Tak ingin membuang-buang waktu yang tersedia pada saat jeda pertandingan Divisi Utama Liga Indonesia ini, hari ini, Selasa (8/2) melakukan seleksi pemain tambahan yang akan menambal kekurangan yang ada di tubuh tim Laskar Pajajaran. Seleksi dilakukan pukul 15.00 WIB di Stadion Persikabo Cibinong. Pemain yang diincar oleh manajemen berjumlah enam orang, terdiri dari dua asing untuk striker dan stopper, dua pemain lokal sayap, satu stopper lokal dan kemungkinan satu orang kiper.
“Mungkin kita akan tambah kiper lagi. Karena Dwi belum bisa pulih dalam waktu dekat ini. Pertahanan kita kan masih rapuh. Kita menyeleksi mereka bukan hanya tekniknya saja, tapi juga sampai detail tes kesehatannya. Jika ada yanag lebih baik daripada pemain yang ada di Persikabo saat ini, maka akan kita rekrut. Tapi kalau ternyata mereka tidak lebih baik. Maka kita akan perpanjang yang ada saja. Tidak usah ambil yang baru,” jelas Manajer Persikabo, Mas’an Djajuli.
Pemain yang akan datang hari ini berjumlah 20 orang yang terdiri dari enam orang pemain asing. Mereka akan diuji coba dengan tim kecil dan SSB yang ada di bawah payung PSSI Kabupaten Bogor seperti Karadenan FC atau Cibinong Putra. Beberapa pemain yang akan datang yaitu stopper asing dari timnas Togo pemain dari Cilli.
“Asing yang akan datang ada enam orang. Sedangkan lokal yang hadir antara lain Ardiansyah mantan wing persiraja dan Khairul Anam yang juga pemain ISL di Persik Kediri. Masih banyak yang lainnya. Pokoknya kita cari yang terbaik untuk mengumpulkan poin sebanyak poin di putaran kedua,” pungkas pengusaha transportasi itu.
Selasa, 08 Februari 2011
Jibby Paling Produktif, Cyril Terlama Bermain
Produktifitas gol Persikabo Kabupaten Bogor pada musim ini yang mampu melesakan 18 gol kegawang lawan tidak terlepas dari sosok Jibby Wuwungan, bomber andalan Laskar Pajajaran yang berasal dari Manado ini telah mengoleksi 7 gol dari total 798 menit bermain bersama Persikabo pada putaran pertama ini. Koleksi 7 gol itu boleh dikatakan sangat bagus bagi pemain sekelas Jibby Wuwungan yang nilai kontraknya mungkin masih dibawah standar ketimbang dengan kontribusi golnya yang diatas rata rata.
Produktifitas gol mantan pemain Persma Manado dan Persmin Minahasa ini mampu mengalahkan bomber asing asal Kamerun yakni JP Boumsong dan juga mengalahkan ketajaman Zaenal Arif eks bomber Persib dan Persisam yang sama sama baru mengemas 2 gol. Kontribusi gol Persikabo pada putaran pertama juga didapatkan dari Cyril Tchana (2 gol), Susanto (1 gol) dan Ilham Hasan (1 gol)
Sementara itu, Salim Alaydrus pemain serba bisa yang dimiliki Persikabo Kabupaten Bogor justru mampu mencetak 3 gol bagi Persikabo dimusim ini. Bahkan, total menit bertanding mantan pemain Persib, Persija ini juga sangat tinggi yakni 810 menit. Kondisi ini menujukan sosok Salim Alaydrus sangat produktif dan profesional dalam membela Persikabo Kabupaten Bogor.
Untuk lama bermain, sosok Cyril Tchana Emile, gelandang serang yang diboyong Persikabo dari PSPS Pekan Baru menempati peringkat pertama dengan total 926 menit . Manajemen dan pengurus Persikabo Kabupaten Bogor layak mempertahankan Cyril Tchana pada putaran kedua nanti. Berkaitan dengan pemain yang paling lama beristirahat karena cedera yang berkepanjangan mungkin sosok Bona Simanjuntak adalah pemain yang paling lama diserang cedera. Bona Simanjuntak mengalami cedera sejak bermain lawan PSMS Medan atau pertandingan kedua putaran pertama. Selepas itu ia istirahat total atau tidak main dalam 11 pertandingan.
Peringkat kedua pemain yang dibekap cedera dan tidak bisa bermain adalah JP Boumsong, dari pertanding perdana melawan Pro Titan hingga PSLS, ia tidak bisa diturunkan karena cedera yang lumayan parah. Melihat statistik hasil atau grafik para pemain Persikabo ini, secara tidak langsung akan menjadi gambaran bagi manajemen atau pelatih untuk melakukan evaluasi penting. Manjemen dan pelatih harus tegas dan tidak perlu takut dalam mencoret para pemain yang memang tidak memberikan konstribusi ataupun sudah setengah hati untuk bergabung dengan Persikabo.
Produktifitas gol mantan pemain Persma Manado dan Persmin Minahasa ini mampu mengalahkan bomber asing asal Kamerun yakni JP Boumsong dan juga mengalahkan ketajaman Zaenal Arif eks bomber Persib dan Persisam yang sama sama baru mengemas 2 gol. Kontribusi gol Persikabo pada putaran pertama juga didapatkan dari Cyril Tchana (2 gol), Susanto (1 gol) dan Ilham Hasan (1 gol)
Sementara itu, Salim Alaydrus pemain serba bisa yang dimiliki Persikabo Kabupaten Bogor justru mampu mencetak 3 gol bagi Persikabo dimusim ini. Bahkan, total menit bertanding mantan pemain Persib, Persija ini juga sangat tinggi yakni 810 menit. Kondisi ini menujukan sosok Salim Alaydrus sangat produktif dan profesional dalam membela Persikabo Kabupaten Bogor.
Untuk lama bermain, sosok Cyril Tchana Emile, gelandang serang yang diboyong Persikabo dari PSPS Pekan Baru menempati peringkat pertama dengan total 926 menit . Manajemen dan pengurus Persikabo Kabupaten Bogor layak mempertahankan Cyril Tchana pada putaran kedua nanti. Berkaitan dengan pemain yang paling lama beristirahat karena cedera yang berkepanjangan mungkin sosok Bona Simanjuntak adalah pemain yang paling lama diserang cedera. Bona Simanjuntak mengalami cedera sejak bermain lawan PSMS Medan atau pertandingan kedua putaran pertama. Selepas itu ia istirahat total atau tidak main dalam 11 pertandingan.
