Pakuan Raya - Kendati tim kebanggaan masyarakat Kabupaten Bogor gagal membawa gelar juara di ajang turnamen Manchester United Preimer Cup tingkat regional, tak menyurutkan niat Bupati Rachmat Yasin yang juga Ketua Umum Persikabo untuk segera mendirikan Bogor Football Academy. Sepulang Tim Persikabo U-15 dari Tailand, RY juga langsung menitahkan kepada seluruh jajarannya untuk segera mempersiapkan keperluan berdirinya BFA di Kabupaten Bogor.
"Bogor Football Academy ini harus benar-benar harus benar-benar terealisasi, makanya saya minta kepada para pengurus PSSI, maupun jajaran lainnya untuk bisa mempersiapkan segala sesuatu yang berhubungan dengan pendirian BFA ini, paling tidak setelah tim MU Indonesia pulang ke Bogor kita sudah mulai mempersiapkan segalanya," ujar RY.
RY menambahkan, agar siswa pertama BFA yang notabenenya tim Persikabo U-15 lebih fokus dalam pendidikannya di BFA, RY juga menginstruksikan kepada Dinas Pendidikan dan Dinas Pemuda dan Olahraga bisa memindahkan sekolah mereka di dalam satu kawasan Kabupaten Bogor. Tak hanya itu, nantinya para siswa BFA ini juga bakal menjalani training camp di mess yang akan dipersiapkan untuk mereka.
"Siswa pertama BFA nanti adalah para tim Persikabo U-15, jika sudah menjadi siswa BFA , saya minta sekolah mereka bisa dijadikan satu tempat, supaya lebih fokus, mereka juga akan menjalani training camp, dan boleh pulang ke rumah kalau mendapat instruksi dari pelatih, dengan begitu mereka akan lebih fokus menerima ilmu yang akan diberikan di BFA nantinya," bebernya.
Lebih lanjut, Ia menegaskan BFA untuk sementara ini akan dipusatkan di Stadion Persikabo Cibinong, dan jika BFA sudah berhasil mencetak pesepakbola handal di Kabupaten Bogor, Ia juga berencana membuka sebuah sekolah sepakbola bertaraf nasional seperti Indonesian Football Academy.=
Kamis, 09 Juni 2011
Obsesi Masuk Persikabo
Pakuan Raya - Perhelatan turnamen Piala Emas Rachmat Yasin (PERY) III memang telah usai. Namun, masih banyak pekerjaan rumah yang harus diselesaikan panitia pelaksana, terutama menindaklanjuti hasil penjaringan tim pemandu bakat yang berhasil mengumpulkan 78 nama pemain. Sesuai dengan program PSSI Kabupaten Bogor yang ingin menjaring pesepakbola handal lewat ajang PERY, nantinya ke 78 nama pemain PERY ini akan mendapatkan pembinaan khusus oleh PSSI yang akan dipersiapkan baik di ajang Porda Jabar maupun untuk mengisi skuad Persikabo.
Bagi para pemain PERY, kabar tersebut tentu adalah kabar yang menggembirakan, dan hal itu yang menjadi salah satu tujuan mereka ikut serta dalam turnamen PERY ini. Seperti yang disampaikan oleh Dedi Irwansyah, salah satu pemain PERY asal Rumpin yang masuk bidikan tim pemandu bakat. Ia senang, jika nantinya program pembinaan tersebut benar-benar terealisasi, apalagi jika dirinya diberi kesempatan untuk bisa bergabung bersama skuad Persikabo.
"Saya bersyukur sekali nama saya bisa masuk bidikan tim pemandu bakat, itu artinya usaha saya selama ini juga tidak sia-sia, mudah-mudahan kelanjutan dari program ini yang menyatakan akan ada pembinaan lebih lanjut kepada kami untuk diproyeksikan ke Porda maupun seleksi Persikabo bisa terealisasi, karena menjadi pemain sepakbola yang membela kabupaten Bogor adalah impian saya," ungkap Dedi kepada Pakar, kemarin.
Hal senada juga diungkapkan salah satu pemain Ciampea, Irvan Firdaus. Sebagai salah satu pemain asal Ciampea yang berhasil menjadi bidikan tim pemandu bakat, adalah suatu kebanggaan tersendiri baginya. Ia berharap hal tersebut, adalah awal perjalanan karirnya di dunia sepakbola khususnya di klub-klub besar sekelas Persikabo. "Mudah-mudahan ini adalah awal kesuksesan saya di dunia sepakbola, karena cita-cita saya dari dulu bisa bermain di klub-klub besar, seperti Persikabo," ujarnya.
