Rabu, 19 Januari 2011
RY Harus Turun Tangan
Target tinggi Persikabo untuk promosi ke Superliga yang dicanangkan Ketua Umum Persikabo, Drs. H. Rachmat Yasin, MM yang juga menjabat sebagai Bupati Bogor mulai tersendat sendat. Saat ini tim kebanggan masyarakat Kabupaten Bogor baru menempati posisi ke-10 dengan torehan 9 poin. Persikabo hanya mampu memetik 2 kali kemenangan, 3 kali imbang dan menelan 3 kali kekalahan. Titik lemah Persikabo hanya ada pada pemain asing. Pembelian Nanmi Hughes dan JP Boumsong boleh dikatakan pembelian gagal. Kedua pemain ini layak untuk masuk daftar coret manajemen Persikabo. Gantinya manajemen Persikabo atau RY selaku Ketua Umum Persikabo harus turun tangan dalam proses mendatangkan dua pemain asing untuk posisi stoper dan striker yakni Abanda Herman mantan pemain Persema Malang dan Alberto Gonzalves eks bomber Persipura. Kalau memang Abanda Herman tidak bisa didatangkan, manajemen harus bisa melihat dari dekat terhadap sosok Lucas Sanches, stoper asing asal klub River Plate. " Untuk mewujudkan target Superliga, RY selaku Ketua Umum Persikabo harus turun tangan langsung dalam proses rekrutmen kedua pemain tersebut. Kalau bukan RY yang turun tangan langsung, saya yakin kedua pemain tersebut tidak akan bisa diboyong oleh Persikabo. Karena jajaran pengurus Persikabo lainnya masih terlalu manut pada pakem Awis Teuing. Kalau memang mau ke Superliga yah sudah sangat wajar bila RY mau berkorban lebih," ujar Ketua LSM Gemak, Sanja Al Madhari yang terus menyoroti perjalanan tim Persikabo ini.
PRIHATIN.....
PRIHATIN mungkin itulah kata yang paling pas jika tujukan kepada jumlah penonton Persikabo yang semakin merosot. Kalangan birokrat yang awal awal selau antri dan menampakan wajahnya kepada ketua Umum Persikabo Drs. H. Rachmat Yasin, MM ketika baru memegang jabatan Bupati Bogor pada setiap pertandingan yang dilakukan Laskar Pajajaran di Cibinong, kini mulai menghilang. Kamaran Yeuhhhh, para pejabat yang selama ini suka carmuk ???
Apakah mereka sudah tercapai targetnya hingga tidak perlu lagi menampakan mukanya dilapangan sepakabola saat Persikabo bertanding. Padahal, kalau mereka sadar, bahwa Persikabo itu bukanlah milik RY sendiri. Karena Persikabo adalah aset dan kebanggan tersendiri bagi 4 juta rakyat Kabupaten Bogor. Harusnya para birokrat dari Kadis sampai Kades harus all out memberikan dukungan kepada Persikabo saat bertanding di kandang. Fenomena dari Kadis hingga Kades yang datang ke Lapangan Sepakbola bisa terlihat di beberapa klub ISL dan Divisi Utama Ligina didaerah Jawa Tengah, Jawa Timur ataupun daerah lain yang jabatan ketua umum tim sepakbolanya dijabat oleh kepala daerah. Kenapa hal ini tidak terjadi di Kabupaten Bogor???
Apakah para birokrat Kabupaten Bogor ini bukan dari Poros Bogor atau Poros Sepakbola, hingga mereka tidak perlu mendukung Persikabo. Fenomena lain yang terjadi dan kesan memalukan adalah banyaknya tiket tiket untuk SKPD yang ada di Kabupaten Bogor malah berpindah tangan kepada para calo yang ada di Stadion Persikabo. Para calo tiket sendiri secara terang terangan mereka membeli dari oknum pegawai SKPD. Kondisi ini jelas harus disikapi secara serius, kalau memang para inohong di SKPD ogah nonton Persikabo, kenapa tiketnya harus dijual lagi ke calo?
Apakah mereka sudah tercapai targetnya hingga tidak perlu lagi menampakan mukanya dilapangan sepakabola saat Persikabo bertanding. Padahal, kalau mereka sadar, bahwa Persikabo itu bukanlah milik RY sendiri. Karena Persikabo adalah aset dan kebanggan tersendiri bagi 4 juta rakyat Kabupaten Bogor. Harusnya para birokrat dari Kadis sampai Kades harus all out memberikan dukungan kepada Persikabo saat bertanding di kandang. Fenomena dari Kadis hingga Kades yang datang ke Lapangan Sepakbola bisa terlihat di beberapa klub ISL dan Divisi Utama Ligina didaerah Jawa Tengah, Jawa Timur ataupun daerah lain yang jabatan ketua umum tim sepakbolanya dijabat oleh kepala daerah. Kenapa hal ini tidak terjadi di Kabupaten Bogor???