Peringkat kedua pemain yang dibekap cedera dan tidak bisa bermain adalah JP Boumsong, dari pertanding perdana melawan Pro Titan hingga PSLS, ia tidak bisa diturunkan karena cedera yang lumayan parah. Melihat statistik hasil atau grafik para pemain Persikabo ini, secara tidak langsung akan menjadi gambaran bagi manajemen atau pelatih untuk melakukan evaluasi penting. Manjemen dan pelatih harus tegas dan tidak perlu takut dalam mencoret para pemain yang memang tidak memberikan konstribusi ataupun sudah setengah hati untuk bergabung dengan Persikabo.
Berikan Otoritas Kepada Pelatih
Manajemen dan jajaran pengurus Persikabo sudah sepakat untuk mencari pemain pemain baru guna menguatkan skuad Persikabo Kabupaten Bogor pada putaran pertama. Untuk itu, jajaran manajemen dan pengurus Persikabo harus memberikan otoritas kepada pelatih dalam mencari pemain yang memang bakal menopang atau meningkatkan prestasi Persikabo pada putaran kedua nanti.
”Saya berharap manajemen dan pengurus Persikabo tidak perlu ikut campur tangan soal rekrutmen pemain yang akan menjadi bagian tim Persikabo. Kalau memang manajemen atau pengurus punya bank data pemain, silahkan saja pemain nya itu untuk ikut tahapan seleksi semuanya. Seleksi pemain harus lebih ketat jangan sampai ada pemain cedera malah direkrut oleh manajemen Persikabo. Berikan kewenangan kepada pelatih kepala. Sudah saatnya Persikabo harus menghindari hal hal yang bisa mengacaukan langkah dan target Ketua Umum dan juga target masyarakat bola di Kabupaten Bogor,” ujar Asep Syahmid Pangrango, Ketua Bogor Sport Journalist (BSJ) kepada para wartawan kemarin petang di Cibinong.
Selain itu, kata Syahmid, ia berharap para pemain yang akan didatangkan manajemen ataupun lolos seleksi ini adalah para pemain yang kualitasnya lebih baik dari yang ada saat ini. Selain itu, para pemain yang akan didatangkan juga termasuk para pemain yang berjiwa petarung dan mau bekerja keras untuk meraih prestasi tim Persikabo. Kerja keras pemain harus ditunjukan saat latihan ataupun saat bertanding.
” Pelatih harus berjiwa ”keras kepala” dan harus mau menolak permintaan yang tidak rasional soal pemain yang akan direkrut atau diturunkan dalam satu pertandingan. Seorang pelatih jangan mau dilecehkan oleh para pemainnya. Karena kalau tidak hal ini akan membuat situasi tim malah tidak kondusif dan bisa memunculkan budaya pembangkangan. Intinya berikan otoritas penuh kepada pelatih dalam hal hal yang berkaitan soal rekrutmen pemain dan strategi pertandibgan,” beber Syahmid dengan tegas.
Selanjutnya, Syahmid yang juga merangkap sebagai Media Officer dan Marketing Persikabo menandaskan, ia sangat setuju kalau manajemen merekrut pemain asing baru yang memang sudah punya kualitas nasional ”Saya tahu Eduard Valusta salah seorang stoper timnas Moldova. Namun, saya berharap manajemen dan pelatih harus mengecek kebenaran itu melalui internet. Jangan sampai hanya isu saja kalau pemain asing itu pemain timnas. Saya pikir kalau memang timnas jelas kualitasnya tidak diragukan lagi. Namun, tetap saja harus mengikuti rangkaian test yang akan ditetapkan jajaran pelatih atau tim medis,” tegasnya.
”Saya berharap manajemen dan pengurus Persikabo tidak perlu ikut campur tangan soal rekrutmen pemain yang akan menjadi bagian tim Persikabo. Kalau memang manajemen atau pengurus punya bank data pemain, silahkan saja pemain nya itu untuk ikut tahapan seleksi semuanya. Seleksi pemain harus lebih ketat jangan sampai ada pemain cedera malah direkrut oleh manajemen Persikabo. Berikan kewenangan kepada pelatih kepala. Sudah saatnya Persikabo harus menghindari hal hal yang bisa mengacaukan langkah dan target Ketua Umum dan juga target masyarakat bola di Kabupaten Bogor,” ujar Asep Syahmid Pangrango, Ketua Bogor Sport Journalist (BSJ) kepada para wartawan kemarin petang di Cibinong.
Selain itu, kata Syahmid, ia berharap para pemain yang akan didatangkan manajemen ataupun lolos seleksi ini adalah para pemain yang kualitasnya lebih baik dari yang ada saat ini. Selain itu, para pemain yang akan didatangkan juga termasuk para pemain yang berjiwa petarung dan mau bekerja keras untuk meraih prestasi tim Persikabo. Kerja keras pemain harus ditunjukan saat latihan ataupun saat bertanding.
” Pelatih harus berjiwa ”keras kepala” dan harus mau menolak permintaan yang tidak rasional soal pemain yang akan direkrut atau diturunkan dalam satu pertandingan. Seorang pelatih jangan mau dilecehkan oleh para pemainnya. Karena kalau tidak hal ini akan membuat situasi tim malah tidak kondusif dan bisa memunculkan budaya pembangkangan. Intinya berikan otoritas penuh kepada pelatih dalam hal hal yang berkaitan soal rekrutmen pemain dan strategi pertandibgan,” beber Syahmid dengan tegas.
Selanjutnya, Syahmid yang juga merangkap sebagai Media Officer dan Marketing Persikabo menandaskan, ia sangat setuju kalau manajemen merekrut pemain asing baru yang memang sudah punya kualitas nasional ”Saya tahu Eduard Valusta salah seorang stoper timnas Moldova. Namun, saya berharap manajemen dan pelatih harus mengecek kebenaran itu melalui internet. Jangan sampai hanya isu saja kalau pemain asing itu pemain timnas. Saya pikir kalau memang timnas jelas kualitasnya tidak diragukan lagi. Namun, tetap saja harus mengikuti rangkaian test yang akan ditetapkan jajaran pelatih atau tim medis,” tegasnya.
Bogor Kompak Pilih George Toisutta
Kota dan Kabupaten Bogor kompak soal calon ketua umum PSSI. Jelang pemilihan tahta orang nomor satu organisasi sepakbola nasional di Pulau Bintan, Riau, 19 Maret mendatang, PSSI Kota Bogor mengaku akan memberikan suaranya di kongres nanti memilih dan mendukung Kepala Staf Angkatan Darat (Ksad) Jenderal TNI George Toisutta.