Bagi para pemain PERY, kabar tersebut tentu adalah kabar yang menggembirakan, dan hal itu yang menjadi salah satu tujuan mereka ikut serta dalam turnamen PERY ini. Seperti yang disampaikan oleh Dedi Irwansyah, salah satu pemain PERY asal Rumpin yang masuk bidikan tim pemandu bakat. Ia senang, jika nantinya program pembinaan tersebut benar-benar terealisasi, apalagi jika dirinya diberi kesempatan untuk bisa bergabung bersama skuad Persikabo.
"Saya bersyukur sekali nama saya bisa masuk bidikan tim pemandu bakat, itu artinya usaha saya selama ini juga tidak sia-sia, mudah-mudahan kelanjutan dari program ini yang menyatakan akan ada pembinaan lebih lanjut kepada kami untuk diproyeksikan ke Porda maupun seleksi Persikabo bisa terealisasi, karena menjadi pemain sepakbola yang membela kabupaten Bogor adalah impian saya," ungkap Dedi kepada Pakar, kemarin.
Hal senada juga diungkapkan salah satu pemain Ciampea, Irvan Firdaus. Sebagai salah satu pemain asal Ciampea yang berhasil menjadi bidikan tim pemandu bakat, adalah suatu kebanggaan tersendiri baginya. Ia berharap hal tersebut, adalah awal perjalanan karirnya di dunia sepakbola khususnya di klub-klub besar sekelas Persikabo. "Mudah-mudahan ini adalah awal kesuksesan saya di dunia sepakbola, karena cita-cita saya dari dulu bisa bermain di klub-klub besar, seperti Persikabo," ujarnya.
Pemain Kembali Tanyakan Uang Gaji
Pakuan Raya - Lama tak memegang uang, mungkin terasa bimbang bagi para pemain Persikabo Kabupaten Bogor yang masih terikat kontrak dengan manajemen Tim Persikabo musim 2010/2011. Apalagi, para pemain mulai merasa pusing dengan urusan-urusan dalam keluarganya. Tak sedikit, para pemain Persikabo ini banyak menjadi tulang punggung bagi keluarganya.
"Jujur saja, kita percaya kepada manajemen dan pengurus Persikabo pasti akan membayar gaji dan hak kita. Namun, kita akui juga saat ini sedang bingung memikirkan kondisi keuangan. Maklum, walaupun kita masih bujangan. Tapi kita sudah menjadi tulang punggung keluarga di rumah," ujar beberapa pemain lokal asal Kabupaten Bogor kepada Pakar via ponselnya.
Mereka berharap, manajemen Persikabo bisa membayarkan gaji para pemain untuk dua bulan dulu. Karena para pemain mengaku bingung kalau satu bulan dulu. Sebab mereka ada yang sibuk biayai adik-adiknya untuk sekolah.
"Maaf kami sebenarnya bukannya rewel masalah ini. Namun, karena kondisi kami yang memang terdesak dengan kebutuhan. Apalagi gaji kami tidak sebesar dengan para pemain asing atau pemain bintang. Hingga wajarlah kalau kami tidak bisa menabung," beber mereka lagi.
Sementara itu, bendahara Pengcab PSSI Kabupaten Bogor, Wildan mengatakan, mudah-mudahan gaji para pemain bisa keluar dalam waktu dekat ini. Karena ia sendiri sudah menerima pengajuan dari bendahara tim Persikabo, Sonny Dirgantara.
"Pihak manajemen memang mengajukan untuk gaji ini sebesar 2 bulan dulu. Namun, berapa yang akan direalisasikannya tentunya harus melihat dengan kondisi keuangan yang ada di Persikabo," ujar Wildan kepada Pakar kemarin petang.
Hal yang sama, dikatakan H. Rudi Ferdian, Direktur Keuangan Persikabo yang mengatakan, para pemain Persikabo tidak perlu cemas dengan masalah gaji. Sebab selama ini Persikabo tidak pernah bermasalah dalam masalah gaji.
"Kalau dibilang telat, saya pikir belum seberapa. Karena masih hitungan satu bulan saja. Coba bayangkan dengan beberapa tim lain yang ada sampai 7 atau 8 bulan. Jadi saya tegaskan para pemain tidak perlu khawatir soal masalah gaji. Lagi pula bendahara tim dan Pengcab PSSI Kabupaten Bogor sedang mengupayakan agar gaji pemain minggu ini bisa turun," papar Rudi Ferdian kepada Pakar dua hari lalu di Cibinong.
