Sesi uji coba lapangan yang dilakukan awak Persikabo jelang laga kontra Persiraja yang akan di gelar di Stadion H. Dimoerthala, Banda Aceh, Kamis (17/4) di warnai ancaman supporter tuan rumah. Tak tangung-tangung, ancaman yang dilancarkan oknum tak bertanggung jawab tersebut bukan hanya sekedar petasan dan olok-olok ataupun makian saja tapi juga sebuah parang yang jelas-jelas diacungkan sebagai sebuah psywar untuk menjatuhkan mental pemain Persikabo.
Tak pelak, hal tersebut sempat membuat beberapa pemain tersulut emosi. Salim Alaydrus sempat adu cekcok dengan supporter begitu juga dengan kiper Sukirmanto yang memang notabene akrab dengan suasana Aceh. Bahkan gelandang pekerja, Anton Samba pun sempat akan mengejar penonton yang terus menerus mengejeknya. Untungnya aksi Anton tersebut bisa ditahan rekan-rekannya yang lain.
Sayangnya tidak ada satu pun ofisial Persiraja yang mengetahui hal tersebut. Karena hal itu terjadi setelah tim Persiraja meninggalkan stadion setelah melakukan uji coba yang disertai latihan terakhir menjelang pertandingan.
Menurut winger Persikabo, Sony Kurniawan yang juga pernah membela Persiraja, hal tersebut memang bukan sesuatu yang aneh. "Dulu saja saya pernah main disini dan ditimpuki dengan batok kelapa oleh penonton," sebutnya.
Akibat dari tekanan tersebut, ofisial dan manajer Persikabo sempat berencana mundur karena khawatir dengan keselamatan para pemainnya. Namun setelah berdiskusi dengan jajaran pengurus via telepon dan Djoko Driyono, Direktur Utama Badan Liga Indonesia, niat tersebut urung dilaksanakan. "Kami akan tetap bertanding besok," ujar manajer Persikabo, Mas'an Djajuli.
Mas'an juga menegaskan pihaknya juga telah member tahu pressure yang dilakukan para supporter Persiraja tersebut kepada PSSI. "Bahkan saya juga sempat menerima bocoran jika pihak Persiraja telah menyiapkan sejumlah uang denda jika supporter mereka melakukan tindakan anarkis pada pertandingan besok," sebutnya.
Sebetulnya situasi ini memang telah diperkirakan sebelumnya lantaran ancaman yang pernah dilontarkan para pemain Persiraja yang tak puas dengan kekalahan yang mereka di terima ketika bermain di Stadion Cibinong, Bogor (17/1) lalu. Saat itu, laga yang dimenangkan Persikabo dengan skor tipis 4-3 itu berjalan panas.
Puncaknya, Salim Alaydrus sempat memukul pemain Persiraja yang meludahi wasit. Pertandingan pun sempat terhenti beberapa saat. "Lihat saja, akan kami balas nanti di Aceh," ujar salah satu pemain Persiraja saat itu.
Sementara itu, pelatih Maman Suryaman mengatakan akan melihat kondisi para pemainya terlebih dahulu hingga Kamis (17/4) pagi sebelum menentukan siapa saja yang akan diturunkan pada pertandingan nanti.
"Saya akn tetap melihat kesiapan pemain terlebih dahulu karena bagaimanapun kita harus bisa mencuri poin disini untuk tetap memelihara peluang lolos ke Indonesian Super League(ISL) tahun depan," jelasnya.
Menurut hitung-hitungan, jika Persikabo bisa meraih tiga poin pada pertandingan nanti dan menyapu bersih semua partai kandang ditambah dengan satu partai away lagi VS PS Bengkulu, kemungkinan poin yang diraih Persikabo mencapai kuota 40 dan menepati posisi tiga besar.
"Tapi semua itu tergantung dengan empat tim yang sekarang berada di atas kita, yakni PSMS, Persipasi, Persita dan Persih Tembilahan," ujar Pelatih Persikabo Maman Suryaman.