Apakah para birokrat Kabupaten Bogor ini bukan dari Poros Bogor atau Poros Sepakbola, hingga mereka tidak perlu mendukung Persikabo. Fenomena lain yang terjadi dan kesan memalukan adalah banyaknya tiket tiket untuk SKPD yang ada di Kabupaten Bogor malah berpindah tangan kepada para calo yang ada di Stadion Persikabo. Para calo tiket sendiri secara terang terangan mereka membeli dari oknum pegawai SKPD. Kondisi ini jelas harus disikapi secara serius, kalau memang para inohong di SKPD ogah nonton Persikabo, kenapa tiketnya harus dijual lagi ke calo?
Zainal Arif Tahu Kekuatan Persita
Kendati mengalami cedera yang cukup serius saat ditebas pemain belakang Persiraja Banda Aceh, namun, Zainal Arif alias Abo masih tetap ngotot ingin tampil dan memberikan kontribusi positif bagi Persikabo Kabupaten Bogor saat melakoni Tur Away ke Tangerang lawan Persita tanggal 22 Januari mendatang. Bahkan, mantan bomber Persib dan Persisam Samarinda ini sedikit bisa memberikan informasi penting tentang isi perut Persita Tangerang. Karena beberapa waktu lalu, ayah dari satu orang anak ini pernah memperkuat Persita Tangerang.
" Saya memang mengalami bengkak dikaki, makanya kemarin saya langsung melakukan terapi. Mudah mudahan dalam pertandingan lawan Persita Tangerang. Nanti saya bisa bermain dan bisa memberikan kontribusi kemenangan bagi Persikabo,: ujar Zaenal Arif dengan tegas.
Menyinggung soal kekuatan lawan yang akan dihadapi Persikabo nanti, secara tegas ia mengatakan, pada prinsipnya semua lawan punya ambisi untuk memenangkan pertandingan. Apalagi mereka akan bertindak sebagai tuan rumah.
"Saat ini semua pertandingan yang akan dilakukan Persikabo harus dianggap sebagai pertandingan final semua. Karena target kita adalah Superliga. Makanya, Persikabo harus bisa memang pada semua partai kandang dan tandang. Saya melihat mental pemain sudah sangat on fire untuk memenangkan pertandingan," beber Arif dengan tegas.
Sementara itu, pelatih kepala Persikabo, Maman Suryaman sangat sependapat dengan apa yang dikatakan Zainal Arif." Semua partai adalah final, Kalau itu bisa dilakukan, maka Persikabo akan bisa merebut satu tiket ke Superliga tahun ini," ujar Maman dengan nada optimis.
" Saya memang mengalami bengkak dikaki, makanya kemarin saya langsung melakukan terapi. Mudah mudahan dalam pertandingan lawan Persita Tangerang. Nanti saya bisa bermain dan bisa memberikan kontribusi kemenangan bagi Persikabo,: ujar Zaenal Arif dengan tegas.
Menyinggung soal kekuatan lawan yang akan dihadapi Persikabo nanti, secara tegas ia mengatakan, pada prinsipnya semua lawan punya ambisi untuk memenangkan pertandingan. Apalagi mereka akan bertindak sebagai tuan rumah.
"Saat ini semua pertandingan yang akan dilakukan Persikabo harus dianggap sebagai pertandingan final semua. Karena target kita adalah Superliga. Makanya, Persikabo harus bisa memang pada semua partai kandang dan tandang. Saya melihat mental pemain sudah sangat on fire untuk memenangkan pertandingan," beber Arif dengan tegas.
Sementara itu, pelatih kepala Persikabo, Maman Suryaman sangat sependapat dengan apa yang dikatakan Zainal Arif." Semua partai adalah final, Kalau itu bisa dilakukan, maka Persikabo akan bisa merebut satu tiket ke Superliga tahun ini," ujar Maman dengan nada optimis.
Birokrat Tinggalkan Persikabo?