Ditempat terpisah, Sekum Persikabo, H. Didi Kurnia, SH mengatakan hal yang sama dengan apa yang diungkapkan H. Rudi Ferdian. Menurutnya, Persikabo tidak pernah bermasalah dalam hal financial terutama gaji. " Masalah keterlambatan yang ada di Persikabo bukan berarti para pengurus atau manajemen lepas tangan. Namun, sampai saat ini para pengurus dan manajemen tengah berupaya agar gaji itu bisa dikeluarkan minggu ini juga. Kan semuanya juga ada mekanisme yang harus ditempuh. Hingga para pemain harap sabar dan memakluminya," imbuh Didi Kurnia.
"Jujur saja, kita percaya kepada manajemen dan pengurus Persikabo pasti akan membayar gaji dan hak kita. Namun, kita akui juga saat ini sedang bingung memikirkan kondisi keuangan. Maklum, walaupun kita masih bujangan. Tapi kita sudah menjadi tulang punggung keluarga di rumah," ujar beberapa pemain lokal asal Kabupaten Bogor kepada Pakar via ponselnya.
Mereka berharap, manajemen Persikabo bisa membayarkan gaji para pemain untuk dua bulan dulu. Karena para pemain mengaku bingung kalau satu bulan dulu. Sebab mereka ada yang sibuk biayai adik-adiknya untuk sekolah.
"Maaf kami sebenarnya bukannya rewel masalah ini. Namun, karena kondisi kami yang memang terdesak dengan kebutuhan. Apalagi gaji kami tidak sebesar dengan para pemain asing atau pemain bintang. Hingga wajarlah kalau kami tidak bisa menabung," beber mereka lagi.
Sementara itu, bendahara Pengcab PSSI Kabupaten Bogor, Wildan mengatakan, mudah-mudahan gaji para pemain bisa keluar dalam waktu dekat ini. Karena ia sendiri sudah menerima pengajuan dari bendahara tim Persikabo, Sonny Dirgantara.
"Pihak manajemen memang mengajukan untuk gaji ini sebesar 2 bulan dulu. Namun, berapa yang akan direalisasikannya tentunya harus melihat dengan kondisi keuangan yang ada di Persikabo," ujar Wildan kepada Pakar kemarin petang.
Hal yang sama, dikatakan H. Rudi Ferdian, Direktur Keuangan Persikabo yang mengatakan, para pemain Persikabo tidak perlu cemas dengan masalah gaji. Sebab selama ini Persikabo tidak pernah bermasalah dalam masalah gaji.
"Kalau dibilang telat, saya pikir belum seberapa. Karena masih hitungan satu bulan saja. Coba bayangkan dengan beberapa tim lain yang ada sampai 7 atau 8 bulan. Jadi saya tegaskan para pemain tidak perlu khawatir soal masalah gaji. Lagi pula bendahara tim dan Pengcab PSSI Kabupaten Bogor sedang mengupayakan agar gaji pemain minggu ini bisa turun," papar Rudi Ferdian kepada Pakar dua hari lalu di Cibinong.
Ditempat terpisah, Sekum Persikabo, H. Didi Kurnia, SH mengatakan hal yang sama dengan apa yang diungkapkan H. Rudi Ferdian. Menurutnya, Persikabo tidak pernah bermasalah dalam hal financial terutama gaji. " Masalah keterlambatan yang ada di Persikabo bukan berarti para pengurus atau manajemen lepas tangan. Namun, sampai saat ini para pengurus dan manajemen tengah berupaya agar gaji itu bisa dikeluarkan minggu ini juga. Kan semuanya juga ada mekanisme yang harus ditempuh. Hingga para pemain harap sabar dan memakluminya," imbuh Didi Kurnia.
Lewat Adu Penalti, Persikabo Kalah Terhormat
Pakuan Raya - Ambisi Persikabo U-15 tahun melaju ke Final MUPC tingkat Asia Tenggara tahun 2011 di Chonburi, Thailand akhirnya gagal tergapai. Setelah dalam pertandingan semifinal kemarin, Azis Nurdin dkk kalah terhormat 5-6 dari Singapura lewat tendangan adu penalti, setelah dalam 2 x10 menit mampu menahan imbang Singapura dengan skor 1-1. Kendati gagal mewujudkan mimpi ke Old Traford para pemain Persikabo U-15 tahun tetap patut diacungi jempol. Mereka mampu menunjukan penampilan terbaiknya selama pelaksanaan MUPC tingkat Asia Tenggara.