Kamis, 17 Maret 2011
Provokasi Suporter Persiraja Keterlaluan
Guna mengantisipasi kemungkinan terburuk yang akan menimpa seluruh tim, ofisial Persikabo Bogor akan mengungsikan gelandang sayap mereka, Salim Alaydrus ke tempat yang tidak terendus oleh supporter Persiraja.
Hal ini dilakukan lantaran Salim merupakan salah satu target sasaran kemarahan penduduk Laskar Rencong karena dinilai telah berhasil memprovokasi para pemain Persiraja saat bermain di Stadion Cibinong (17/1) silam.
"Saya, Salim dan juga Sony akan pindah hotel untuk menjaga-jaga hal yang tidak diinginkan. Karena Salim menjadi sasaran supporter Persiraja, sedangkan Sony merupakan salah satu punggawa Persiraja pada putaran pertama lalu," kata Manajer Persikabo, Mas'an Djajuli.
Keputusan ini diambil Mas'an setelah mendengar laporan dari ofisial tim yang menyebutkan Salim terus-terusan di terror saat Persikabo melakukan sesi uji lapangan pada Rabu (16/4) pagi. "Semua olokan mereka tertuju pada Salim. Bahkan ada beberapa orang yang memang sengaja mencari Salim dan mengeluarkan kata-kata kotor untuk memancing emosinya," tukas Atu Sumirat, Pelatih Kiper Persikabo.
Atu menilai tindakan yang dilakukan supporter Persiraja sudah diluar ambang batas kewajaran. "Mereka bukan hanya mengolok tapi juga merebut semua perlengkapan kami termasuk mencuri air minum yang disobeknya dengan parang yang mereka bawa," tukasnya.
Salim sendiri mengatakan baru merasakan terror yang dilancarkan supoter tim tuan rumah. "Baru kali ini saya menerima perlakuan seperti itu. Ini sudah di luar batas," ujarnya geram. Senada dengan Salim dan Anton Samba, yang sedikit terpancing emosinya mengatakan tindakan puluhan supporter tersebut sudah tidak bisa ditolerir.
Sementara itu, Pelatih Maman Suryaman mengaku telah menekankan kepada pemainnya untuk tetap menjaga emosi. "Saya sudah bilang sama anak-anak untuk tetap satu grup dan tidak terpancing emosi dengan intimidasi mereka," tukasnya.
Hal ini dilakukan lantaran Salim merupakan salah satu target sasaran kemarahan penduduk Laskar Rencong karena dinilai telah berhasil memprovokasi para pemain Persiraja saat bermain di Stadion Cibinong (17/1) silam.
"Saya, Salim dan juga Sony akan pindah hotel untuk menjaga-jaga hal yang tidak diinginkan. Karena Salim menjadi sasaran supporter Persiraja, sedangkan Sony merupakan salah satu punggawa Persiraja pada putaran pertama lalu," kata Manajer Persikabo, Mas'an Djajuli.
Keputusan ini diambil Mas'an setelah mendengar laporan dari ofisial tim yang menyebutkan Salim terus-terusan di terror saat Persikabo melakukan sesi uji lapangan pada Rabu (16/4) pagi. "Semua olokan mereka tertuju pada Salim. Bahkan ada beberapa orang yang memang sengaja mencari Salim dan mengeluarkan kata-kata kotor untuk memancing emosinya," tukas Atu Sumirat, Pelatih Kiper Persikabo.
Atu menilai tindakan yang dilakukan supporter Persiraja sudah diluar ambang batas kewajaran. "Mereka bukan hanya mengolok tapi juga merebut semua perlengkapan kami termasuk mencuri air minum yang disobeknya dengan parang yang mereka bawa," tukasnya.
Salim sendiri mengatakan baru merasakan terror yang dilancarkan supoter tim tuan rumah. "Baru kali ini saya menerima perlakuan seperti itu. Ini sudah di luar batas," ujarnya geram. Senada dengan Salim dan Anton Samba, yang sedikit terpancing emosinya mengatakan tindakan puluhan supporter tersebut sudah tidak bisa ditolerir.