Demi memperbaiki kondisi persepakbolaan di Indonesia, Ketua Umum PSSI Kota Bogor, Iwan Suryawan mengatakan, dukungan yang diberikan untuk George nanti diharapkan mampu mengubah keadaan PSSI saat ini dan mampu membenahi kondisi PSSI secara menyeluruh.
“Ya, untuk perbaikan dan peningkatan kualitas pembangunan sepakbola di Indonesia, kami bulat mendukung George Toisutta. Insya Allah, jika beliau terpilih sebagai ketua umum PSSI, persepakbolaan di Indonesia akan berkembang dengan baik,” ujar Iwan kepada Jurnal Bogor, Senin (7/2).
Kendati Iwan tak begitu mengenal baik sosok George yang merupakan mantan Pangdam III/Siliwangi itu, namun ia meyakini jika George memimpin PSSI mengkomandoi gerbong persepakbolaan Indonesia kea rah yang lebih baik lagi.
Sebelumnya Ketua Umum PSSI Kabupaten Bogor Rachmat Yasin memberikan sinyal positif ke Toisutta. Soal dukung mendukung itu kata dia soal gampang, namun Toisutta dinilai lebih baik dari calon yang ada saat ini, dibandingkan calon incumbent Nurdin Halid. “George Toisutta memiliki track-record positif dan dia juga memiliki kepedulian terhadap sepakbola,” ungkap Ketua Umum Persikabo itu.
Sementara Pengda PSSI Jawa Barat belum menyebutkan nama yang akan diusung pada Kongres PSSI untuk pemilihan ketua umum untuk periode mendatang tersebut. “Pengda PSSI Jabar akan melakukan Raparda bersama 26 Pengda PSSI se-Jawa Barat, kita hanya punya satu suara sehingga aspirasi dari daerah harus diakomodasi,” kata Ketua Pengda PSSI Jawa Barat, H Tony Aprilani.
Rencananya Raparda Pengda PSSI Jabar akan digelar 26 Februari 2011 . Menurut Toni, hasil Raparda itu akan menetapkan satu nama untuk diusung oleh Pengda PSSI Jabar untuk memberikan suara kepada calon yang akan mereka dukung.
Tony menyebutkan, saat ini mengerucut tiga nama yang akan maju pada pemilihan Ketua Umum PSSI yakni Nurdin Halid, Nirwan D Bakrie dan KSAD Jenderal George Toisuta.
“Ketiganya memiliki kelebihan, keunggulan dan juga ada kekurangannya. Jelas itu semua akan menjadi pertimbangan kami dalam Raparda PSSI nanti,” kata Tony.
Ia menyebutkan, suara Pengda PSSI Jabar hanya satu dan hanya akan mengusung mayoritas masukan dari Pencab PSSI se-Jawa Barat.
Sedangkan klub-klub peserta kompetisi yang mamiliki hak untuk memberikan suara antara lain Persib dan Pelita Jaya dari Liga Super Indonesia, Persikab, Persikabo dan Persipasi dari Divisi Utama serta beberapa klub dari divisi lainnya.
“Klub itu punya hak suara, sedangkan Pengcab PSSI kabupaten/kota tidak punya suara, sehingga kita perlu tampung aspirasi mereka melakukan mekanisme Raparda. Suara itu nantinya bukan suara dari Pengda PSSI Jabar saja namun juga perwujudan dari Pengcab PSSI se-Jabar,” kata Tony.
Terkait tiga sosok yang saat ini mencuat, menurut dia Nirwan dan Nurdin memiliki pengalaman organisasi di PSSI, sedangkan Jenderal George Toisuta juga memiliki pengalaman mengembangkan sepak bola dan berkecipung di PORAD.
Demi memperbaiki kondisi persepakbolaan di Indonesia, Ketua Umum PSSI Kota Bogor, Iwan Suryawan mengatakan, dukungan yang diberikan untuk George nanti diharapkan mampu mengubah keadaan PSSI saat ini dan mampu membenahi kondisi PSSI secara menyeluruh.
“Ya, untuk perbaikan dan peningkatan kualitas pembangunan sepakbola di Indonesia, kami bulat mendukung George Toisutta. Insya Allah, jika beliau terpilih sebagai ketua umum PSSI, persepakbolaan di Indonesia akan berkembang dengan baik,” ujar Iwan kepada Jurnal Bogor, Senin (7/2).
Kendati Iwan tak begitu mengenal baik sosok George yang merupakan mantan Pangdam III/Siliwangi itu, namun ia meyakini jika George memimpin PSSI mengkomandoi gerbong persepakbolaan Indonesia kea rah yang lebih baik lagi.
Sebelumnya Ketua Umum PSSI Kabupaten Bogor Rachmat Yasin memberikan sinyal positif ke Toisutta. Soal dukung mendukung itu kata dia soal gampang, namun Toisutta dinilai lebih baik dari calon yang ada saat ini, dibandingkan calon incumbent Nurdin Halid. “George Toisutta memiliki track-record positif dan dia juga memiliki kepedulian terhadap sepakbola,” ungkap Ketua Umum Persikabo itu.
Sementara Pengda PSSI Jawa Barat belum menyebutkan nama yang akan diusung pada Kongres PSSI untuk pemilihan ketua umum untuk periode mendatang tersebut. “Pengda PSSI Jabar akan melakukan Raparda bersama 26 Pengda PSSI se-Jawa Barat, kita hanya punya satu suara sehingga aspirasi dari daerah harus diakomodasi,” kata Ketua Pengda PSSI Jawa Barat, H Tony Aprilani.
Rencananya Raparda Pengda PSSI Jabar akan digelar 26 Februari 2011 . Menurut Toni, hasil Raparda itu akan menetapkan satu nama untuk diusung oleh Pengda PSSI Jabar untuk memberikan suara kepada calon yang akan mereka dukung.
Tony menyebutkan, saat ini mengerucut tiga nama yang akan maju pada pemilihan Ketua Umum PSSI yakni Nurdin Halid, Nirwan D Bakrie dan KSAD Jenderal George Toisuta.
“Ketiganya memiliki kelebihan, keunggulan dan juga ada kekurangannya. Jelas itu semua akan menjadi pertimbangan kami dalam Raparda PSSI nanti,” kata Tony.