Ada pemandangan tak sedap dari beberapa pertandingan yang dilakukan Persikabo Kabupaten Bogor dalam lanjutan Kompetisi Divisi Utama Ligina. Selain Kabomania yang semakin menyusut atau berkirang untuk menonton Persikabo secara langsung di kandangnya. Tampak yang mulai hilang adalah jarangnya para birokrat eselon IV hingga II yang memberikan dukungan langsung kepada Persikabo saat main kandang atau tandang.
Kalaupun ada birokrat yang masih setia menyaksikan Persikabo paling masih berkisar pada orang orang lama dan memang orang gila bola dan bisa dihitung dengan jari seperti Drs. Ridwan, Adang Suptandar, Rustandi, Burhanudin, Subiantoro, Didi Kurnia, Yadi Mulyadi. Bahkan, jumlah Birokrat yang datang ke Stadion Persikabo justru kalah dari wakil rakyat Kabupaten Bogor yang kerap memenuhi tempat undangan khusus.
"Sebagai orang Kabupaten Bogor saya merasa prihatin dengan minimnya dukungan dari birokrat Pemkab Bogor. Padahal, Persikabo adalah tim milik Pemkab Bogor. Sudah sewajarnya mereka meluangkan waktunya untuk datang dan memberikan dukungan kepada Persikabo saat bertanding. Apalagi, Stadion Persikabo berada dalam lingkungan perkantoran Pemkab Bogor. Apa birokrat takut untuk diminta memberikan bonus tambahan kepada Persikabo jika memenangkan pertandingan," ujar Ketua Bidang Media dan Humas Persikabo, Asep Syahmid Pangrango.
Ia menambahkan, hrusnya mereka bisa meniru didaerah daerah lain, ketika tim sepakbola daerahnya bertanding mulai dari Walikota, Bupati, Camat, Lurah atau Kepal Desa nya datang berduyun duyun menyaksikan dan memberikan dukungan penuh kepada tim kebanggaan daerahnya.
"Datang ke Stadion dan menyaksikan Persikabo memang tidak ada kewajiban kepada para Birokrat, Camat, Kades dan Para Lurah di Pemkab Bogor. Karena ini terkait soal hoby dan waktu saja. Namun, seharusnya biroktrat juga harus sadar dan tahu betul siapa yang menjadi Ketua Umum Persikabo saat ini. Apakah Birokrat memang sudah tidak ada rasa memiliki kepada dunia olahraga di Kabupaten Bogor. Padahal, jauh setelah Pasca Pilkada Kabupaten Bogor lalu yang dimenangkan pasangan RAHMAN, banyak sekali birokrat yang datang di pagi buta kerumah kediaman Ketua Umum Persikabo dengan maksud maksud tertentu. Namun setelah mereka menduduki jabatan startegis, jarang sekali ia muncul atau memberikan dukungan riil kepada olahraga yang diketuai oleh Bupati Bogor ini," tegas Syahmid.
Kalaupun ada birokrat yang masih setia menyaksikan Persikabo paling masih berkisar pada orang orang lama dan memang orang gila bola dan bisa dihitung dengan jari seperti Drs. Ridwan, Adang Suptandar, Rustandi, Burhanudin, Subiantoro, Didi Kurnia, Yadi Mulyadi. Bahkan, jumlah Birokrat yang datang ke Stadion Persikabo justru kalah dari wakil rakyat Kabupaten Bogor yang kerap memenuhi tempat undangan khusus.
"Sebagai orang Kabupaten Bogor saya merasa prihatin dengan minimnya dukungan dari birokrat Pemkab Bogor. Padahal, Persikabo adalah tim milik Pemkab Bogor. Sudah sewajarnya mereka meluangkan waktunya untuk datang dan memberikan dukungan kepada Persikabo saat bertanding. Apalagi, Stadion Persikabo berada dalam lingkungan perkantoran Pemkab Bogor. Apa birokrat takut untuk diminta memberikan bonus tambahan kepada Persikabo jika memenangkan pertandingan," ujar Ketua Bidang Media dan Humas Persikabo, Asep Syahmid Pangrango.
Ia menambahkan, hrusnya mereka bisa meniru didaerah daerah lain, ketika tim sepakbola daerahnya bertanding mulai dari Walikota, Bupati, Camat, Lurah atau Kepal Desa nya datang berduyun duyun menyaksikan dan memberikan dukungan penuh kepada tim kebanggaan daerahnya.