Sementara itu, Pelatih Maman Suryaman mengaku telah menekankan kepada pemainnya untuk tetap menjaga emosi. "Saya sudah bilang sama anak-anak untuk tetap satu grup dan tidak terpancing emosi dengan intimidasi mereka," tukasnya.
Cedera Bikin Pusing
Persikabo terancam timpang saat menantang tuan rumah Persiraja dalam lanjutan Divisi Utama Liga Tiphone 2010/2011 di stadion H. Moerthala, Kamis (17/3). Pasalnya, selain absennya dua pemain lantaran terkena hukuman, cedera serta sakit yang menimpa pemain inti kian menjadi kendala.
Duo gelandang Persikabo, Salim Alaydrus dan Jarot harus absen lantaran akumulasi kartu kuning saat menantang PSAP Sigli, Minggu (13/3). Sementara, pemain belakang Bahtiar kondisinya masih meragukan karena cedera otot paha kanan yang dideritanya. Belum lagi Sony Kurniawan tampaknya bakal disimpan Maman Suryaman demi menjaga keselamatan dirinya saat bertanding melawan Persiraja nanti.
Hal ini diperparah dengan suhu tubuh Erik yang panas, sehingga memaksa tim dokter turun tangan demi mengupayakan kesembuhan pemain yang akrab disapa Ebol itu. Padahal, tenaganya amat dibutuhkan tim sebagai pelapis Sony.
Pelatih Persikabo Maman Suryaman mengatakan, absennya Sony bakal mempengaruhi pola permainan tim. Meski berat, tapi demi keamanan diri mantan pemain Persiraja itu, manajemen dan tim pelatih sepakat tak akan menggunakan tenaga dia.
“Keputusan ini diambil setelah kami merasakan ancaman yang diberikan suporter tuan rumah kepada Sony begitu besar,” ujarnya kepada Radar Bogor di Banda Aceh, kemarin.
Mantan Pelatih Persija Jakarta itu juga dipusingkan dengan pengganti Sony, yakni Erik, yang tengah demam tinggi. Jika hingga pertandingan kondisinya belum juga memungkinkan, Mu’min akan diplot untuk menggantikannya.
Peluang Saepullah Maulana untuk menjadi starter cukup besar bila cedera Bahtiar belum pulih benar. “Kita lihat saja besok (hari ini, red). Apakah Saepulloh atau Bahtiar yang dimainkan, tergantung kebutuhan tim,” kata Maman.
Duo gelandang Persikabo, Salim Alaydrus dan Jarot harus absen lantaran akumulasi kartu kuning saat menantang PSAP Sigli, Minggu (13/3). Sementara, pemain belakang Bahtiar kondisinya masih meragukan karena cedera otot paha kanan yang dideritanya. Belum lagi Sony Kurniawan tampaknya bakal disimpan Maman Suryaman demi menjaga keselamatan dirinya saat bertanding melawan Persiraja nanti.
Hal ini diperparah dengan suhu tubuh Erik yang panas, sehingga memaksa tim dokter turun tangan demi mengupayakan kesembuhan pemain yang akrab disapa Ebol itu. Padahal, tenaganya amat dibutuhkan tim sebagai pelapis Sony.
Pelatih Persikabo Maman Suryaman mengatakan, absennya Sony bakal mempengaruhi pola permainan tim. Meski berat, tapi demi keamanan diri mantan pemain Persiraja itu, manajemen dan tim pelatih sepakat tak akan menggunakan tenaga dia.
“Keputusan ini diambil setelah kami merasakan ancaman yang diberikan suporter tuan rumah kepada Sony begitu besar,” ujarnya kepada Radar Bogor di Banda Aceh, kemarin.
Mantan Pelatih Persija Jakarta itu juga dipusingkan dengan pengganti Sony, yakni Erik, yang tengah demam tinggi. Jika hingga pertandingan kondisinya belum juga memungkinkan, Mu’min akan diplot untuk menggantikannya.