Ia menyebutkan, suara Pengda PSSI Jabar hanya satu dan hanya akan mengusung mayoritas masukan dari Pencab PSSI se-Jawa Barat.
Sedangkan klub-klub peserta kompetisi yang mamiliki hak untuk memberikan suara antara lain Persib dan Pelita Jaya dari Liga Super Indonesia, Persikab, Persikabo dan Persipasi dari Divisi Utama serta beberapa klub dari divisi lainnya.
“Klub itu punya hak suara, sedangkan Pengcab PSSI kabupaten/kota tidak punya suara, sehingga kita perlu tampung aspirasi mereka melakukan mekanisme Raparda. Suara itu nantinya bukan suara dari Pengda PSSI Jabar saja namun juga perwujudan dari Pengcab PSSI se-Jabar,” kata Tony.
Terkait tiga sosok yang saat ini mencuat, menurut dia Nirwan dan Nurdin memiliki pengalaman organisasi di PSSI, sedangkan Jenderal George Toisuta juga memiliki pengalaman mengembangkan sepak bola dan berkecipung di PORAD.
Nanmi dan Boumsong Dicoret
Manajemen Persikabo Kabupaten Bogor bakal mencoret dua legiun asingnya yaitu bek Nanmi Hughes dan striker JP Boumsong menghadapi putaran kedua Divisi Utama Liga Ti-Phone Indonesia, 5 Maret mendatang. Keduanya dipastikan didepak setelah manajemen mengumumkan pencoretan pemain sebanyak 10 pemain dan dua diantaranya pemain asing.
“Yang dicoret itu, dua asing dan delapan pemain lokal,” ujar manajer Mas’an Djadjuli usai rapat internal evaluasi tim di mes Persikabo bersama tim pelatih Persikabo yang diarsiteki Maman Suryaman, Senin (7/2).
Mas’an belum bisa menyebutkan pemain lokal yang bakal dicoret itu, namun ada 4 kriteria dalam pencoretan skuad Laskar Pajajaran yaitu pemain yang tidak terdaftar, pemain yang tidak main, pemain yang tidak berprestasi dan pemain yang cedera. “Penilaian ini nantinya akan diserahkan ke ketua umum Persikabo (Rachmat Yasin-red),” ungkap Mas’an yang mengagendakan pertemuan dengan Bupati Bogor itu, Rabu besok. “Nanti finalisasi biar ketua umum yang menentukan,” kata dia.
Keempat kriteria itu bisa dipahami, tapi khusus untuk kriteria pertama masih membingungkan. Rekrutmen pemain putaran pertama ada keanehan karena Persikabo merekrut pemain yang tidak didaftarkan ke Badan Liga Indonesia (BLI) sehingga pemain tersebut tak pernah turun. Persikabo terkesan gemuk dan menghambur-hamburkan dana. “Nantilah setelah bertemu Bupati, semua pemain yang dicoret akan dikasih tahu,” ungkap Mas’an.
Manajemen Persikabo, Selasa (8/2) sore ini berencana menggelar seleksi dan kebutuhan tim disebutkannya adalah pemain sayap kiri dan kanan (kuota lokal), stoper (asing) dan kiper. Persikabo mengalami naas karena kiper baru yang direkrut dari Persibo Bojonegoro Dwi Kuswanto cedera patah kaki saat melawan Persires Rengat (1/2). “Dia sudah dioperasi di RS Bogor Medical Center dan tinggal pemulihan,” kata dia.
“Yang dicoret itu, dua asing dan delapan pemain lokal,” ujar manajer Mas’an Djadjuli usai rapat internal evaluasi tim di mes Persikabo bersama tim pelatih Persikabo yang diarsiteki Maman Suryaman, Senin (7/2).
Mas’an belum bisa menyebutkan pemain lokal yang bakal dicoret itu, namun ada 4 kriteria dalam pencoretan skuad Laskar Pajajaran yaitu pemain yang tidak terdaftar, pemain yang tidak main, pemain yang tidak berprestasi dan pemain yang cedera. “Penilaian ini nantinya akan diserahkan ke ketua umum Persikabo (Rachmat Yasin-red),” ungkap Mas’an yang mengagendakan pertemuan dengan Bupati Bogor itu, Rabu besok. “Nanti finalisasi biar ketua umum yang menentukan,” kata dia.
Keempat kriteria itu bisa dipahami, tapi khusus untuk kriteria pertama masih membingungkan. Rekrutmen pemain putaran pertama ada keanehan karena Persikabo merekrut pemain yang tidak didaftarkan ke Badan Liga Indonesia (BLI) sehingga pemain tersebut tak pernah turun. Persikabo terkesan gemuk dan menghambur-hamburkan dana. “Nantilah setelah bertemu Bupati, semua pemain yang dicoret akan dikasih tahu,” ungkap Mas’an.
Manajemen Persikabo, Selasa (8/2) sore ini berencana menggelar seleksi dan kebutuhan tim disebutkannya adalah pemain sayap kiri dan kanan (kuota lokal), stoper (asing) dan kiper. Persikabo mengalami naas karena kiper baru yang direkrut dari Persibo Bojonegoro Dwi Kuswanto cedera patah kaki saat melawan Persires Rengat (1/2). “Dia sudah dioperasi di RS Bogor Medical Center dan tinggal pemulihan,” kata dia.
“Surat Untuk Rachmat Yasin”
PERJALANAN skuad Persikabo pada musim kompetisi Divisi Utama Ligina tahun ini tampak tertatih tatih dan banyak menyimpan persoalan persoalan yang bisa menjadi ganjalan untuk langkah tim kebanggaan masyarakat Kabupaten Bogor ini menuju tahta promosi ke Superliga. Boleh dikatakan, musim ini menjadi musim ”Sejarah” bagi Persikabo Kabupaten Bogor. Sejak awal pembentukan tim Persikabo untuk musim ini, Laskar Pajajaran julukan dari Persikabo diminati sekitar 12 calon pelatih dari luar Bogor. Dua belas pelatih itu harus mengikuti berbagai tahapan seleksi dan presentasi sebelum Ketua Umum Persikabo, Drs. H. Rachmat Yasin, MM menunjuk Meiyadi Rakasiwi sebagai pelatih yang lolos dari serangkaian seleksi.