"Semua pemain sudah berjuang secara maksimal. Kami mohon maaf kepada semua masyarakat Kabupaten Bogor dan masyarakat Indonesia, tidak bisa memberikan yang terbaik. Namun, kami bangga kepada semua pemain yang tampil all out dari penyisihan hingga babak Semifinal ini," ujar General Manager Persikabo U-15, Yadi Mulyadi, AR kepada Pakar via ponselnya kemarin petang.
Lebih lanjut, kata Yadmul, para pemain ini sehabis pulang dari Chonburi langsung akan disiapkan untuk mengikuti event Haornas tahun 2011.
"Para pemain tidak berkecil hati. Bahkan, semuanya siap bertanding lagi dalam Haornas tahun ini. Mudah mudahan para pemain ini bisa kembali menjadi yang terbaik dalam event Haornas. Kami juga merasa terimakasih kepada Bupati Bogor, Insan bola di Kabupaten Bogor dan semua orang tua pemain yang telah memberikan suport positif kepada para pemain dan tim ini," imbuh Yadi Mulyadi dengan tegas.
Yadi berharap, apapun hasilnya yang telah diraih para pemain Persikabo U-15 tahun di Chonburi in I jangan dijadikan satu perjalanan akhir dari karir para pemain. Pasalnya, usia mereka yang masih belia dan masih punya jangka panjang untuk berkarir.
"Saya yakin ada satu atau dua orang pemain yang tergabung di tim Persikabo U-15 tahun ini bakal menjadi bintang masa depan Persikabo dan Timnas," kilahnya. Dalam hal terpisah, Ketua Umum Persikabo, Drs. H. Rachmat Yasin, MM ketika dikonfirmasi atas kegagalan Persikabo U-15 menuju Old Traford mengatakan, perjuangan para pemain sudah sangat maksimal.
"Saya tidak melihat mereka juara atau tidak, namun dari hasil beberapa pertandingan yang dilakukan Persikabo U-15 tahun selama di Chonburi, saya melihat ada satu harapan besar bagi masa depan sepakbola Persikabo atau Kabupaten Bogor. Saya tidak akan membubarkan para pemain U-15 tahun ini. Karena mereka akan langsung saya masukan dalam program Bogor Football Academi (BFA) yang akan digelar mulai September mendatang," ujar RY yang juga menjabat sebagai Bupati Bogor ini dengan penuh harap.
"Semua pemain sudah berjuang secara maksimal. Kami mohon maaf kepada semua masyarakat Kabupaten Bogor dan masyarakat Indonesia, tidak bisa memberikan yang terbaik. Namun, kami bangga kepada semua pemain yang tampil all out dari penyisihan hingga babak Semifinal ini," ujar General Manager Persikabo U-15, Yadi Mulyadi, AR kepada Pakar via ponselnya kemarin petang.
Lebih lanjut, kata Yadmul, para pemain ini sehabis pulang dari Chonburi langsung akan disiapkan untuk mengikuti event Haornas tahun 2011.
"Para pemain tidak berkecil hati. Bahkan, semuanya siap bertanding lagi dalam Haornas tahun ini. Mudah mudahan para pemain ini bisa kembali menjadi yang terbaik dalam event Haornas. Kami juga merasa terimakasih kepada Bupati Bogor, Insan bola di Kabupaten Bogor dan semua orang tua pemain yang telah memberikan suport positif kepada para pemain dan tim ini," imbuh Yadi Mulyadi dengan tegas.
Yadi berharap, apapun hasilnya yang telah diraih para pemain Persikabo U-15 tahun di Chonburi in I jangan dijadikan satu perjalanan akhir dari karir para pemain. Pasalnya, usia mereka yang masih belia dan masih punya jangka panjang untuk berkarir.
"Saya yakin ada satu atau dua orang pemain yang tergabung di tim Persikabo U-15 tahun ini bakal menjadi bintang masa depan Persikabo dan Timnas," kilahnya. Dalam hal terpisah, Ketua Umum Persikabo, Drs. H. Rachmat Yasin, MM ketika dikonfirmasi atas kegagalan Persikabo U-15 menuju Old Traford mengatakan, perjuangan para pemain sudah sangat maksimal.
"Saya tidak melihat mereka juara atau tidak, namun dari hasil beberapa pertandingan yang dilakukan Persikabo U-15 tahun selama di Chonburi, saya melihat ada satu harapan besar bagi masa depan sepakbola Persikabo atau Kabupaten Bogor. Saya tidak akan membubarkan para pemain U-15 tahun ini. Karena mereka akan langsung saya masukan dalam program Bogor Football Academi (BFA) yang akan digelar mulai September mendatang," ujar RY yang juga menjabat sebagai Bupati Bogor ini dengan penuh harap.