Peluang Saepullah Maulana untuk menjadi starter cukup besar bila cedera Bahtiar belum pulih benar. “Kita lihat saja besok (hari ini, red). Apakah Saepulloh atau Bahtiar yang dimainkan, tergantung kebutuhan tim,” kata Maman.
Persikabo Tak Gentar Hadapi Persiraja
Persikabo Kabupaten Bogor dipastikan akan tampil all out demi mengejar ketertinggalan angka, saat menantang tuan rumah Persiraja Banda Aceh dalam kompetisi Divisi Utama di Stadion H Dimoerthala, Kamis (17/3) sore. Meski beberapa pemain bakal absen, namun tak membuat skuad besutan Maman Suryaman tersebut gentar menghadapi Laskar Rencong itu.
Tidak berbeda dengan pertandingan sebelumnya, dalam uji coba lapangan kemarin pagi, anak-anak Laskar Pajajaran kembali menggunakan pola 3-5-2. Absennya Salim Alaydrus tidak mempengaruhi kekuatan tim, karena Coach Maman memiliki stok pengganti yang sepadan. Namun, pemain belakang Bahtiar masih diragukan tampil penuh dalam partai yang diperkirakan sarat dengan aroma dendam tersebut. Pasalnya, pada pertandingan putaran pertama di Stadion Cibinong, Persiraja ditaklukkan Persikabo dengan skor 4-3.
Pasukan hijau-kuning (Persikabo, red) patut waspada. Saat menjamu Persitara, anak asuhan Herry Kiswanto itu (Persiraja) berhasil melumat tamunya dengan skor mencolok 5-1. Salah satu yang membuat Persiraja sulit dikalahkan di kandangnya sendiri adalah dukungan luar biasa yang ditunjukkan para penonton dan suporter mereka. Mereka memiliki Skuller julukan untuk anggota organisasi Skull (Suporter Kutaraja untuk Lantak Laju) yang terkenal fanatik.
Turun dengan pola menyerang 4- 4-2, dipastikan Laskar Lantak Laju tampil menyerang. Mereka akan mengandalkan duet penyerang Christian Bekatal dan Novanda untuk menguji ketangguhan penjaga gawang Sukirmato. Belum lagi pergerakan bek sayap Andria yang patut diwaspadai Persikabo. Karena saat melawan Persitara, empat asisnya berbuah gol kemenangan. Sementara itu, di kubu Persikabo, meski Bahtiar meragukan untuk tampil, Maman dapat memaksimalkan tenaga Saepulloh untuk menemani Eduard Valutsa. Mental Sukirmanto juga dipastikan telah pulih pasca blundernya saat melawan PSAP Sigli. Maman mengatakan akan menerapkan pola yang sama saat melawan PSAP beberapa waktu lalu. “Kembalinya Chiryl Tachna dan Cucu Hidayat dapat menambah daya dobrak serangan. Karena yang kami kejar adalah poin,” ujarnya kepada Radar Bogor, kemarin.
Mantan pelatih Persija Jakarta itu menilai, meski Persiraja kehilangan Djibril, itu tak akan mengurangi kekuatan mereka. Apalagi, Herry mengenal betul gaya kepelatihan Maman karena pernah menjadi asistennya di putaran pertama lalu.
Hal serupa dialami Persiraja. Mereka kehilangan gelandang Diallo Abdulaye Djibril karena kartu merah saat menjamu Persitara Jakarta Utara, Minggu (13/3).
Namun, arsitek Persiraja Herry Kiswanto telah menyiapkan pengganti guna mengisi posisi lowong yang ditinggalkan pemain asal Guniea tersebut, yakni Aswin Sitorus. Bukan hanya itu, pemain belakang Irwanto yang mengalami cedera, kondisinya berangsur-angsur pulih. “Di luar itu, seluruh pemain siap turun dalam kondisi terbaiknya,” ujar mantan pemain Bandung Raya itu saat ditemui Radar Bogor usai uji coba lapangan.