Selain itu, mantan pelatih Persikad Depok itu menyanggupi komitmen atau klausul 3 harus 4, karena kalau tidak dapat 4 poin, maka Meiyadi harus lengser dari kursi Head Coach Persikabo. Awal awal kehadiran Meiyadi Rakasiwi memang banyak yang meragukan secara kualitasnya. Apalagi, ia baru menangani satu klub Divisi Utama yakni Persikad Depok yang saat ini berada di Divisi I Ligina. Alhasil serangkaian uji coba yang dilakukan Persikabo selama ditangani Meiyadi Rakasiwi berakhir dengan hasil minor. Hal ini mulai membuat rasa tidak percaya Pendopo kepada mantan pemain PSMS Medan itu. Namun, RY masih memberikan kesempatan Meiyadi untuk mengawali kompetisi bersama Persikabo. Lagi lagi dewi fortuna kurang memayungi MR-25. Persikabo mengalami 3 kali kalah secara beruntun saat melakoni partai Away. Hingga vonis dari Ketua Umum Persikabo pun keluar dan Meiyadi harus lengser dari kursi pelatih Persikabo.
Kini Persikabo ditangani Maman Suryaman, yang juga belum menunjukan grafik yang bagus saat melakoni partai away. Bahkan, Maman juga harus melakukan adaptasi dengan para pemain yang diboyong pelatih terdahulu. Hingga Maman kerap kesulitan saat akan melakukan penentuan pemain mana yang akan diturunkan. Apalagi, beberapa pemain Persikabo terkesan sudah setengah hati untuk berbaju Persikabo.
Kondisi ini jelas menjadi PR buat Maman, manajemen dan juga RY selaku orang nomor satu di Persikabo. Tak heran, belum lama ini muncul wacana akan adanya pemain-pemain baru yang akan bergabun g dengan Persikabo pada putaran kedua nanti? Apakah pemain baru ini akan menjadi solusi bagi kemajuan prestasi Persikabo, jika para pemain yang ada saja sudah setengah hati dan terkesan sudah tidak loyal kepada Persikabo.
Buktinya, pada saat para pemain yang masuk Line Up sedang berada di Stadion Persikabo untuk berjibaku dalam memenangkan pertandingan, ternyata ada beberapa pemain yang sama sekali tidak mau menyaksikan para pemain lainnya yang sedang bertanding. Mereka lebih asyik diam di Mess sambil bermain Play Station.
Kondisi ini jelas sangat tidak bagus dan menunjukan tidak adanya kebersamaan hati para pemain untuk sama sama memberikan yang terbaik bagi Persikabo. Para pemain yang tidak masuk Line Up malah asyik main Play Station tersebut menandakan ia sudah tidak punya hati lagi untuk mendukung Persikabo, apalagi untuk memberikan yang terbaik.
Para pemain Persikabo harusnya sadar diri, sadar profesinya sebagai pemain bola yang dikontrak dan digaji oleh pengurus Persikabo. Untuk itu, para pemain harus mampu menujukan sikap loyal kepada tim yang dibelanya. loyal kepada tim yang menggajinya dan loyal kepada para pengurus yang telah memberikan lapangan pekerjaannya. Para pemain juga harus mampu menjaga etika santun kepada sesama pemain, manajemen dan juga pengurus. Makanya, tak ada salahnya ketika para pemain yang lain sedang berkeringat di lapangan untuk mencari poin penting, maka para pemain yang tidak main juga harus bisa memberikan moril dan dorongan semangat kepada para pemain yang sedang bertanding.
Saya berharap persoalan persoalan ini jangan dianggap sepele oleh Ketua Umum Persikabo. Pasalnya, kalau tidak disikapi dari sekarang, jangan harap Persikabo akan berada dalam situasi kondusif. Padahal, situasi yang kondusif adalah modal penting untuk mewujudkan target prestisius.
”Birokrat Mulai Menghilang”
Selain itu, saya meminta kepada RY untuk mengingatkan kepada jajaran Birokrat, Camat, Kades ataupun karyawan Pemkab Bogor untuk memberikan dukungan kepada Persikabo, jika Persikabo sedang bertanding di Cibinong. Karena saya hanya melihat para birokrat yang aktif datang menyaksikan pertandingan Persikabo semakin menyusut saja.
Apakah birokrat ketakutan diminta bonus. Beberapa birokrat yang masih sering kelihatan di Stadion Persikabo diantaranya, H. Didi Kurnia, M.Ridwan Ardiwinata, Sigit, Yadi Mulyadi, Bibin Subianto, Adam Dishub, Rustandi, Dadang Irfan, Adang Suptandar. Apakah para birokrat yang lain sudah tidak loyal lagi ke RY selaku Bupati Bogor ? Apakah RY sendiri tidak memberikan masukan kepada para birokrat, pengusaha dan para kades untuk ikut guyub mendukung Persikabo?
Loyalitas dan kepedulian para birokrat di Kabupaten Bogor ini kalah dari ABG –ABG bahkan anak anak kecil yang datang dari penjuru Kabupaten Bogor yang selama ini masih setia dan memadati Stadion Persikabo. Mereka tak pernah kepanasan, mereka tak pernah kedinginan dan mereka rela berjalan kaki jauh-jauh ketika uang mereka habis. Sementara para birokrat yang punya fasilitas dan ekonomi lebih bagus, ternyata masih banyak yang tidak mau mendukung aset olahraga yang berharga bagi Kabupaten Bogor yakni Persikabo.
Fenomena mulai ”Ngaleungit” para birokrat dalam beberapa kegiatan olahraga di Kabupaten Bogor terutama sepakbola perlu menjadi catatan khusus Ketua Umum Persikabo yang juga tercatat sebagai orang nomor satu di Kabupaten Bogor ini.
Selain itu, mantan pelatih Persikad Depok itu menyanggupi komitmen atau klausul 3 harus 4, karena kalau tidak dapat 4 poin, maka Meiyadi harus lengser dari kursi Head Coach Persikabo. Awal awal kehadiran Meiyadi Rakasiwi memang banyak yang meragukan secara kualitasnya. Apalagi, ia baru menangani satu klub Divisi Utama yakni Persikad Depok yang saat ini berada di Divisi I Ligina. Alhasil serangkaian uji coba yang dilakukan Persikabo selama ditangani Meiyadi Rakasiwi berakhir dengan hasil minor. Hal ini mulai membuat rasa tidak percaya Pendopo kepada mantan pemain PSMS Medan itu. Namun, RY masih memberikan kesempatan Meiyadi untuk mengawali kompetisi bersama Persikabo. Lagi lagi dewi fortuna kurang memayungi MR-25. Persikabo mengalami 3 kali kalah secara beruntun saat melakoni partai Away. Hingga vonis dari Ketua Umum Persikabo pun keluar dan Meiyadi harus lengser dari kursi pelatih Persikabo.
