan warga Makassar.
"Tapi ini seperti tugas negara. Saya harus melaksanakan karena dipanggil untuk membawa nama negara," tambah Liestiadi. Sementara itu, GM Klub PSM, Husain Abdullah mengatakan akan melepaskan Liestiadi karena itu merupakan panggilan tugas yang lebih besar. Dia memberikan selamat atas keputusan PSSI mengambil Liestiadi ke Timnas.
"Sayangnya, ini terlalu mendadak sehingga kita tidak sempat membuat acara perpisahan. Namun yang pastinya, kami sangat bangga, dua pelatih PSM terpilih menjadi pelatih Timnas. Makanya, saya ucapkan selamat kepada Pak Liestiadi," ungkap Husain.
Humas Pengelola Klub PSM, Nurmal Idrus menambahkan, Liestiadi terpilih sebagai asisten pelatih timnas adalah buah dari keteguhan pada pilihannya bertahan di PSM. Dia tak pergi meski kemudian PSM memutuskan pindah ke LPI. Ini penghargaan yang memang layak dia terima. Makanya, sangat layak jika Liestiadi ditarik ke Timnas.
PSB Kota Bogor, Riwayatmu Kini
Pakuan Raya - Terpuruknya prestasi PSB Bogor dalam beberapa tahun terakhir ini, dinilai akibat tidak adanya pemikiran yang cerdas yang dilakukan oleh tim manajerial dan Pengurus Cabang (pengcab) PSSI Kota bogor untuk memajukan tim berjuluk Laskar Pakuan."Masyarakat Kota Bogor sangat berharap tim ini bisa bangkit dan kembali hidup seperti dulu. Karenanya, jajaran pengurus PSB harus memiliki inovasi dan membuat program yang jelas untuk membangkitkan prestasi PSB Bogor,"kata Boyke Adam mantan pelatih PSB saat ditemui Pakar baru baru ini.
Program yang harus dilakukan, jelas Boyke, salah satunya dengan menggelar kompetisi internal antarklub dan kelompok usia (KU) yang terdaftar sebagai anggota PSB Bogor.
"Di Bogor sudah lama tidak ada kompetisi internal. Padahal dulu pernah ada, dan itu sangat penting untuk mendukung program pembinaan pengcab dan PS itu sendiri,"terangnya.
Mantan pelatih kiper Persib Bandung ini mengaku, sangat prihatin dengan prestasi tim yang bermarkas di stadion Pajajaran. Menurutnya, dulu nama PSB Bogor yang pernah berlaga di kompetisi diivisi utama nasional begitu besar.
Namun kini kondisinya sebaliknya, seperti hidup segan mati tak mau, karena berjuang untuk kualifikasi divisi satu liga Indonesia saja sulit sekali lolos.
"Jadi, wajar ada yang menuntut Bambang Gunawan (ketua umum) mundur dari jabatannya. Itu karena masyarakat sangat mencintai dan berharap dapat menyaksikan kembali PSB Bogor tampil di kasta kompetisi tertinggi di Indonesia,"katanya.
Boyke Adam juga sangat mendukung bila manajerial PSB Bogor dilakukan perombakan secara menyeluruh. “Kalau untuk kebaikan, perubahan memang harus dilakukan," jelas pegawai disalah satu Badan Usaha Milik Negara (BUMN).
Seperti diberitakan sebelumnya, BG mengatakan, apabila seluruh elemen masyarakat Kota Bogor menginginkannya mundur, dirinya siap dari kursi Ketua Umum PSB.
"Kalau masyarakat memang menuntut saya untuk mundur dari ketum, ya saya siap mundur. Apa susahnya sih?, toh saya memimpin PSB karena mendapat mandat dan dipercaya oleh jajaran pengurus lain dalam musta 2010," ujarnya.
Program yang harus dilakukan, jelas Boyke, salah satunya dengan menggelar kompetisi internal antarklub dan kelompok usia (KU) yang terdaftar sebagai anggota PSB Bogor.
"Di Bogor sudah lama tidak ada kompetisi internal. Padahal dulu pernah ada, dan itu sangat penting untuk mendukung program pembinaan pengcab dan PS itu sendiri,"terangnya.
Mantan pelatih kiper Persib Bandung ini mengaku, sangat prihatin dengan prestasi tim yang bermarkas di stadion Pajajaran. Menurutnya, dulu nama PSB Bogor yang pernah berlaga di kompetisi diivisi utama nasional begitu besar.
Namun kini kondisinya sebaliknya, seperti hidup segan mati tak mau, karena berjuang untuk kualifikasi divisi satu liga Indonesia saja sulit sekali lolos.
"Jadi, wajar ada yang menuntut Bambang Gunawan (ketua umum) mundur dari jabatannya. Itu karena masyarakat sangat mencintai dan berharap dapat menyaksikan kembali PSB Bogor tampil di kasta kompetisi tertinggi di Indonesia,"katanya.