Menurut arsitek bertangan dingin itu, Persikabo yang sekarang, jauh berbeda dengan putaran pertama lalu. Apalagi, kini Maman yang sebelumnya sama-sama menukangi Persiraja telah berpindah haluan. “Tapi kami tidak gentar. Dukungan publik sendiri akan membangkitkan motivasi para pemain untuk menang,” pungkasnya.
Tidak berbeda dengan pertandingan sebelumnya, dalam uji coba lapangan kemarin pagi, anak-anak Laskar Pajajaran kembali menggunakan pola 3-5-2. Absennya Salim Alaydrus tidak mempengaruhi kekuatan tim, karena Coach Maman memiliki stok pengganti yang sepadan. Namun, pemain belakang Bahtiar masih diragukan tampil penuh dalam partai yang diperkirakan sarat dengan aroma dendam tersebut. Pasalnya, pada pertandingan putaran pertama di Stadion Cibinong, Persiraja ditaklukkan Persikabo dengan skor 4-3.
Pasukan hijau-kuning (Persikabo, red) patut waspada. Saat menjamu Persitara, anak asuhan Herry Kiswanto itu (Persiraja) berhasil melumat tamunya dengan skor mencolok 5-1. Salah satu yang membuat Persiraja sulit dikalahkan di kandangnya sendiri adalah dukungan luar biasa yang ditunjukkan para penonton dan suporter mereka. Mereka memiliki Skuller julukan untuk anggota organisasi Skull (Suporter Kutaraja untuk Lantak Laju) yang terkenal fanatik.
Turun dengan pola menyerang 4- 4-2, dipastikan Laskar Lantak Laju tampil menyerang. Mereka akan mengandalkan duet penyerang Christian Bekatal dan Novanda untuk menguji ketangguhan penjaga gawang Sukirmato. Belum lagi pergerakan bek sayap Andria yang patut diwaspadai Persikabo. Karena saat melawan Persitara, empat asisnya berbuah gol kemenangan. Sementara itu, di kubu Persikabo, meski Bahtiar meragukan untuk tampil, Maman dapat memaksimalkan tenaga Saepulloh untuk menemani Eduard Valutsa. Mental Sukirmanto juga dipastikan telah pulih pasca blundernya saat melawan PSAP Sigli. Maman mengatakan akan menerapkan pola yang sama saat melawan PSAP beberapa waktu lalu. “Kembalinya Chiryl Tachna dan Cucu Hidayat dapat menambah daya dobrak serangan. Karena yang kami kejar adalah poin,” ujarnya kepada Radar Bogor, kemarin.
Mantan pelatih Persija Jakarta itu menilai, meski Persiraja kehilangan Djibril, itu tak akan mengurangi kekuatan mereka. Apalagi, Herry mengenal betul gaya kepelatihan Maman karena pernah menjadi asistennya di putaran pertama lalu.
Hal serupa dialami Persiraja. Mereka kehilangan gelandang Diallo Abdulaye Djibril karena kartu merah saat menjamu Persitara Jakarta Utara, Minggu (13/3).
Namun, arsitek Persiraja Herry Kiswanto telah menyiapkan pengganti guna mengisi posisi lowong yang ditinggalkan pemain asal Guniea tersebut, yakni Aswin Sitorus. Bukan hanya itu, pemain belakang Irwanto yang mengalami cedera, kondisinya berangsur-angsur pulih. “Di luar itu, seluruh pemain siap turun dalam kondisi terbaiknya,” ujar mantan pemain Bandung Raya itu saat ditemui Radar Bogor usai uji coba lapangan.
Menurut arsitek bertangan dingin itu, Persikabo yang sekarang, jauh berbeda dengan putaran pertama lalu. Apalagi, kini Maman yang sebelumnya sama-sama menukangi Persiraja telah berpindah haluan. “Tapi kami tidak gentar. Dukungan publik sendiri akan membangkitkan motivasi para pemain untuk menang,” pungkasnya.