Kini Persikabo ditangani Maman Suryaman, yang juga belum menunjukan grafik yang bagus saat melakoni partai away. Bahkan, Maman juga harus melakukan adaptasi dengan para pemain yang diboyong pelatih terdahulu. Hingga Maman kerap kesulitan saat akan melakukan penentuan pemain mana yang akan diturunkan. Apalagi, beberapa pemain Persikabo terkesan sudah setengah hati untuk berbaju Persikabo.
Kondisi ini jelas menjadi PR buat Maman, manajemen dan juga RY selaku orang nomor satu di Persikabo. Tak heran, belum lama ini muncul wacana akan adanya pemain-pemain baru yang akan bergabun g dengan Persikabo pada putaran kedua nanti? Apakah pemain baru ini akan menjadi solusi bagi kemajuan prestasi Persikabo, jika para pemain yang ada saja sudah setengah hati dan terkesan sudah tidak loyal kepada Persikabo.
Buktinya, pada saat para pemain yang masuk Line Up sedang berada di Stadion Persikabo untuk berjibaku dalam memenangkan pertandingan, ternyata ada beberapa pemain yang sama sekali tidak mau menyaksikan para pemain lainnya yang sedang bertanding. Mereka lebih asyik diam di Mess sambil bermain Play Station.
Kondisi ini jelas sangat tidak bagus dan menunjukan tidak adanya kebersamaan hati para pemain untuk sama sama memberikan yang terbaik bagi Persikabo. Para pemain yang tidak masuk Line Up malah asyik main Play Station tersebut menandakan ia sudah tidak punya hati lagi untuk mendukung Persikabo, apalagi untuk memberikan yang terbaik.
Para pemain Persikabo harusnya sadar diri, sadar profesinya sebagai pemain bola yang dikontrak dan digaji oleh pengurus Persikabo. Untuk itu, para pemain harus mampu menujukan sikap loyal kepada tim yang dibelanya. loyal kepada tim yang menggajinya dan loyal kepada para pengurus yang telah memberikan lapangan pekerjaannya. Para pemain juga harus mampu menjaga etika santun kepada sesama pemain, manajemen dan juga pengurus. Makanya, tak ada salahnya ketika para pemain yang lain sedang berkeringat di lapangan untuk mencari poin penting, maka para pemain yang tidak main juga harus bisa memberikan moril dan dorongan semangat kepada para pemain yang sedang bertanding.
Saya berharap persoalan persoalan ini jangan dianggap sepele oleh Ketua Umum Persikabo. Pasalnya, kalau tidak disikapi dari sekarang, jangan harap Persikabo akan berada dalam situasi kondusif. Padahal, situasi yang kondusif adalah modal penting untuk mewujudkan target prestisius.
”Birokrat Mulai Menghilang”
Selain itu, saya meminta kepada RY untuk mengingatkan kepada jajaran Birokrat, Camat, Kades ataupun karyawan Pemkab Bogor untuk memberikan dukungan kepada Persikabo, jika Persikabo sedang bertanding di Cibinong. Karena saya hanya melihat para birokrat yang aktif datang menyaksikan pertandingan Persikabo semakin menyusut saja.
Apakah birokrat ketakutan diminta bonus. Beberapa birokrat yang masih sering kelihatan di Stadion Persikabo diantaranya, H. Didi Kurnia, M.Ridwan Ardiwinata, Sigit, Yadi Mulyadi, Bibin Subianto, Adam Dishub, Rustandi, Dadang Irfan, Adang Suptandar. Apakah para birokrat yang lain sudah tidak loyal lagi ke RY selaku Bupati Bogor ? Apakah RY sendiri tidak memberikan masukan kepada para birokrat, pengusaha dan para kades untuk ikut guyub mendukung Persikabo?
Loyalitas dan kepedulian para birokrat di Kabupaten Bogor ini kalah dari ABG –ABG bahkan anak anak kecil yang datang dari penjuru Kabupaten Bogor yang selama ini masih setia dan memadati Stadion Persikabo. Mereka tak pernah kepanasan, mereka tak pernah kedinginan dan mereka rela berjalan kaki jauh-jauh ketika uang mereka habis. Sementara para birokrat yang punya fasilitas dan ekonomi lebih bagus, ternyata masih banyak yang tidak mau mendukung aset olahraga yang berharga bagi Kabupaten Bogor yakni Persikabo.
Fenomena mulai ”Ngaleungit” para birokrat dalam beberapa kegiatan olahraga di Kabupaten Bogor terutama sepakbola perlu menjadi catatan khusus Ketua Umum Persikabo yang juga tercatat sebagai orang nomor satu di Kabupaten Bogor ini.
Persikabo Rekrut Eduard Valusta
Kurang bertajinya tembok asing di Persikabo Kabupaten Bogor mulai membuat gerah insan sepakbola di Kabupaten Bogor dan juga Ketua Umum Persikabo, Drs. H. Rachmat Yasin, MM yang tidak puas melihat penampilan Nanmi Hughes (Stoper) dan JP Boumsong (Striker). Bahkan, Nanmi Hughes dalam beberapa kali penampilan bersama Persikabo kerap mudah dilalui para pemain depan lawan. Tak ayal. Kondisi ini membuat manajemen dan pengurus Persikabo mulai berburu pemain asing untuk mengganti Nanmi Hughes dan JP Boumsong. Tersiar kabar, manajemen dan pengurus Persikabo telah melakukan kontak dengan stoper Timnas Moldova yang bermain di Klub Olympia (Superliga Moldova) yakni Eduard Valusta (29) tahun. Postur kekar dan tercatat sebagai pemain inti Timnas Moldova setidaknya akan menjadi garansi poitif bagi manajemen dan pengurus Persikabo untuk memboyong Eduard Vausta untuk berseragam Persikabo pada putaran kedua nanti. "Saya tetap punya komitmen, semua pemain asing yang akan bergabung di Persikabo harus melalui tahapan seleksi kesehatan, fisik dan juga seleksi lain lainnya. Kita tidak boleh ceroboh dalam merekrut pemain asing. Saya tidak ingin manajemen ataupun pengurus Persikabo selalu gagal dalam perburuan pemain asing. Biarkan semua pemain asing yang akan masuk pada putaran kedua nanti harus ikut seleksi dulu. Saya tidak akan pernah mengistimewakan pemain asing. Karena semua pemain asing ataupun lokal yang ada di Persikabo harus bisa memberikan konstribusi yang bagus buat tim ini," ujar Maman Suryaman, pelatih kepala Persikabo kepada Pakar tadi malam.