Boyke Adam juga sangat mendukung bila manajerial PSB Bogor dilakukan perombakan secara menyeluruh. “Kalau untuk kebaikan, perubahan memang harus dilakukan," jelas pegawai disalah satu Badan Usaha Milik Negara (BUMN).
Seperti diberitakan sebelumnya, BG mengatakan, apabila seluruh elemen masyarakat Kota Bogor menginginkannya mundur, dirinya siap dari kursi Ketua Umum PSB.
"Kalau masyarakat memang menuntut saya untuk mundur dari ketum, ya saya siap mundur. Apa susahnya sih?, toh saya memimpin PSB karena mendapat mandat dan dipercaya oleh jajaran pengurus lain dalam musta 2010," ujarnya.
Skuad Persikabo U-17 Dirumahkan
Pakuan Raya - Sebanyak 28 pemain yang memperkuat Persikabo U-17 di ajang kompetisi Liga Remaja Piala Suratin tingkat Jawa Barat di Kota Cimahi beberapa waktu lalu, dirumahkan manajemen. Belum ada informasi lebih jauh apakah tim ini kedepan akan dipertahankan atau tidak. "Sementara ini semua pemain dipulangkan dulu, tinggal tunggu kabar selanjutnya dari pengurus, apakah akan dibubarkan atau tidak,"ujar Saeran, pelatih kepala kepada Pakar, senin (1/8) kemarin.
Seperti diketahui, ambisi Laskar Muda Pajajaran menyabet juara di ajang Piala Suratin tingkat Jabar harus dikubur dalam-dalam. Sebab, langkah Edi dan kawan-kawan terhenti di babak semifinal setelah takluk Persikab Bandung dengan skor tipis 1-0.
Tim berjuluk "Dalem Bandung" sendiri seperti menjadi momok yang menakutkan bagi Persikabo. Pada tahun lalu saja, tim yang sekarang ini dibesut Agus Salam juga memupus harapan Persikabo juga di partai semifinal dengan skor 7-6 melalui adu pinalti diajang yang sama. Diajang ini, Persib akhirnya tampil sebagai juara Piala Suratin U-17 Tingkat Jawa Barat 2011, setelah di partai pamungkas, Jumat (29/7) lalu, yang dihelat di Stadion Siliwangi, Bandung mengalahkan tim yang sama-sama berasal dari Bandung yaitu Persikab 2-0.
"Meski gagal mewujudkan target menjadi juara, perjuangan anak-anak harus tetap dihargai. Selama kompetisi berlangsung, mereka bermain sangat baik dan pantang menyerah. Kalaupun kalah, itu dikarenakan faktor kurang beruntung saja,"tandas Saeran. Sementara itu, jika skuad Persikabo U-17 dipulangkan kerumahnya masing-masing. Para pemain Persikabo U-15 yang dipersiapkan mengikuti kompetisi Piala Medco tingkat Jabar pada September mendatang tetap menjalani latihan seperti biasa.
"Walaupun bulan ramadhan, latihan jalan terus. Hanya porsi latihannya saj ayang berbeda,"kata Yayan Mulyana, Pelatih Kepala Persikabo U-15 kepada Pakar. Dia menjelaskan, saat ini jumlah pemain yang mengikuti pembinaan latihan sebanyak 39 orang. Jumlah itu, nantinya akan dilakukan seleksi lagi, sehingga julmah pemain total hanya tinggal 30 orang saja.
Lebih lanjut, jelas Yayan, secara keseluruhan tekhnik dan fisik tim sudah tidak perlu diragukan lagi kemampuannya. Karena disegala lini kolektifitas sudah terjalin. "Kalau untuk posisi pemain dan kerjasama tak ada masalah, malah saya dipusingkan dengan banyaknya pilihan," tegas dia.
Seperti diketahui, ambisi Laskar Muda Pajajaran menyabet juara di ajang Piala Suratin tingkat Jabar harus dikubur dalam-dalam. Sebab, langkah Edi dan kawan-kawan terhenti di babak semifinal setelah takluk Persikab Bandung dengan skor tipis 1-0.
Tim berjuluk "Dalem Bandung" sendiri seperti menjadi momok yang menakutkan bagi Persikabo. Pada tahun lalu saja, tim yang sekarang ini dibesut Agus Salam juga memupus harapan Persikabo juga di partai semifinal dengan skor 7-6 melalui adu pinalti diajang yang sama. Diajang ini, Persib akhirnya tampil sebagai juara Piala Suratin U-17 Tingkat Jawa Barat 2011, setelah di partai pamungkas, Jumat (29/7) lalu, yang dihelat di Stadion Siliwangi, Bandung mengalahkan tim yang sama-sama berasal dari Bandung yaitu Persikab 2-0.