"Datang ke Stadion dan menyaksikan Persikabo memang tidak ada kewajiban kepada para Birokrat, Camat, Kades dan Para Lurah di Pemkab Bogor. Karena ini terkait soal hoby dan waktu saja. Namun, seharusnya biroktrat juga harus sadar dan tahu betul siapa yang menjadi Ketua Umum Persikabo saat ini. Apakah Birokrat memang sudah tidak ada rasa memiliki kepada dunia olahraga di Kabupaten Bogor. Padahal, jauh setelah Pasca Pilkada Kabupaten Bogor lalu yang dimenangkan pasangan RAHMAN, banyak sekali birokrat yang datang di pagi buta kerumah kediaman Ketua Umum Persikabo dengan maksud maksud tertentu. Namun setelah mereka menduduki jabatan startegis, jarang sekali ia muncul atau memberikan dukungan riil kepada olahraga yang diketuai oleh Bupati Bogor ini," tegas Syahmid.
Manajemen Persikabo Plintat Plintut
Elemen masyarakat bola di Kabupaten Bogor terutama Kabomania berharap kepada jajaran manajemen Laskar Pajajaran untuk bersikap tegas atau memecat Nanmi Hughes salah satu legiun asing asal Kamerun yang melakukan tindakan indispliner bolos latihan bersama pasukan Persikabo lainnya.
Manajemen Persikabo ulah plintat plintut dalam menyikapi tindakan indisipliner yang dilakukan Nanmi Hughes ini, karena dia datang ke Persikabo untuk berlatih dan bermain memberikan prestasi.
Keberanian Nanmi Hughes yang meminta izin keluar negeri di tengah laga penentuan dua partai home menjamu PSAP, Sigli dan Persiraja dinilai terlalu gegabah dan membahayakan kontraknya. Nanmi meminta izin untuk mengurus Kitas (Izin Menetapnya) di luar negeri selama beberapa hari. Padahal tim sedang fokus dalam pembentukan formasi.
"Saya tidak mau membahayakan tim dengan memakai pemain yang kondisinya sedang tidak fit karena baru pulang dari bepergian. Harusnya dia (Nanmi red.) kan mengurus kitas waktu libur sebelum tahun baru yang lalu. Kenapa malah meninggalkan tim di saat Persikabo masih limbung?," cecar Pelatih kepala Persikabo, Maman Suryaman.
Maman melanjutkan, ia sudah memberi peringatan tegas kepada Nanmi, jika peringatan tersebut tidak diindahkan maka bukan tidak mungkin Nanmi akan diganjar sanksi tertinggi hingga pemecatan.
"Saya sudah memberikan sanksi berupa teguran keras. Lini belakang memang masih keropos, tapi saya belum membicarakan dengan manajemen mengenai penambahan pemain belakang. Itu urusan manajemen, kalau nanti saya dimintai pendapat mengenai siapa yang pantas maka saya akan memberikan masukan berdasarkan bank data pemain yang saya miliki" sambungnya.
Indisiplinernya Nanmi Hughes itu disikapi juga oleh Ketua Umum Persikabo, Rachmat Yasin juga turut berkomentar atas indisipliner yang dilakukan oleh Nanmi. Ia menyerahkan sepenuhnya sanksi atas perbuatan bek Kamerun itu kepada manajemen dan pelatih. Tindakan ceroboh ini menambah deretan cap "kurang memuaskan" yang disandang Nanmi.
"Saya menyerahkan sepenuhnya kepada manajemen dan pelatih untuk memberikan sanksi yang sesuai dengan perbuatan Nanmi. Mereka pasti lebih tau akan berbuat apa," tegas Bupati Bogor itu.
Manajemen Persikabo ulah plintat plintut dalam menyikapi tindakan indisipliner yang dilakukan Nanmi Hughes ini, karena dia datang ke Persikabo untuk berlatih dan bermain memberikan prestasi.
Keberanian Nanmi Hughes yang meminta izin keluar negeri di tengah laga penentuan dua partai home menjamu PSAP, Sigli dan Persiraja dinilai terlalu gegabah dan membahayakan kontraknya. Nanmi meminta izin untuk mengurus Kitas (Izin Menetapnya) di luar negeri selama beberapa hari. Padahal tim sedang fokus dalam pembentukan formasi.
"Saya tidak mau membahayakan tim dengan memakai pemain yang kondisinya sedang tidak fit karena baru pulang dari bepergian. Harusnya dia (Nanmi red.) kan mengurus kitas waktu libur sebelum tahun baru yang lalu. Kenapa malah meninggalkan tim di saat Persikabo masih limbung?," cecar Pelatih kepala Persikabo, Maman Suryaman.