Maman menambahkan, kalau Eduard Valusta namanya sudah tidak diragukan lagi. Bahkan, ia juga sering melihat penampilan Valusta bersama Timnas Moldova. Disamping itu, Valusta juga sempat main ketika Moldova berhadapan dengan Belanda beberapa waktu lalu.
"Sampai saat ini saya tidak tahu persis soal kebijakan manajemen dan pengurus mengenai rencana rekrutmen pemain baru untuk putaran kedua. Saya berharap, kalau memang manajemen dan pengurus Persikabo akan melakukan evaluasi dan pergantian pemain untuk putaran kedua nanti, semua yang menyangkut hak dan kontrak pemain harus segera dibereskan. Saya tidak ingin, ketika jajaran pelatih sedang melakukan seleksi pemain baru, namun hak hak para pemain lama yang akan dilepas ternyata belum dibereskan," imbuh Maman dengan tegas.
Sementara itu, Ketua Harian Persikabo, Drs. M, Ridwan mengatakan, Persikabo wajib melakukan seleksi kepada para pemain sebelum memasuki putaran kedua. "Jeda libur kompetisi ini harus benar benar dimanfaatkan dengan baik oleh manajemen Persikabo dan jajaran pelatih dalam melakukan rekrutmen pemain baru. Jangan sampai Persikabo selalu terjebak dalam istilah membeli kucing dalam karung. Saya sangat mendukung kalau memang manajemen dan ketua umum merekrut Eduard Valusta," kilah Ridwan dengan tegas.
Maman menambahkan, kalau Eduard Valusta namanya sudah tidak diragukan lagi. Bahkan, ia juga sering melihat penampilan Valusta bersama Timnas Moldova. Disamping itu, Valusta juga sempat main ketika Moldova berhadapan dengan Belanda beberapa waktu lalu.
"Sampai saat ini saya tidak tahu persis soal kebijakan manajemen dan pengurus mengenai rencana rekrutmen pemain baru untuk putaran kedua. Saya berharap, kalau memang manajemen dan pengurus Persikabo akan melakukan evaluasi dan pergantian pemain untuk putaran kedua nanti, semua yang menyangkut hak dan kontrak pemain harus segera dibereskan. Saya tidak ingin, ketika jajaran pelatih sedang melakukan seleksi pemain baru, namun hak hak para pemain lama yang akan dilepas ternyata belum dibereskan," imbuh Maman dengan tegas.
Sementara itu, Ketua Harian Persikabo, Drs. M, Ridwan mengatakan, Persikabo wajib melakukan seleksi kepada para pemain sebelum memasuki putaran kedua. "Jeda libur kompetisi ini harus benar benar dimanfaatkan dengan baik oleh manajemen Persikabo dan jajaran pelatih dalam melakukan rekrutmen pemain baru. Jangan sampai Persikabo selalu terjebak dalam istilah membeli kucing dalam karung. Saya sangat mendukung kalau memang manajemen dan ketua umum merekrut Eduard Valusta," kilah Ridwan dengan tegas.
Korban Cuci Gudang
Pasca rampungnya putaran pertama Kompetisi Divisi Utama Ligina, jajaran pelatih dan manajemen Persikabo langsung bergerak cepat untuk melakukan evaluasi kinerja pemainnya. Tidak menutup kemungkinan juga Laskar Pajajaran akan melakukan aksi cuci gudang. Mengingat saat ini Persikabo boleh dikatakan sebagai “Kapal Besar” hingga rentan oleng ketika ada tiupan angin ditengah perjalanannya menuju kasta Superliga tahun ini juga.
“Saya diminta saran oleh manajemen dan pengurus tentang evaluasi pemain mana saja yang tidak dipertahankan oleh Persikabo. Selain itu, saya diminta untuk mendata pemain mana saja yang akan masuk kedalam skuad Persikabo. Saya tidak akan gegabah dalam masalah ini. Saya akan bersikap objektif saja pada rapor pemain itu sendiri. Mungkin jajaran pelatih sudah punya data tentang rapor pemain Persikabo semuanya. Selain itu, soal pemain yang akan masuk ke Persikabo pada putaran kedua nanti adalah para pemain yang secara kualitas harus lebih baik dari pemain yang ada sekarang. Percuma saja, kalau manajemen atau saya menyodorkan permintaan pemain yang kualitasnya beda tipis tpis dengan yang ada. Lebih baik saya mengoptimalkan pemain yang ada saja,” ujar Head Coach Persikabo, Maman Suryaman kepada Pakar kemarin petang.
Lebih lanjut, mantan asisten pelatih Sriwijaya FC dan Persija Jakarta menambahkan, para pemain yang akan masuk pada putaran kedua nanti, semuanya harus ikut dalam tahapan seleksi medis, fisik dan seleksi lainnya yang akan ditetapkan manajemen ataupun jajaran pelatih. Karena jajaran pelatih atau manajemen berharap pemain yang akan masuk nantinya berjiwa petarung dan siap kerja keras dalam latihan, partai kandang ataupun tandang.
Menyinggung soal pemain asing yang akan dicoret dari Persikabo, secara tegas Maman mengatakan, jajaran pelatih, manajemen, pengurus dan juga Kabomania tentunya sudah punya catatan khusus soal kenapa pemain asing ada yang dicoret oleh manajemen Persikabo. ”Saya hanya menyodorkan rapor pemain semua. Soal siapa yang bertahan atau tidak nantinya akan menjadi keputusan dari manajemen ataupun Pengurus Persikabo. Saya ini tak ubahnya seperti para pemain yang kapan waktu bisa saja di PHK oleh manajemen ataupun Ketua Umum,” beber Maman lagi.
Sementara itu, General Manajer Persikabo, Mas’an Djajuli membenarkan kalau manajemen dan pengurus Persikabo akan melakukan evaluasi terhadap pemain yang selama ini minim atau tidak pernah memberikan konstribusi kepada tim Persikabo. Dua pemain asing asal Kamerun yakni Nanmi Hughes dan JP Boumsong santer diberitakan akan kena dampak praktek ”Cuci Gudang” manajemen dan pengurus Persikabo
”Saya berharap semua pemain bisa menerima keputusan yang akan dikeluarkan oleh pengurus Persikabo. Selain itu, pemain baru yang akan bergabung juga harus bisa mengikuti tahapan seleksi terlebih dahulu. Kita tidak ingin kembali terjebak pada praktek membeli kucing dalam karung,” ujar Mas’an .