"Meski gagal mewujudkan target menjadi juara, perjuangan anak-anak harus tetap dihargai. Selama kompetisi berlangsung, mereka bermain sangat baik dan pantang menyerah. Kalaupun kalah, itu dikarenakan faktor kurang beruntung saja,"tandas Saeran. Sementara itu, jika skuad Persikabo U-17 dipulangkan kerumahnya masing-masing. Para pemain Persikabo U-15 yang dipersiapkan mengikuti kompetisi Piala Medco tingkat Jabar pada September mendatang tetap menjalani latihan seperti biasa.
"Walaupun bulan ramadhan, latihan jalan terus. Hanya porsi latihannya saj ayang berbeda,"kata Yayan Mulyana, Pelatih Kepala Persikabo U-15 kepada Pakar. Dia menjelaskan, saat ini jumlah pemain yang mengikuti pembinaan latihan sebanyak 39 orang. Jumlah itu, nantinya akan dilakukan seleksi lagi, sehingga julmah pemain total hanya tinggal 30 orang saja.
Lebih lanjut, jelas Yayan, secara keseluruhan tekhnik dan fisik tim sudah tidak perlu diragukan lagi kemampuannya. Karena disegala lini kolektifitas sudah terjalin. "Kalau untuk posisi pemain dan kerjasama tak ada masalah, malah saya dipusingkan dengan banyaknya pilihan," tegas dia.
Rombak Total Pengurus
Radar Bogor - Belum adanya action dari jajaran pengurus Persikabo, terkait penunjukan sosok General Manager (GM) Laskar Pajajaran untuk musim kompetisi Divisi Utama 2011-2012, membuat sejumlah mantan penggawa skuad hijau kuning geram.
Mantan pemain Persikabo era 80-an, Robby Rizakota mengatakan, lambannya aksi yang dilakukan pengurus tak lepas dari kekurangmandirian serta takut mengambil terobosan baru. Karena, mereka masih bergantung kepada Ketua Umum (Ketum) Persikabo, Rachmat Yasin (RY).
“Semua pengurus masih di bawah ketiak ketum, tak bisa mandiri, segala sesuatunya masih menunggu petunjuk RY. Memangnya RY hanya mengurusi Persikabo? Dia juga kan banyak urusan lain,” ujar Robby.
Menurut dia, seharusnya jajaran pengurus sadar dan segera menunjuk GM. Sebab, meski format kompetisi belum jelas, persiapan harus sudah dimulai sejak dini.
“Jangan hanya nunggu format kompetisi, kalau benar-benar serius ya harus ada aksi. Katanya mau mengangkat kasta Persikabo? Kalau bicara doang ya percuma,” jelasnya.
Sementara itu, eks penggawa Laskar Pajajaran era 70-an, Denny Acuy menuturkan, perubahan total harus terjadi dalam kepengurusan Persikabo karena selama empat tahun ke belakang tak menghasilkan apa-apa.
Di samping, tidak seriusnya pengurus untuk memajukan sepakbola Kabupaten Bogor, yang ditandai dengan lambannya penunjukan GM.
“Pengurus harus dirombak total, kerjanya lambat dan masih harus disuapi ketum.
Tak berani ambil tindakan cepat. Bagaimana mau menuju Superliga kalau persiapan timnya saja lambat,” pungkasnya.
Mantan pemain Persikabo era 80-an, Robby Rizakota mengatakan, lambannya aksi yang dilakukan pengurus tak lepas dari kekurangmandirian serta takut mengambil terobosan baru. Karena, mereka masih bergantung kepada Ketua Umum (Ketum) Persikabo, Rachmat Yasin (RY).
“Semua pengurus masih di bawah ketiak ketum, tak bisa mandiri, segala sesuatunya masih menunggu petunjuk RY. Memangnya RY hanya mengurusi Persikabo? Dia juga kan banyak urusan lain,” ujar Robby.
Menurut dia, seharusnya jajaran pengurus sadar dan segera menunjuk GM. Sebab, meski format kompetisi belum jelas, persiapan harus sudah dimulai sejak dini.
“Jangan hanya nunggu format kompetisi, kalau benar-benar serius ya harus ada aksi. Katanya mau mengangkat kasta Persikabo? Kalau bicara doang ya percuma,” jelasnya.
Sementara itu, eks penggawa Laskar Pajajaran era 70-an, Denny Acuy menuturkan, perubahan total harus terjadi dalam kepengurusan Persikabo karena selama empat tahun ke belakang tak menghasilkan apa-apa.
Di samping, tidak seriusnya pengurus untuk memajukan sepakbola Kabupaten Bogor, yang ditandai dengan lambannya penunjukan GM.
“Pengurus harus dirombak total, kerjanya lambat dan masih harus disuapi ketum.
Tak berani ambil tindakan cepat. Bagaimana mau menuju Superliga kalau persiapan timnya saja lambat,” pungkasnya.