Maman melanjutkan, ia sudah memberi peringatan tegas kepada Nanmi, jika peringatan tersebut tidak diindahkan maka bukan tidak mungkin Nanmi akan diganjar sanksi tertinggi hingga pemecatan.
"Saya sudah memberikan sanksi berupa teguran keras. Lini belakang memang masih keropos, tapi saya belum membicarakan dengan manajemen mengenai penambahan pemain belakang. Itu urusan manajemen, kalau nanti saya dimintai pendapat mengenai siapa yang pantas maka saya akan memberikan masukan berdasarkan bank data pemain yang saya miliki" sambungnya.
Indisiplinernya Nanmi Hughes itu disikapi juga oleh Ketua Umum Persikabo, Rachmat Yasin juga turut berkomentar atas indisipliner yang dilakukan oleh Nanmi. Ia menyerahkan sepenuhnya sanksi atas perbuatan bek Kamerun itu kepada manajemen dan pelatih. Tindakan ceroboh ini menambah deretan cap "kurang memuaskan" yang disandang Nanmi.
"Saya menyerahkan sepenuhnya kepada manajemen dan pelatih untuk memberikan sanksi yang sesuai dengan perbuatan Nanmi. Mereka pasti lebih tau akan berbuat apa," tegas Bupati Bogor itu.
Persikabo Tambah Pemain Demi ISL
Fokus pada target awal untuk bisa menembus laga tertinggi di Indonesia (Liga Super Indonesia), Persikabo kini membidik banyak pemain yang bertebaran di Liga Indonesia karena klub mereka yang kini menganut kepercayaan ala LPI. Manajer Persikabo, Mas’an Djajuli mengatakan saat ini sudah ada beberapa pemain yang namanya menjadi daftar incaran manajemen seperti Slamet Nurcahyo (eks. Persibo, Bojonnegoro), dan Alberto Goncalves.
”Untuk saat ini kita butuh gelandang serang. Menjelang tanggal 22 bertanding dengan Persita Tangerang kita harus mencari pemain yang menjadi gelandang serang untuk memantapkan penyerangan di lini depan. Tadinya kita mengincar Slamet Nurcahyo, tapi dia sudah bergabung dengan Persiba, Bantul. Syamsudin juga kita sudah incar tapi katanya dia mau nikah dulu,” sesal pengusaha transportasi itu.
Mas’an mangatakan untuk penyerang dan bek, belum bisa ditambah saat ini, karena stok pemain untuk posisi itu sudah habis striker dan defender. Harus menunggu putaran untuk bisa merekrut pemain baru diluar klub yang menyeberang ke LPI.
Keahlian Tim Pelatih Persikabo dituntut untuk bisa meramu tim dengan baik jika masih terobsesi untuk mengisi bangku ISL. Materi pemain yang ada saat ini pun dianggap sudah memenuhi standar untuk naik kelas.
”Sebenarnya materi yang ada saat ini juga sudah memenuhi standar untuk masuk ISL. Apalagi dengan adanya Cucu Hidayat yang baru bergabung. Pemain kita sudah sekelas ISL kok, tinggal kemampuan pelatih saja bagaimana membuat mereka bisa bermain dengan bagus. Lini belakang kita memang perlu perbaikan, karena kita sudah kebobolam banyak gol, dulu kita punya Pagbe, sekarang manajemen harus bisa mencari yang sekelas dengan Pagbe. Abanda mungkin bisa menjadi alternatif,” timpal Juru Bicara Bupati, David Nugroho.
”Untuk saat ini kita butuh gelandang serang. Menjelang tanggal 22 bertanding dengan Persita Tangerang kita harus mencari pemain yang menjadi gelandang serang untuk memantapkan penyerangan di lini depan. Tadinya kita mengincar Slamet Nurcahyo, tapi dia sudah bergabung dengan Persiba, Bantul. Syamsudin juga kita sudah incar tapi katanya dia mau nikah dulu,” sesal pengusaha transportasi itu.
Mas’an mangatakan untuk penyerang dan bek, belum bisa ditambah saat ini, karena stok pemain untuk posisi itu sudah habis striker dan defender. Harus menunggu putaran untuk bisa merekrut pemain baru diluar klub yang menyeberang ke LPI.
Keahlian Tim Pelatih Persikabo dituntut untuk bisa meramu tim dengan baik jika masih terobsesi untuk mengisi bangku ISL. Materi pemain yang ada saat ini pun dianggap sudah memenuhi standar untuk naik kelas.