“Saya diminta saran oleh manajemen dan pengurus tentang evaluasi pemain mana saja yang tidak dipertahankan oleh Persikabo. Selain itu, saya diminta untuk mendata pemain mana saja yang akan masuk kedalam skuad Persikabo. Saya tidak akan gegabah dalam masalah ini. Saya akan bersikap objektif saja pada rapor pemain itu sendiri. Mungkin jajaran pelatih sudah punya data tentang rapor pemain Persikabo semuanya. Selain itu, soal pemain yang akan masuk ke Persikabo pada putaran kedua nanti adalah para pemain yang secara kualitas harus lebih baik dari pemain yang ada sekarang. Percuma saja, kalau manajemen atau saya menyodorkan permintaan pemain yang kualitasnya beda tipis tpis dengan yang ada. Lebih baik saya mengoptimalkan pemain yang ada saja,” ujar Head Coach Persikabo, Maman Suryaman kepada Pakar kemarin petang.
Lebih lanjut, mantan asisten pelatih Sriwijaya FC dan Persija Jakarta menambahkan, para pemain yang akan masuk pada putaran kedua nanti, semuanya harus ikut dalam tahapan seleksi medis, fisik dan seleksi lainnya yang akan ditetapkan manajemen ataupun jajaran pelatih. Karena jajaran pelatih atau manajemen berharap pemain yang akan masuk nantinya berjiwa petarung dan siap kerja keras dalam latihan, partai kandang ataupun tandang.
Menyinggung soal pemain asing yang akan dicoret dari Persikabo, secara tegas Maman mengatakan, jajaran pelatih, manajemen, pengurus dan juga Kabomania tentunya sudah punya catatan khusus soal kenapa pemain asing ada yang dicoret oleh manajemen Persikabo. ”Saya hanya menyodorkan rapor pemain semua. Soal siapa yang bertahan atau tidak nantinya akan menjadi keputusan dari manajemen ataupun Pengurus Persikabo. Saya ini tak ubahnya seperti para pemain yang kapan waktu bisa saja di PHK oleh manajemen ataupun Ketua Umum,” beber Maman lagi.
Sementara itu, General Manajer Persikabo, Mas’an Djajuli membenarkan kalau manajemen dan pengurus Persikabo akan melakukan evaluasi terhadap pemain yang selama ini minim atau tidak pernah memberikan konstribusi kepada tim Persikabo. Dua pemain asing asal Kamerun yakni Nanmi Hughes dan JP Boumsong santer diberitakan akan kena dampak praktek ”Cuci Gudang” manajemen dan pengurus Persikabo
”Saya berharap semua pemain bisa menerima keputusan yang akan dikeluarkan oleh pengurus Persikabo. Selain itu, pemain baru yang akan bergabung juga harus bisa mengikuti tahapan seleksi terlebih dahulu. Kita tidak ingin kembali terjebak pada praktek membeli kucing dalam karung,” ujar Mas’an .
Persikabo Butuh Target Man
Ketua Umum Persikabo, Rachmat Yasin mengatakan, pengurus dan manajemen tim harus mencari striker man yang tangguh dalam jeda kompetisi Divisi Utama Liga Indonesia, tiga minggu ini. Menurutnya, komposisi pemain harus diperbaiki untuk bisa memenuhi ambisi Persikabo untuk mengecap kursi ISL pada musim selanjutnya. Ketiga striker lokal yang dimiliki Persikabo, Ilham Hasan, Zaenal Arif dan dan Jibby Wuwungan dinilai belum cukup, karena posisi grup Persikabo yang berada dalam grup yang didominasi oleh klub keras dari Sumatera.
“Kita butuh striker man yang tangguh yang dapat menjadi kunci dalam permainan. Kita tahu berada dalam grup yang cara bermainnya keras. Jadi rentan kekurangan orang karena cedera. Dalam putaran pertama kita mengalami banyak cedera dan keteteran karena kekurangan orang. Kali ini kita harus bisa memilih orang yang benar-benar tangguh. Untuk mencegah hal-hal seperti sebelumnya, banyak yang cedera,” jelasnya.
Ditanya mengenai siapa yang pantas untuk mengisi kekosongan tersebut, RY mengatakan ia belum memiliki calon yang benar-benar memenuhi kualifikasi untuk menjadi striker di Persikabo. Ia menugaskan manajemen untuk bisa memilih orang yang tepat dalam waktu secepatnya dan melakukan seleksi kembali.
“Kita akan lakukan sesuai dengan kebutuhan klub dan perintah dari ketua umum. Kalau materinya seperti ini, jangankan untuk naik ke ISL, tidak terdegradasi saja sudah syukur. Minimal bertahan. Kita masih menyeleksi pemain asing untuk striker. Nanti lihat saja dalam seleksi siapa yang benar-benar memenuhi criteria. Maman pasti bisa mencari orang yang sesuai dengan karakter Persikabo. pokoknya kita harus bangkit di putaran kedua,” ujar manajer Persikabo, Mas’an Djajuli optimis.
“Kita butuh striker man yang tangguh yang dapat menjadi kunci dalam permainan. Kita tahu berada dalam grup yang cara bermainnya keras. Jadi rentan kekurangan orang karena cedera. Dalam putaran pertama kita mengalami banyak cedera dan keteteran karena kekurangan orang. Kali ini kita harus bisa memilih orang yang benar-benar tangguh. Untuk mencegah hal-hal seperti sebelumnya, banyak yang cedera,” jelasnya.
Ditanya mengenai siapa yang pantas untuk mengisi kekosongan tersebut, RY mengatakan ia belum memiliki calon yang benar-benar memenuhi kualifikasi untuk menjadi striker di Persikabo. Ia menugaskan manajemen untuk bisa memilih orang yang tepat dalam waktu secepatnya dan melakukan seleksi kembali.
“Kita akan lakukan sesuai dengan kebutuhan klub dan perintah dari ketua umum. Kalau materinya seperti ini, jangankan untuk naik ke ISL, tidak terdegradasi saja sudah syukur. Minimal bertahan. Kita masih menyeleksi pemain asing untuk striker. Nanti lihat saja dalam seleksi siapa yang benar-benar memenuhi criteria. Maman pasti bisa mencari orang yang sesuai dengan karakter Persikabo. pokoknya kita harus bangkit di putaran kedua,” ujar manajer Persikabo, Mas’an Djajuli optimis.