”Sebenarnya materi yang ada saat ini juga sudah memenuhi standar untuk masuk ISL. Apalagi dengan adanya Cucu Hidayat yang baru bergabung. Pemain kita sudah sekelas ISL kok, tinggal kemampuan pelatih saja bagaimana membuat mereka bisa bermain dengan bagus. Lini belakang kita memang perlu perbaikan, karena kita sudah kebobolam banyak gol, dulu kita punya Pagbe, sekarang manajemen harus bisa mencari yang sekelas dengan Pagbe. Abanda mungkin bisa menjadi alternatif,” timpal Juru Bicara Bupati, David Nugroho.
Tingkatkan Naluri Gol
Striker Persikabo, Ilham Hasan berjanji akan membuktikan insting golnya di pertandingan Persikabo selanjutnya. Persikabo dalam bulan ini akan menjalani dua laga tandang. Menghadapi Persita, Tangerang pada tanggal 22, akhir minggu ini dan Persipasi di akhir bulan. Pria asal Kalimantan itu berjanji akan memperlihatkan tajinya di hadapan Kabomania dan berkontribusi dalam kemenangan yang diraih Laskar Pajajaran.
Ilham menyumbangkan satu gol dan satu umpan yang berbuah gol pada pertandingan terakhir melawan Persiraja awal pekan ini.
”Banyak yang mengatakan insting gol saya tidak ada. Bahkan ada yang bilang saya tidak punya naluri gol. Saya mengakui bahwa ada beberapa peluang yang memang tidak bisa menjadi gol karena keteledoran saya. Tapi bukan berarti saya tidak berkontribusi dalam tim,” jelasnya.
Ayah dari satu anak itu menambahkan, jika ia masih diberi kesempatan untuk merumput, maka kesempatan itu akan digunakan semaksimal mungkin untuk memperbaiki citra dan reputasinya.
“Saya akan berusaha lebih baik lagi kalau diberi kesempatan untuk kembali turun,”imbuhnya.
Sementara itu, Manajer Persikabo, Mas’an Djajuli mengatakan meskipun kontribusi Ilham minim dalam mencetak angka. Tapi ia memiliki kelebihan tersendiri yang pantas untuk diantisipasi lawan. Ilham memiliki kelebihan yang tidak dimiliki oleh pemain lainnya dan sangat berguna untuk langkah Persikabo menuju ISL.
”Walaupun jarang bikin gol, tapi Ilham ahli dalam mengacak-acak lini belakang lawan. Itu kelebihannya yang harus diacungi jempol. Gol sebenarnya kan bisa diciptakan semua pemain selain striker juga. Tapi memang lebh berat ke striker, yang penting semua harus bermain dengan baik dan bisa menghasilkan kemenangan,” tegas pria paruh baya yang berjulukan Raja Midas itu.
Ilham menyumbangkan satu gol dan satu umpan yang berbuah gol pada pertandingan terakhir melawan Persiraja awal pekan ini.
”Banyak yang mengatakan insting gol saya tidak ada. Bahkan ada yang bilang saya tidak punya naluri gol. Saya mengakui bahwa ada beberapa peluang yang memang tidak bisa menjadi gol karena keteledoran saya. Tapi bukan berarti saya tidak berkontribusi dalam tim,” jelasnya.
Ayah dari satu anak itu menambahkan, jika ia masih diberi kesempatan untuk merumput, maka kesempatan itu akan digunakan semaksimal mungkin untuk memperbaiki citra dan reputasinya.
“Saya akan berusaha lebih baik lagi kalau diberi kesempatan untuk kembali turun,”imbuhnya.
Sementara itu, Manajer Persikabo, Mas’an Djajuli mengatakan meskipun kontribusi Ilham minim dalam mencetak angka. Tapi ia memiliki kelebihan tersendiri yang pantas untuk diantisipasi lawan. Ilham memiliki kelebihan yang tidak dimiliki oleh pemain lainnya dan sangat berguna untuk langkah Persikabo menuju ISL.
”Walaupun jarang bikin gol, tapi Ilham ahli dalam mengacak-acak lini belakang lawan. Itu kelebihannya yang harus diacungi jempol. Gol sebenarnya kan bisa diciptakan semua pemain selain striker juga. Tapi memang lebh berat ke striker, yang penting semua harus bermain dengan baik dan bisa menghasilkan kemenangan,” tegas pria paruh baya yang berjulukan Raja Midas itu.